“Huu… Tian Tian, akhirnya kutemukan.”
Yun Yao berjalan masuk sambil berkata: “Aku sangat khawatir… Kau tidak apa-apa?”
Tian Tian sedang membalut tinju Qiao Jiajin. Luka di tubuh Qiao Jiajin tidak hanya banyak jumlahnya dan luas areanya, sebagian terkumpul di pipi, tingkat kesulitan pembalutannya cukup tinggi.
“Aku……” Tian Tian tersenyum saat melihat Yun Yao, gerakan di tangannya juga berhenti, “Aku tidak apa-apa, di luar sangat berbahaya, mencari aku untuk apa?”
“Tidak ada, hanya takut kamu ditindas.” Yun Yao seolah tak melihat orang lain, dengan santainya masuk dan duduk.
“Waduh, selebriti besar.” Chen Junnan menyapa sambil menoleh ke Zhang Chenze, “Pengacara hebat bagaimana kalau kau biarkan aku sendiri saja? Laozi agak gugup nih.”
“Tidak apa, kamu sendiri tidak praktis.” Zhang Chenze menggelengkan kepala, “Meski aku juga tidak ahli membalut luka, tapi setidaknya bisa menghentikan darah.”
“Gadis Idola datang.” Qiao Jiajin tertawa, “Tenanglah, selama kita di sini, siapa yang berani menindas Tian Tian?”
Yun Yao memandangi semua orang di dalam ruangan, pandangannya berhenti pada Qi Xia yang baru saja keluar dari dalam.
“Qi Xia... Kau juga di sini.” Raut wajahnya menjadi sangat rumit saat menatapnya, “Apa yang kalian lakukan di sini?”
“Bisa dibilang istirahat sejenak.” Qi Xia berkata, “Bagaimana situasi di luar?”
“Di luar……「Langit」……” Yun Yao terengah-engah, berbicara perlahan, “Saat aku pergi Lonceng Besar hancur, Bai Hu terlihat gila, terus berteriak mencari「keterampilan」, saat itu Xuanwu juga muncul, tapi diarahkan pergi oleh sekelompok orang berpakaian kulit.”
“Baik.” Qi Xia mengangguk, membenarkan tebakannya.
“Sekarang jalanan benar-benar kacau……” kata Yun Yao, “Aku agak khawatir tentang malam ini.”
“Apa?”
“Keributan ini sudah tidak bisa disebut「gaduh」lagi, beberapa orang tak jelas asal mulai menyerbu jalanan, menyerang siapa saja untuk merebut「Dao」.” Yun Yao menjelaskan, “Mereka bahkan tidak tahu alasan orang berkumpul, langsung menggunakan「kekerasan」, seolah ingin menciptakan kekacauan demi kekacauan……”
“Normal.” Kata Qi Xia, “Banyak perang awalnya hanya kerusuhan kecil dengan label「keadilan」. Saat yang terlibat cukup banyak, jangkauannya meluas, alasannya pun jadi semakin kacau.”
“Jadi kalian masih berani duduk santai di gedung sebesar ini?” Yun Yao melanjutkan,「Tindak kekerasan seharusnya segera sampai ke sini. Malam hari dalam situasi seperti ini sangat berbahaya.」
「Tenang, kami tidak akan berada di sini saat malam tiba.」 Qi Xia berkata.
「Apa……?」
「Yun Yao, apa yang membawamu ke sini?」 Qi Xia bertanya,「Apakah「kemujuran kuat」?」
「Benar.」 Yun Yao mengangguk,「Aku melemparkan lipstik dan bilang pada diri sendiri「Aku harus pergi ke tempat yang paling ingin kudatangi」. Lipstik itulah yang memanduku ke sini.」
「「Tempat yang paling ingin kudatangi」……」 Qi Xia tiba-tiba mengerti arti semua ini.
「Waduh!」 Chen Junnan tersenyum,「Selebriti besar, Tian Tian begitu penting di hatimu ya?」
「Setidaknya begitu kata lipstik padaku.」 Yun Yao menjawab,「Aku benar-benar khawatir dengan Tian Tian.」
「Mungkin tempat yang ingin kau tuju adalah sesuatu yang lain bagimu.」 Qi Xia berpikir sejenak lalu berkata,「Jika nasib membawamu ke sini, pasti ada gunanya dirimu.」
“Hmm……？”
“Malam ini kamu akan berangkat bersama kita.”
“Kalian sebenarnya mau pergi ke mana?”
“Ngomong-ngomong, aku belum pernah benar-benar membicarakan hal ini dengan kalian.” Qi Xia membuka mulut, “Sekarang seluruh「Tanah Akhir」dalam kekacauan, perkiraanku「telinga」juga tidak mengarah padaku. Ini saatnya memberimu kesempatan untuk memilih.”
