Dokter Zhao dan beberapa orang di depannya tersedak asap hingga batuk-batuk, jarak mereka dengan Zhong Zhen terlalu dekat, di sini terkumpul kabut paling pekat di seluruh lokasi.
“Batuk-batuk……” Dokter Zhao batuk sambil berkata, “Kalian tidak apa-apa…… Lin Qin, kamu masih di sini……”
“Aku…… Masih di sini……”
Suara Lin Qin terdengar dari kejauhan. Dokter Zhao buru-buru memicingkan mata, mengibaskan tangan untuk mengusir kabut, lalu mendekati Lin Qin dan melindunginya di belakangnya.
“Ada orang lain lagi di sini……” Dokter Zhao kembali menoleh dan bertanya pelan, “Xiao Xiao, Kim Wonhoon, Han Yimo…… Apakah kalian masih di sini?”
Namun tidak ada yang menjawab di sekitar mereka. Dokter Zhao dan Lin Qin hanya bisa menelan ludah, mulai bergerak perlahan ke arah Lonceng Besar yang masih terekam dalam ingatan.
“Pria gila itu kenapa sih……?” Dokter Zhao bergumam pelan, “Nggak bisa diajak bicara…… Tiba-tiba melepaskan kabut tebal seperti ini……”
“Lebih baik kamu pelan-pelan.” Lin Qin membuka mulut, “Kalau sampai dia menemukan kita, situasi akan memburuk. Sekarang mungkin sudah mengganggu Bai Hu, setiap langkah kita harus hati-hati...”
“Suara ledakan besar tadi benar-benar membuatku khawatir...” Dokter Zhao berkata, “Sepertinya ada sesuatu yang dibangun, lalu langsung dihancurkan seketika...”
“Jangan pedulikan itu.” Lin Qin berkata, “Fokus ke Lonceng Besar.”
“Baik...”
Keduanya tahu「Informasi」di medan perang yang dipenuhi「Gema」ini jauh lebih penting daripada「kemampuan」, tapi semua orang seperti dalang yang ditutup mata saat membunuh, tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Kim Wonhoon menggenggam lengannya yang terluka, diam-diam bergerak di belakang Dokter Zhao dan Lin Qin tanpa sepatah kata.
Dia baru saja mendengar teriakan Dokter Zhao, tapi tidak langsung merespons. Hanya mengambil sebatang besi dari「」, menggenggamnya dalam genggaman tangan sambil menyelinap mengikuti dari belakang, bersembunyi di tempat gelap untuk mengantisipasi kemunculan Zhong Zhen kapan saja.
Seperti yang baru saja dikatakan Dokter Zhao, cara Zhong Zhen benar-benar terlalu aneh. Meskipun 「Surga Firdaus」 semua tahu dia memang bukan「orang baik」, tapi dia juga tidak punya alasan untuk membantai habis-habisan di tempat ini dengan kekuatan sendiri.
Baru saja Dokter Zhao berteriak beberapa kali dalam asap, secara teori Zhong Zhen seharusnya sudah muncul untuk "membunuh". Tapi dia sama sekali belum muncul, Kim Wonhoon pun hanya bisa berjalan maju dengan lebih hati-hati, berusaha keras tidak mengeluarkan suara sedikit pun.
Tepat di saat itu, telinganya bergerak halus. Dia mendengar suara langkah kaki yang agak jelas dari belakang. Dengan perasaan bingung, dia menoleh ke belakang dan langsung「melihat」Zhong Zhen yang tersenyum jahat tiba-tiba mengayunkan pisau dari atas. Kim Wonhoon segera mengangkat besi secara horizontal di depan dada, menahan「serangan mematikan」ini.
Dentuman keras akibat tabrakan「senjata」membuat Dokter Zhao dan Lin Qin di depannya juga langsung menoleh. Begitu melihat, mereka langsung menyadari Kim Wonhoon dan Zhong Zhen sedang bertahan dengan senjata saling berhadapan.
“Paman kamu...” Kim Wonhoon menggigit gigi menggenggam erat besi, meski cukup lincah tapi tenaga fisiknya sulit menyaingi pria dewasa, “kamu gila ya... Apa yang kami lakukan sampai membuatmu marah...”
Zhong Zhen tidak menjawab, hanya tersenyum sinis sambil terus menekan pisau ke bawah. Kim Wonhoon ingin menggunakan 「Melompat Ruang」, tapi situasi di depan mata terlalu genting, 「kepercayaan」-nya terganggu.
“Kalau diam saja, aku 「tidak akan sungkan」...”
Baru saja mengucapkan itu, Kim melihat noda darah di telinga Zhong Zhen. Ia mengerutkan alis, seolah teringat sesuatu.
“Dia sepertinya tidak mendengar...”
“Tidak mendengar...?”
Dokter Zhao tertekan sejenak, tapi segera menyadari ini bukan saatnya berpikir. Untuk menyelamatkan nyawa Kim, ia buru-buru maju dengan kikuk melancarkan tendangan terbang. Saat mengenai Zhong Zhen, tubuhnya sendiri juga terjatuh keras ke 「」.
