Kim Wonhoon kembali ke sisi Chu Tianqiu dengan kecepatan tertinggi, menemukan Tianqiu sedang menghitung sesuatu di dinding.
"Ya! Kak!" teriak Kim Wonhoon dengan napas tersengal-sengal.
Chu Tianqiu menoleh kebingungan, lalu tersenyum sinis: "Aku jarang melihatmu terengah-engah... Ada apa? 「Melompat Ruang」nya?"
"Aku tidak bisa memastikan, Kak..." Kim Wonhoon mengatur napasnya lalu menggelengkan kepala, "「Melompat Ruang」sepertinya tidak menurut... Aku tidak bisa menggunakannya..."
"Tidak bisa...?" Chu Tianqiu menatapnya beberapa saat, lalu bertanya lagi: "Apa ada sesuatu yang terjadi padamu dua hari ini?"
"Ti-Tidak, Kak." Kim Wonhoon menggeleng, "Sepertinya 「Gema」semua orang di sini tidak bisa digunakan seperti biasa... Entah kenapa."
Chu Tianqiu setelah mendengar itu menyipitkan mata dan mengangkat kepala, melihat Naga Bumi dan Qinglong yang berdiri di tempat tinggi.
Meski ini pertama kalinya dia masuk ke area permainan「Naga」, tapi dia cepat memahami gambaran.
Tepatnya, ruangan aneh ini sudah tidak bisa dihitung sebagai「Tanah Akhir」lagi, jadi kemampuan khas「Tanah Akhir」pun sulit dikeluarkan di sini.
Tapi kalau begini bukankah terlalu berbahaya……？
Jika harus membuat semua orang menyerah「Gema」, dirinya dan Wen Qiaoyun mungkin masih bisa melakukannya, tapi bagaimana dengan para dalang yang bertahan hidup lewat「Gema」seperti Yan Zhi Chun, Kim Wonhoon, dan Dokter Zhao……？
"Tapi tidak apa-apa, Kak." Kim Wonhoon membuka mulut, "Aku akan mencari perasaan itu dengan baik."
"Baru saja apa yang terjadi di「garis terdepan」?" Chu Tianqiu bertanya lagi.
"Benar!" Kim Wonhoon mengangguk, "Noona Qiaoyun baru saja bertarung dengan Kak Junnan."
"Bertarung……?" Chu Tianqiu mengangkat alis, "Siapa yang menang?"
"Ini……"
Kim Wonhoon memang tidak bisa membedakan siapa pemenang dalam langkah strategis itu.
Dari hasil akhir, Chen Junnan yang menang, tapi dari permukaan terlihat dia agak seperti kabur ketakutan.
Memikirkan ini, dia hanya bisa menjelaskan secara singkat semua kejadian yang baru saja terjadi kepada Chu Tianqiu.
Chu Tianqiu mendengarkan dengan seksama, tanpa sepatah kata, selama itu terus menggunakan jari telunjuk mengusap dahinya sendiri.
"Jadi situasinya seperti ini, Kak." Kim Wonhoon berkata, "Sebenarnya siapa di antara kita yang kalah? Apa kamu merasa di tubuhnya ada 「Meriam」?"
Chu Tianqiu tidak menjawab. Dia tidak peduli apakah ada 「Meriam」 di tubuh Chen Junnan, justru memperhatikan hal lain.
"Dari awal sampai akhir... Hanya Chen Junnan yang muncul?" Chu Tianqiu bertanya.
"Benar, Kak." Kim Wonhoon menjawab, "Sepertinya awalnya ada seseorang yang datang ke 「Sungai Chu dan Batas Han」, memberi sambutan ke Kak Shan, tapi cepat pergi."
“Artinya benar ada kemungkinan Chen Junnan membawa beberapa 「karakter」 di tubuhnya.” Chu Tianqiu membuka mulut, “Sayang sekali aku tidak ada di sana…… Seharusnya kalian semua merebut bersama-sama, mungkin kita sudah melewatkan kesempatan terbaik.”
“Ah……?” Kim Wonhoon tertegun, “Tapi ini benar-benar mungkin, Kak…… Apakah orang itu benar-benar membawa semua 「karakter」 untuk memprovokasi kita……?”
“Justru karena kalian semua menganggap itu mustahil, Qi Xia baru bisa menggunakan strategi ini.” Chu Tianqiu menjawab, “Hanya saat pertama kali bertemu kita bisa menebak 「karakter」 di tubuh lawan. Kalau nanti bertemu Chen Junnan lagi…… Bahkan aku tidak bisa memastikan berapa 「karakter」 yang dia bawa. Inilah tujuan akhir dari rencana licik ini. Jika lain kali kita serbu sekaligus untuk merebut, kemungkinan besar hanya dapat satu 「karakter」 saja.”
