Dalam kekacauan besar, para anggota 「Jidao」 mulai menyusup dengan lancar ke kerumunan orang.
Organisasi yang semula berjumlah ratusan orang hampir kehilangan separuh anggotanya dalam misi menghancurkan Lonceng Besar sebelumnya, dan kini sebagian besar anggota yang tersisa juga terluka.
Untungnya delapan kapten yang ditunjuk Yan Zhi Chun masih bertahan, sementara 「Jidao」 terbagi menjadi delapan tim yang mulai bergerak ke arah berbeda.
Dengan hati berdebar, Yan Zhi Chun memimpin tujuh delapan orang di belakangnya sambil berpura-pura sebagai pemberontak sepanjang jalan. Akhirnya mereka tiba di tujuan tanpa insiden sebelum senja.
Posisi yang ditujunya adalah sebuah「toko buku」 dengan seekor ular belang putih tergantung secara aneh di「pintu」.
Beberapa orang di belakang Yan Zhi Chun mengernyitkan alis ketakutan melihat pemandangan ini, namun Yan Zhi Chun langsung menghindari ular putih itu dan masuk ke toko buku seolah tak melihat apa-apa.
“Mmm……”
Ular Belang Putih mengayunkan tangannya ke arah Yan Zhi Chun, seolah ingin menghadangnya, namun tali gantungan yang melilit lehernya membuatnya tak bisa berkata-kata sejenak.
“Mari kita masuk dan istirahat dulu!” Yan Zhi Chun menoleh ke belakang sapa para 「Jidao」, “Perjalanan panjang ini melelahkan, akhirnya kita sampai.”
Meski sempat ragu sejenak, para pengikut langsung tenang begitu teringat status Yan Zhi Chun sebagai 「Raja Jidao」, lalu bergegas masuk ke toko buku mencari tempat duduk.
Melihat Yan Zhi Chun memperlakukan toko buku layaknya rumah sendiri, Ular Putih yang tergantung di luar mulai tak senang.
Dengan panik ia mencoba melepaskan tali di lehernya, namun gantungan baru ini masih terlalu kencang. Usaha membuka simpul selama beberapa saat tak membuahkan hasil, hingga para pengikut hanya bisa menyaksikan melalui kaca sosok 「shio」 aneh yang melompat-lompat kegirangan di situ tanpa mengerti maksudnya.
“Eh……” Seorang 「Dao」 membuka mulut kepada Yan Zhi Chun, “Noona…… benar-benar tidak perlu mengurus 「shio」 itu? Terlihat sudah ingin mati.”
“Tidak perlu.” Yan Zhi Chun menggelengkan kepala, lalu meningkatkan volume suaranya ke arah luar pintu, “Ular Putih, kamu jangan panik, gantung pelan-pelan, kita tidak buru-buru pergi.”
Ular Putih di udara terus mengayun-ayunkan kakinya, terlihat sangat panik.
“Mmm…… mm……”
Entah tim lawan buru-buru pergi atau tidak, tapi toko buku itu kan 「area permainan」 milik Ular Putih sendiri, mana ada logika membiarkan 「peserta」 masuk sembarangan duduk?
Setelah susah payah melepas tali di lehernya, seluruh tubuh Ular Putih limbung jatuh ke lantai, batuk sekuat tenaga beberapa kali, lalu bangkit berdiri dengan wajah penuh cibiran, masuk ke 「pintu」 toko buku.
“Sialan nona terkutuk ini mau apa sebenarnya?” Ular Putih mengusap lehernya sambil memaki, “Mana ada orang yang tiba-tiba masuk rumah sebagai tamu saat orang lain sedang digantung? Kalian semua keluar dan masuk lagi dari awal.”
“Ah, maaf, karena di luar memang sangat berbahaya.” Yan Zhi Chun tersenyum, “Kita masuk lebih cepat akan lebih aman.”
“Itu keterlaluan.” Ular Putih berkata, “Tempatku ini lokasi resmi, bukan tempat perlindungan. Kalau kamu sendiri yang datang masih bisa ditolerir, bawa banyak orang tidak boleh. Aku harus menarik biaya partisipasi.”
“Tiket?” Yan Zhi Chun terdiam sejenak, “Menurutku tidak perlu. Bagaimanapun sudah sampai di momen genting ini.”
“「Ini」momen genting?” Ular Putih mengangkat alis, “「Ini」momen genting yang mana? Jangan berpikir mau cari untung, nona sialan. Urusan satu adalah satu. Kalau orang-orang ini tidak membayar tiket, carilah cara untuk bergabung dengan perkumpulan. Aku memang sedang butuh tenaga.”
“Mendengar perkataan Ular Putih, Yan Zhi Chun sedikit ragu. Dia selalu merasa sikap Ular Putih agak aneh.”
