「Ck, di sisi kami ada beberapa penasehat militer yang bilang, meski kau suruh aku menghubungimu, sebenarnya tidak ada pesan untukku, apakah itu benar?」
「Benar.」 Qi Xia berkata, 「Aku tidak punya urusan apapun denganmu.」
「Oke, semuanya cocok.」 Sabtu melanjutkan, 「Ck, benar juga orang pintar mengandalkan otak, hanya aku yang pakai tebakan.」
Qi Xia tersenyum sinis, tidak berkata apa-apa.
「Ck, Si Jenius.」 Sabtu menambahkan, 「Jadi kau suruh aku menyampaikan suara, cuma ingin dengar hasil rundingan kami?」
「Benar.」 Qi Xia kembali berkata.
Di hatinya, dia bergumam 「Kucing」 pantas dijuluki 「Kucing」, saat semua orang bisa menyatu dengan satu tekad, meski strategist kelas dua pun bisa merundingkan hasil kelas satu.
Bagaimanapun setiap poin yang diajukan setiap orang adalah demi kepentingan tim atau cenderung ke arah 「pengorbanan diri」, otak mereka akan mencapai 「sinkron frekuensi」 saat ini, kemampuan meningkat berlipat ganda.
Sinkronisasi otak semacam ini sangat menuntut tim, jika ada satu saja poin yang diajukan dengan niat terselubung, maka akan langsung membentuk 「efek ember kayu」, kemampuan keseluruhan tim akan ditarik ke level 「si egois」.
"Ck, Si Jenius, sekarang ada hasilnya." Sabtu membuka mulut.
"Beri tahu."
"Eh…… kamu tunggu dulu ya……"
Hanya terdengar suara gesekan diskusi di sana selama beberapa 「detik」, kemudian dia berkata: "Ck, aku konfirmasi lagi, target pembunuhan, pertama「Xuanwu」, lalu「Zhu Que」, benar nggak?"
"Benar." Qi Xia menyetujuinya, "Hasil diskusi kedua?"
"Ck, bangsat……" Sabtu terdengar bingung, "Mana tahu masih ada hasil kedua?"
"Bicarakan." Qi Xia berkata.
"……Dalam「rencana pembunuhan」tidak termasuk「Qinglong」dan「Xuanwu」, ya?"
Qi Xia terdiam selama dua detik, lalu mengangguk: 「Benar.」
“Bangsat, beneran benar…?” Sabtu tertegun, “Ck, tapi kenapa bisa gini? Bukannya「Makhluk Suci」itu total ada empat? Kenapa kita cuma perlu membunuh dua? Lagi pula urutan pembunuhan ini gimana ceritanya? Kamu sampai mikirin ini juga?”
Menghadapi rentetan pertanyaan Sabtu, Qi Xia hanya berkata datar: “Barusan kau bilang, ada beberapa hal yang kau punya tapi aku tidak. Jadi siapa yang bicara, siapa yang dengar?”
“Ck…” Sabtu menghela napas, “Memang sih… Pertanyaanku sebanyak ini juga takkan kau jawab. Tapi kalau kamu tahu sedetail ini, kenapa nggak langsung suruh Chen Junnan si perempuan hina itu kasih tahu kami? Kau tahu kita berunding berapa lama sampai dapat dua kesimpulan ini? Shi Jiu sampai lelah dibuat bingung.”
“Hanya dengan kalian sendiri yang berunding sampai dapat kesimpulan, baru bisa dianggap「benar adanya」.” Jawab Qi Xia, “Kalau tidak, meski tahu kesimpulannya, masih akan ada segudang pertanyaan yang perlu diselesaikan.”
“Baiklah……” Sabtu berkata, “Karena kamu juga merasa tidak masalah, kita akan jalankan rencana ini.”
“Sudah kerja keras.” Qi Xia berkata.
Di sisi Sabtu, suara kemudian menghilang, Qiao Jiajin dan Chen Junnan juga mendekat.
Mereka juga jelas merasakan Qi Xia sepertinya sedang memikirkan banyak hal, tidak sembarangan membuka mulut.
Setelah terpisah beberapa 「detik」, Qiao Jiajin baru bertanya: “Penipu…… semuanya lancar?”
“Masalah tidak besar.” Qi Xia berkata, “Kalian berdua hari ini istirahat lebih awal, besok harus ikut aku ke permainan 「Naga Bumi」.”
“Tidak masalah.” Qiao Jiajin mengangguk.
“Perlu Laozi melakukan apa……” Chen Junnan membuka mulut bertanya.
