“Kamu……” Qiu Shiliu merasa seperti menemukan sesuatu, perlahan berdiri setelah melepaskan pegangannya.
Dari sakunya dia mengeluarkan 「pintu」 itu, menelan ludah beberapa kali sebelum berteriak keras: “Saudari Jiu!!”
「Aku datang.」 Suara menenangkan Bai Jiu terdengar dari seberang, 「Baru saja aku menjelaskan kejadian pada Kak Qi dan yang lain, jadi sekarang situasinya bagaimana……?」
Qiu Shiliu juga tak lagi sungkan, langsung menarik Xuanwu kecil ke depan matanya, menggunakan 「pintu」 untuk menyorotinya.
"Noona, apa yang harus kulakukan dengan makhluk ini?" kata Qiu Shiliu kesal, "Kau lihat betapa malangnya wajahnya? Dia bahkan tidak melawan atau berteriak, cuma ingin makan tongkol jagung di sini. Sungguh terlalu kejam jika aku harus membunuh bocah seperti ini."
Bai Jiu juga menatap mata kiri Jiang Shi lama-lama, berkata: 「Tapi dia benar-benar terlihat seperti Xuanwu.」
"Bukan begitu?" kata Qiu Shiliu, "Aku sudah siap mental. Jika hasil musyawarah kalian memutuskan harus membunuhnya, aku akan paksa diri untuk menghabisinya hidup-hidup di sini."
「Ada keanehan apa dengan Xuanwu ini?」 Suara yang terdengar seperti Song Qi.
"Keanehan...?"
Qiu Shiliu memandangi gadis kecil di hadapannya, situasi ini benar-benar sulit dijelaskan.
“Saudari Jiu, satu-satunya 「keanehan」 si nona kecil ini adalah dia terlihat sama sekali tidak aneh.” Qiu Shiliu menjelaskan, “Dia sepertinya agak terlalu normal... Satu-satunya yang mengganggu adalah mata kanannya yang terlihat bermasalah.”
「Mata kanan……？」
Qiu Shiliu mengangguk dan mengulurkan tangan untuk menyisir rambut Xuanwu kecil, tapi Xuanwu yang sebelumnya sangat penurut bahkan tidak melawan saat dipukuli itu tiba-tiba menghindar dengan langka.
“Jangan lari!” bentak Qiu Shiliu kesal, “Kemarilah! Menurut!”
Xuanwu kecil kaget setengah mati, akhirnya tidak bisa lagi melawan dan tetap di tempat membiarkan dirinya diatur.
Qiu Shiliu mengulurkan tangannya, perlahan menyisir rambut yang menutupi mata Xuanwu kecil, memperlihatkan pupil yang aneh itu.
Dua butir bola mata berdesakan aneh dalam satu soket mata, terlihat seram sekaligus sakit.
Dari jarak yang cukup dekat ini, Qiu Shiliu menyadari kedua mata Xuanwu kecil tampak kemerahan, seolah pernah terluka.
「Satu mata, dua butir…… bola mata?」 Suara Bai Jiu terdengar dari 「pintu」, tiba-tiba dia seperti teringat sesuatu, 「Apakah ini kelemahan Xuanwu……?」
Qiu Shiliu mengerutkan alisnya berpikir sejenak: "Saudari Jiu, meski aku mengerti maksudmu... Tapi apa kau yakin Xuanwu meletakkan 「mata」 di 「tubuh masa kecilnya sendiri」? Pernyataan ini tidak terlalu abstrak?"
「Ini...」 Bai Jiu juga sadar penjelasannya agak tidak realistis, 「Tapi kita belum pernah menemukan mata di tubuh Xuanwu... Sekarang kupikirkan... Mungkin kita bisa mencoba pada Xiao Xuanwu di depan mata ini, bagaimanapun tidak ada yang tidak bisa dipahami dari Xuanwu.」
Qiu Shiliu tertegun setelah mendengar: "Tunggu... Saudari Jiu, maksudmu... Aku harus menusuk mata anak ini di sini sekarang?"
Xiao Xuanwu yang diam lama tiba-tiba mundur ketakutan, melepaskan diri dari genggaman Qiu Shiliu.
“Jangan tusuk mataku……Langsung bunuh saja aku……” Xiao Xuanwu berkata dengan suara gemetar-gemetar, “Mengapa hanya menusuk mataku……tidak membunuhku?”
Qiu Shiliu mendengar pertanyaan ini tentu sulit menjawab, seorang anak yang telah menderita sedemikian rupa, malah harus ditusuk matanya……membuatnya tidak hanya miskin, tapi juga buta hidup di ruangan ini, cara seperti ini apa bedanya dengan binatang? Apa bedanya dengan Tianlong dan Qinglong?