“Dia seolah… sama sekali tidak tahu rencana ini.”
“Ular Putih…” Yan Zhi Chun perlahan bangkit berdiri, mendekati Ular Putih dan bertanya pelan, “Apa kamu tidak tahu tujuan kami datang ke sini?”
“Tujuan?” Ular Putih bertanya bingung, “Apakah nona kurang ajar ini butuh konseling lagi? Aku ingatkan, terakhir kali gratis, kali ini harus jadi anggota dulu.”
Yan Zhi Chun mengerutkan kening, merasakan situasi ini mulai tidak beres.
“Apa Ular Putih benar-benar tidak tahu situasi sekarang?”
“Rencana tampak terputus di sini. Bahkan anggota 「Jidao」 pun tahu setelah merusak Lonceng Besar, kita harus evakuasi di delapan posisi 「shio」. Tapi sang target evakuasi malah tidak tahu…”
“Apakah dalam 「rencana pemberontakan」 ini sama sekali tidak melibatkan Ular Putih?”
“Sebuah pikiran gelisah mulai merambat di hati Yan Zhi Chun, dia samar-samar merasa seolah telah memilih 「pintu kematian」.
……
“Apa yang kamu pura-pura tidak tahu?” Jiang Ruoxue menyilangkan tangan di pinggang, menatap 「Di Monyet」 yang gemuk di depannya dengan wajah kebingungan.
Dia memimpin tim ke kasino ini, awalnya mengira bisa mendapatkan perlindungan. Tapi 「Di Monyet」 terlihat sama sekali tidak peduli dengan 「hidup atau mati」 mereka, bahkan menunjukkan kebingungan atas kedatangan mereka.
Apalagi jumlah orang dalam tim Jiang Ruoxue di sini memang lebih banyak dibanding yang lain, benar-benar mencapai lebih dari sepuluh orang.
“Mana ada aku pura-pura?” 「Di Monyet」 duduk di belakang konter kasino, kedua kakinya menempel di meja, rokok terjepit di sudut mulutnya, berkata dengan malas, “Aku benar-benar tidak tahu kenapa kalian datang ke sini. Jika ingin 「Hantam dan rampok」, lebih baik cari tempat lain. Merampok kasinoku bisa dibilang 「jalan buntu」.”
“Kamu!” Jiang Ruoxue maju ke depan dengan ekspresi sangat marah, 「Aku tidak tahu sifat aslimu sebenarnya, tapi bercanda seperti ini di saat genting begini sungguh keterlaluan... Kita sudah mati-matian baru bisa sampai ke sini!」
“Mati-matian?” Di Monyet mengangkat alis dengan malas, 「Dengan segala hormat... Meski nyawa kalian habis sekalipun, apa hubungannya dengan aku yang cuma 「shio」 baik-baik ini?」
“Si gemuk tua kejam sekali...” gumam Jiang Ruoxue sambil menggerutu.
“Hah...?” Wajah Di Monyet langsung berubah merah padam, 「Apa maksudmu? Aku cuma bekerja normal di sini, ganggu kamu apa?」
Jiang Ruoxue mendekat dan berbisik ke telinga Di Monyet: 「Mereka di belakangku semua 「orang dalam」, tidak perlu berakting lagi!」
「Apa-apaan ini...」 Di Monyet mengerutkan kening, melepas rokok dari mulut lalu melemparnya ke mangkuk mi instan, 「Siapa bilang kita sekeluarga? Apa kalian buta? Lihat baik-baik, aku ini monyet tulen!」
“Gawat……” Jiang Ruoxue bergumam, “Apa-apaan ini 「Sebab-Akibat」…… Apakah posisiku adalah 「pintu kematian」?”
“Kamu benar-benar aneh.” Di Monyet perlahan bangkit berdiri, “Dari masuk pintu sampai sekarang hanya mengoceh omong kosong. Kalau tidak mau main game, jangan ganggu bisnisku. Hari ini kasino baru buka, masuk harus bayar biaya teh dulu. Semoga sukses besar, keluar-masuk mendatangkan rezeki.”
Jiang Ruoxue pucat seperti mayat, mulai mencerna kondisi saat ini. Sayangnya Zhou Mo belum menghubunginya, dia tidak bisa mengirim 「penyampaian suara」 secara aktif.
……
Lao Sun memimpin lima orang di belakangnya tiba di lokasi 「Naga Chen」 yang tertera di peta, langsung terdiam membeku.
Tempat ini hanya sebidang tanah kosong biasa, sama sekali tidak ada 「shio」.
“Lao Sun…… Bawa kami ke sini buat apa?”
Lao Sun berdiri di tanah lapang sambil menoleh ke segala arah dengan bingung, merasa rencana sepertinya ada yang salah.