Zhong Zhen mundur beberapa langkah, baru hendak kembali menyerang, tiba-tiba muncul sosok besar dari balik asap tebal di belakangnya yang langsung merangkul lehernya dengan lengan seperti besi.
“Xiao Xiao……！”
Orang yang mengunci Zhong Zhen tak lain adalah Xiao Xiao.
Dokter Zhao melihat beberapa rekan setimnya 「selamat」, agak lega. Sekarang tinggal Han Yimo yang masih 「tergeletak」 di sudut tak diketahui.
Setelah dikunci tenggorokannya, Zhong Zhen 「tanpa ragu」 memutar pisau lipat di tangannya dan menusuk lengan Xiao Xiao beberapa kali.
Xiao Xiao mendengus kesakitan, buru-buru menarik tangannya. Setelah memeriksa lengan, ditemukan lima luka dalam yang kini 「semua menganga berdarah」.
Memanfaatkan saat Xiao Xiao lengah, Zhong Zhen mengulurkan kaki menendang tempurung lututnya. Saat Xiao Xiao membungkuk, pisau kecil itu kembali menusuk ke arah lehernya.
Dengan pasrah, Xiao Xiao terpaksa terus mengulurkan lengannya untuk menghalangi, membuat lengan itu kembali tertusuk. Darah seketika menggenangi lantai.
Saat Zhong Zhen maju ingin menghabisi Xiao Xiao, Kim Wonhoon akhirnya memulihkan kepercayaannya, 「Melompat Ruang」 ke sisi Zhong Zhen. Ia lalu mengayunkan besi ke arah pergelangan tangan lawan, mengira bisa melucuti senjatanya. Tapi Zhong Zhen menarik kembali tangan dan menyabetkan belati ke leher Kim Wonhoon. Kim Wonhoon buru-buru menyandar menghindar, namun alisnya tetap tersayat luka dalam.
Kim Wonhoon tak sempat bereaksi. Sebelum lawan melanjutkan serangan, ia kembali menghilang dari tempatnya, muncul di belakang Zhong Zhen. Namun sebelum tongkatnya mendarat di kepala lawan, Zhong Zhen sudah mengeluarkan asap pekat dari tubuhnya.
Kim Wonhoon terdorong mundur selangkah oleh tekanan udara yang tiba-tiba, matanya langsung sulit terbuka. Ia batuk hebat dua kali, merasakan sesuatu menembus kabut tebal dan terbang menuju dadanya.
「Detik berikutnya」 dia hanya merasakan dingin di dada, lawan menghentikan aksi, dirinya sendiri juga berhenti bergerak.
Dengan tak percaya, Kim Wonhoon menundukkan kepala memandang posisi tepat di tengah dadanya. Pisau lawan telah tertancap di sana.
Tapi kenyataannya hanya ujung pisau yang masuk. Setetes-detes darah mengalir turun membasahi bajunya. Situasi terlihat mengerikan, meski luka ini tidak mengancam nyawa.
Kim Wonhoon perlahan mundur selangkah, membuat pisau itu terlepas dari tubuhnya. Baru sekarang rasa tersengat sakit yang jelas mulai menyusup ke jantung-parunya, lebih banyak darah mulai mengalir perlahan.
Dengan bingung ia mengangkat kepala. Saat asap mulai menghilang perlahan dan pandangannya tertuju pada Zhong Zhen, 「detik berikutnya」 matanya membelalak lebar.
Di tengah tenggorokan Zhong Zhen muncul lubang transparan yang sangat rapi, saat ini juga mengalirkan darah deras. Tampaknya sebelum menusukkan pisau ke tubuhnya sendiri, Zhong Zhen sudah 「mati」.
“Sibal……” Kim Wonhoon bergumam dalam hati, “Apa yang terjadi di sini……?”
Dokter Zhao dan yang lain bergegas maju untuk memeriksa, merasa situasi saat ini semakin membuat bingung, apakah ini serangan terhadap Zhong Zhen?
Tapi di sekitar selain empat orang ini tidak ada 「peserta」 lain, siapa lagi yang melakukan ini?
Tubuh besar Zhong Zhen seperti patung roboh kaku ke tanah, tak lagi mengeluarkan suara.
“Sepertinya ada orang lain yang mengawasi kita……” Dokter Zhao berbisik kepada beberapa orang.
Begitu suaranya berhenti, tempat jatuhnya Zhong Zhen mulai menyimpang dan berubah, sosok berbaju jas mulai muncul di samping mayat.
Semua orang memandang penuh kebingungan, 「detik berikutnya」 serempak menarik napas kedinginan.
Orang yang tiba-tiba muncul ini ternyata mengenakan topeng 「monyet」, jelas-jelas adalah Monyet Manusia.
「Aku Langit……」Dokter Zhao menelan ludah，「Jalan ini benar-benar terlalu sulit……」
Sebelum beberapa orang sempat bersiap, Monyet Manusia itu mengangkat kepala, pandangannya menembak keluar dari balik topeng, lalu mengucapkan empat karakter yang tak terduga oleh keempat orang——
「Jidō Banzai!」
