“Sudah kuduga……” Han Yimo membuka mulut, “「Tokoh utama」selalu seperti ini, entah bangkit pertama kali dengan kemampuan mengejutkan, atau bangkit terakhir untuk menguasai semua.”
“Eh……” Zheng Yingxiong menggaruk kepala setelah mendengar, dalam hati berpikir orang ini benar-benar sudah gila.
“Aku mengerti, anak kecil, tenanglah.” Han Yimo berkata, “Alur cerita ini sangat benar, sejak aku memiliki「Gema」, hal selanjutnya tinggal menunggu waktu!”
Meski Zheng Yingxiong menyangka Han Yimo mudah ditipu, tapi tak menduga dia bisa semudah ini. Bahkan sebelum mulai menggunakan rencana licik, lawan sudah menggigit kail dengan keras.
“Kamu... Kamu langsung percaya?” Zheng Yingxiong membuka mulut, “Tidak takut aku menipumu?”
“Menipuku?” Han Yimo tersenyum sinis, “Sebagai karakter pendukung mungkin kau tak tahu, pengaturan tokoh utama memang selalu begini. Di saat-saat genting seperti ini, potensi diri pasti akan meledak. Jadi meski kau tak bilang, aku sudah merasakan sesuatu.”
“Eh……”
Zheng Yingxiong merasa situasi saat ini memang agak keterlaluan. Dia hanya menyebut ada bau di tubuh lawan, bahkan belum menyebut nama「Aroma Harum」-nya, tapi Han Yimo sudah percaya.
Masih perlukah menyebut dua kata「Pemanggil Bencana」itu?
Ketika Zheng Yingxiong membawa Han Yimo kembali ke Ruangan, Chen Junnan sedang menatap keduanya dengan penuh minat.
“Xiao Han……Apa yang baru saja dibicarakan bocah kecil ini denganmu?”
“Eh……” Han Yimo mencerna kondisi saat ini, sebagai 「tokoh utama」 yang baru saja mendapatkan kekuatan seharusnya menyembunyikannya, lalu hanya bisa berkata,“……Dia benar-benar tidak mengatakan apa-apa.”
“Benar.” Zheng Yingxiong mengangguk, “Aku tidak ngomong apa-apa, kamu jangan sok kepo.”
Meski keduanya bilang「tidak ada yang dibicarakan」, Chen Junnan merasa tebakannya tepat. Ia menduga Zheng Yingxiong pasti bertemu Qi Xia tadi, lalu entah menggunakan cara apa, Qi Xia berhasil menyembuhkan「rhinitis」bocah ini.
Bagaimanapun, saat Zheng Yingxiong mendekat tadi langsung menutup hidungnya. Bukankah ini sudah jelas-jambar menunjukkan masalah?
Tampaknya Han Yimo benar-benar telah mendapatkan「Gema」, segalanya mulai berjalan sesuai rencana.
Melihat ekspresi misterius kedua orang itu, Chen Junnan mengulurkan tangan menahan Han Yimo, lalu membelakangi mereka dan bertanya pelan: 「Hai, Xiao Han, bukankah kita orang satu kapal? Sekarang masih menyembunyikan sesuatu dariku?」
「Eh…… satu kapal memang benar,」 Han Yimo menggelengkan kepala dan menjawab dengan suara rendah, 「tapi sekarang memang tidak praktis untuk diungkap. Suatu hari nanti kamu akan mengerti sendiri.」
Chen Junnan menahan tawa, lalu melanjutkan: 「Kalau begitu ganti cara bertanya, pesan tadi…… apakah isinya 「bisa membantu seberang」?」
「Membantu seberang……?」 Setelah mendengar ini, Han Yimo tersenyum tipis dan berpura-pura misterius menjawab, 「Rahasia Langit tidak boleh dibocorkan.」
Chen Junnan menyeringai seperti melihat idiot. Wah, benar-benar 「Rahasia Langit tidak boleh dibocorkan」. Umumnya orang yang ingin menyembunyikan sesuatu, jika jawabannya 「Tidak」, refleks akan bilang 「Bagaimana mungkin」. Hanya ketika tebakan tepat, baru mungkin mengucapkan 「Rahasia Langit tidak boleh dibocorkan」.
Ini membuktikan bahwa isi percakapan mereka tadi memang merupakan konten yang「bisa membantu seberang」. Dalam benak Han Yimo, selama dirinya sendiri mengalami「Gema」, maka dapat lebih baik membantu pihak seberang.
Bagi Chen Junnan dan Qi Xia juga sama, hanya ketika Han Yimo「Gema」, barulah bisa membantu tim mereka sendiri.
"Oke, tidak dibocorkan ya tidak dibocorkan." Chen Junnan tersenyum sambil menoleh melihat Zheng Yingxiong.
