“Ini pertanyaan terakhir.” Ular Manusia membalik halaman terakhir.
Di sana tertulis pertanyaan terpanjang sekaligus paling abstrak.
Keduanya duduk tegak, kini tak terlalu memikirkan nasib「karakter」di kipas, hanya menanti informasi apa yang akan dibawa pertanyaan ketiga.
Ular Manusia membersihkan tenggorokan: “Misalkan ada sebuah ruangan tak terbatas, berisi monyet tak terhingga jumlahnya. Di hadapan mereka tersedia mesin ketik tak terbatas...”
“Xiao Jin.” Chen Junnan menoleh berkata, “Soal ini aku bisa jawab. Belajar yang bener ya.”
Ular Manusia menggelengkan kepala, melanjutkan: “Permintaan tuan ruangan adalah: dalam waktu tak terbatas, biarkan monyet-monyet ini mengetik acak di mesin ketik—tanpa perlu mempertimbangkan makanan, air, atau batas usia—sampai ada satu monyet yang berhasil mengetik naskah Macbeth versi Inggris murni secara berurutan tanpa jeda.”
“Ngerti.” Chen Junnan mengangguk.
Kim Wonhoon di sampingnya juga mengangguk setengah paham sambil berseru: “Oke!”
Ular Manusia: “Benar-benar ada seekor monyet yang berhasil menulis 《Makbet》, tuan ruangan boleh mengambil karya agung ini. Sambil mengklaim telah meneliti metode mengubah monyet menjadi sastrawan, memperoleh kekayaan dan kekuasaan yang tak terhitung.”
“Eh……” Chen Junnan merasa cerita mulai menyimpang, sepertinya dia belum pernah mendengar bagian ini.
Ular Manusia mengubah arah pembicaraan: “Tapi masalahnya, misalkan sang tuan dalam waktu tak terbatas ini menemukan monyet tidak mengetuk 《Makbet》, malah hanya menulis kata-kata sederhana seperti 「apple」, tetap akan memberi hadiah pada monyet itu, menyebutnya 「pencipta kata」. Tentu saja, belakangan muncul juga 「pencipta kalimat」.”
“Oke.” Chen Junnan menghela napas. “Pertanyaan ini sebentar lagi akan masuk ke tingkat yang tidak kupahami.”
Kim Wonhoon semakin bingung, ekspresinya lebih kacau dari sebelumnya.
“Tuan mengira, meski manusia dan monyet bahasa tak nyambung, tapi 「penulis kata」 dan 「penulis kalimat」 akan menebak alasan mereka diberi hadiah. Ketika banyak 「penulis kata」 dan 「penulis kalimat」 berkumpul, mereka bisa merangkai kata menjadi kalimat, mengumpulkan kalimat menjadi bab, dan karya yang tercipta akan semakin mendekati《Macbeth》.”
“Lalu……?” Keduanya merasa sedang mendengar cerita yang sulit dipercaya. Mereka adalah monyet yang dikendalikan dalam narasi itu.
“Sayangnya hal ini tak bisa dikontrol tuan. Misalnya, saat monyet menemukan bahwa mengetik「kucing」akan dapat hadiah, maka selamanya dia hanya akan mengetik「kucing」. Tiga huruf ini adalah cara termudah dan paling minim kesalahan bagi monyet itu.” Ular Manusia berkata, “Pemilik ruangan tampaknya mulai menyadari masalah ini. Lalu dia mulai membatalkan semua hadiah.”
“Bangsat……” Chen Junnan berkedip perlahan, “Kalau gini, monyetnya pasti jadi gila dong?”
“Monyet tidak menjadi gila.” Ular Manusia menjawab, “Mereka toh tetap monyet, jadi cepat melupakan semua ini, dan mulai mengetuk berputar dalam siklus yang sama. Tapi sang tuan kembali menemukan: Jika tim lawan mengetuk kata atau kalimat namun tidak diberikan hadiah, maka di kesempatan berikutnya monyet-monyet ini bahkan takkan bisa mengetuk kata-kata dan kalimat tersebut. Targetnya semakin jauh, meski waktu tak terbatas, tak ada yang mau menunggu selamanya dalam ketakterbatasan. Akhirnya sang tuan pun ikut berputar dalam siklus - ia berulang kali memberikan hadiah, lalu berulang kali melakukan pencucian kartu.”
“Artinya... Awalnya dalang yang mengurung monyet, kini monyet balik mengurung dalangnya.” Chen Junnan berkata sambil merenung.
