“Lihat! Tas impor ini membawa pulang syal sutra, bisa dibilang sudah membuka Jalur Sutra kan?”
Qi Xia menatap「karakter」di tangan Chen Junnan, lalu kembali terjerumus dalam keheningan sesaat.
Pengacara Zhang dan Zheng Yingxiong di belakang juga mendekat melihat「kain」ini, perlahan imajinasi mereka mulai kacau.
Karena mereka samar-samar ingat, awalnya「karakter」di tangan Chen Junnan adalah「jenderal」.
Sekarang bukan hanya bukan「jenderal」, malah hilang separuh. Mengapa Chen Junnan bisa begitu gembira kehilangan separuh「karakter」……?
“Bisa merebut kembali separuh「karakter」sudah termasuk situasi langka.” Kata Qi Xia, “Kalau dua kali berturut-turut bisa merebut separuh「karakter」, ini tidak bisa lagi disebut「langka」.”
“Bukan... Ngomong apasih!” Chen Junnan membantah, “Dua「karakter」Laozi ini sama sekali bukan hasil rampasan, semuanya diberikan orang lain dengan sukarela!”
“Baik.” Qi Xia mengangguk pasrah, “Memang seperti hal yang biasa kau lakukan.”
“Lao Qi, coba tebak bagaimana Laozi baru saja mendapatkan 「karakter」 ini?”
Qi Xia menghela napas setelah mendengar: “Aku menduga kau memerankan Xu Liunian.”
“Eh……” Chen Junnan berkedip perlahan, lalu membuka mulut, “Tidak ada artinya, tidak main lagi, ini, ambil.”
Dia menyerahkan 「kain」 yang dipegangnya ke Qi Xia, memperhatikan layar yang kini menambah satu poin.
“Taktik ini cukup bagus.” Kata Qi Xia, “Kurasa kau masih bisa memakainya beberapa saat lagi.”
“Pakai lagi?” Chen Junnan tampak bingung, “Begitu Xu Liunian asli kembali, mereka pasti sadar sudah terjebak.”
“Tidak. Bahkan sebelum Xu Liunian kembali, Chu Tianqiu pasti sudah tahu kau palsu.” Jawab Qi Xia, “Masalahnya sekarang justru pada Xu Liunian.”
“Maksudnya apa?”
“Kalian semua bilang, 「Gema」 di tempat ini samar-samar, sulit dikendalikan.” Qi Xia berkata, “Tiba-tiba aku teringat contoh serupa, tak tahu apakah prinsipnya sama.”
“Hah……?” Chen Junnan seolah juga teringat sesuatu, “Kalau kau bilang begitu……”
“Tepat……” Qi Xia berkata, “Bagian tentang「Gema」yang disebutkan Ular Putih... Dengan logika yang sama, Xu Liunian yang sudah susah payah mendapatkan「Gema」, tapi di tempat ini「sangat sulit bergema」, jadi dia kesulitan melakukan gerakan terkait「Gema」. Dengan kata lain, ada kemungkinan dia tidak bisa melepaskan「Gema」-nya sendiri, menyebabkan penampilannya tetap seperti wajahmu.”
“Ha……” Setelah mendengar, bayangan berbagai cara bermain menarik melintas di imajinasi Chen Junnan, “Kalau gitu Laozi tahu harus bagaimana.”
Qi Xia mengangguk: “Selanjutnya「Xu Liunian」bisa jadi siapa saja, dan siapa pun bisa menjadi「Xu Liunian」, langkah pertama Chu Tianqiu sudah kalah.”
Chen Junnan menatap Qi Xia yang menulis homofon「」——「」di layar lalu diam seribu bahasa, agak tidak paham.
“Lanjutin dong, Lao Qi.” Chen Junnan membuka mulut, “Sambungin lagi, masih banyak karakter kan.”
Qi Xia melihat「」dan「」yang digenggamnya, lalu menggelengkan kepala.
“Seharusnya tidak ada lagi.” Qi Xia berkata, “Di antara semua 「karakter」 dengan 「struktur kiri-kanan」, peran 「jenderal」 paling kecil. Aku sudah menghitung, dalam game ini hampir tidak bisa membentuk karakter lain.”
“Apa?” Chen Junnan tertegun sejenak setelah mendengar, “Bangsat... Laozi pikir sudah membuat prestasi besar lagi, tapi kok cuma dapat satu 「kain」?! Ini sia-sia dong?!”
“Sia-sia?” Qi Xia berkata, “Tentu tidak. Kau memberi Chu Tianqiu pukulan menghancurkan, nilai ini tidak bisa dibandingkan dengan sehelai 「kain」.”