"Lihat apa?"
"Nak, jangan mau cium aroma Kakak lagi?" jawab Chen Junnan.
"Kamu... mana tahu..."
Zheng Yingxiong menyadari Chen Junnan memang agak sulit ditangani, dalam waktu sesingkat itu dia bisa menebak apa yang sedang dilakukannya. Sayangnya saat ini masih ada Pengacara Zhang yang belum beres, tidak bisa gegabah menggunakan Chen Junnan untuk percobaan. Bagaimanapun, Qi Xia juga pernah bilang, melihat karakter Chen Junnan, sekali gagal, mustahil ingin berhasil lagi.
"Aku tidak mau mencium." Katanya, "Memangnya kamu punya aroma harum apa?"
“Hah! Coba aja lah!” Chen Junnan berani malu-maluin mendekat, “Baru saja kamu datang ke sini menutup hidung, apakah mencium bau apa pun?”
Zheng Yingxiong terdiam sejenak setelah mendengar, dalam hatinya mulai bertanya-tanya, situasi sekarang... apakah ini kesempatan yang sangat baik?
Kecurigaan Chen Junnan sudah mulai muncul. Sekarang selama dia mengakui bahwa tubuhnya juga berbau, apakah dia bisa memperoleh 「Gema」?
Hanya saja Zheng Yingxiong selalu berhati-hati terhadap Chen Junnan. Dia belum yakin apakah ini taktik akal-akalan Chen Junnan. Sekali dia benar-benar 「mengikuti arus」, tim lawan mungkin langsung marah, maka 「Operasi Suara Lonceng」 kali ini selamanya tidak akan berhasil.
Dengan hati-hati, Zheng Yingxiong terdiam sejenak lalu berkata: “Aku tidak akan memberitahumu, pikirkan sendiri.”
“Hah?”
Chen Junnan masih ingin menarik Zheng Yingxiong untuk menciumnya lagi, tapi tim lawan sudah membuka pintu dan melarikan diri.
“Dasar anak sialan kamu...”
Chen Junnan tidak bisa tidak mencurigai, apakah「Gema」-nya sudah muncul, tapi Zheng Yingxiong sengaja tidak memberitahu demi mengibulinya?
Apa maksudnya「kamu sendiri yang harus memikirkannya」, apakah masalah ini bisa diselesaikan hanya dengan「ingin」?
Meski bocah ini menolak memberi jawaban, kabar baiknya adalah「Pemanggil Bencana」telah muncul.
Tidak tahu terkait apa sebenarnya, mungkin drama emosional yang diperankannya berhasil memicu si bocah ini secara tidak sengaja memanggil bencana.
Langkah berikutnya adalah membuat Han Yimo yakin「mata-mata akan kalah」, ini mungkin mata rantai tersulit. Tapi untungnya Han Yimo sudah memiliki Pemanggil Bencana, selanjutnya harus bertindak sesuai situasi.
Sayang momentumnya kurang tepat sekarang. Jika langsung membuat Han Yimo merasa akan kalah, segalanya terasa terlalu terburu-buru.
Beberapa menit yang lalu aku baru saja memukulinya, sekarang Zheng Yingxiong mengendus「Gema」-nya, kalau aku langsung mengumumkan dia akan kalah... Dari sudut pandang Han Yimo mungkin terlihat agak dipaksakan.
Han Yimo melihat sorot mata Chen Junnan agak aneh, lalu menelan ludah dan bertanya: "Kamu... melihat apa lagi?"
"Bukan apa-apa, cuma merasa kamu menarik." Chen Junnan tersenyum, "Mari mendekat, biar kulihat baik-baik."
"Menarik lagi...?" Han Yimo tak bisa mencerna maksudnya.
"Sekarang lebih menarik daripada tadi." kata Chen Junnan.
"Chen Junnan, kamu tenang saja." Han Yimo berkata, "Sekarang aku sudah bangun, selanjutnya lihat saja kemampuanku."
"Ha ha ha ha!" Chen Junnan benar-benar tak tahan, tertawa terbahak-bahak dibuat oleh Han Yimo.
"Kamu tertawa apa?" Han Yimo mengerutkan alisnya memandanginya.
"Bukan apa..." Chen Junnan mengusap sudut matanya, "Waduh... Cuma ingat kita akan menang, sudut mulut Laozi agak sulit ditekan nih."
“Tepat, kita akan menang.” Han Yimo mengangguk, “Sayangnya saat ini aku tidak memiliki「karakter」di tubuhku. Bisakah kau memberikanku satu「karakter」? Jika kau ambil dari tubuh Qiao Jiajin, mungkin Qi Xia juga tidak akan protes.”
