Wei Yang merasa dirinya mungkin adalah pasukan paling kuat di seluruh「Tanah Akhir」saat ini.
Pasukan ini digerakkan oleh 「kengerian」 dan 「kebencian」，sekarang hanya menunggu perintahku.
Bergabung ke pihak mana pun, timbangan langit kemenangan akan langsung miring ke pihak itu.
“Qi Xia...” Wei Yang mengangkat sudut mulutnya, memperlihatkan senyum yang nyaris tak tertahan, “Kau berani menyerahkan pasukan sebesar ini padaku... Apa kau terlalu percaya padaku, atau terlalu yakin pada dirimu sendiri?”
Wei Yang perlahan mendekati pinggir jalan, menemukan dinding rendah yang roboh, lalu memanjat ke atasnya dalam dua langkah. Dari sana ia menatap semua 「Penduduk asli」 di bawahnya.
Ia merasa diri bagai seorang 「raja」.
Sebagai veteran penipuan, ia sangat paham cara mengobarkan 「kilasan hati manusia」 di saat seperti ini.
“Aku sudah berusaha memulihkan kesadaran kalian, kalian malah pura-pura mati di sini?” teriak Wei Yang keras-keras.
Suara parau itu bergema beberapa kali di lapangan, membuat tubuh semua orang gemetar.
“Angkat semua kepala kalian!!” bentaknya lagi.
Semua orang perlahan mulai mengangkat kepala, memandangnya dengan sedikit ketakutan. Namun setiap kali melihatnya, rasa sakit dan keputusasaan yang tersembunyi di kedalaman pikiran akan kembali menyergap.
Sebagian besar dari mereka masih menyandang luka di tubuh, wajah yang mulai mengerut karena kelaparan akibat tidak makan dalam waktu lama.
Wei Yang tahu ini saatnya menguji 「kengerian」 para orang ini. Mungkin setiap orang memiliki permainan strategi dengan dua naga itu, termasuk dirinya sendiri.
“Aku ingin menggulingkan Qinglong dan Tianlong!”
Para 「Penduduk asli」 saling pandang setelah mendengar kalimat ini. Hampir semua alasan kehilangan akal sehat mereka adalah karena 「gagal taruhan nyawa」, sedangkan game-game itu justru berasal dari Tianlong dan Qinglong.
Karena suatu kecerobohan, mereka gagal. Setelah melewati hari-hari yang tidak layak sebagai manusia maupun hantu, sekarang malah harus melawan mereka?
Wei Yang perlahan memutar kepala, memandang seorang wanita paruh baya.
Wanita paruh baya itu tertegun sebentar, lalu buru-buru menundukkan kepala.
"Kamu tidak ingin kembali menemui putramu?" Wei Yang membuka mulut, "Sheng Sheng, bukan?"
Wanita itu membelalakkan mata dalam kengerian seketika, seolah mendengar sesuatu yang sangat mengerikan.
Wei Yang memandang seorang pria muda, bergetar pelan: "Sebenarnya tinggal satu「hari」lagi pernikahan akan diadakan, tapi malah terperangkap selamanya di 「Tanah Akhir」, betapa menggelikannya?"
Pria muda itu juga terlihat ingin bicara tapi mengurungkan niat, seolah seluruh sosoknya telah tertembus pandang.
"Aku sama sekali berbeda dengan dua naga egois itu! Aku mengerti setiap「kehidupan」kalian, juga semua 「senang-marah-sedih-gembira」 di hati kalian." Wei Yang berkata, "Aku lebih mirip「Dewa」dibanding mereka, jadi... ada yang mau ikut melawan?"
Kerumunan orang diam bagai kuburan, seolah dua arus「kengerian」sedang bertarung di hati setiap orang.
Melawan seorang「Dewa」yang gila... atau menolak seorang「hantu」yang kejam?
Wei Yang tahu level sekarang masih belum cukup untuk membuat mereka mengorbankan「nyawa」 sendiri, harus melakukan perpindahan emosi.
Ubah seluruh「kengerian」 terhadap Tianlong dan Qinglong di hati mereka menjadi「kebencian」, lalu transformasikan「kebencian」 terhadap diri sendiri menjadi「rasa terima kasih」.
Dengan begitu, emosi terbalikkan,「hati manusia」 dapat dikendalikan.
“Merekalah penyebab utama yang membuat kalian jadi seperti ini! Aturan siapa yang membuat kalian terjebak di sini?” Wei Yang membuka mulut,“Siapa yang merampas「akal sehat」 kalian?! Kalian rela jadi「babi sembelihan」?!”
