Lin Qin belum pernah ikut「Catur Cangjie」, secara alami tidak mengerti makna dua「karakter」tersebut.
“Dalam sebuah「game」, satu「jenderal」ditambah satu「Meriam」, ditukar dengan bantuan「Surga Firdaus」untuk membersihkan satu rintangan bagi「Jidao」.” Chu Tianqiu menggelengkan kepala dan melanjutkan.
“Sulit membayangkan kamu melakukan transaksi yang merugi seperti ini.” Lin Qin berkata, “Pembersihan rintangan kali ini benar-benar mematikan.”
“Benar.” Chu Tianqiu mengangguk, “Meski ini keputusan paling gegabah dan lancang yang pernah kuambil seumur hidup, tapi sekarang justru terasa tidak buruk.”
“Oh?”
“Sungguh aneh.” Chu Tianqiu membuka mulut, “Yan Zhi Chun mengancamku dengan dua「karakter」, lalu aku kalah dalam permainan, meninggalkan lokasi, kehilangan jenderal penting, kemudian menyetujui berbagai transaksi tidak masuk akal dari Qi Xia dan Yan Zhi Chun. Seharusnya ini menjadi hari yang membuat siapapun naik pitam, tapi entah mengapa sekarang hatiku justru merasa sangat tenang.”
Lin Qin tersenyum pahit setelah mendengar, “Mungkin sejak awal kamu memang tidak ingin menjadi pemimpin. Obsesi tertentu dalam hatimu yang memaksamu sampai ke sini.”
“Benarkah?”
“Sekarang beban yang harus dipikul tidak sebanyak dulu, hanya perlu bertempur habis-habisan, memang lebih rileks dibanding sebelumnya...lah?” kata Lin Qin.
“Mungkin begitu.”
Chu Tianqiu tak lagi bicara, memimpin orang-orang di belakangnya berbalik menyatu dengan kerumunan.
Saat ini hampir semua 「pendukung」 dari empat penjuru menerjang medan perang, menyebabkan situasi semakin kacau.
「Surga Firdaus」 tak bisa membedakan pihak mana yang merupakan 「Jidao」, terjerumus dalam kebuntuan sesaat.
“Qiao Yun.” Chu Tianqiu menoleh ke sosok kurus di sampingnya, “Menurutmu harus bagaimana?”
Wen Qiaoyun terdiam sejenak setelah mendengar, lalu langsung mengamati situasi lokasi dengan wajah serius. Dalam waktu singkat ia menemukan pola tersembunyi.
Meski ratusan orang di lapangan nyaris berkelahi jadi satu, jelas ada sebagian yang lebih agresif. Mereka membentuk tim kecil dan langsung menyerang siapa saja.
“Walau aku tak tahu tujuan 「Jidao」...” bisik Wen Qiaoyun, “tapi mereka berkumpul di sini pasti bukan untuk "pembunuhan".”
“Mengerti.” Chu Tianqiu mengangguk, memberi isyarat pada Li Xiangling dan Zhang Shan di depannya, “Tidak perlu mengambil inisiatif menyerang, cukup bertahan dari orang yang menyerang kita saja.”
“Baik.”
Keduanya menyetujui, dan menemukan situasi persis seperti yang dinilai Wen Qiaoyun. Sebagian orang di sini terlihat jelas tidak memiliki sifat agresif, juga tidak peduli dengan hidup mati orang lain, perhatian mereka sepenuhnya tertuju pada Harimau Putih di depan Lonceng Besar.
Sementara separuh lainnya menunjukkan agresivitas yang jelas, terus-menerus menyerang anggota 「Surga Firdaus」 yang berjalan di depan.
Li Xiangling melangkah maju, senjatanya bergerak secepat naga. Tiga lima tusukan melukai tempurung lutut beberapa orang, seketika membersihkan jalan di depannya.
Dari kejauhan, Chu Tianqiu sudah melihat sosok Yan Zhi Chun. Dia berdiri bersama Jiang Ruoxue, Akhir Pekan, dan Zheng Yingxiong, di sekitar mereka mulai bermunculan penyerang.
Untungnya Akhir Pekan entah dari mana mengambil sebatang besi, dengan kasar memukul sampai terluka kepala beberapa orang.
Namun melihat keempat orang itu, tidak ada yang memiliki 「Gema」 yang bisa digunakan untuk bertarung. Kalau dipaksakan, mungkin hanya「Gema」 Yan Zhi Chun yang memiliki daya serang. Tapi dia terlihat masih berdiri di tempat menatap kosong, seolah efek samping dari penggunaan「Gema」 yang berlebihan tadi.