“Aku……” Qi Xia berpikir beberapa detik, berkata, “Besok kamu harus melindungi siapa?”
“Bangsat……” Chen Junnan mengumpat pelan, “Apa kau memasang monitor untukku? Lao Qi, dasar kau keterlaluan, cepat cabut kabelnya untukku.”
“Tidak sampai segitu.” Qi Xia berkata, “Aku pikir kamu mungkin menerima permintaan seperti ini, tapi kamu tidak perlu menaatinya.”
“Hah……？” Chen Junnan terdiam sebentar setelah mendengar, “Tapi ini tidak beres… Kau tahu siapa yang harus kujaga……？”
“Siapa pun itu, kau tak perlu menjaga siapa-siapa.” Qi Xia berkata, “Aku yang akan menjaganya.”
“Kau… kau yang……？”
“Chen Junnan, kau bertanggung jawab untuk menjagaku.” Qi Xia mengatakan, “Sedangkan aku bertanggung jawab menjaga semua orang.”
Chen Junnan dan Qiao Jiajin tertegun sejenak setelah mendengar, lalu saling bertatapan.
Qiao Jiajin memahami maksud Chen Junnan, lalu kembali membuka mulut: “Penipu, bukannya besok kita akan ikut game?”
“Benar.” Qi Xia mengangguk.
“Ikut game… tapi kau mau menjaga semua orang?” Qiao Jiajin bertanya lagi.
“Tepat… Sudah sampai di titik ini, aku akan berusaha sekuat tenaga menyelamatkan semua orang.” Qi Xia menjelaskan, “Game「Naga Bumi」besok bukan sekadar permainan biasa, kalian harus bersikap serius dan pastikan「menang」, urusan sisanya serahkan padaku.”
“Baik…”
Keduanya setuju, kemudian pergi beristirahat di sudut ruangan, sementara Qi Xia terus menatap ke luar jendela.
Bahkan di saat semua orang sudah beristirahat, bahkan ketika「kereta api」sudah diam, Qi Xia tetap tidak boleh lengah.
Meski semua「momen tingkat langit」sudah dihadang Qinglong, tapi bagaimanapun setiap「tingkat langit」memiliki niat terselubung sendiri, tak ada yang bisa memastikan apakah ada「tingkat langit」yang tiba-tiba berkhianat dan mengaktifkan momen mereka.
Sekarang adalah saat-saat genting mereka.
Saat ini orang yang berpengamatan tajam bisa melihat Tianlong dan Qinglong mulai pecah, sementara banyak「tingkat langit」juga harus mulai memilih pihak di simpul kritis ini.
Walau memilih faksi yang benar tidak akan membuat mereka makmur, setidaknya bisa membuat mereka bertahan hidup.
Sekalipun mereka sempat terkesima oleh kekuatan Qinglong, bukan berarti mereka akan selamanya berada di pihaknya. Selama ada kesempatan cocok, pasti ada yang memilih untuk mengabdi pada Tianlong.
Tapi para「tingkat langit」yang sudah berleha-leha bertahun-tahun ini bagaimanapun tidak akan menyadari, entah mereka memihak Qinglong atau Tianlong, semua itu salah.
Hanya dengan berdiri di pihak「peserta」, barulah mereka mungkin benar-benar bertahan hidup.
Mungkin hanya 70 tahun yang lalu, orang yang berdiri di tanah ini menganggap 「peserta」bisa meraih kemenangan.
Kecuali di momen awal, selama bertahun-tahun setelahnya 「peserta」tidak punya peluang menang sama sekali. Ini juga kesimpulan yang dibuat banyak 「tingkat langit」berdasarkan pengalaman jangka panjang mereka.
“Seharusnya akan muncul「Jarum Liar」yang acak……” Qi Xia bergumam dalam hati, “Meski tim berdiri kokoh, hati「tingkat langit」masih kacau… Jika saat ini bertemu「Bumi」yang datang membunuh… Percikan api akan memicu「Bang!」.”
Qi Xia mensimulasikan kejadian selanjutnya dalam pikirannya, sambil menatap langit dengan waspada, mengantisipasi kemungkinan munculnya「momen tingkat langit」setiap detik.
Sepanjang malam, baru saat fajar mulai merekah, dia menggerakkan tubuh kaku dan memutar leher sambil berdiri.
Setelah itu dia membangunkan Chen Junnan dan Qiao Jiajin, ketiganya melakukan persiapan singkat lalu pergi ke ruangan Yan Zhi Chun untuk gabung, kemudian berangkat menuju lokasi permainan 「Naga Bumi」.