“Tidak mungkin kan?” Chen Junnan melangkah maju beberapa langkah, melihat 「karakter」 yang menempel di 「PhoenixBook Platform」, “Hari ini Laozi pasti akan mengumpulkan 「karakter」 kedua untukmu, baru bisa dibilang tidak rugi...”
Qi Xia tidak menolak, hanya mengeluarkan 「bukit」 dan 「delapan」 miliknya, seolah bertanya ide unik apa yang dimiliki Chen Junnan.
Tapi tak terduga, Chen Junnan sama sekali tidak melihat 「karakter」 di tangan Qi Xia, hanya menatap 「sapu tangan」 lama-lama, lalu mengulurkan satu jarinya dan perlahan bergerak mendekatinya.
"Tunggu……" Qi Xia tiba-tiba merasa adegan ini pernah mengalami sebelumnya. Sebelumnya, seorang rekan setim yang gegabah mendorong dengan jarinya hingga membuat tim kehilangan satu bagian. Ini pertanda buruk.
Tapi gerakan Chen Junnan sangat cepat. Sebelum Qi Xia selesai bicara, dia langsung memutar 「sapu tangan」 180 derajat.
Layar berkedip sejenak, lalu kembali menyala dengan tulisan familiar.
「Telah menerima bentuk awal karakter "", silakan tuliskan homofonnya.」
“……？”
Qi Xia, Zhang Chenze, dan Zheng Yingxiong yang berdiri di samping serentak terdiam.
"Ini dihitung?" Zhang Chenze memandang layar dengan bingung, "Bukankah ini cuma radikal……?"
“Bagaimana mungkin ini radikal? Pasti sebuah 「karakter」!” Chen Junnan menatap semua orang dengan senyum, seolah menanti pujian mereka. Tapi Qi Xia memang agak tidak yakin.
Kegagalan tebakan sebelumnya sudah mengurangi satu poin. Kali ini mungkin akan kehilangan dua poin. Selanjutnya semakin sulit mendapat skor. Kehilangan dua poin berdampak besar.
“Gimana, Lao Qi?” Chen Junnan menepuk bahu Qi Xia, “Kan kubilang pasti masih ada 「karakter」. Dasar kau juga ada saatnya tidak bisa mikir.”
“Baik...” Setelah mendengar, Qi Xia mengangguk dan menunjuk layar, “Kamu kasih tahu cara baca karakter ini.”
“Ini...” Chen Junnan berkedip perlahan, “Ini sulit bagiku. Laozi juga tidak sepintar kau.”
Qi Xia menghela napas, “Chen Junnan, saya tegaskan lagi. Pengetahuan saya berasal dari buku. Meski kadang ada karakter langka di buku, tetap sulit bagiku menebak pelafalannya tanpa dasar. Jadi 「karakter langka」 dan 「pengetahuan」 tidak bisa langsung disamakan.”
“Eh……” Ucapan Qi Xia membuat Chen Junnan kehilangan kata, “Maksudnya apa……Lao Qi, apa kita harus menebak sembarangan?”
“Aku menyarankan untuk mengambil 「karakter」 itu dan menyerah kali ini.” Jawab Qi Xia, “Kalau nekat sekarang, mungkin kita akan kehilangan dua poin.”
Chen Junnan mengangguk dengan kesal setelah mendengar, tapi sorot matanya masih terlihat tidak rela.
“Kenapa?” Tanya Qi Xia.
“Lao Qi…… Bagaimana kalau kau biarkan aku menebak sekali.” Kata Chen Junnan, “Kalau benar-benar kena potong dua poin, Laozi bakal mati-matian mengembalikan dua poin itu untukmu.”
Qi Xia mengerutkan alis setelah mendengar: “Aku ingin menyatakan dua hal… Pertama, aku tidak perlu kau mempertaruhkan nyawa. Kau tidak berhutang padaku. Di tim ini semua orang setara. Kedua, jika kau tetap bersikeras menebak meski sudah tahu konsekuensi kegagalan, aku akan menanggung konsekuensinya bersamamu.”
“Gila ya mana bisa?!” Seru Chen Junnan, “Siapa yang berbuat ya harus bertanggung jawab sendiri dong.”
Qi Xia menghela napas setelah mendengar: “Kalau begitu, arah tebakanmu apa?”
Chen Junnan setelah mendengar 「Hehe」 tertawa, perlahan mengacungkan jari tengah.
Gerakan ini kembali membuat beberapa orang di sampingnya tertegun.
“Lao Qi... Lihat, apakah 「karakter」 ini mirip dengan gestur ini?”
“……？”
“Laozi rasa karakter ini seperti umpatan sekaligus tanaman, lebih baik tulis 「rumput」 saja!”
