Ular Manusia memandang Chen Junnan dengan tertegun, terpisah lama, mencoba berkata:
“Semua orang di gunung jadi prajurit pengirim pesan……？ Apakah kalimat ini jawabanmu……？”
Chen Junnan: “Bisa jadi ya？”
“Saya tidak yakin.” Ular Manusia berkata, “Karena ucapanmu terdengar seperti mengajukan pertanyaan, bukan memberi jawaban. Jika ingin memastikan jawaban ini... kamu harus menjelaskan secara detail.”
Chen Junnan awalnya ingin menjelaskan, tapi setelah dipikir Ular Manusia sama sekali tak tahu jawaban soal ini, cara terbaik adalah membohongi lawan agar mempercayai ucapannya.
Jadi selanjutnya bukan "menjelaskan detail", malah harus "ngomong ngawur".
“Sepertinya begini keadaannya...” Chen Junnan membuka mulut, 「Pertanyaanmu ini, secara teori 「Prajurit」 bisa mempertaruhkan nyawa menuju bukit kedua, artinya kemungkinan kematian dan kelangsungan hidup hampir setara, minimal berimbang lima-lima. Jadi seluruh orang di bukit langsung tercerai-berai, setiap orang dianggap sebagai 「Prajurit」 yang memilih berbagai rute aneh menuju bukit lain, bisa menyimpan separuh pasukan secara seratus persen.」
“Bukan... kamu tunggu dulu.” Ular Manusia dibuat bingung oleh Chen Junnan, 「Begitu cara menghitungnya? Situasimu terlalu idealis ini!」
「Apa?」 Chen Junnan berkedip perlahan, 「Situasiku idealis? Oh, dua bukitmu ini nggak bisa melihat asap perang atau teleponan, dikepung sekelompok orang, baru nggak ideal?」
“Eh......”
「Sembilan puluh sembilan orangmu merasa tidak apa-apa, satu orang merasa masakannya keasin-an, terus jadi nggak ideal?」
「Baik... baiklah, lanjutkan.」 Ular Manusia berkata.
“Benar, asumsi ini memang dibuat dalam kondisi ideal.” Chen Junnan mengangguk, “Jadi menurutku, kalau setiap pasukan diibaratkan sebagai 「1」, 「1」 yang terpisah tidak bisa melakukan terobosan. Tapi sekarang ada 「1.5」 di satu posisi, perkiraanku terobosan sepihak bisa dilakukan, seperti pedang yang terhunus dari sarungnya.”
Ular Manusia belum lama berinteraksi dengan Chen Junnan, tapi selalu merasa aneh – pola pikir orang ini sangat unik. Mendengarkan ucapannya seperti setengah sadar ingin mempercayainya.
“Tapi ini tidak benar, ‘kan?” Ular Manusia membuka mulut, “Masalahnya bagaimana membuat dua posisi melakukan terobosan bersamaan pada saat yang sama. Ini malah berubah jadi satu posisi bertindak sendiri.”
“Ini adalah mencari nyawa di tengah jalan buntu.” Chen Junnan berkata, “Aku tidak tahu bagaimana pemikiranmu, tapi jika terus begini, dua gunung akan terkepung mati. Daripada menunggu mati, lebih baik keluarkan langkah tak terduga. Ini ideku, juga cara yang selalu Laozi gunakan. Mungkin seluruh pasukan gunung berpencar, musuh bingung tak tahu cara menghalangi, akhirnya 100% orang kabur ke gunung kedua. Lagipua, 「Kereta sampai gunung pasti ada jalan」.”
“Tapi maksud 'terpisah' adalah...”
“Jangan lupa.” Chen Junnan menyela, “Jenderal Gunung Jia punya kemungkinan besar menyamar jadi kurir ke Gunung Yi. Ketika dua jenderal bertemu, mereka bisa langsung komunikasi, menghemat semua langkah perantara. Nanti keduanya bahkan bisa hitung mundur 「tiga dua satu」, pimpin pasukan masing-masing untuk kabur terpisah dari tebing depan dan 「ratu」 belakang. Waktunya presisi, tanpa tipuan sama sekali.”
Ular Manusia merasa jika Chen Junnan benar-benar lahir di zaman kuno, mungkin memang merupakan bibit unggul yang menggunakan taktik seperti dewa. Namun sayangnya sekarang ini hanya teori belaka, jawaban yang dia berikan dalam kondisi teoretis seperti ini sulit menjadi jawaban standar.