Wei Yang menunduk memandang seorang wanita muda, mengulurkan jari menunjuknya:「Kamu beri tahu siapa orang itu?」
“Itu... Qinglong...” jawab wanita itu.
「Kengerian」 sedang dipindahkan,「hati manusia」 telah kacau.
“Ya…… Untung kalian masih ingat Qinglong. Apakah kalian tidak ingat? Selama bertahun-tahun ini, berapa banyak usaha yang telah kulakukan agar kalian bisa bergerak normal, terlihat seperti manusia?” Wei Yang berkata, “Meski kalian sudah dibuang oleh seluruh dunia, aku masih terus membawa kalian bergerak.”
Semua orang menatap Wei Yang, ekspresi mereka perlahan mulai berubah.
“Untuk apa aku melakukan ini……?” Wei Yang melanjutkan, “Tujuanku adalah suatu hari nanti bisa memulihkan akal sehat kalian, lalu mengalahkan dua orang yang menyebut diri mereka sebagai 「Dewa” itu!”
Di kerumunan sudah ada yang mulai mengangguk, seolah menyetujui perkataan Wei Yang.
Wei Yang tanpa ekspresi menyapu pandangannya dari 「kiri」 ke 「kanan」 di antara kerumunan.
Kebencian sedang dipindahkan, hati manusia telah stabil.
Hanya tinggal satu langkah terakhir: menggunakan tipuan untuk membuat semua orang mengira bahwa selain dirinya sendiri, yang lain sudah menyetujui ide 「pemberontakan」.
“Aku tidak memaksamu.” Wei Yang membuka mulut, “Awalnya aku memang berencana membebaskan kalian setelah memulihkan akal sehatmu. Hanya saja aku sendiri yang memutuskan untuk melawan. Begini saja, kita lakukan secara demokratis...”
Wei Yang kembali menatap kerumunan: “Yang tidak setuju angkat tangan, aku tidak akan mempersulitmu.”
Tepat seperti dugaannya, dari hampir seribu orang tak satupun yang mengangkat tangan.
Bagaimanapun, di hati mereka masih tersisa kengerian terhadap dirinya. Bagaimana mungkin berani angkat tangan saat ini?
Ini adalah tipuan sekaligus taruhan besar.
Begitu satu orang mencoba mengangkat tangan, akan segera diikuti orang kedua. Rencananya pun akan gagal total.
Pada dasarnya manusia itu egois. Setelah disiksa bertahun-tahun dan akhirnya sadar, siapa yang mau jadi burung yang mencuat pertama?
Siapa tahu nasib apa yang menanti si "burung pertama" itu?
Begitu tak ada yang angkat tangan, imajinasi kerumunan langsung bekerja -
“Kalau semua setuju kecuali aku, lebih baik ikut saja.”
Bagaimanapun, setiap kata yang diucapkan Wei Yang terus menarik pola pikir semua orang. Saat ini, aku adalah satu-satunya「tali penyelamat」mereka.
Seperti orang yang paling mudah menyembah Dewa saat putus asa, kini aku menjadi satu-satunya「kepercayaan」mereka.
Wei Yang membaca suara hati semua orang. Benar saja, seluruh「hati manusia」bergejolak. Susunan ruang sudah siap.
“Baik……” Wei Yang tak memberi kesempatan berpikir lebih lanjut. Ia segera mengangguk, “Aku benar-benar tak salah pilih kalian…… Usaha bertahun-tahunku membangunkan kalian tak sia-sia.”
“Tapi…… kita harus bagaimana?” seorang bertanya.
“Terus terang, perlawanan sudah dimulai sejak lama.” Wei Yang berkata, “Masih ingat dari mana kalian datang?”
“Dari…… Ruangan Wawancara?”
“Tepat.” Wei Yang menoleh, mengulurkan jari ke arah「pintu teleportasi Babi Bumi」.
Pintu teleportasi ini memang tak berwujud fisik. Meski terlihat goyah hampir jatuh akibat ledakan keras, ia tetap berdiri kokoh di tempat hingga kini.
“Semua 「wasit」 yang ada sudah kembali ke 「Ruangan Wawancara」 saat langit gelap.” Wei Yang tersenyum kepada semua orang, “Dan aku sudah mengirim pasukan pelopor yang menyusup ke 「Ruangan Wawancara」. Sekarang kita hanya perlu masuk dan membuat pengaruh besar, biar mereka tahu jumlah kita jauh lebih banyak!”
