Para anggota 「Jidao」 memandang pria tua di belakang Yan Zhi Chun dengan bingung. Meski wajah mereka penuh kebingungan, tak satu pun yang berani bertindak duluan.
Layar target akhir sudah terpampang di depan mata. Menarik diri sekarang sungguh disayangkan.
Setiap orang ingin segera menyelesaikan tugas yang diberikan Yan Zhi Chun. Masalahnya, karena kekhususan organisasi 「Jidao」, tak ada yang familiar dengan rekan setim di sekitarnya. Hal ini menyebabkan mereka tidak mengerti 「Gema」 tim sendiri, juga tak bisa melakukan koordinasi 「Gema」. Satu-satunya cara adalah menyusun taktik dari sudut pandang individual.
Hal ini jelas meningkatkan tingkat kesulitan setiap orang dalam mengaktifkan serangan.
“Aku sudah bilang dari dulu……” Bai Hu mengerutkan alis dengan ekspresi muram, lalu memandang sekeliling dan berkata, “Kalian semua tidak bisa, hanya dia yang mampu, mengapa tidak mendengarkan……”
Yan Zhi Chun menarik napas dalam-dalam, lalu maju ke depan dan berkata: “Bai Hu, apa... posisimu?”
“「Posisi」ku……” Bai Hu terdiam sejenak, lalu menggelengkan kepala, “Waktu yang begitu panjang telah menghapus semua posisiku... Kita tidak punya harapan lagi, kita akan tersesat selamanya di sini, pantas saja bahkan 「shio」 pun kembali……”
Suara Bai Hu semakin serak, seluruh tubuhnya gemetar-gemetar.
“Mungkin hanya 「pertaruhan nyawa」... Hanya ketika dia mempertaruhkan seutas nyawanya... barulah ada harapan……” Bai Hu terdiam lagi, tiba-tiba melanjutkan, “Sayangnya meski mempertaruhkan nyawanya, di sini masih ada 「Tianlong」... Bagaimana kita bisa membebaskan diri dari sini?”
Jiang Ruoxue melihat situasi itu lalu melangkah maju, mengulurkan tangan menarik Yan Zhi Chun, dan berkata dengan suara berat: “Setiap orang memiliki Sebab-Akibat sendiri, tak perlu mengurusnya.”
Yan Zhi Chun mengerutkan alisnya berkata: “Tapi aku merasa dia akan menjadi hambatan besar bagi kita.”
“Apa gunanya hanya menebak? Tanya langsung saja!”
Jiang Ruoxue memotong ucapan Yan Zhi Chun, langsung mengulurkan tangan menepuk bahu Bai Hu, dan bertanya: “Hei! Kakekmu! Kami akan menghancurkan layar dan Lonceng Besar, Anda mau urus atau tidak?”
Semua orang di sekitar melihat kejadian ini menarik napas kedinginan.
Tapi Bai Hu sepertinya tidak peduli. Setelah mendengar, dia diam-diam memandang Jiang Ruoxue, lalu menundukkan kepala tanpa ekspresi: “Lonceng Besar dan layar... ini memang bukan tugasku, aku hanya bertanggung jawab atas 「pembantaian antar shio」.”
“Artinya Anda tidak ikut campur?” Jiang Ruoxue berkata, “Kalau gitu bagus sekali, Kakek. Minggir sedikit, hati-hati nanti serpihan mengenai badan.”
Yan Zhi Chun dan Akhir Pekan memandang Bai Hu dengan hati-hati, hanya bersiap untuk mencoba menyelamatkan Jiang Ruoxue jika dia melancarkan serangan mendadak.
Tapi Bai Hu sama sekali tidak menunjukkan niat untuk bertindak. Dia hanya berdiri di tempat seperti pohon kering, dengan raut wajah rumit seolah sedang mencerna sesuatu.
Jiang Ruoxue merasa ada yang tidak beres. Meski dia sudah menciptakan 「penyebab」, tapi 「akibat」 kali ini tidak mengarah ke arah yang dia harapkan.
Bai Hu seharusnya tidak akan menyerah.
"Meski begitu, kurasa kalian salah." Bai Hu menggelengkan kepala, "Jika layar dan Lonceng Besar di belakang dihancurkan, mungkin kedua「 」di atas akan 「Nu」 dan menyerang semua 「peserta」. Aku tidak bisa mengizinkan situasi ini terjadi."
"Apa..."
"Aku tidak bisa menjaga nyawa dan ingatan semua orang, tapi setidaknya aku bisa melindungi layar dan Lonceng Besar di belakang." Bai Hu berkata, "Setelah pertimbangan matang, kalian semua harus mundur."
Di atas atap, seorang remaja dengan kedua tangan disilangkan berdiri di depan seorang gadis pendek dan kurus. Keduanya menunduk melihat situasi di depan mata, sepertinya merasa situasinya mulai memburuk.