"Tak ada waktu! Semua anggota bubar! Jika Yan Zhi Chun mati akan merepotkan." Chu Tianqiu memutuskan tanpa ragu, "Sekarang skala tim terlalu besar, tidak menguntungkan untuk maju dan bergerak. Setelah bubar, carilah cara berkumpul di lokasi perempuan berbaju putih di depan, dan beri tahu identitas「Surga Firdaus」 padanya."
Yun Yao dan Zhang Shan dengan cepat menyebarkan perintah. Tim「Surga Firdaus」 yang berjumlah lebih dari dua puluh orang langsung menyebar di kerumunan.
Seperti yang dikatakan Chu Tianqiu, begitu tim bubar, semakin sulit bagi orang-orang di lokasi untuk membedakan anggota yang melintas ini kawan atau lawan. Akibatnya,「kecepatan」 kemajuan seluruh「Surga Firdaus」 meningkat drastis.
Chu Tianqiu sendiri tetap berdiri di tempat, mulai mengamati situasi medan perang dengan hati-hati, lalu memelintir sebuah「bola mata」 di tangannya.
“Tianqiu……” Wen Qiaoyun berdiri di belakangku bertanya, “Ada apa……apa ada yang tidak beres?”
Chu Tianqiu menggelengkan kepala, pandangannya tetap tertuju ke kejauhan.
“Merasa memburuk.” Dia membuka mulat dengan suara berat, “Kondisi saat ini adalah 「Jidao」 mengepung 「Bai Hu」, sementara 「peserta」 mengepung 「Jidao」, dan di lingkaran terluar ada 「shio level dalang」 yang mengepung semua orang.”
Wen Qiaoyun secara alami juga menyadari 「shio level dalang」 berbaju jas compang-camping yang berjejal di kejauhan. Meski mereka tidak memiliki 「Gema」, pada dasarnya mereka adalah pihak manajemen—mereka membunuh 「peserta」 tanpa ragu.
Semua orang di medan perang yang tidak memakai topeng adalah musuh bagi mereka.
“Aku tahu 「shio tingkat bumi」 sangat kuat…tapi apakah 「shio level dalang」 juga sehebat itu?” Wen Qiaoyun bertanya, “Bahkan kupikir mereka tak jauh beda dengan orang biasa, mungkin tidak akan kalah dalam pertarungan sungguhan.”
“Logikanya benar.” Chu Tianqiu mengangguk, tersenyum berkata, “Tapi ada masalah mematikan... Menurut aturan 「Tanah Akhir」, 「shio」 bisa membunuh kita sesuka hati, tapi apakah kita 「peserta」 boleh menyerang 「shio」?”
Suaranya baru saja berhenti, Chu Tianqiu membalikkan pergelangan tangan, jarinya bergerak halus, melemparkan bola mata ke dalam mulutnya.
Hampir bersamaan, seorang pria tinggi mengangkat batang besi di tangannya, melompat tinggi dari belakang dan mengayunkan dengan keras ke arah belakang kepala Chu Tianqiu.
Tampaknya kostum Chu Tianqiu sekarang membuat orang langsung menganggapnya sebagai 「Jidao」, ini juga sesuai dengan kesan yang ditinggalkan 「Jidao」 pada semua 「peserta」 di sini.
“Tianqiu hati-hati!!” Wen Qiaoyun berteriak kencang.
「Detik berikutnya」 hanya terdengar suara keras seperti tabrakan logam, batang besi itu menghantam belakang kepala Chu Tianqiu bagai menabrak tiang besi yang tak tergoyahkan.
Pria tinggi itu tak pernah menyangka tubuh Chu Tianqiu sekeras itu, kedua lengannya langsung mati rasa akibat getaran, besi pun terlepas dari genggamannya.
Saat menunduk melihat, batang besi itu bahkan sudah melengkung di bagian tertentu.
"Bangsat... monster apa ini..." Pria itu gemetar memandangi Chu Tianqiu, tapi Chu Tianqiu tak berniat menyerangnya.
"Monster...?" Chu Tianqiu mengangkat alis, lalu tersenyum, "Bukankah orang yang ingin menyergap dan membunuh orang lain justru lebih pantas disebut monster?"
"Kalian malah berkoar-koar cari pembenaran..." Pria tinggi itu mengatupkan gigi, "Kalian orang gila ini ingin menghancurkan Lonceng Besar dan layar... Begitu perangkat ini hancur, kami 「peserta」 harus bagaimana?! Bagaimana cara kami kabur dari sini?!"
Chu Tianqiu menghela napas setelah mendengar, tak menjawab pertanyaan itu. Dengan suara datar ia menoleh ke Wen Qiaoyun: "Ayo kita gabung dengan yang lain. Untuk bisa 「hidup」 hari ini... sepertinya benar-benar harus berjuang mati-matian."
Kedua orang itu tidak lagi mengacuhkan pemuda tinggi, melangkah pergi dari lokasi.
