Qi Xia perlahan menundukkan kepala, sesaat kemudian memperlihatkan senyuman yang sangat aneh.
Tianlong juga terdiam beberapa 「detik」 setelah melihat ekspresi ini.
“Tianlong... Terima kasih telah memberitahuku kabar baik yang luar biasa ini...” Qi Xia tersenyum, “Ternyata 「stasiun sebelumnya」 dan 「stasiun berikutnya」 benar-benar kosong...”
Senyumnya semakin menjadi-jadi, bahkan ekspresi wajahnya mulai menyimpang.
“Apakah senyum ini... pertanda kegilaan total?” Tianlong bertanya.
“Ha ha ha ha!” Qi Xia perlahan menutupi wajahnya sendiri, membungkuk di atas tangga tulang-daging, “Artinya meski kita punya satu dalam sepuluh juta kesempatan untuk membunuh pengelola dan merebut 「kereta api」... kita tetap tidak bisa ke mana-mana? Ha ha...”
Tianlong terdiam lama selama beberapa detik, lalu berkata lagi: "Domba Putih, bukankah kamu seharusnya sudah menyadari jawaban ini sejak lama? Apakah karena aku yang mengatakannya langsung... membuatmu benar-benar putus asa?"
"......Putus asa?" Qi Xia tertawa terbahak, "Apakah aku masih membutuhkan lebih banyak 'keputusasaan' sekarang?... Aku hanya merasa kamu terlalu menggelikan..."
"Aku menggelikan......?"
"Ini lingkaran... semuanya adalah lingkaran..." Qi Xia perlahan mengulurkan tangan mencengkeram rambutnya sendiri, dengan suara parau berkata, "「Kereta Api」tidak hanya secara alami berbentuk lingkaran... tapi juga memutar semua orang di antara berbagai stasiun... Sungguh menarik... Tianlong..."
"Apa......?"
"Jika bahkan kamu bisa sebodoh ini... aku bisa benar-benar lega..."
"Aku bodoh......?" Tianlong tertegun, "Omong kosong apa yang kau ucapkan?"
"Tianlong... Tidak ada satu pun dari kita yang bisa kabur dari sini... Ha ha ha ha..."
"Tentu saja..." Tianlong diam sejenak lalu berkata, "Jika bisa melarikan diri, mengapa aku harus pergi ke 「Dunia Baru」?"
Di 「detik berikutnya」, Qi Xia bangkit berdiri dengan kuat, menangkap kerah baju Tianlong.
Tianlong sulit menggerakkan tubuh Qi Xia, bahkan tertarik selangkah ke depan oleh cengkraman ini.
“Bahkan kamu belum pernah pergi!!” Qi Xia membentak histeris, “Bahkan kamu tak tahu apa yang menantimu di depan!! Betapa kecilnya「Naga」ini?!”
“Apa...”
Tianlong mengerahkan kembali tenaganya, membuat lengan Qi Xia terlempar seketika.
“Domba Putih... Kau benar-benar gila...”
“Tianlong!” Qi Xia tersenyum gila sambil berkata, “Pergilah... Pergilah melihat「Dunia Baru」versimu... Lihatlah benda apa yang benar-benar menantimu di sana...”
“Terus pergilah...?”
“Mungkin sama sekali tak perlu「Kehidupan Abadi」!” Qi Xia kembali membentak, “Mungkin di sana adalah「dunia nyata」milikmu!”
Tianlong hendak berbicara ketika mendengar suara berisik dari atas, ia mengangkat kepala perlahan dan melihat para orang tanpa wajah mulai mengalami perubahan.
Tubuh mereka pada saat ini seolah menjadi lebih kuat.
Pasukan tanpa ekspresi itu sedang berusaha menghancurkan gunung raksasa.
Mereka bergegas mengangkat tangan dan menabrak pegunungan, pasir dan debu berjatuhan dalam jumlah besar, mengubah warna jalanan di sini.
“Bermain trik ilusi…” Tianlong menundukkan kepala dan mendengus, “Domba Putih, sekarang kau sudah kehilangan nilai untuk bernegosiasi denganku. Tunggu sampai aku benar-benar pergi dengan 「kereta api」, kalian akan membusuk di 「Taoyuan」.”
Tianlong menyadari tak bisa terus berdebat dengan Qi Xia, postur tubuhnya perlahan mundur di udara.
Sementara Qi Xia mulai menahan senyumnya, perlahan memulihkan akal sehat.
