“Tepat.” Chen Junnan membuka mulut, “Lao Qi bilang, begitu ketemu orang langsung merebut.”
Satu kalimat Chen Junnan membuat suasana di dalam ruangan langsung membeku seperti es.
Ketiga orang saling menatap dengan hati-hati. Yan Zhi Chun memutar postur tubuhnya menghadap bagian depan kedua orang itu, terus waspada terhadap kemungkinan serangan mendadak.
Sementara Chen Junnan terus mengamati pakaian Yan Zhi Chun, di tubuhnya tidak terlihat ada saku, di mana「karakter」tersembunyi?
“Apa maksudmu?” Yan Zhi Chun yang bersandar di pintu bertanya, “Apa kalian akan menggunakan kekerasan fisik untuk merebut「karakter」di tubuhku?”
“Tentu saja.” Chen Junnan menjawab, “Laozi paling suka bertindak, apalagi melawan Gadis.”
Yan Zhi Chun terdiam sejenak, lalu mengernyitkan alis seperti mendengar lelucon buruk: “Sungguh aneh... Chen Junnan, ini bertentangan dengan ucapanmu sebelumnya.”
“Uca... ucapan sebelumnya?”
“Ada apa dengan「kepala」mu?” Yan Zhi Chun bertanya, “Kau ingat kemampuanku di game「Ular Bumi」, tapi lupa perkataanmu sendiri di sana?”
Chen Junnan tertegun, merasa otaknya seperti terpicu jangkar memori aneh, kilasan ingatan kacau mulai bermunculan.
“Saat itu aku gagal membunuh seseorang bernama Zhong Zhen.” Yan Zhi Chun berkata, “Meski aku tidak punya alasan, tapi kamu tanpa ragu membantuku mengusirnya. Saat itu kamu bilang「Seorang pria dewasa ingin menghabisi hidup-hidup seorang gadis di hadapanku, aku tidak bisa menerima」.”
“Hah……？”
Chen Junnan merasa otaknya semakin kacau. Beberapa hal seolah pernah dilakukannya tapi tak bisa diingat, seakan muncul dalam mimpi.
“Padahal sebenarnya aku yang ingin membunuhnya. Aku gagal, pantas mati.” Yan Zhi Chun berkata, “Kamu bahkan bisa memilih membantuku dalam situasi tidak masuk akal ini, tapi sekarang bilang paling suka melawan wanita. Jadi mana yang benar?”
“Eh……” Chen Junnan terdiam lama, lalu membuka mulut, “Apa tidak mungkin semuanya benar……?”
Yan Zhi Chun menggelengkan kepala pasrah setelah mendengar: “Kamu sendiri percaya?”
“Kalau begitu jangan mempersulitku!” Chen Junnan berkata, “Noona Chun, bagaimana kalau kita berdiskusi langsung?”
“Diskusi……?”
“Benar.” Chen Junnan berkata, “Laozi lihat kamu dan Lao Qi juga punya hubungan dekat. Kamu bergabung dengan pihak lawan tapi tak harus mempertaruhkan nyawa untuk Xiao Chu. Mari bertransaksi dengan damai.”
Yan Zhi Chun berpikir sejenak setelah mendengar, lalu bertanya: “Transaksi apa?”
“Pertama serahkan「karakter」pada kami untuk kami pakai. Setelah selesai, aku akan memberikan「karakter」ku padamu. Kita bertransaksi di sini.”
Setelah selesai bicara, Chen Junnan melirik dinding di sekelilingnya, kemudian mendekati satu dinding. Rantai di tangannya digulung menjadi bola, lalu dengan kuat mengukir tiga karakter di dinding:
「Bursa」.
“Apa kamu merasa dirimu lucu……?” Yan Zhi Chun bertanya.
“Ya.” Chen Junnan mengangguk, “Kamu juga merasakan hal yang sama……?”
Tian Tian mendengar ini langsung “pletak” tertawa. Dia selalu merasa situasi seperti ini sudah terjadi berkali-kali – selama bertindak bersama Chen Junnan, ketegangan mustahil terbentuk.
Yan Zhi Chun setelah mendengar langsung terdiam sejenak. Dia sadar dirinya memang tidak pernah bisa mengurus orang yang terlalu ekstrover, dan Chen Junnan mungkin orang paling ekstrover yang pernah dia temui di sini.
Dalam ingatannya, tidak ada momen ketika Chen Junnan diam.