“Kamu, dengarkan aku……” Qiu Shiliu berkata dengan perasaan kontradiktif, “Nak, meski kami membunuhmu, mata itu di tubuhmu mungkin masih akan 「berlaku」……Jadi kami harus mencelakaimu untuk menghalangi 「Buke Mie」 yang mengerikan itu, aku……”
“Lebih baik bunuh aku dulu!” Xiao Xuanwu meningkatkan suaranya, “Bunuh aku dulu, mata matiku bisa kau tusuk sesukamu, setuju?”
“Aku……” Qiu Shiliu tertegun, pertanyaan ini juga sama sulitnya untuk dijawab.
Xiao Xuanwu melihat itu langsung maju ke depan, menahan tangan Qiu Shiliu: 「Kak...」
「Aku gila ya ini kakak perempuan.」 Qiu Shiliu berkata kesal.
Xiao Xuanwu seolah belum pernah melihat gadis tampan yang mirip anak laki-laki, buru-buru mengubah panggilan:
「Noona, kau terlihat seperti orang yang tak takut apapun... Bunuh aku! Orang-orang desa takut melanggar hukum, mereka membunuhku akan dihukum mati, jadi tak ada yang berani bertindak membunuhku, hanya kau yang bisa menyelamatkanku... Kumohon...」
Ucapan kontradiktif ini terngiang-ngiang di benak Qiu Shiliu lama sekali, membuatnya tak bisa bersuara.
Seberapa putus asanya seseorang sampai menganggap kematian adalah 「penyelamatan」?
「Xuanwu, kau ini sebenarnya...」 Qiu Shiliu menghela napas perlahan.
Xiao Xuanwu setelah mendengar agak memiringkan 「kepala」, memandang Qiu Shiliu dengan wajah penuh luka-luka: 「Noona... 「Xuanwu」 ini siapa sebenarnya?」
“Kamu……” Qiu Shiliu mengangguk, “Aku hampir lupa, sekarang kamu tidak dipanggil Xuanwu, jadi bagaimana aku harus memanggilmu?”
“Aku adalah Xuanzi dari Desa Wu.” Xiao Xuanwu berkata.
“Desa Wu……Xuanzi?” Qiu Shiliu mengerutkan kening.
“Jadi bisakah kamu membunuhku?” Xiao Xuanwu melanjutkan, “Meski setelah membunuhku kamu boleh mencabut lidahku, melemparkanku untuk makanan serigala.”
Bai Jiu di sisi lain「pintu」mendengar perkataan Xiao Xuanwu, mulai ragu-ragu, seolah ada sesuatu yang rapuh terhubung saat ini.
Xuanwu demikian, Xiao Xuanwu juga demikian. Pada diri mereka berdua ada titik kesamaan yang sangat aneh.
「Shiliu, aku ada pesan untuknya.」 Bai Jiu membuka mulat dengan suara berat di dalam「pintu」,「Sampaikan perkataanku, satu kalimat dariku, satu kalimat darimu.」
“Baik.” Qiu Shiliu mengangguk, mengangkat「pintu」dan menaruhnya di telinganya, lalu menundukkan kepala berkata, “Xuanwu, ada yang ingin kutanyakan.”
“Apa……?” Xiao Xuanwu bertanya dengan bingung.
“Mengapa kamu tidak bunuh diri?” Qiu Shiliu mengikuti perkataan Bai Jiu, menanyakan pertanyaan kunci dengan akurat.
“Bunuh diri……?”
“Entah sekarang maupun nanti, semuanya sama.” Qiu Shiliu mengerutkan alisnya berkata, “Kesannya kamu setiap hari mencari kematian, tapi belum pernah sekalipun mencoba mengakhiri hidup sendiri. Mengapa? Jika benar-benar ingin mati, ada banyak cara yang bisa dicoba.”
Xuanwu kecil menatap Qiu Shiliu lama sekali, perlahan membuka mulut: “Aku tidak boleh bunuh diri, hanya boleh dibunuh.”
“Dibunuh……?” Qiu Shiliu terlihat bingung, “Bukankah ini merepotkan orang lain? Kamu sendiri pernah bilang, membunuhmu adalah membantumu. Tapi orang yang menolongmu malah akan dihukum senjata.”
“Tapi aku benar-benar tidak bisa bunuh diri... Nyawaku adalah milik Bodhisatwa.”
“Bodhisatwa……?”