Chen Junnan dan Qiao Jiajin merasa ucapan Qi Xia aneh setelah mendengarnya. Di saat krusial seperti ini, masih perlukah memilih?
Tapi mereka segera menyadari di ruangan ini masih ada Zhang Chenze, Tian Tian, dan Yun Yao. Mungkin ucapan selanjutnya ditujukan untuk mereka.
“Aku telah merencanakan hal besar yang bertujuan memimpin semua orang melarikan diri dari「Tanah Akhir」, kembali ke tempat yang seharusnya dihuni.” Kata Qi Xia, “Bagiku, semakin banyak orang yang bergabung dalam rencana ini semakin baik. Bagaimanapun, semua yang hadir di sini adalah「Pemilik Gema」, kemampuan mereka mungkin akan berguna di saat tak terduga.”
“Memimpin semua orang... kabur?” Yun Yao terhenti sejenak, memandang Tian Tian dan Zhang Chenze di sebelahnya.
Meski kedua orang ini tak pernah menceritakan kehidupan nyata mereka, Yun Yao bisa melihat dari sorot mata mereka bahwa mereka tak ingin melarikan diri.
“Aku...” Zhang Chenze menarik napas dalam, lalu menghembuskannya perlahan, “Qi Xia... 「kembali ke tempat yang seharusnya ditinggali」... Maksudmu...”
“Seperti yang kau pikirkan.” Kata Qi Xia.
Ekspresi Zhang Chenze perlahan terlihat kesulitan, tak lama kemudian alisnya berkerut, seolah sedang mengalami pergulatan psikologis yang rumit.
Setelah lama, dia membuka mulut: “Aku... bisa menerima.”
“Baik.” Qi Xia mengangguk, “Kau orang yang rasionalitas absolut, aku menghargai pilihanmu.”
“Aku ingin menghadapi hal-hal yang harus dihadapi.” Zhang Chenze mengangguk sambil berkata, “Aku ingin kembali dan berusaha sekali, mungkin segalanya akan bergerak ke arah yang baik.”
“Kau pasti akan berhasil.” Qi Xia mengangguk pada Zhang Chenze, lalu menatap Tian Tian, “Kalau kamu?”
Ekspresi Tian Tian terlihat lebih datar dibanding siapa pun, seolah sejak awal tidak memikirkan kelayakan rencana ini.
Beberapa 「detik」 kemudian, dia membuka mulut bertanya: "Jadi kita malam ini harus ke mana?"
"「Kereta api」." Qi Xia menjawab, "Tempat semua 「shio」 berkumpul."
"Bisakah aku 「mati」 di sana?" Tian Tian bertanya lagi.
"Kamu..." Qi Xia sudah mengantisipasi perkataan Tian Tian, tapi dia selalu belum menemukan cara menjawab pertanyaan ini.
"Sis ngomong apa sih?" Chen Junnan menyela, "Ada hal apa yang harus diselesaikan dengan 「mati」?"
"Aku tidak mengizinkan." Yun Yao berkata, "Kalau sudah sampai di titik ini, bisa keluar melihat sekali... Kenapa kamu harus nekat mencari 「kematian」?"
"Keluar atau tidak bagiku tidak ada bedanya." Tian Tian menggelengkan kepala, "Aku dan Pengacara Zhang benar-benar berbeda... Dia mau bertarung mati-matian dengan nasibnya, tapi sifat asliku menentukan aku hanya bisa pasrah. Aku tidak punya cara untuk kembali ke luar."
“Sekarang juga sama?” Pengacara Zhang bertanya, “Setelah mengalami begitu banyak, menyaksikan hidup-mati... masih merasa tak bisa mengalahkan nasib kecil?”
“Aku...”
“Aku setuju dengan pengacara wanita.” Qiao Jiajin mengangguk, mengambil perban dari tangan Tian Tian dan mulai membalut lukanya, “Tian Tian, Penipu bilang berkatmu tim kita menang di「Catur Cangjie」. Kau tahu siapa yang kau kalahkan? Seberang itu semua monster!”
Tian Tian terhenti sejenak, merasa seperti tersemangati.
“Kau juga akan berhasil.” Qi Xia berkata, “Cuma「nasib」. Aku menghabiskan puluhan tahun melakukan semua ini untuk membuktikan kita bisa menaklukkan「nasib」.”
“Qi Xia...” Tian Tian mengangkat kepala, sorot mata rumit tertuju padanya.
“Jika kalian semua sudah memutuskan...” Qi Xia melanjutkan, “Istirahatlah di sini. Senja akan tiba, aku akan memimpin kalian menyusup ke「Kereta Api」.”
