"Setuju?" Qi Xia bertanya lagi, "Hanya delapan 「peserta」, waktu yang kau habiskan untuk berpikir sungguh terlalu lama."
"Aku tahu peran macam apa kau ini, jadi setiap keputusan tak boleh diambil sembarangan." Qinglong tersenyum sinis, "Mengingat ini transaksi besar, aku harus menanganinya dengan serius."
Qi Xia mengetuk meja: "Qinglong, jika 'membuat Tianlong mati secara tak terduga' ini bahkan aku tak bisa melakukannya, maka kau tak punya orang lain yang bisa dipakai."
"Tempat ini selalu ada semut yang sok pintar muncul tiap beberapa waktu, aku tak khawatir kehabisan orang."
"Kamu percaya?" Qi Xia berkata, "Menurut perkiraanmu, berapa tahun lagi kau harus menunggu sampai ada 'aku kedua' muncul di sini?"
Qinglong terdiam lama, terpisah beberapa 「detik」, baru menunjuk kertas di meja dan membuka mulut: "Soal delapan orang asing ini, seberapa besar yang bisa kupercaya?"
“Pertanyaan ini tidak ada gunanya jika ditujukan padaku.” Qi Xia menggelengkan kepala, “Jika di hatimu aku adalah mitra kerjasama, setiap kata yang kuucapkan bisa kau percaya. Tapi jika di hatiku kau anggap penipu, maka urusan orang-orang ini hanya bisa kau percaya separuhnya.”
Qinglong perlahan bangkit dari kursi setelah mendengar, mengambil kertas dari meja, lalu bergetar pelan: “Qi Xia, tentu saja di hatiku kau adalah penipu.”
“Kalau begitu pilihlah sendiri separuh mana yang mau kau percayai.” Qi Xia membuka mulut, “Mungkin hanya bagian 「nama」 saja.”
Qinglong mendengus pelan sambil membalikkan badan, mengangkat tinggi kertas itu: “Hei, urusan ini akan kuselesaikan untukmu. Tapi agar 「hantu」 tak tahu, setidaknya butuh satu tahun untuk membuat semua rekan setim mereka perlahan menghilang. Dengan begini, seluruh 「Taoyuan」 takkan ada yang ingat mereka.”
“Baik.” Qi Xia mengangguk, “Qinglong, masih ada urusan yang perlu kejelasan.”
Qinglong berjalan ke 「pintu」, sosoknya berhenti perlahan. Sepertinya ia tak puas dengan nada suara Qi Xia, tapi kini tak ada cara lain yang lebih baik.
“Apapun aksiku terlihat mendekati kegagalan, kamu tidak boleh mengintervensiku.” Qi Xia membuka mulut, “Aku ingin kamu benar-benar percaya pada aksiku, dan selalu memberikan bantuan. Dengan ini, aku bisa menjamin Tianlenghilang.”
Qinglong menolehkan setengah wajahnya, berkata dingin: “Pernyataan ini terlalu absolut, bukan? Lalu bagaimana aku menentukan kapan kamu benar-benar gagal?”
“Qinglong, ingat baik-baik.” Qi Xia berujar, “Di mana pun dan kapan pun, hanya ketika kamu memilih untuk mengintervensiku, barulah kegagalanku benar-benar dimulai.”
……
Qinglong perlahan membuka matanya, memandang Xiao Ran di hadapannya.
“Qinglong... ada apa denganmu?” Xiao Ran mengucapkan senyum, “Nafasku hampir tercekik... bisakah kamu melepasku dulu...”
Qinglong mendengarkan ucapannya, dengan seksama membedakan dia sebenarnya rekan setim Qi Xia yang mana.
Di antara para wanita ini, dia tidak mengerti apa itu「sihir」, membuktikan mustahil membawa「keterampilan brilian」di tubuhnya; Kebodohannya yang begitu parah juga mustahil memiliki keberadaan untuk melakukan transaksi saling menguntungkan dengan Qi Xia.
"Jadi dia adalah orang yang disebut Qi Xia sebagai 「pengisi bilangan」."
"Sebuah karakter yang bahkan Qi Xia harus berbohong dan menyembunyikan secara terpisah... bagaimana mungkin dia orang biasa?"
Qinglong merasa situasi mulai lepas dari kendalinya. Benarkah Qi Xia benar-benar mengarahkan tombaknya ke Tianlong dalam kekacauan ini?
"Dua jenderal dengan 「Tian Xingjian」 yang dikirimnya, tidak satu pun pernah mengarahkan tinju mereka ke Tianlong. Aku yakin ketika kembali ke ruangan, Tianlong masih akan duduk di sana dengan selamat."