Remaja itu berpotongan rambut pot, dengan kuncir kecil panjang di belakang kepala. Di balik jaket kulitnya terlihat jubah panjang yang dikenakan—dia adalah Jiang Shi si 「Tak Terkalahkan」.
Tubuhnya sudah kembali normal, berubah kembali ke wujud remaja.
“Noona Jiu, ah—” Jiang Shi menguap lebar sambil malas memalingkan kepala ke arah Bai Jiu, “Sekarang... perlu bantu?”
“Janganlah.” Bai Jiu menggelengkan kepala, poni kembarnya ikut bergoyang, “Bai Hu bukan target kita, menghancurkan Lonceng Besar juga bukan tugas kita. Peristiwa kali ini harus 「Jidao」 sendiri yang menanggung.”
“Kalau begitu mereka mungkin akan mati, loh.” Jiang Shi mengusap sudut mata yang basah oleh air mata akibat menguap, “「Likuifaksi」mu mungkin bisa berguna. Tidak mau bantu?”
“Xiao Jiang Shi, aku perlu mempertahankan kepercayaan.” Bai Jiu membuka mulut, “Tapi kamu... dari tadi terus menguap, benar-benar tidak perlu tidur sebentar sekarang?”
“Ini tidak perlu.” Jiang Shi berkata, “Setelah tidur aku takut tidak bisa bangun, lagipula aku tidak begitu mengantuk... Ah——”
Melihat Jiang Shi yang terus-menerus menguap, Bai Jiu pun tertular, membuka mulut dan ikut menguap.
“Ah——”
“Aduh!!” Bai Jiu buru-buru menggelengkan kepala, memaksakan diri menghentikan desahannya, “Xiao Jiang Shi! Kalau begini kita semua akan jadi ngantuk!”
“Hei.” Jiang Shi menggelengkan kepala, “Nanti saat mulai bertindak akan baik-baik saja, kali ini bagaimanapun aku akan patuh sepenuhnya pada instruksi Kak Lima.”
“Lho~” Bai Jiu tersenyum, “Tidak menyangka si kecil tapi berani, bisa sebegitu punya tekad ya?”
“Ada pepatah: gali lubang dalam untuk menjebak harimau dan macan, pasang benang panjang untuk memancing kura-kura emas.” Jiang Shi menyilangkan tangan lalu berjongkok perlahan, “Kalau Kak Lima sudah memberi perintah, jenderal penting melindungi tuan yang bijak, burung migrasi bertengger di dahan tinggi... Hari ini pasti kubuat para makhluk suci itu tak bisa pulang...”
Suara Jiang Shi semakin melemah.
Meski aksi belum dimulai, dia terlihat benar-benar mengantuk.
Bai Jiu tersenyum pasrah, lalu menatap ke seberang. Luo Shiyi bersama trio di langit-langit ruangan seberang mengirimkan pandangan permohonan petunjuk.
Bagaimanapun, mereka juga menemukan Bai Hu yang di luar rencana tiba-tiba mulai menghalangi serangan 「Jidao」. Kondisi saat ini menunjukkan tiga Makhluk Suci mungkin bergerak hari ini, sementara 「Jidao」 karena keunikan tim, pasti tak punya cara merancang taktik khusus untuk Bai Hu lebih awal.
Jadi tim 「Kucing」 harus mengambil alih tugas membunuh Bai Hu, biarkan operasi 「Jidao」 terus berjalan.
Tapi Bai Jiu, setelah mencerna dengan seksama kondisi saat ini, tetap menggelengkan kepala dengan wajah serius, memberikan gestur untuk Luo Shiyi dan yang lain tetap siaga.
Saat ini, sebagai yang paling senior di lokasi, dia harus menentukan kelangsungan hidup seluruh anggota tim 「Kucing」.
Xuanwu dan Zhu Que belum muncul. Jika 「Kucing」 terpukul berat karena menyerang Bai Hu, semua misi selanjutnya akan runtuh total.
Jadi cara terbaik saat ini adalah menyerahkan Bai Hu ke 「Jidao」.
Bai Jiu terus menatap ke bawah dengan wajah serius, tiba-tiba melihat keributan aneh di kerumunan bawah.
Seorang pria paruh baya gemuk meliuk-liuk di kerumunan, akhirnya mendekati seorang wanita paruh baya.
"Xiao... Xiao Chan!!" Lao Lü berteriak di telinga Tante Tong, membuat semua orang di sekitarnya kaget.
Tante Tong menoleh dengan wajah bingung: "Lao... Lao Lü? Kenapa kamu datang ke sini oh?"
“Bangsat, aku yang mau tanya kamu!” Lao Lü menatap sekeliling dengan cemas, 「Aku lihat kamu keluar dari 「Surga Firdaus」, penasaran jadi ikut. Tapi bangsat kok sekarang segini banyak orangnya?!」
