Chu Tianqiu membelalakkan mata berdiri di tempat, dia memikirkan puluhan cara untuk kalah, tapi tak pernah menyangka metode ini.
“Yang Tian Tian buat adalah...「pintu」?” Chu Tianqiu tertegun, “Dia mengubah「pintu」yang awalnya menuju ruangan「Kelinci Mao」menjadi「pintu kabur」...”
“Bagaimana?” Kata Qi Xia, “Struktur sederhana, bahan dari lokasi setempat, bahkan jika gagal pun tak masalah. Lagipula yang ingin masuk「pintu」ini hanya anak buahmu, meski ujung「pintu」itu adalah neraka panci minyak tetap dihitung sukses.”
Chu Tianqiu kehilangan kata sejenak, seolah sudah tahu kemana Kim Wonhoon pergi.
Dengan ekspresi datar dia menoleh, menemukan di kejauhan yang suram, Kim Wonhoon sedang perlahan mendekat.
“Kak...?” Kim Wonhoon seperti melihat juru selamat, “Kau... kenapa juga datang ke sini?”
“Chu Tianqiu sudah tak punya muka untuk menjawab pertanyaan ini.”
“Seharusnya dia sudah berpikir sejak awal, bila seseorang ingin menghilang dari lokasi sambil membawa 「karakter」, kemungkinan terbesar adalah 「kabur」.”
“Tapi karena semua orang mengiyakan bahwa akibat 「kabur」 adalah 「mati」, jadi dia selalu tak bisa menemukan motif Kim Wonhoon kabur di mana.”
“Sekarang terlihat dia sama sekali tak tahu dirinya sendiri sedang 「kabur」, seharusnya saat dia mulai menggunakan 「Melompat Ruang」 untuk mengontrol orang di ruangan, tanpa sengaja menjebak diri sendiri dan Tian Tian dalam ruangan yang sama.”
“Lalu Tian Tian tanpa ragu menipu Kim Wonhoon untuk 「Masuk Pintu」, akhirnya membuka gembok ruangan.”
“「Qi Xia…」 Chu Tianqiu menoleh memandangnya, 「Apa benar sejak awal kau sudah merencanakan cara seperti ini untuk menyisihkanku sebagai 「Panglima Utama」?」”
“「Harus dijelaskan bagaimana ya, Chu Tianqiu.」 Qi Xia menggelengkan kepala, berdiri tegak di dalam 「pintu」 menjawab, 「Dengan segudang 「bola mata」 di tubuhmu, sekarang kau sudah mendapat 「Gema」. Jika benar-benar harus masuk game bersamamu, yang akan kalah pasti aku.」”
“Kamu……”
“Jadi aku harus mencari cara untuk membuatmu kalah sebelum sempat mengaktifkan「Gema」.” Qi Xia mengusap bingkai pintu sambil berkata, “Aku sudah merencanakan ini sejak game dimulai. Begitu benar-benar masuk ke dalam game bersamamu, kamu bahkan bisa langsung menggunakan「Tian Xingjian」untuk membunuhku, bukan?”
“Meski enggan mengaku, tapi memang itu hal yang akan kulakukan.” Chu Tianqiu menjawab, “Bahkan bola mata kedua Zhang Shan sudah kugenggam, tapi tak kusangka strategimu ini membuatku sama sekali tak punya kesempatan bertindak.”
“Kalau begitu, apa sekarang kau akan masuk ke sini untuk membunuhku?” Qi Xia bertanya lagi.
“Bisa, tapi aku tak mau.” Chu Tianqiu menggelengkan kepala, “Kalah adalah kalah. Kau jelas-jelas sudah memberiku banyak petunjuk, tapi aku tak menemukan jawabannya. Kali ini aku benar-benar tunduk dengan kekalahanku.”
“Benar, petunjuk yang kuberikan sudah cukup banyak.” Qi Xia berkata, “Tian Tian sejak awal sudah kukirim ke ruangan dengan satu 「pintu」 yang bisa 「kabur」, terus mengamati perbedaan dua jenis 「pintu」 di lokasi. Kemudian aku belajar cara memperoleh 「Gema」 dari faksi kalian, lalu Zheng Yingxiong yang menyampaikannya padanya. Selama periode itu, serangan Chen Junnan dan Qiao Jiajin semua bertujuan untuk menciptakan ketidakpercayaan di antara kalian, sehingga sulit bekerja sama.”
Chu Tianqiu semakin mendengar semakin merasa tak masuk akal. Rencana detail yang dibuatnya di setiap langkah ternyata secara faktual selalu mengikuti langkah kaki Qi Xia.
“Selama kau tidak percaya pada timmu sendiri, kau mungkin akan menggunakan 「transformasi」 sendiri. Kupikir waktunya sudah tepat, lalu tegas bertaruh dengan Yan Zhi Chun untuk memberimu cukup 「waktu aksi」.” Qi Xia melanjutkan, “Karena menurutku dari semua orang di tim kami, yang paling kau pahami adalah aku, 「transformasi」mu pasti akan menjadi versi 「aku」 yang 「aneh」. Makanya kusuruh Chen Junnan bersiap menyambut kedatangan 「aku」 yang aneh itu.”