“Aku takkan membusuk di sini…”
Dia tahu kondisinya sangat tidak beres. Jika terbangun dalam keadaan seperti ini, sulit dibayangkan dampak apa yang akan terjadi pada 「Tanah Akhir」.
“Domba Putih… Kita akan bertemu Saat Mimpi Berakhir.”
Setelah ucapan Tianlong, seluruh sosoknya menghilang dengan cepat, gunung raksasa di langit perlahan berubah menjadi asap.
Qi Xia menarik napas dalam-dalam, sepenuhnya keluar dari mimpi buruk mengerikannya.
“Tianlong kali ini membantu, memverifikasi apakah dirinya bisa menggunakan 「Kehidupan Abadi」 untuk bertarung.”
Setidaknya di dunia mimpinya sendiri, dia dan Tianlong setara. Entah berapa kali Tianlong menggunakan metode serupa 「Mimpi」, dirinya seharusnya bisa menemukan cara memecahkannya.
Tapi bagaimana jika situasi ini terjadi di 「Tanah Akhir」... Apa yang harus dia lakukan?
……
Qi Xia tiba-tiba membuka mata, melihat langit-langit ruang kelas.
Perlahan menenangkan diri, sebelum sempat berkata sepatah kata pun, desau angin menderu tiba-tiba terdengar. Seketika dia teringat sesuatu, buru-buru membuka mulut:
“Jangan...”
Suara belum reda, di 「detik berikutnya」 sesuatu sekeras palu menghantam perut bawahnya.
Pukulan ini sungguh terlalu dahsyat, hampir membuat Qi Xia beserta meja di bawahnya terguling.
Qi Xia buru-buru menutupi perutnya, menggelinding perlahan dari meja, lalu menundukkan kepala dan berjongkok di lantai.
Apakah ini benar-benar pukulan tinju manusia……？
Ini jelas-jelas patu besi……Sakitnya minta ampun.
“Bangsat……Kenapa dia bangun sebelum dipukul？” Qiao Jiajin menatap tinjunya, “Apa angin tinjuku terlalu kencang……”
Qi Xia menutupi perut bawahnya sambil berlutut di 「」 tanpa sepatah kata. Ini pertama kalinya ia merasakan dengan jelas tinju Qiao Jiajin, sampai-sampai rasanya jiwanya hampir terpental keluar.
Tak disangka setelah bertarung beberapa ronde dengan Tianlong menggunakan 「Gema」 tanpa terluka, baru bangun langsung kebagian pukulan telak dari Qiao Jiajin.
Adakah manusia yang sanggup menahan tinju sekeras ini？
“Penipu...kau...tidak apa-apa？”
Dengan wajah malu, Qiao Jiajin buru-buru hendak membantu Qi Xia bangkit, tapi dilihatnya pria itu masih menunduk sambil mengulurkan tangan gemetar menghalangi.
“Eh……” Qiao Jiajin tertegun sebentar, “Penipu, kamu jangan terlalu menjaga muka…… Pukulan ini aku keluarkan tenaga sepenuhnya…… Mungkin aku sendiri juga tidak tahan.”
“Ti… Tidak apa-apa……” Qi Xia menggigit giginya berkata, tapi detik berikutnya dia batuk-batuk tertekan, “Huhk… Huhk-huhk……”
Pantas saja waktu mimpi diserang Tianlong kemarin, satu pukulan Qiao Jiajin bisa membangunkanku.
Satu pukulan ini, yang tidur bisa terjaga, yang terjaga bisa tertidur.
Benar-benar 「Pukulan Pembalik Siang-Malam」.
“Bukan… Penipu, maaf ya… Aku benar-benar sudah menebak kapan harus membangunkanmu……” Qiao Jiajin tersenyum pahit, “Tapi aku tidak bisa memperkirakannya dengan tepat…… Baru saja melihatmu mulai tersenyum gila, aku mulai mengumpulkan tenaga…… Siapa sangka tepat saat pukulan ini mau diayunkan kamu membuka mata……”
“Ti… Tidak masalah… Bukan salahmu……” Qi Xia batuk lagi beberapa kali, benar-benar tidak bisa bangun.
“Aiya... ini... ini...” Qiao Jiajin khawatir sambil menggaruk-garuk kepala, “Penipu, lebih baik kau cepat bangkit dan pukul aku... Aku merasa bersalah melihatmu seperti ini...”
Qi Xia kembali menunduk dan menunggu satu menit, baru merasakan rasa sakit di perut bawah perlahan mereda.
Qiao Jiajin juga buru-buru maju dan membantu Qi Xia berdiri, menuntunnya duduk di kursi di samping.
