Harimau Bumi terengah-engah bangkit berdiri, memandang Naga Bumi di bawah tubuhnya.
Kadal besar yang biasa bersikap sombong ini, sekarang sudah dihajarnya sampai wajah lebam. Bahkan dulu Kakak Domba pun tidak pernah menghajar sekeras ini.
“Orang tua gila...” Harimau Bumi menghela nafas berat, bergumam pelan, “Tahu tidak kalau aku sudah lama ingin menghajarmu? Aku paling tidak tahan melihat orang sepertimu yang suka memanfaatkan kekuasaan dan berlagak tua.”
Naga Bumi jelas sudah kepayahan dipukuli. Biasanya meski ada yang bermasalah dengannya, tapi setidaknya masih waswas karena muka「Naga」-nya.
Bagaimanapun, sebagai pengelola semua 「Bumi」, dirinya sendiri dalam batas tertentu mewakili Qinglong. Tapi hari ini, Harimau Bumi ini sepertinya sudah benar-benar tidak peduli dengan aturan di 「kereta api」.
Harimau Bumi melihat Naga Bumi sama sekali tidak bereaksi, lalu menoleh melihat banyak 「level dalang」 yang sedang berkelahi di sampingnya.
Di antara mereka ada muridnya sendiri dan murid Naga Bumi. Hampir dua puluh 「level dalang」 berkelompok berkelahi di sini. Mungkin ini medan perang terbesar di 「kereta api」 sejak pemberontakan dimulai.
Tak terhitung 「peserta」 naik ke kereta dari samping. Setelah naik, mereka langsung melihat banyak 「shio」 yang sedang berkelahi di depan mata. Secara tidak langsung, hal ini menambah tekad mereka untuk ikut melawan.
Sedangkan pertarungan 「level dalang」 terlihat jauh lebih sederhana dibandingkan 「Bumi」. Pada dasarnya fisik mereka sama seperti orang biasa, cara berkelahinya tak beda dengan perkelahian di jalanan. Hanya saja karena identitas sebagai 「shio」 yang membatasi, dalam pertarungan mereka lebih sering memilih untuk merobek topeng lawan.
Saat beberapa topeng berhasil direnggut, terjadi sesuatu yang sama sekali tidak diduga oleh semua orang.
Tidak hanya tidak ada intervensi dari 「Makhluk Suci」, bahkan Qinglong dan tingkat langit pun tidak muncul.
Banyak 「level dalang」 yang mengikuti Harimau Bumi untuk menekan pemberontak merasa seperti diisolasi. Merekalah mungkin satu-satunya yang memilih menekan pemberontakan di 「kereta api」 ini. Meski sudah lama bertarung sengit, tak ada pasukan bantuan di belakang mereka.
Tapi kalau dipikir-pikir, ini wajar. Bahkan pertarungan sengit antar「shio」 tidak membuat Bai Hu muncul untuk menghentikan. Lantas bagaimana mungkin melepas topeng bisa memanggil Zhu Que?
Perasaan tidak harmonis merambat di hati semua「shio」. Meski pertarungan Harimau Bumi dan Naga Bumi belum selesai, kabar「melepas topeng tidak akan mati」 menyebar cepat ke telinga「level dalang」, perlahan membangkitkan emosi bernama「keruntuhan」di hati「shio」.
Jika saat ini melepas topeng tidak akan mati... apakah artinya mereka bisa mundur dari status「shio」dan kembali menjadi「peserta」?
Bagaimanapun, alasan setiap orang menjadi 「shio」 tidaklah sama. Ada yang ingin menonjolkan diri, ada yang ingin 「hidup」, bahkan ada yang hanya untuk menjaga diri, terpaksa mengenakan topeng.
Pertarungan terang-terangan antara Harimau Bumi dan Naga Bumi di pusat 「kereta api」, jelas-jelas memberi tahu semua 「shio level dalang」 bahwa mereka punya kesempatan untuk menyesal.
“Bangsat...” Harimau Bumi 「melihat」 murid-muridnya hampir menghajar tim Naga Bumi satu arah, emosinya meluap, “Biasanya kalian semua bersikap sangat hormat padaku, kok saat bertarung jadi lebih kejam dariku?”
Selagi Naga Bumi belum bangkit, Harimau Bumi maju ke depan dan dengan cepat mengangkat semua murid Naga Bumi lalu melemparkannya ke samping, seketika menghentikan pertempuran.
