“Kapan sebenarnya kamu belajar menggunakan benda-benda ini untuk bertarung?” Tianlong bertanya.
“Sulit dipahami?” Qi Xia membalas bertanya, “Ini adalah satu-satunya skill andalanku untuk bertahan hidup, aku juga hanya bisa mencoba menggunakannya untuk belajar bertarung.”
“Apa yang kamu maksud dengan 「belajar bertarung」?” Tianlong melihat keadaan berantakan di dalam ruangan, “Apakah sambil mundur sambil melepaskan banyak jarum tulang, atau dalam sekejap menciptakan pedang hidup-hidupan yang bisa menahan serangan mematikanku?”
Qi Xia terdiam lama setelah mendengar, juga melemparkan pedang hidup yang sedang digenggamnya.
Pedang itu seperti tikus kecil yang ditangkap, setelah mendarat dengan cepat memelintir tubuhnya dan lari keluar ruangan.
“Domba Putih... Dunia batinmu baru berusia satu「hari」 sejak selesai dibangun.” kata Tianlong, “Tapi dari caramu bertarung, seolah kau sudah berpengalaman bertahun-tahun. Ini membuatku penasaran.”
“Mungkin tiba-tiba aku mendapat pencerahan?” jawab Qi Xia, “Atau mungkin aku sudah lama berharap bisa bertarung seperti ini. Bagaimanapun, kau tahu niatku untuk membunuhmu telah mengendap puluhan tahun. Ini wajar.”
“Aku tidak menyangkal keinginanmu untuk membunuhku.” kata Tianlong, “Yang membuatku penasaran adalah pengalaman bertarungmu. Kedua hal ini berbeda. Misalnya...”
Begitu selesai bicara, Tianlong mengerahkan kekuatannya. Batu-batu runcing berhamburan mengelilingi Qi Xia, lalu menerjangnya bagai angin kencang dan hujan deras.
Qi Xia menutup matanya. Daging dan darah di bawah kakinya tiba-tiba bergolak, membentuk dinding daging yang menyelubunginya. Denting pisau menusuk daging bergemuruh, semua batu runcic tertancap di daging tersebut.
“Domba Putih, sepertinya kamu menguasai semua jurusku dan sudah menyiapkan cara mengatasinya.” Tianlong berkata, “Ini baru satu hari, bagaimana mungkin aku tidak penasaran?”
Daging dan darah di samping Qi Xia meremukkan semua batu runcing, lalu dia menggerakkan anggota tubuhnya sambil berkata: “Tianlong... sepertinya aku mulai memahami pemikiranmu.”
“Pemikiranku?”
“Benar. Menurutku...” Qi Xia tersenyum, “Apakah kamu penasaran atau tidak, apa hubungannya denganku? Kamu ini makhluk apa bagiku? Perlukah aku mengurus apa yang kamu pikirkan?”
“Ha, sungguh kacau...” Tianlong berkata, “Hanya karena memiliki satu keahlian, kamu berani meremehkanku.”
“Kalau tidak?” Qi Xia balik bertanya, “Tianlong, kamu juga tidak berani menggunakan kekuatan penuh dalam mimpiku. Jika tidak, waktu yang dibutuhkan untuk tersadar akan lebih lama. Jika terluka, lukamu juga akan muncul di tubuh nyatamu.”
Suara itu baru saja berhenti, sosok Tianlong perlahan naik ke udara. Kedua tangannya mengayun kuat ke samping, dinding rumah daging dan darah langsung terkoyak membuka celah. Meski celah itu pulih dengan kecepatan yang terlihat mata telanjang, Tianlong tetap berhasil melewatinya dan keluar ke luar ruangan.
Qi Xia berjalan ke tepi jendela, mengangkat kepala melihat Tianlong yang semakin menjauh ke langit tinggi. Tampaknya ada metode membunuh yang sedang dipersiapkan.
"Domba Putih, 「Dewa」dan「manusia biasa」pada akhirnya berbeda." Suara Tianlong bergema dari udara, "Sekalipun kau sudah menyentuh ambang ini, tetap saja kau hanya macan kertas. Apa yang bisa kau lakukan setelah keluar dari ruangan ini?"
Qi Xia tidak menghiraukan provokasi verbal Tianlong. Sebaliknya, ia menunduk memandang layar di lapangan bawah gedung.
Saat ini, selain「Kehidupan Abadi」, berbagai「Gema」Tianlong bermunculan di layar, membuat matanya perlahan menyipit.
「Benda Asal」、「Keterampilan」、「Pemisahan」、「Melayang」.
“Benarkah hanya ini……” Qi Xia bergumam pada diri sendiri, “ditambah「Mimpi」…… total lima jenis?”
