“Lihat!” Qiao Jiajin tersenyum lebar, “Sudah kubilang! Karakter ini cuma punya satu bacaan, dibaca 「」.”
Qi Xia tak tahu bagaimana menjelaskan situasi ini, hanya bisa mengangguk patuh dalam diam.
Bagaimanapun bacaan 「」relatif mudah ditebak. Selanjutnya jika bertemu karakter langka lain, ini benar-benar akan menjadi 'taruhan besar'.
Meskipun Naga Bumi menyebutkan dalam 「aturan」 bahwa "menulis homofon" bertujuan menghindari kedua tim menggunakan karakter langka, namun Qi Xia melakukan simulasi mental cukup lama dan merasa mustahil menyusun 28 karakter tanpa menggunakan karakter langka yang terkesan seperti dongeng Langit.
Qi Xia menundukkan kepala dan melihat kembali karakter 「Prajurit」 di tangannya. Secara logika, ini bukan saat terbaik untuk menyusun 「karakter」, mengingat jumlah karakter yang dimiliki masih terlalu sedikit. Namun karena tim lawan sudah memulai serangan, satu-satunya cara adalah melanjutkan langkah demi langkah.
Dia mengangkat karakter 「Prajurit」, lebih tepatnya sebuah 「」 dan sebuah 「Delapan」. Karakter 「Delapan」 ini terlaskan menjadi satu kesatuan utuh yang tak terpisahkan.
Qi Xia pertama meletakkan 「」, mendapat satu poin lalu menempatkan 「Delapan」 secara terpisah. Sayangnya karakter 「Delapan」 yang utuh ini tak bisa dibagi menjadi 「」 dan 「」, jika tidak akan meraih dua poin tambahan.
Dengan demikian skor total tim Qi Xia menjadi tujuh poin dari karakter 「Prajurit」, 「kayu」, 「mata」, 「Mentri」, 「」, 「」, dan 「Delapan」. Jarak menuju 28 poin masih sangat jauh, bahkan tersisa 21 karakter yang harus disusun.
Jika begitu……apakah radikal yang ada di tangan masih bisa disusun menjadi 「karakter」 lain……？
Qi Xia melakukan eksperimen dengan menempatkan beberapa kemungkinan kombinasi di atas 「Fenghuang Xian Shu Tai」, namun segera menyadari tidak semua kombinasi bisa diterima oleh layar untuk menampilkan tulisan.
Setelah mencoba beberapa kemungkinan, sebuah 「karakter」 aneh kembali muncul dalam pandangan kedua orang itu, di layar tertulis jelas:
「Telah menerima bentuk awal tulisan "", harap tuliskan homofonnya」.
“Ini……” Qiao Jiajin terpaku lagi, “Karakter ini dibaca 「pá」 atau 「bā」 ya？”
Qi Xia setelah mendengar merasa Qiao Jiajin benar-benar mengajukan pertanyaan yang perlu dipertimbangkan.
Meski karakter 「Delapan」 dibaca 「bā」, namun dalam banyak karakter umum, 「Delapan」 bisa berubah pelafalannya saat digabung dengan radikal, seperti 「」(pá zhe) dan 「」(pá shǒu).
Tapi karakter 「」 ini juga bisa dibaca 「bā」, contoh dalam frasa 「」(bā kāi), selain itu ada onomatope umum 「」.
Selain itu, Qi Xia tidak bisa memikirkan lagi karakter umum lain yang mengandung 「」. Dalam ingatannya saat ini, baik karakter yang dibaca 「pā」 maupun 「bā」 masing-masing memiliki dua contoh.
"Tetap harus bertaruh..." kata Qi Xia.
Dia mengulurkan tangan, setelah berpikir beberapa 「detik」, menulis homofon di layar——「」.
——「Penciptaan berhasil」.
Total delapan poin.
"Huu..." Qi Xia menarik napas dalam-dalam sambil menggelengkan kepala, "Benar saja aku tidak terlalu suka perasaan gegabah ini, sama sekali tidak berbeda dengan penjudi biasa."
"Tidak apa-apa Penipu!" Qiao Jiajin menepuk bahu Qi Xia, "Dapat poin itu sudah bagus!"
Qi Xia mengangguk, terus menatap karakter-karakter berantakan di tangannya. Sudah disimulasikan berkali-kali, tetap merasa ada yang kurang.
Mengapa karakter yang bisa dibentuk begitu sedikit?
"Masih bisa membentuk satu karakter." Qiao Jiajin menunjuk radikal di tangan Qi Xia, "Ini, dan ini, dua ini bisa membentuk sebuah「karakter」."