“Tapi sekarang……” Kim Wonhoon menghela napas, “Noona Qiao Yun, Noona Zhi Chun, dan Noona Liunian sudah pergi ke seberang untuk 「invasi」. Perlukah aku memanggil mereka kembali……?”
Setelah mendengar itu, wajah Chu Tianqiu berubah muram. Ia berkata pada Kim Wonhoon, "Kim Wonhoon, kau mengenali 「karakter」 di tanganmu?"
Kim Wonhoon mengangguk, "Ini 「bidak」, kan? Kak, di tempat kami juga ada pengajaran bahasa Han, cuma teman-teman sekelas tidak menggunakannya."
"Tepat, ini memang 「bidak」." Chu Tianqiu menjawab, "Tapi tahukah kau... mengapa aku memberikan 「karakter」 ini padamu?"
"Karena 「bidak」... mirip denganku?" Kim Wonhoon berkata, "Aku cuma bidak kecil, begitu saja."
"Bukan." Chu Tianqiu menjelaskan, "Dalam perhitunganku, 「bidak」 adalah 「karakter」 terpenting saat ini. Bahkan jika kubawa sendiri pun aku tidak yakin, hanya bisa kuserahkan padamu. Bagaimanapun juga, kau adalah 「Melompat Ruang」."
Kalimat pendek Chu Tianqiu mengandung terlalu banyak makna, membuat Kim Wonhoon tidak bisa mencerna seketika.
"「Bidak」 yang terpenting...?"
“Benar.” Chu Tianqiu mengangguk, “Kalau 「bidak」 hilang, kita sudah kalah separuh. Tapi sekarang kemampuan 「Melompat Ruang」-mu tidak bisa diaktifkan, ini bisa dibilang kondisi terburuk. Jadi kalau kamu nekat pergi ke 「garis terdepan」 untuk memanggil mereka kembali, itu agak riskan untuk game ini.”
“Tapi Kak, aku masih belum mengerti... Kenapa ya?” Kim Wonhoon bertanya, “Bukannya Kak Shan, Noona Qiao Yun, dan Noona Zhi Chun terlihat lebih bisa diandalkan dariku...”
“Mereka terlalu 「kuat」.” Chu Tianqiu menjawab, “Kim Wonhoon, Zhang Shan akan menggunakan 「karakter」 ini untuk melawan lawan secara adil, Wen Qiaoyun dan Yan Zhi Chun akan memakai 「karakter」 ini sebagai 「Chip」 untuk 「taruhan」 dengan lawan. Semua ini karena mereka terlalu 「kuat」, terlalu yakin pada diri sendiri.”
“Apa……?”
“Sedangkan Dokter Zhao dan Xu Liunian terlalu penakut.” Chu Tianqiu melanjutkan, “Kim Wonhoon, dari seluruh tim, hanya kamu yang akan melindungi 「karakter」 ini dengan 「nyawa」-mu. Yang lain tidak bisa.”
Kim Wonhoon memandang Chu Tianqiu dengan ekspresi tak percaya, seolah kesulitan mencerna penjelasan ini.
Sebenarnya adalah「bidak」…… Mengapa「bidak」bisa begitu penting?
Dalam permainan catur, setiap pihak memiliki lima「bidak」. Baik di awal permainan, tengah, maupun akhir, semua「bidak」ini bisa dijadikan tumbal. Tapi sekarang Chu Tianqiu bilang「bidak」ini lebih penting dari bidak catur lainnya.
"Aku curiga pemikiran Qi Xia tidak jauh berbeda denganku." Chu Tianqiu membuka mulut, "「Bidak」mereka juga sangat krusial. Tapi lawan punya banyak orang hebat. Aku tidak bisa mendeduksi di siapa「bidak」itu berada."
"Lalu apa yang harus kulakukan sekarang, Kak?"
"Saat ini situasinya cukup rumit." Chu Tianqiu berkata, "Aku khawatir kita akan mulai kehilangan「karakter」. Invasi Wen Qiaoyun, Yan Zhi Chun dan Xu Liunian tidak terlalu bijak. Ke depannya semuanya tergantung kemampuan individu mereka... Kim Wonhoon... Kali ini kau bertugas mengobservasi dulu sampai「invasi」selesai."
"Bahkan jika mereka kehilangan「karakter」di「garis depan」juga tidak masalah?" Kim Wonhoon bertanya lagi.
“Tidak masalah.” Chu Tianqiu menjawab, 「Lawan adalah Qi Xia. Ingin menang darinya tanpa mengorbankan satu prajurit atau bidak pun itu mustahil.」
“Baik… Aku mengerti…” Kim Wonhoon menyetujui.
“Ngomong-ngomong…” Chu Tianqiu kini sedikit mengerutkan kening, teringat sesuatu, 「Kim Wonhoon… Barusan kau bilang… Chen Junnan berkali-kali memberikan kode mata ke Dokter Zhao?」