Seperti jawaban tidak realistis saat kecil yang meski benar dari sudut pandang tertentu, namun sering dicoret habis-habisan oleh kunci jawaban referensi.
Di sisi lain, jika benar-benar bisa membuat seluruh penghuni gunung berpencar menjadi kurir, mengapa tidak langsung perintah untuk kabur berpencar di tempat?
"Aku masih harus mempertimbangkan." Ular Manusia membuka mulut, "Selalu merasa taktikmu ini hanya bisa berlaku jika salah satu jenderal adalah dirimu. Kalau diganti orang lain, sama sekali tidak akan berhasil."
"Dih." Chen Junnan tidak ambil pusing, "Percaya atau enggak, meski kau mengeluarkan delapan ratus taktik, tetap taktik si Laozi ini yang tingkat keberhasilannya tinggi."
Ular Manusia kembali menoleh ke Kim Wonhoon yang sudah lama tak bersuara: "Menurutmu gimana?"
“Aku……” Kim Wonhoon menunduk sejenak berpikir, lalu berkata, “Sepertinya… masalahnya tidak terletak pada prajurit penyampai perintah ya.”
“Oh?”
“Masalah utamanya adalah kedua jenderal besar tidak saling percaya, jadi meski perintah disampaikan berkali-kali seperti itu tetap tidak akan efektif lho.”
Ular Manusia mengangguk sambil mencerna perkataannya: “Ada benarnya juga. Menurutmu bagaimana caranya agar mereka bisa saling percaya?”
Kim Wonhoon mengulurkan jari telunjuknya, mengetuk sisi kiri meja: “Ini Jenderal Besar A.”
“En.” Chen Junnan dan Ular Manusia serentak mengangguk.
Kim Wonhoon menunjuk sisi kanan meja: “Ini Jenderal Besar B.”
“En.”
Kim Wonhoon mengepalkan tangan dan meletakkannya di tengah meja, tepat di antara kedua jenderal: “Yah, mereka terlalu jauh, mustahil saling percaya. Jadi di tengah-tengah ini perlu ada 「Surga Firdaus」.”
Chen Junnan tertegun: “Dasar kau nyelipin iklan ya?”
“Bukan, bukan, bukan.” Kim Wonhoon menggelengkan kepala, “Ya, Kak, inilah yang selalu dilakukan 「Surga Firdaus」 sebelumnya. Sebagai penghubung antara dua pihak yang saling tidak percaya, yaitu 「shio」 dan 「peserta」, sambil menyampaikan info ke kedua belah pihak.”
Melihat Chen Junnan dan Ular Manusia tertegun, Kim Wonhoon menjelaskan lagi: “Maksudnya adalah secara diam-diam berkomunikasi dengan kedua pihak.”
“Oke, oke, oke……” Chen Junnan mengibaskan tangan, “Istilah kecil yang kau gunakan benar-benar hidup, apa kau ingin membuat Xiao Chu di rumahmu kelelahan sampai mati?”
Kim Wonhoon tentu tidak mengerti maksud Chen Junnan, hanya menggeleng: “Ini hal yang harus dilakukan sebagai 「perantara tengah」.”
Ular Manusia tidak mempermasalahkan diksi Kim Wonhoon, hanya termenung bertanya: “Kalau begitu menurutmu di pemandangan ini, bagaimana cara mendirikan 「Surga Firdaus」?”
“Rasanya bisa mencari dua orang yang dipercaya jenderal, mengenakan baju seperti musuh di posisi tengah, mendirikan titik tengah sementara.” Kim Wonhoon berkata, “Semua info dikirim ke titik tengah, lalu dari situ dikirim keluar. Kedua pihak percaya titik tengah ini, orang yang datang juga hanya perlu menempuh separuh perjalanan.”
Bahasa Han Kim Wonhoon tersendat-sendat, tata bahasanya kacau, tapi Chen Junnan dan Ular Manusia langsung mengerti maksudnya.
「Ss……」
Keduanya mengeluarkan suara, lalu saling berpandangan.
“Aku berhenti 「ss」.” Chen Junnan tersenyum malu, “Anda kan Ular, silakan 「ss」 sendiri.”
Ular Manusia merasa kali ini penjelasan Kim Wonhoon masih masuk akal. 「Titik tengah berbaju musuh」 ini hanya diketahui tim sendiri, jadi dari berbagai aspek bisa dianggap aman.
Tapi ini tetap teori, terdengar logis, tapi bagaimana kenyataannya?
Untungnya kali ini ada contoh nyata yang bisa diverifikasi.
