“Anak kecil.” Ular Manusia membuka mulut, “Meski mulutmu bicara tentang mendirikan lembaga sentral yang bisa dipercaya kedua pihak... Tapi kenyataannya?”
“Oh?” Kim Wonhoon berkedip, “Kenyataan apa?”
“Versimu yang disebut 「Surga Firdaus」 itu, kamu juga berada di dalamnya?” Ular Manusia bertanya.
“Berada.”
“Sekarang menoleh ke belakang... Apakah kalian mendapat kepercayaan 「shio」, atau kepercayaan 「peserta」?” Ular Manusia bertanya lagi.
Kalimat pendek itu seperti pedang tajam yang menyumbat mulut Kim Wonhoon.
Meski 「Surga Firdaus」 sejak awal memang berusaha ke arah itu, pemimpin Chu Tianqiu bahkan tak segan menukar bola mata mayat untuk bertransaksi dengan 「shio」, guna mendapatkan makanan bagi 「peserta」.
Tapi 「peserta」 tidak percaya padanya, 「shio」 juga tidak percaya.
“Jadi jawabannya pada dasarnya sudah pasti...” Ular Manusia berkata dengan sedikit penyesalan, “Meski terlihat masuk akal, praktiknya salah. Bukan hanya kedua pihak sulit mempercayai lembaga ini, bahkan pasukan musuh pun sulit mempercayainya.”
Chen Junnan memandang Ular Manusia: “Kamu yakin……？”
“Jawaban ini mirip dengan teorimu, mungkin terdengar bisa dilakukan, tapi praktiknya sangat sulit.” Ular Manusia berkata, “Sudah disepakati kedua pihak mengirim satu orang ke area sentral untuk mendirikan organisasi pusat, tapi bagaimana kita memastikan orang yang dikirim lawan benar-benar dari kelompok lain……？Jika kita kirim orang untuk memastikan, kita akan kembali terjerumus dalam masalah awal.”
“Eh……”
“Belum lagi anggota organisasi ini sepanjang hari memakai baju musuh. Saat tim kita mengantarkan surat, bagaimana memastikan organisasi ini belum disusupi musuh？Jika benar-benar bisa membangun organisasi seperti ini, tidak ada yang akan sepenuhnya mempercayainya.”
Kim Wonhoon awalnya mengira jawabannya cukup bagus, tapi sekarang terlihat salah keterlaluan.
Tidak hanya jawaban yang salah, bahkan「Surga Firdaus」juga salah.
Tujuan awal「Surga Firdaus」sama murninya dengan pemikiran Chu Tianqiu - menjadi organisasi sentral yang bisa membantu「peserta」dan berkomunikasi dengan「shio」.
Tapi Chu Tianqiu tak pernah berani memberitahu 「peserta」 bahwa dia sedang bertransaksi dengan 「shio」, juga tidak berani mengungkapkan pada 「shio」 bahwa tujuan mereka adalah mempertaruhkan kematian semua 「shio」.
Meski disebut organisasi perantara, lebih mirip mata-mata dua pihak.
Tak ada satu pun pihak yang menganggap Chu Tianqiu sebagai 「orang baik」, juga tak ada yang benar-benar berterima kasih pada 「Surga Firdaus」.
"Aku ulangi pertanyaannya." Ular Manusia bersuara lagi, "Jika Chu Tianqiu dan Qi Xia diibaratkan dua jenderal, bagaimana cara mengoordinasikan 「serangan」 di waktu yang sama sementara tahu ada penyadapan dari 「Bagian Atas」?"
“……？”
Keduanya tak menyangka Ular Manusia tiba-tiba mengubah topik pembicaraan, spontan tertegun.
"Tunggu dulu." Chen Junnan menyela, "Kau bahkan tak kenal 「Surga Firdaus」, tapi mengenal Xiao Chu?"
"Banyak waktuku dihabiskan di 「kereta api」." Ular Manusia menjelaskan, "Cukup waktu untuk mengobrol dengan siapa pun. Nama Chu Tianqiu mungkin sudah dikenal hampir semua 「shio」."
Chen Junnan masih merasa janggal: "Tapi dasar kau, tak takut percakapan ini sedang di-sadap sekarang..."
“Qinglong ada di sisi lain 「pintu」 itu.” Ular Manusia membuka mulut, “Dia terlalu jauh dariku, seharusnya tidak bisa mendengar apa yang kukatakan.”
“「Jauh」……?” Chen Junnan menoleh melihat 「pintu」 itu, tak mengerti definisi 「jauh」 versi Ular Manusia. Dia dengan Qinglong hanya terpisah satu pintu lapuk sederhana.
