“Kamu punya……delapan puluh lebih karakter, ya?” Kim Wonhoon menatap Chen Junnan dengan wajah kebingungan.
“Maksud lo gimana?” Chen Junnan bersemangat menjawab, “Laozi kasih elo satu?”
“Kasih aku……” Kim Wonhoon bergumam, merasa ada yang aneh.
“Iya dong!” kata Chen Junnan, “Elo dateng tangan kosong, laozi gak bisa biarin elo pergi kosongan. Sini, ambil satu dari sini!”
Sambil berkata begitu, dia melangkah maju. Kim Wonhoon refleks mundur selangkah.
“Ngomong apa sih! Ini buat anak kecil!” Chen Junnan berseru.
Kim Wonhoon merasa mulai terjerumus dalam ritme Chen Junnan, buru-buru mengubah topik: “Ya! Gimana mungkin elo punya segitu banyak karakter? Kita cuma punya total empat belas karakter!”
“Karakter laozi bisa beranak sendiri.” Chen Junnan berkasar, “Maaf ya, tadi 「karakter」 ini cuma sebentar gak diliatin, eh mereka udah beranak-pinak di situ.”
Kim Wonhoon mencoba tenang, segera menyadari ada yang mencurigakan. 「karakter」 di tubuh tim lawan mungkin tidak puluhan, tapi pasti ada enam tujuh buah.
Bagaimana jika mereka benar-benar membawa semua「karakter」seluruh tim...
Lalu kenapa dia bisa seenaknya berdiri di「Sungai Chu dan Perbatasan Han」?
"Ini tipuan..." Kim Wonhoon memicingkan mata, "Hei... kamu..."
Chen Junnan yang melihat keraguan Kim Wonhoon langsung memotong pembicaraan, mundur selangkah masuk ke dalam ruangan sambil melambaikan tangan: "Kim! Ayo masuk main!"
"Masuk... main...?"
"Jangan malu-malu!" Chen Junnan tertawa, "Sudah sampai depan「pintu」, mampir makan sebentar tak apa. Kita 'kan bukan「orang luar」!"
Kim Wonhoon melangkah dua langkah, mengamati ruangan di belakang Chen Junnan. Di dalamnya berdiri sebuah「pintu」bertuliskan karakter「」, tapi sekilas tak terlihat benda lain selain itu.
Tapi antusiasme berlebihan ini maksudnya apa...?
“Ayo! Setidaknya masuk dan duduklah!” Chen Junnan terus mengulurkan tangan "menggoda" Kim Wonhoon, membuat tubuhnya merinding.
“Sibal...”
Kim Wonhoon benar-benar tak mengerti rencana Chen Junnan, tapi mengikuti lawan masuk ke Ruangan saat ini mungkin akan membuatnya terjebak.
Meski「wasit」bilang dua orang masuk Ruangan akan memaksa memulai game, bagaimana jika di dalam sudah banyak orang dari tim lawan?
Jika yang masuk ke Ruangan bukan「dua orang」, apakah game masih akan dipaksa dimulai?
Satu-satunya akhir yang bisa dibayangkan Wonhoon adalah ditindih sekelompok orang di lantai, kehilangan「karakter」di tubuhnya dalam kondisi tak bisa mengaktifkan「Gema」.
Memikirkan ini, Wonhoon hanya bisa berusaha sehati-hati mungkin, bagaimanapun tak ada yang mau jadi orang pertama yang kehilangan「karakter」.
“Hei! Keluar kau!” teriak Wonhoon, “kalau mampu, hadapilah aku langsung!”
"Aku tidak mau pergi, di luar dingin." Chen Junnan mengibaskan tangan, "Kamu masuk kamar tidak? Kalau tidak masuk, aku tutup pintu ya."
"Tutup... tutup pintu?"
Kim Wonhoon benar-benar tidak memahami cara Chen Junnan. Dia tetap berdiri di tempat dengan ragu-ragu sampai Chen Junnan menutup pintu kamar dengan ekspresi jahil, tetap tanpa melakukan gerakan apapun.
Mereka pernah bertemu beberapa kali, setidaknya sudah saling mengenal sedikit. Jika perkataan Chen Junnan bisa dipercaya, maka slogan iklan TV shopping juga bisa dipercaya.
Tak berapa lama, Xu Liunian muncul dari belakang Kim Wonhoon. Melihat Kim Wonhoon sendirian berdiri di 「Sungai」 dengan wajah bingung, dia pun merasa heran.
"Ada apa?" Xu Liunian bertanya, "Kenapa ekspresi seperti ini? Melihat sesuatu?"
