Xu Liunian mungkin adalah yang paling ragu di antara semua orang sejauh ini.
Saat itu dia berdiri di atap gedung「Surga Firdaus」, memandang kota membusuk yang penuh luka dan cacat di bawahnya.
Jika benar-benar dipaksa memilih, dia tidak akan bergabung dengan Qi Xia maupun Chu Tianqiu.
Sebagai salah satu yang paling lama menyimpan memori, dia sangat mengerti bahwa kedua orang ini sama sekali tak selevel dengannya.
Terlibat dalam langkah strategis mereka hampir sama dengan menjadikan dirimu sendiri sehelai daun yang aktif memasuki pusaran badai, tanpa sedikit pun kemungkinan untuk melawan.
Setiap kali dia mengira telah menembus layout lawan lalu membuat pilihan berbeda, seketika itu juga dia menyadari telah sengaja terjatuh ke dalam perangkap lain.
Perasaan terancam sekaligus tak berdaya ini membuatnya diliputi kengerian yang tak terkira.
Lebih dari siapapun, dia paham betul bahwa keduanya sama sekali tidak menganggapnya sebagai 「rekan setim」, tapi ke mana lagi harus kabur?
Tingkat mengerikannya kata 「Naga Bumi」 tidak kalah dari 「Qi Xia」 maupun 「Chu Tianqiu」. Pengalaman dari ingatan yang bertahun-tahun mengajari Xu Liunian: memilih kabur sekarang justru akan berakibat lebih malang.
“Kalian tidak bisa melepaskan aku……?” Xu Liunian bertanya ke arah 「pintu cahaya」 yang gelap gulita, “Aku ini cuma orang paling biasa…… Mengapa setiap pilihan kalian harus menyertakan aku……?”
Sayangnya, ketika badai menerpa hutan, ia takkan meminta pendapat daun-daun yang diterbangkannya.
Naga Bumi tidak bisa menjawab pertanyaan Xu Liunian, hanya diam-diam menunggu keputusannya.
Bagaimana Xu Liunian harus memilih? Dia hanya tahu dirinya sama sekali tidak punya pilihan.
Sorot matanya setelah sempat memancarkan kengerian, keputusasaan, dan ketidakberdayaan, akhirnya redup seperti 「mati」.
Tim Chu Tianqiu telah selesai berkumpul.
Tapi bagi Chu Tianqiu, permainan strategi 「memilih jenderal」 belum berakhir. Dia harus memberi Qi Xia pilihan orang terakhir saat ini.
Dia mendatangi perangkat Qi Xia, otaknya berputar kencang.
Orang yang mutlak tidak boleh dipilih saat ini adalah 「Lin Qin」, jika tidak pertukaran 「memilih jenderal」 ini akan kehilangan maknanya.
Tujuan akhir tindakannya adalah mengacaukan rencana Qi Xia yang memiliki tujuh orang tim sendiri, jadi harus menyelipkan orang yang tidak ada hubungannya sama sekali.
Tapi hal ini mudah diucapkan, ketika dipikirkan lebih detail justru terasa sulit.
“Kalau menuliskan orang yang tidak memiliki ikatan dengan Qi Xia, pihak lawan besar kemungkinan akan menolak. Tim Qi Xia kemungkinan besar akan kekurangan satu orang. Meski peluang menangku bertambah, tapi dengan begini kedua pihak terlibat dalam permainan yang tidak setara. Meski menang, kemenangan itu akan terasa hambar.”
“Ada ide……” Chu Tianqiu tiba-tiba teringat sesuatu, “Di timmu sudah banyak anggota yang tua, lemah, sakit, dan cacat…… Seharusnya tidak masalah menambahkan satu lagi kan?”
Chu Tianqiu tahu orang ini memiliki sedikit ikatan pertemanan dengan Qi Xia, tapi tidak memiliki fungsi praktis. Jadi dia tidak akan menolak undangan kali ini, malah akan memilih bergabung.
Setelah bergabung ke tim, Qi Xia tidak akan hanya duduk diam. Dia pasti akan menyisihkan tenaga untuk memperhatikannya.
Tapi 「Gema」orang ini bersifat pendukung. Kini Qi Xia terjebak dalam posisi yang agak melawan.
「Pò Wàn Fǎ」, 「Pengganti Dosa」, 「Migrasi Jiwa」, dan 「Keterampilan」di timnya semuanya bersifat pendukung. Satu-satunya 「Gema」yang memiliki daya penghancur hanyalah 「Pemanggil Bencana」.
Sekarang dengan menambahkan orang ini…… itu akan menjadi sangat cocok.
「Zheng Yingxiong」。
Qi Xia terdiam sejenak saat melihat nama ini, lalu tak bisa menahan tawa. Senyuman ini membuat Chu Tianqiu sulit memahaminya.
“Apa yang kau lakukan...” Qi Xia tersenyum gila, “Inikah hasil rencanamu yang matang...?”
Baru sekarang Chu Tianqiu merasa seperti melewatkan sesuatu. Melihat ekspresi Qi Xia yang sama sekali tak peduli, apakah dia pernah ikut game bersama Zheng Yingxiong?