"Hanya bisa mengandalkan diriku sendiri untuk membunuhnya..." Qinglong kembali memandang Xiao Ran, memutuskan untuk memberinya kesempatan terakhir. "Hei, ucapkan sekali 「Qinglong, tunggu aku」."
"Ah...?"
"Ucapkan."
Qinglong menggunakan kesempatan ini untuk menyebarkan 「Perampas Hati」-nya, mengontrol wanita di hadapannya.
Xiao Ran tidak mengerti maksudnya, hanya bisa gemetar-gemetar mengulang kalimat: "Qinglong... tunggu aku."
Seperti yang diduga Qinglong, saat kalimat ini terucap, 「Perampas Hati」 miliknya benar-benar menghilang tanpa jejak, kehilangan kendali sepenuhnya atas wanita di depannya.
Di dunia ini mana ada orang yang benar-benar memiliki "kesetiaan"?
Perempuan ini jelas merupakan senjata pamungkas dengan daya penghancur yang tak terkira.
Meski tidak tahu bagaimana Qi Xia mencapai efek aneh seperti ini, hasil akhir membuktikan segalanya. Selama wanita ini ada, 「Perampas Hati」 miliknya takkan bisa digunakan.
"Qinglong... Kenapa kau masih belum mengerti..." Xiao Ran berkata dengan senyum pahit, "Selama itu perintahmu, aku pasti..."
Begitu suaranya melandai, Xiao Ran merasakan genggaman tangan Qinglong semakin mengeras.
"Benda setan yang tak mau pergi." Qinglong tertawa terbahak, "Dengan kemampuan sepertimu ingin membuatku hancur abadi?"
Sebelum sempat memahami situasi, lidah Xiao Ran tiba-tiba terjepit keluar. Udara tak lagi bisa mengalir ke paru-paru, sementara kedua matanya menonjol tak wajar.
“Qing…long…” Xiao Ran berkata dengan susah payah, “Aku…datang…untuk…membantu…mu…”
Dia mengulurkan tangan dan mengelus dahi terluka Qinglong: “Kamu…terluka…Aku datang…untuk membantu…”
“Kalau begitu bantu aku mati.” Qinglong tersenyum, “Mati di tanganku, kamu juga bisa dibilang mati dengan wajar.”
「Pfft」.
Suara aneh bergemericik, tujuh lubang wajah Xiao Ran memuntahkan darah segar. Organ-organ dalam dan cairan otak menyembur keluar dari lubang-lubang, menciprati dinding dan wajah Qinglong.
Lengannya perlahan terlepas dari dahi Qinglong, hingga akhir hayat tak sedikit pun melawan.
Lehernya yang diremas menjadi seutas benang halus di genggaman Qinglong, ekspresi wajah yang hancur akibat tekanan itu terlihat sangat mengerikan.
Qinglong seolah masih kesal, setelah Xiao Ran tak bergerak lagi, dia tetap mengulurkan dua tangan. Di hadapan banyak「semut」, dia menyobek-nyobek tubuh Xiao Ran hingga berkeping-keping. Mayat itu roboh seperti balok kayu, tulisan di dadanya yang terpotong dua oleh pisau pun terbuka lebar.
Qinglong menginjak-injak empat karakter itu dengan sepatunya, menggilas dada Xiao Ran hingga menjadi bubur daging.
"Tipuanmu sudah kupatahkan... Qi Xia, apa lagi kemampuaanmu? Ayo hadapi aku." Qinglong mendengus dingin, lalu melangkah keluar pintu sambil memukul mundur beberapa「semut」di depannya.
Dia hendak menggunakan「Melompat Ruang」untuk meninggalkan tempat ini dan kembali ke medan perang milik「Tian Xingjian」, namun tiba-tiba tertarik oleh pemandangan di hadapannya.
Sepanjang koridor yang terlihat, berdiri banyak「peserta」dan「shio」. Sebagian menyangga dinding, sebagian menundukkan kepala, semuanya membeku bagai ratusan patung yang berjejer hingga ke kejauhan.
“Apa……？” Qinglong sedikit mengerutkan alis, tidak mengerti situasi saat ini, mengapa begitu banyak orang yang terpaku di sini?
Dirinya sendiri pernah melakukan penyadapan berkepanjangan terhadap aksi Qi Xia, tapi belum pernah mendengar dia menyebutkan hal serupa.
Dia tahu sekarang jangan buang waktu, dibandingkan situasi para 「peserta」 dan 「shio」, yang lebih dia pedulikan adalah hidup-matinya Tianlong.
Pertarungan kali ini harus mengakhiri nyawa Tianlong, jika tidak semua kerja keras akan sia-sia.
Dia melompat menghilang di hadapan banyak 「semut」, tapi sama sekali tidak menyadari bahwa semakin banyak 「peserta」 dan 「shio」 di kejauhan yang berdiri di tempat, perlahan menundukkan kepala.