"Ya!" Kim Wonhoon menggunakan bahasa Han terbata-bata sambil menunjuk pintu sebelah kanan paling depan, "Noona! Baru saja ada orang!"
"Siapa?"
"Noona!" Kim Wonhoon seolah melihat juru selamat, "Ya! Aku baru melihat Chen Junnan... Semua 「karakter」 di tubuhnya membawa begitu!"
“Semua「karakter」di tubuhnya bawa? Kamu bilang dia sendiri……?” Xu Liunian menggelengkan kepala pasrah, “Xiao Jin, kemampuan bahasa Han-mu buruk, mungkin tidak mendengar jelas aturan. Barusan Naga Bumi bilang, satu orang tidak boleh membawa banyak……”
Belum selesai bicara, dia tertegun di tempat.
Tunggu, apakah aturan pernah menyampaikan ini?
Aturan hanya menyebutkan orang tanpa「karakter」harus pergi ke「area persiapan」menunggu, sampai memiliki「karakter」baru boleh melanjutkan aksi. Tapi tidak pernah menyatakan apakah satu orang boleh membawa banyak「karakter」.
Kalau begitu, apakah tim lawan akan seberani ini...?
Semua anggota tim mereka melepas「karakter」dan diam di「area persiapan」, hanya Chen Junnan seorang yang membawa semua「karakter」menyerbu sambil membunuh...
“Ini kacau balau.” Xu Liunian berkata, “Bagaimana mungkin ada taktik seperti ini... Meski taktik yang disusun Qi Xia juga tetap absurd.”
「Detik berikutnya」, pintu ruangan di posisi tinggi di hadapan Xu Liunian berderit「kreek」terbuka, kepala Chen Junnan menyembul dari dalam.
“Waduh, Noona Xu juga datang.” Chen Junnan membuka mulut, “Mau masuk main? Ruanganku ini kayaknya fengshui-nya bagus, khusus buat memperbaiki 「tahun-tahun sial」.”
Setelah berkata begitu, dia membuka pintu sepenuhnya, memperlihatkan ruangan yang terlihat seperti tak ada apa-apa.
“「Tahun-tahun sial」... Kamu...”
Xu Liunian berdiri tegang, menunduk melihat celana Chen Junnan. Ditemukannya kantongnya yang seperti dikatakan Kim Wonhoon—penuh sesak sampai rantainya keliatan, setidaknya ada lima enam rantai.
Tapi Xu Liunian dan Kim Wonhoon sama-sama hati-hati, sama sekali tak berani sembarangan mengikuti Chen Junnan masuk.
Kalau perkataan Chen Junnan bisa dipercaya, iklan stiker di tiang listrik pun bisa dipercaya.
“Hei!” Kim Wonhoon menunjuk pintu paling kanan di hadapannya, “Barusan kamu bukan di situ? Kok sekarang di tengah...?”
“Karena 「Gema」Laozi ini adalah 「Menembus Dinding」, bangsat!” Chen Junnan berkata, “Mau masuk? Laozi akan tunjukkan cara 「menembus dinding」.”
Xu Liunian dan Kim Wonhoon setelah mendengar sama-sama tidak membuka mulut bicara.
“Situasi apa ini?” Chen Junnan berkata dengan wajah kebingungan, “Kenapa semuanya sopan? Di dalam cuma ada 「dirinya sendiri」, sungguh.”
Xu Liunian mencerna beberapa 「detik」, akhirnya memutuskan untuk menyelidiki kondisi lawan, terpaksa berdiri di luar pintu bertanya: “Chen Junnan, kenapa kamu punya begitu banyak 「karakter」?”
“Sekarang belum bisa kuberitahu.” Chen Junnan tersenyum, “Aku harus menunggu sampai Dokter Zhao datang.”
“Dokter Zhao……?”
Karena keributan yang ditimbulkan beberapa orang ini cukup besar, anggota tim Chu Tianqiu mulai perlahan bergabung di 「Sungai Chu」.
Saat semua orang telah tiba di sini, Chen Junnan menatap enam orang di depannya dengan senyum puas.
Inilah yang disebut 「serang psikologis total」.
“Apa yang terjadi……?” Wen Qiaoyun juga bertanya di samping, “Orang ini……?”
“Dokter Zhao, kamu tidak apa-apa?” Chen Junnan bertanya.
“Aku……?” Dokter Zhao tertegun, “Apa maksudmu 「tidak apa-apa」?”
“Tidak ada apa-apa.” Chen Junnan menggelengkan kepala, “Lao Qi menyuruhku mencari cara memberitahumu, rencana sudah dimulai.”