Rencananya sudah kacau olehku, tapi Qi Xia terlihat sama sekali tidak punya strategi.
Apakah 「Lin Qin」 sejak awal tidak perlu bergabung ke tim?
Zhang Shan pernah bilang, 「Gema」 Zheng Yingxiong kemungkinan besar bisa mengendus jenis 「Gema」 di tubuh orang lain. Meski Qi Xia benar-benar punya ikatan dengannya, bagaimana cara menggunakan 「Gema」 yang seperti daging ayam ini untuk mengalahkan tim kami?
Sekarang di timnya ada 「Tian Xingjian」, 「Perampas Hati」, 「Melompat Ruang」, 「Pemisahan」, 「Transformasi」.
Satu-satunya Gema tipe pendukung adalah 「Penyimpanan Energi」 milik Wen Qiaoyun.
Tapi pola pikir tajam Wen Qiaoyun sepenuhnya bisa menutupi kelemahan Gema pendukungnya, ditambah dengan dirinya yang merupakan 「gudang Gema」 berjalan ini... Bagaimana Qi Xia masih bisa tetap tenang?
Naga Bumi berbalik badan, mengulurkan tangan membuka pintu yang kesepian berdiri di belakangnya. Tapi kali ini situasinya agak spesial.
Setelah pintu ruangan terbuka, gelap gulita terhampar seolah tidak menuju ke mana pun, hanya berupa bingkai pintu yang kosong melompong.
Qi Xia dan Chu Tianqiu sama-sama tidak tahu apa yang terjadi, lalu melihat Naga Bumi mengerutkan alis.
Beberapa 「detik」 kemudian, dia menoleh dan bertanya: "Nama tidak salah tulis kan?"
Chu Tianqiu dan Qi Xia tentu mengira nama ini benar, lagipula nama seperti 「Zheng Yingxiong」 pasti takkan terlupakan hanya dengan sekali dengar.
"Seharusnya tidak salah," jawab Chu Tianqiu. Bagaimanapun dia pernah berinteraksi dengan Zheng Yingxiong. Penampilannya yang kurang dari sepuluh tahun, bagaimana mungkin memiliki kecerdikan strategis hingga menggunakan nama samaran?
“「Taoyuan」tidak ada orang bernama 「Zheng Yingxiong」.” Naga Bumi berkata, “Apakah kalian yakin namanya benar?”
Qi Xia mencerna beberapa detik, seolah teringat sesuatu, lalu membuka mulut: “Coba gunakan karakter homofon.”
Naga Bumi mengangguk, menutup kembali pintu ruangan, setelah bergumam dalam hati sebentar kemudian membukanya lagi.
Kali ini cahaya terang akhirnya muncul di luar pintu.
Zheng Yingxiong sedang berlari kencang di jalan, sementara pintu kecil ini mengikutinya seperti kamera aksi yang melesat.
Ia segera menyadari perubahan di depan matanya, lalu perlahan menghentikan langkah sambil terengah-engah.
“Karakter apa……?” Zheng Yingxiong bergumam, “Terima...perintah...apa maksudnya ini?”
Untungnya karakter di antara pintu cahaya 「hitam」tidak banyak, total lima karakter. Zheng Yingxiong bisa membaca semuanya, selain namanya sendiri hanya ada 「Terima perintah」.
Naga Bumi tak menyangka orang terakhir yang saling memundurkan diri ternyata seorang nak-nak kecil berusia beberapa tahun. Saat melihat lawannya, dia tertegun sebentar. Belum lagi soal kemampuan bertarung si anak, sekadar memahami 「aturan」 saja mungkin tak bisa.
Naga Bumi segera menyadarkan diri, lalu berkata seperti biasa: "Jenderal Utama 「Qi Xia」 menunjuk 「Zheng Yingxiong」 masuk ke 「Catur Cangjie」 untuk membantu. Setuju perintah, silakan masuk pintu. Menolak, mundur lima langkah."
"Qi Xia……?" Zheng Yingxiong tertegun, refleks mengangkat mahkotanya sendiri dengan ekspresi penuh kerendahan hati.
Bagaimanapun Naga Bumi takkan menyangka, Qi Xia adalah sosok 「penguasa」 yang diyakini hati anak berusia delapan sembilan tahun ini.
Zheng Yingxiong menoleh melihat ke kejauhan di mana kerumunan orang bergegas berkumpul, lalu memandang 「pintu cahaya」 di hadapannya. Seolah bukan ingin mengundurkan diri, tapi memastikan harus berpihak ke mana.
Dia ingin bergabung dengan kelompok besar untuk melindungi semua orang, namun juga berniat menjalankan perintah Qi Xia.
Setelah beberapa saat keraguan, dia memilih masuk ke dalam pintu cahaya.
Dengan demikian, tim yang terdiri dari dua orang ini telah sepenuhnya berkumpul.
Setelah menutup pintu ruangan, Naga Bumi juga berkata: "Selanjutnya, tolong kedua orang menunggu sebentar di sini. Saya akan mengajak kalian untuk 「melihat pasukan」."