“Jika tebakanku tidak salah, metode yang digunakan Qi Xia adalah sugesti.” Ular Manusia berkata, “Dia melalui banyak sugesti, membuat Chu Tianqiu melancarkan aksi dalam alam bawah sadar, dan berusaha menyinkronkan waktu persis dengan perencanaannya.”
“Hah……?” Chen Junnan merasa Ular Manusia sebentar lagi akan mengucapkan kata-kata yang sama sekali tidak bisa dipahaminya.
“Selama ini, Chu Tianqiu tidak tahu rencana, Qi Xia sendiri juga tidak tahu rencana.” Ular Manusia menambahkan, “Jadi tidak ada satupun 「musuh」 yang bisa mencegat 「pembawa pesan」 di tengah jalan untuk menggagalkan terobosan kali ini. Mereka bahkan tidak bisa menangkap siapa pun untuk diinterogasi. Meski musuh berhasil merebut bukit dan menangkap Qi Xia atau Chu Tianqiu secara terpisah, tetap tidak bisa melihat gambaran utuh rencana ini.”
“Tunggu dulu... Dasar kau ini sebenarnya peran apa?” Chen Junnan bertanya, “Aku mulai bingung. Bukannya kau sendiri salah satu 「musuh」?”
“Tidak, aku pembawa pesan.” Ular Manusia berkata, “Aku sudah dikirim jauh-jauh hari sebelumnya, sayangnya sampai sekarang belum mencapai bukit seberang.”
Chen Junnan dan Kim Wonhoon saling pandang, tidak paham dengan situasi saat ini.
“Apakah kalian berdua punya suara di tim masing-masing?” Ular Manusia bertanya lagi.
“Eh... Kurang lebih.” Chen Junnan menjawab, “Aku posisi kedua atau ketiga. Si Xiao Jin ini...”
Chen Junnan tertegun, menemukan bahwa posisi Kim Wonhoon mungkin setara dengan dirinya.
“Aku perlu kalian memberitahu Qi Xia dan Chu Tianqiu tanpa diketahui Qinglong...” Ular Manusia mendekat, berbisik, “Area「Catur Cangjie」tempat mereka berada sebenarnya adalah「kereta api」.”
“Hah……？”
Suara Ular Manusia sangat pelan, bergema lembut di area permainan selama「setengah detik」sebelum menghilang.
“Bukan... Tunggu dulu...” Chen Junnan membuka mulut, “Apa lo sedang ngomong apaan sih...”
“Ingat, wilayah mereka adalah「kereta api」.” Ular Manusia mengulangi.
Dua orang itu menatap Ular Manusia dalam diam, kehilangan kata-kata.
“Kita keluar topik.” Ular Manusia berkata, “Anak kecil, jawabanmu kali ini tidak bisa dihitung benar, jadi pemenangnya adalah Chen Junnan.”
“Ah?” Kim Wonhoon baru menyadarkan diri, lalu mengangguk ragu-ragu.
Saat ini dia sama sekali tidak punya tenaga untuk membantah, hanya merasa semua yang dilakukan selama bertahun-tahun ini selalu sia-sia.
Untungnya ingatannya belum tersimpan lama, penderitaan itu sudah terlupakan lebih dari separuh.
Chen Junnan mengubah sikap santainya sebelumnya, hanya merasa Ular Manusia di depannya memang tidak biasa. Saat di Ruangan Wawancara dulu, dia tidak pernah menyangka sosok ini punya begitu banyak pemikiran.
Setelah kembali, dia harus memastikan Qi Xia datang berbincang dengannya. Bagaimanapun menurut penjelasannya, Qinglong sekarang sudah tuli. Kini semua orang bisa berunding tentang apapun.
Apalagi setiap pertanyaan yang diajukan Ular Manusia setelah mereka berdua 「Memasuki Pintu」, sepertinya selalu mengandung maksud tersirat.
Bias penyintas, dilema serangan terkoordinasi.
Seolah-olah baik mengkritik semua orang, maupun menyindir Qi Xia dan Chu Tianqiu.
Mereka yang tidak ingin melawan sudah 「pasrah」 saat ini. Hanya segelintir orang yang masih berontak.
Lantas, apakah segelintir pemberontak ini... bisa membuat segalanya porak-poranda di sini demi keinginan mereka sendiri?
Jika bisa, lalu bagaimana Qi Xia dan Chu Tianqiu akan bersekutu dalam situasi 24 jam penyadapan dan pengawasan ini?