“Jadi kemunculan Zhang Chenze juga ulahmu,” kata Chu Tianqiu sambil menggelengkan kepala dengan pasrah, “Kehadirannya langsung menyebabkan kegagalan kami.”
“Pengacara Zhang adalah sosok yang unik.” Qi Xia menjelaskan, “Berapapun gentingnya situasi yang dihadapi, dia pasti akan menangani kondisi di lokasi dengan pola pikir paling tenang. Karena itu dia bisa menyesuaikan mentalitas dengan cepat, menyusup ke markas musuh untuk mengurangi poin berturut-turut. Dari seluruh tim, hanya dia dan aku yang mampu melakukan metode akurat dan efisien seperti ini, yang lain sama sekali tidak bisa.”
Bibir Chu Tianqiu terkunci rapat tanpa sepatah kata pun.
“Tapi ada satu hal yang kau salah pahami,” lanjut Qi Xia, “Kedatangan Zhang Chenze bukan penyebab langsung kekalahanmu, melainkan cara untuk memojokkanmu ke area permainan ini. Pengurangan beberapa poin akan meningkatkan sensasi krisis dalam waktu singkat, saat itulah Yan Zhi Chun akan muncul memberitahumu tentang pertemuan kita di 「sungai」. Kau pasti akan muncul, tinggal menunggu waktu. Meski setiap orang bukan mata-mata, tapi semua bergerak sesuai rencanaku, sama sekali tak ada bedanya dengan mata-mata.”
“Aku tidak menyangka kau sudah membangun「pintu」ini, bahkan di tengah jalan mengantarkan Kim Wonhoon keluar.” Chu Tianqiu membuka mulut, “Daripada bilang「pemotongan skor berturut-turut」yang meningkatkan sensasi krisisku, lebih baik katakan hilangnya Kim Wonhoon yang membuatku semakin bingung.”
“Itu cuma kebetulan.” Qi Xia berkata, “Aku tidak memberi Tian Tian kejelasan cara menangani situasi seperti ini, dia sendiri yang punya ide.”
“Wah, benar-benar punya ide sendiri.” Chu Tianqiu tersenyum, “Orang-orang di sisiku hampir semua punya ide sendiri, tapi kenyataannya berantakan seperti pasir.”
Qi Xia setelah mendengar tersenyum sinis: “Kau tahu gurita?”
“Gurita……?” Chu Tianqiu mengerutkan alisnya, “Tentu saja aku tahu.”
“Gurita memiliki sembilan otak.” Qi Xia berkata, “Salah satunya adalah otak utama yang terletak di kepala, sedangkan delapan otak tambahan berada di tentakelnya. Jadi setiap gurita bergerak layaknya seorang 「kapten」 yang membawa delapan 「rekan setim」. Otak utama mengeluarkan instruksi, lalu otak tambahan menerima dan mengeksekusinya secara independen. Aku tidak berusaha mengontrol rekan setimku, hanya memberikan instruksi. Cara eksekusi konkret sepenuhnya menjadi keputusan mereka sendiri. Mereka adalah anggota tubuhku, dan aku mau menerima segala konsekuensinya.”
“Tapi aku merasa bukan gurita, melainkan hiu. Aku hanya punya satu otak dan satu tubuh, sementara yang lain adalah ikan-ikan kecil yang independen dariku.” Chu Tianqiu membuka mulut, “Harus diakui timmu benar-benar kuat, bahkan eksistensi Han Yimo pun membuatku tak berdaya.”
“Han Yimo?” Qi Xia menggelengkan kepala, “Sayang sekali, aku tidak pernah memberikan sugesti apa pun pada Han Yimo. Seperti yang kukatakan, semuanya adalah 「perkembangan bebas」. Aku menerima segala konsekuensi. Lagipula aku tidak ingin menggunakan 「Gema」 Han Yimo untuk meraih kemenangan. Itu akan membuatku merasa sangat membosankan.”
Chu Tianqiu merasa seluruh usahanya dari awal hingga akhir seperti menghantam spons.
Dengan hati-hati ia mewaspadai mata-mata, sambil terus memantau kondisi hati Han Yimo. Tapi tak disangka, Qi Xia sama sekali tidak pernah memperhatikan keadaan Han Yimo, juga tidak pernah menempatkan mata-mata apa pun.
“Kekalahanku ini memang tidak adil.” Jawab Chu Tianqiu.
“Sebenarnya, kamu sama sekali tidak bisa dihitung kalah.” Kata Qi Xia, “Permainan seperti ini bukan bidang keahlianmu. Selanjutnya ada hal lain yang akan kuserahkan padamu.”
Ekspresi Chu Tianqiu langsung berubah setelah mendengar itu, “Kamu... mau menyerahkan tugas padaku?”
“Ya.” Qi Xia mengangguk, 「Orang lain tidak memahamimu, tapi aku mengerti. Aku tahu situasi seperti apa yang bisa mengeluarkan potensimu.」