Tianlong perlahan naik ke udara, lalu mengangkat kedua tangannya dengan lembut, seolah sedang menyambut sesuatu.
Qi Xia menengadah, tepat di atas gedung itu mulai terkumpul pasir, semua debu muncul tanpa dasar, berkumpul membentuk gunung terbalik yang menggantung di atas rumah.
Dia tahu selama Tianlong sedikit menggerakkan hatinya, seluruh gunung akan jatuh. Belum lagi gedung ini, mungkin seluruh jalanan akan dihancurkan menjadi tanah datar.
“Domba Putih……” suara Tianlong terdengar dari luar jendela, “Baik di dalam mimpimu maupun di luarnya, saat「Dewa」「Nu」, bencana yang dibawa takkan tertahan oleh manusia biasa. Inilah perbedaan esensial antara kita.”
Qi Xia menarik beberapa napas dalam-dalam, lalu perlahan menutup kedua matanya.
……
Qinglong sedang mengagumi buah di depan pohon besar, tapi terus merasa situasi ini aneh.
Ia selalu bisa mendengar suara 「Gema」 samar-samar, tapi gema-gema itu seolah berasal dari kehampaan, tak pernah bisa ditangkap dengan jelas.
Tapi sekarang berbeda……Kilasan frekuensi 「Benda Asal」 mulai semakin jelas, mengalir dari keempat penjuru masuk ke telinganya.
Dari mana frekuensi ini berasal?
Kekuatan frekuensi ini tak terucapkan. Di sepanjang sejarah 「Taoyuan」, hanya ada satu orang yang pernah mencapai level frekuensi 「Benda Asal」 seperti ini.
Tapi orang ini……
Qinglong menoleh, menemukan Tianlong masih terlelap dengan stabil di singgasana. Ekspresinya tenang, bercak merah gelap di antara alisnya.
"Siapa yang membuatmu marah besar?" Qinglong tersenyum, "Frekuensi 「Mimpi」 saja tidak cukup, masih perlu ditambah 「Benda Asal」 yang dikerahkan sepenuhnya?"
Usai berkata, ia naik ke singgasana selangkah demi selangkah. Kilasan kemudian, sosoknya telah berada di sandaran tangan singgasana raksasa.
Perlahan ia berjongkok, mencoba menatap Tianlong dengan tatapan seperti memandang 「semut」.
Tapi aura orang ini terlalu kuat, bagaimanapun tidak bisa dianggap sebagai seekor 「semut」.
“Tianlong, Tianlong...” Qinglong tersenyum getir sambil memandangnya, “Jangan melawan, kalau memang sudah waktunya mati ya matilah... Pastikan beri tahuku saat kau mati, agar aku bisa hidup dengan tenang, oke?”
Napas Tianlong tetap stabil, hanya mengerutkan alisnya.
Melihat ekspresinya yang semakin gelisah, Qinglong semakin berseri-seri:
“Kau benar-benar harus mati... Tianlong.”
……
“Jangan sampai kau mati... Penipu.”
Qiao Jiajin menatap Qi Xia yang tertidur lelap dengan wajah serius, kedua tinjunya sudah terangkat siap, seolah siap kapan saja untuk 「melancarkan serangan」.
Tapi selama ini dia hanya melihat Qi Xia beberapa kali mengerutkan alis, sepertinya bukan karena mimpi buruk mengerikan, hanya posisi tidur yang kurang nyaman.
Dia bingung apakah harus menghajar Qi Xia sekarang atau tidak, akhirnya hanya bisa terus menatapnya tanpa berkedip.
Sebelumnya dia pernah melihat Qi Xia terjerumus dalam mimpi buruk, seluruh sosoknya akan melawan dengan gila, kepala dipenuhi keringat dingin, menunjukkan wajah kesakitan yang ingin bangun tapi tak bisa.
Tapi hari ini Qi Xia sepertinya……terlalu tenang.
Padahal sedang menghadapi sosok mengerikan seperti Tianlong, mengapa ekspresinya bisa setenang ini?
「Penipu……sudah waktunya mengakhiri ini……ngapain juga ngobrol lama-lama dengan orang macam itu……」Qiao Jiajin bergumam dalam hati, wajahnya dipenuhi kekhawatiran.
Dewa gila seperti Tianlong yang bisa memerintah「Tanah Akhir」, di mata Qiao Jiajin sudah pasti lebih baik dijauhi, semakin lama berinteraksi semakin besar masalah yang akan muncul.
Benar saja,「detik berikutnya」ekspresi Qi Xia langsung berubah tegang, tangan dan kakinya mulai bergetar tak terkendali.