“Pertanyaan ini tertulis seperti ini.” Ular Manusia mengangguk, “Bagaimanapun, jika monyet tak terbatas ini diketahui organisasi perlindungan hewan, pemilik ruangan akan menghadapi masalah besar. Jadi dia tidak bisa melepaskan monyet, hanya bisa mengurung mereka selamanya. Seringkali begini... Jika eksperimen hewanmu menghasilkan prestasi, kamu akan mendapat bunga dan tepuk tangan. Jika tidak, itu dianggap penyiksaan hewan dan menunggu sanksi.”
“Wah, ini tema realitas?” Chen Junnan bertanya.
Kim Wonhoon menarik napas dalam-dalam setelah mendengar, lalu berkata: “Kak... Apa masalah dari ceritamu ini?”
“Masalahnya...” Ular Manusia menatap buku catatan itu, “Ketika mengetahui pemilik ruangan bersiap meninggalkan ruangan ini... Sebagai salah satu dari monyet tak terbatas, bagaimana cara memimpin semua monyet melarikan diri dari manusia?”
Chen Junnan dan Kim Wonhoon tertegun setelah mendengar, merasa pertanyaan ini sepertinya tidak ada jawaban pasti.
Meski mereka benar-benar bisa memberikan solusi, Ular Manusia juga perlu menilai berdasarkan pengalamannya.
Tanpa menunggu dua orang itu bicara, Ular Manusia perlahan menutup buku catatan dan melemparkannya ke meja.
“Itu kan monyet tak terbatas.” Ular Manusia berkata, “Mereka tidak hanya punya nyawa tak terbatas tapi juga jumlah tak terbatas... Begitu dilepas ke masyarakat manusia, bukankah peradaban manusia akan benar-benar runtuh? Bahkan... andai mereka dilepas ke hutan, hutannya akan seketika menghilang...”
Chen Junnan dan Kim Wonhoon merasa Ular Manusia bukan ingin bertanya, melainkan mencari orang untuk mendiskusikan masalah pamungkas tentang 「Tanah Akhir」 ini.
Sekelompok orang penuh luka, menganggap remeh kematian, dan membawa kemampuan transenden – benarkah bisa dilepaskan kembali ke masyarakat?
Mereka sama sekali tidak selaras dengan manusia, persis seperti monyet-monyet tak terbatas itu.
Jika mereka benar-benar 「keluar」, akan disebar ke berbagai periode waktu, lapisan masyarakat, dan kota-kota – menciptakan dampak tak terduga bagi seluruh dunia.
Ini mungkin pertanyaan paling menyedihkan bagi semua orang——mereka ingin 「kabur」, tapi tidak ada yang akan menyambut kaburnya mereka.
Setelah kabur dengan ingatan dan kemampuan dari 「Tanah Akhir」... bagaimana caranya kembali ke kehidupan normal?
"Jadi 「kabur」 memang bukan satu-satunya jalan ya." Chen Junnan membuka mulut.
"En?" Sorot mata Ular Manusia berkedip-kedip, menarik kembali pikiran yang terbang ke ufuk langit, "Jelaskan."
"Dalam ceritamu ini... selain kabur, para monyet jelas punya jalan kedua." Chen Junnan mengulurkan jari menunjuk buku catatan di meja Ular Manusia.
"Misalnya?"
"Misalnya menulis 《Macbeth》 dengan akurat sempurna."
"Apa..." Ular Manusia tertegun sebentar, "Ini juga termasuk jalan...?"
“Meski jauh dan melelahkan, tapi ini jalan yang terlihat paling aman.” Chen Junnan berkata, “Dalam asumsimu, begitu ada monyet yang berhasil menulis《Macbeth》, semua monyet dalam cerita akan dianggap sebagai rekan kerjanya, juga akan diadopsi dan diperlakukan baik. Sedangkan monyet penulis《Macbeth》itu akan berubah jadi bintang bersinar, bahkan pemilik ruangan tak berani membuangnya.”
Ular Manusia terdiam lama setelah mendengar, merasa jalan ini agak terlalu sulit.
“Pemilik ruangan bisa membedakan apakah monyet telah menulis《Macbeth》, artinya dia tahu isi dan cara penulisan《Macbeth》.” Chen Junnan melanjutkan, “Monyet bisa mulai belajar linguistik manusia, akhirnya mengerti tujuan pemilik ruangan, lalu meniru sempurna《Macbeth》sesuai instruksinya.”
“Tunggu dulu...” Ular Manusia tertegun sejenak.
“Kak Ular Manusia, tidakkah kamu merasa lebih mudah mengajari satu monyet belajar bahasa manusia dalam waktu terbatas, daripada membuat monyet tak terbatas mengetik keyboard dalam waktu tak terbatas?”