Murid-murid Naga Bumi tahu situasi sudah tak bisa diselamatkan. Setelah buru-buru bangkit dari tanah, mereka segera membantu guru mereka berdiri.
Harimau Bumi lalu memeriksa kondisi murid-muridnya. Saat hendak lega karena menemukan semua tidak terluka, tiba-tiba ia menyadari ada satu orang yang hilang.
“Bangsat……” Kumis di wajah harimau bergetar, hatinya tiba-tiba terasa menggantung, “Monyet Manusia di mana?! Kalian yang banyak ini tidak bisa melindungi satu rekan setim?!”
Dia panik menoleh「kiri-kanan」sebanyak 4, tapi mendapati beberapa orang di sekitarnya memang tidak memakai topeng「monyet」.
Tak lama berselang, seorang gadis berparas bersih dan pucat di samping terdiam sejenak, lalu membuka mulut dengan canggung: “Guru... Aku di sini.”
“Hah……?”
Mendengar suara familiar itu, Harimau Bumi kehilangan kata. Ia menoleh memandang gadis itu, menyadari wajahnya jauh berbeda dengan topeng monyet jelek itu. Mustahil orang normal bisa mengenalinya dalam situasi seperti ini.
Ditatap tajam oleh pandangan si gadis, Harimau Bumi bergumam dalam hati: Andai bukan karena bulu putih di wajahnya, mungkin pipinya sudah memerah sekarang.
“Kenapa diam saja setelah melepas topeng?” gerutnya kesal, “Bikin aku khawatir sia-sia begini!”
“Eh……” Monyet Manusia masih merasa tidak punya cara menghadapi Guru ini. Meski dia baik, tapi kecerobohannya sungguh bikin sakit kepala, “Guru, sepertinya aku pertama kali langsung berbicara.”
“Aku tidak peduli.” Harimau Bumi berkata, “Yang penting semua tidak apa-apa. Aku tidak belajar kemampuan apa pun dari Kakak Domba, satu-satunya yang kudapat adalah「Orangku hanya boleh kusentuh」.”
Seorang Di Monyet gemuk yang menyamar di kerumunan tak sengaja tertarik pada Harimau Bumi.
Jika ingatannya tidak salah, masa promosi Harimau Bumi ke「tingkat bumi」sangat singkat, hanya beberapa siklus aneh. Tapi dalam waktu sependek ini, dia bisa membuat semua murid rela mati untuknya. Bahkan dalam hal「pemberontakan」pun tak ada yang mundur. Mereka paling lama hanya kenal sebulan, cukup membuktikan kelebihan pada dirinya.
“Orang tua gila.”
Harimau Bumi memandang Naga Bumi yang dibantu bangkit oleh murid-murid di depannya. Tubuhnya sudah mulai limbung akibat pukulannya, sekarang hanya bisa berdiri dengan susah payah.
“Mau lanjut?”
“Kamu……” Naga Bumi hendak berbicara, langsung memuntahkan darah dalam jumlah besar, tampaknya meski tidak dipukul pun tidak akan bertahan lama.
“Aku ulangi sekali lagi.” Harimau Bumi berteriak ke kerumunan di sekitarnya, “Kali ini 「pemberontakan」 kita mengincar semua 「tingkat langit」, kalian para 「tingkat bumi」 jangan cari masalah 「mati」, kegagalan kami tidak ada hubungannya dengan kalian!”
Suara kerasnya membuat semua orang di sekitar terdiam lagi, bahkan beberapa 「tingkat bumi」 setelah mendengar perkataan Harimau Bumi, kembali ke ruangan dan menutup 「pintu」, berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
“Ha……” Naga Bumi menutupi dadanya, mengeluarkan senyum pahit, “Meski kau bicara sampai 「Langit」 pecah... aku tetap harus mati di sini.”
“Kenapa?”
“「Tingkat bumi」 lain bisa menunggu 「tingkat langit」 mati... tapi aku adalah 「Naga」……” Naga Bumi tersenyum getir, lalu batuk mengeluarkan darah lagi, “Apa kau ingin aku tidak ikut campur, lalu menunggu Tianlong mati?”
“Kenapa?” Harimau Bumi membalas bertanya, “Tianlong kenapa? Bukankah Tianlong juga 「tingkat langit」?”
“Kamu……”
“Aku sudah menjelaskan dengan jelas tadi.” Harimau Bumi maju ke depan dan berkata, “Target kita kali ini adalah semua 「tingkat langit」, termasuk Tianlong.”
