Bab 15Ia Belum Menikah?
Setelah bertemu Qu Liyuan, perasaan Gu Qingyou sangat tertekan. Kembali ke Kediaman Jiang, pura-pura ceria menyapa Tuan dan Nyonya Jiang, dia langsung menyendiri di kamar.
Memeluk lutut di depan jendela kaca kamar, lesu bersandar pada kaca, membiarkan pikirannya melayang-layang.
Hingga dering ponsel tiba-tiba memecah kesunyian.
Gu Qingyou tersentak, mengambil ponsel dari tas, melihat nama "Yaru" di layar, segera mengangkat telepon.
"Qingyou, kamu tiba-tiba mengirim SMS bilang sudah mengumpulkan uang, apa yang terjadi?" suara An Yaru di ponsel bertanya panik.
Gu Qingyou menjawab jujur, "Jiang Jun memberiku cek satu juta."
"Ah?" An Yaru terkejut, lalu suaranya bergetar kegirangan, "Maksudmu... Jiang Jun memberimu satu juta?"
"Ya."
An Yaru mulai bersemangat, "Apakah itu termasuk dalam hitungan 10 juta itu?"
Mendengar pertanyaan ini, Gu Qingyou terdiam sejenak.
Jika memberi tahu sahabatnya bahwa Jiang Jun mengatakan tidak termasuk, mungkin akan memicu imajinasi tak berujung sang sahabat.
Ia tak lupa, saat pertama kali memberitahu transaksinya dengan Jiang Jun, sahabatnya malah menyuruhnya memanfaatkan jodoh ini sebaik-baiknya, agar Jiang Jun jatuh cinta padanya.
Saat itu langsung ia bantah.
Transaksi dengan Jiang Jun demi uang ini, meski saling menguntungkan, sudah melanggar tiga pandangan tidak benar. Bagaimana mungkin ia merusak hubungan Jiang Jun dan Xia Qingchen?
Tak mungkin ada pikiran seperti itu dalam benaknya.
"Tentu saja termasuk dalam 10 juta. Kalau tidak, kau pikir aku akan menerima uang ini?" Begitu akhirnya Gu Qingyou menjawab An Yaru.
Ini benar. Meski Jiang Jun tak menghitungnya, ia sendiri akan memasukkannya, nanti hanya mengambil sembilan juta darinya.
Tak mau menerima lebih, agar tak tersangkut di kemudian hari. Ia tak ingin ada ikatan.
“Ah, benar-benar tak ada kejutan sama sekali… Ngomong-ngomong, Direktur Utama Grup Jiang yang bergengsi, uangnya menumpuk tak habis dipakai, masa dia berdebat soal sepele denganmu untuk satu juta ini?” Ekspresi Anyaru langsung muram, seolah dalam sekejap mata ilusinya tentang Jiang Jun sirna.
Gu Qingyou tersenyum kecut, tak melanjutkan pembicaraan.
“Waduh, awalnya aku dengar kabar burung ingin kuberitahu, sekarang rasa-rasanya tak ada gunanya… Tapi tetap akan kusampaikan!”
“Apa?”
“Tadi waktu aku manggung, di ruang rias tak sengaja dengar model cadangan ngomongin gosip Xia Qingchen… Katanya temannya Xia Qingchen bilang, mereka cuma melangsungkan pesta pernikahan tapi belum mendaftarkan pernikahan… Waktu aku masuk ruang rias kebetulan salah timing, cuma dengar selintas, tak tahu benar tidak sumbernya… Tapi kalau memang begitu, kalau kau mau menjalin hubungan dengan Jiang Jun, sepertinya...”
“Kau percaya rumor begituan?” Gu Qingyou sama sekali tak menggubris, berkata serius, “Sudah gelar pesta pernikahan, mana mungkin tak daftar? Media juga sudah memberitakan. Mereka mendaftar di Amerika.”
Anyaru bergumam, “Aku tahu, cuma merasa berita ini menarik saja...”
“Ah, ada telepon masuk, dulu ya.”
“Hah?”
Sebelum Anyaru tersadar, Gu Qingyou sudah memutuskan sambungan. Melihat tulisan "suaminya" berkedip di layar ponsel, Xia Qingchen menarik napas dalam lalu buru-buru mengangkat, “Halo… Direktur Jiang.”
Dia juga tidak tahu bagaimana memanggilnya, karena ini adalah situasi darurat, jadi dipanggil begitu saja.
Suara berat Jiang Jun yang agak datar terdengar dari ponsel, "Siapkan dirimu, nanti aku akan mengirim orang untuk menjemputmu. Temani aku menghadiri pesta amal."
“…Oh, baik.”