Tapi di tempat ini 「Gema」 dibatasi, bagaimana caranya agar tidak kalah saat berhadapan dengan dua orang?
Yan Zhi Chun yang langka merasa tegang. Sejak menguasai metode 「Gema」, setiap hari dia terus melatih intensitasnya. Dia tak pernah menyangka suatu hari 「Gema」 miliknya sama sekali tidak bisa digunakan.
Normalnya, dalam situasi seperti ini bisa menggunakan otak yang kurang yakin diri untuk bertahan dengan lawan. Game ini juga menyediakan banyak 「pintu」 untuk memungkinkan orang yang tidak jago tenaga melakukan strategi mental.
Sayangnya kali ini lawan yang harus dihadapinya adalah Qi Xia.
Qi Xia meski belum pernah sampai di garis terdepan, tapi sudah sangat paham dengan kondisi di sini, dan meminta semua anggota timnya untuk berpasangan dua-dua, sehingga saat bertemu siapa pun tidak akan memicu 「game」, memiliki cukup waktu untuk merebut.
Tapi situasi sekarang agak aneh……
Apakah Qi Xia tidak tahu sifat asli Chen Junnan?
Dia malah membiarkan Chen Junnan merebut 「karakter」 dari orang lain, kalau ketemu perempuan harus bagaimana?
“Noona Chun, kasih jawaban pasti.” Chen Junnan mengangkat dagu, memotong logika Yan Zhi Chun, lalu berkata, “Prinsip kita pinjam-embalikan, biar gampang dipinjam lagi. Sekarang selama kamu angguk, 「karakter」mu aku bawa dulu.”
Yan Zhi Chun terdiam lama setelah mendengar, lalu berkata: “Chen Junnan, kamu benar-benar sulit dipercaya.”
“Mengapa demikian?!” Chen Junnan terlihat seperti dirugikan, “Laozi seumur hidup tak pernah berbohong, kecuali kalimat ini.”
“……？”
Yan Zhi Chun dan Tian Tian sama-sama tertegun, ekspresi mereka seakan ingin mengatakan sesuatu namun mengurungkan niat.
"Tenang saja." Chen Junnan membuka mulut, "Untuk hal-hal sepele aku mungkin tidak serius, tapi saat menghadapi masalah besar, dalam situasi normal, syarat terpenuhi, logika valid, dan atas dasar suka sama suka, aku juga tidak akan berbohong."
Yan Zhi Chun merasa sedang menghadapi situasi paling rumit seumur hidupnya. Meski sudah bertahun-tahun mengenal Jiang Ruoxue dan mampu mengurus interaksi sosial biasa, tapi menghadapi tipe seperti Chen Junnan benar-benar di luar kemampuannya.
Dia perlahan mundur selangkah, merasa momentum saat ini kurang tepat. Sandarannya di area ini tidak berguna, satu-satunya cara adalah menarik diri ke wilayahnya dulu baru mencari strategi.
"Hah?!" Chen Junnan juga melangkah mendekat, "Jangan pergi, Noona Chun! Aku benar-benar tidak akan melawanmu, soal ini kamu harus percaya padaku!"
Setelah mencerna beberapa 「detik」, Yan Zhi Chun berkata: "Begini saja... Chen Junnan, jika kau bilang 'pinjam baik-baik akan mudah meminjam lagi', serahkan dulu 「karakter」mu padaku, akan kugunakan setelah kembali."
“Laozi punya 「karakter」……” Chen Junnan mencerna beberapa detik lalu tersenyum, “Noona Chun, kenapa masih waspada sama aku?”
“Tidak mau?” Yan Zhi Chun membuka mulut, “Kalau begitu lupakan. Kalian berdua tidak melawanku, aku juga tidak bisa merebut 「karakter」 kalian. Bertiga di sini 「game」-nya tidak akan terpicu, kita cari kesempatan lain saja.”
“Tunggu dulu!”
Chen Junnan jelas tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Ia mengulurkan tangan ke saku, mengepalkan tangan perlahan mengeluarkan 「karakter」nya.
Kali ini gaya tangan kanannya yang mengepal persis seperti saat bertaruh dengan Wen Qiaoyun sebelumnya, hanya rantai yang terlihat di luar, genggaman tangan yang menggembung membuat Yan Zhi Chun tidak bisa tidak mengerutkan alis.
“Kau tidak akan menggunakan trik yang sama untuk bertaruh denganku, kan?” Yan Zhi Chun bertanya.