Qi Xia menunduk melihat, jari Qiao Jiajin menunjuk tepat pada 「」 dan 「」.
“Dua ini……?”
“Betul!” Qiao Jiajin mengangguk, “Ini karakter 「」 dari 「」 (kerang). Kenapa kamu bisa melewatkan karakter sederhana begini, Penipu? Lampu gelap di bawah mentari?”
“Ini……?” Qi Xia sedikit mengerutkan alis. Dia sebenarnya paham maksud Qiao Jiajin, karena ini bukan masalah 「lampu gelap」, tapi sebuah arah yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Karakter tradisional……?
“「」……” Qi Xia meraba dagunya. Apakah bisa disusun atau tidak, lebih baik langsung dicoba.
Lalu dia memilih meletakkan 「」 dan 「」 secara vertikal di atas layar.
Layar berkedip sejenak, menampilkan tulisan yang belum pernah terlihat——
「Tulisan "" telah diterima. Karakter ini tidak dihitung sebagai poin dalam game ini. Silakan membuat ulang.」
“Ah……?” Qiao Jiajin mengetuk-ngetuk layar, “Gawat, Penipu! Layar ini sepertinya buta huruf! Karakter 「」 aja nggak dikenali!”
“Seharusnya bukan「tidak bisa mengenali karakter」……” Qi Xia berkata, “Kalau dipikir-pikir, sejak awal「karakter」yang diberikan Naga Bumi kepada kita sudah menggunakan versi sederhana. 「Benteng」tetap「benteng」, 「kuda」tetap「kuda」. Jadi karakter tradisional murni seharusnya tidak dihitung dalam skor. Setidaknya「Bei」tidak bisa dihitung.”
Qiao Jiajin terdiam cukup lama, lalu perlahan berkata: “Apa game ini sengaja mengincar aku……?”
Qi Xia tahu game ini tidak hanya mengincar Qiao Jiajin, tapi semua「peserta」. Jika karakter tradisional dan sederhana bisa digunakan secara bebas, probabilitas untuk menang akan meningkat sedikit.
Tapi sekarang……
“Tunggu……” Qi Xia menatap karakter-karakter yang berhamburan di layar, sorot matanya berkedip samar. “Sepertinya aku terlalu terpaku pada konsep radikal dan komponen karakter... Saat Cang Jie menciptakan karakter-karakter ini dulu... Bagaimana mungkin dia terbatasi oleh konsep-konsep ini......”
Memikirkan ini, Qi Xia mengulurkan tangan mengambil「Delapan」.
Melihat dia menggerakkan jari dengan lembut, memutar karakter kecil logam 「」 sebesar 180 derajat, lalu menaruhnya di atas 「Fenghuang Xian Shu Tai」 membentuk 「」. Di bawah tatapan bingung Qiao Jiajin, dia mengambil 「」 dan meletakkannya di bawah 「」.
“Hah……?” Qiao Jiajin terlihat kebingungan, “Ini……?”
“Hanya dengan cara ini kita bisa mendapatkan cukup banyak karakter...” gumam Qi Xia pelan, “Pantas saja aku merasa「karakter」 yang tersedia tidak cukup...”
Layar kali ini berkedip lebih lama dari sebelumnya. Setelah beberapa 「detik」, muncul tulisan merah:
「Telah menerima bentuk awal karakter “mi”, silakan tuliskan homofonnya」.
Qiao Jiajin tertegun lama melihatnya, baru berseru: “Aku... Bangsat!! Ini bisa membentuk 「」... Penipu, otakmu cukup encer ya!”
“Seharusnya aku menyadari ini lebih awal...” kata Qi Xia, “Sekarang kita bisa membuat lebih banyak「karakter」.”
Qiao Jiajin menatap layar lama, baru merasa ada yang janggal: “Penipu... Kamu... tahu homofon dari 「」?”
“「」……？”
Qi Xia setelah mendengar meraba dagunya. Untuk pengucapan ini, karakter yang paling umum digunakan secara alami adalah「」itu sendiri, tapi menulis「」jelas tidak bisa dihitung sekarang.
"Dapat ide." Qi Xia sedikit mengangkat alis, mengulurkan tangan dan menyentil layar.
Tulisan tajamnya seperti pisau melintasi layar, meninggalkan karakter merah terang——
「」.
"……?" Qiao Jiajin tertegun melihatnya, "Penipu, kamu benar-benar banyak tahu..."
「Penciptaan berhasil」.
Total sembilan poin.
