BAB 27 TAK BIASA MEMELUK PINGGANG
Setelah selesai berbicara, Que Yan menatap Jiang Jun, namun dari wajah datarnya, ia masih tak bisa melihat ekspresi emosi apapun.
“Dimulai dari proyek ini?”
Que Yan bertanya lagi dengan suara berbisik yang sangat pelan.
Dalam menyentuh topik ini selama bertahun-tahun, Que Yan selalu berhati-hati.
Mata hitam pekat Jiang Jun diselimuti bayangan. “Bertahun-tahun, Qi Yuanheng mungkin tak menyangka ya?”
Nada suara Jiang Jun hampir kejam tanpa ampun, bahkan Que Yan mengira ada sentuhan cemoohan dalam suara dinginnya.
Mengingat gaya dan cara Jiang Jun menangani urusan selama ini, Que Yan tak bisa menahan keringat dingin di relung hati untuk Qi Yuanheng.
Menyadari topik ini hanya perlu dihentikan begitu ada tanda cedera, Que Yan mengangkat gelasnya dan meneguk kecil.
Kantor yang luas itu sunyi sejenak.
Saat itu, dari balik pintu kamar yang tebal terdengar ketukan pelan.
Andai kantor tak sunyi seperti ini, mungkin sulit terdengar.
“Masuk.”
Dalam kesunyian, Jiang Jun bersuara.
Biasanya sepatu hak tinggi sekretaris Elaine berbunyi nyaring, namun hari ini suaranya berbeda.
Que Yan yang mengira pelayan itu sekretaris Jiang Jun, tak sengaja mengangkat pandangan dan melihat siluet ramping bergaun biru tanpa bahu. Mulutnya langsung terkaga.
Gu Qingyou yang baru masuk tertegun melihat Que Yan. Langkahnya berhenti di depan sofa, mata jernihnya memancarkan keterkejutan.
Kemunculan Gu Qingyou menjelaskan derap langkah kaki yang berbeda dari biasanya. Jiang Juan mengangkat pandangan menyapanya, berkata lembut, "Datang?"
Gu Qingyou mendengar suara Jiang Juan, baru menarik tatapannya dari Que Yan, memandang Jiang Juan dengan sedikit terkejut, "Ia..."
Jiang Juan memandang ekspresi unik di wajahnya dengan penuh minat, "Apa kau ingin bilang orang yang kau temui di pesta semalam adalah dia?"
Gu Qingyou mengangguk.
Jiang Juan tersenyum ringan, menepuk perlahan posisi di sampingnya, mengisyaratkan Gu Qingyou untuk duduk.
Gu Qingyou ragu sejenak, lalu duduk di sebelah Jiang Juan.
Tangan Jiang Juan dengan natural merangkul pinggang Gu Qingyou, tatapan santainya beralih ke Que Yan, suara beratnya berucap perlahan, "Dia Que Yan, darah campuran Tiongkok-Prancis, tinggal lama di Paris, tiba di Kota C semalam. Untuk menemuimu, sengaja tidak memberi kabar padaku sebelum pergi ke pesta."
Merasakan jari-jari Jiang Juan yang terasa hangat di pinggangnya, tubuh Gu Qingyou membeku.
Meski beberapa hari ini mereka sesekali pamer kemesraan, sebagian besar saat dia menggandeng lengannya. Saat dia merangkul pinggangnya mesra seperti ini, tetap saja terasa tak biasa.
Que Yan mengira kekakuan yang terpancar di wajah Gu Qingyou saat ini disebabkan oleh dirinya, wajah tampan darah campuran itu sengaja menunjukkan sentuhan kekecewaan, "Nona Gu tidak menyalahkanku atas kelancangan semalam, kan? Aku hanya melihat gerak-gerik Nona sangat mirip dengan bintang besar Xia, jadi iseng membuat lelucon kecil..."
Gu Qingyou berusaha merilekskan tubuhnya, tersenyum membuka pembicaraan, "Tuan Que terlalu serius... Aku sama sekali tidak merasa dilanggar semalam, hanya khawatir dikenali orang. Karena Tuan Que adalah teman Direktur Jiang, kekhawatiran itu pun sirna..."
Que Yan masih ingin melanjutkan percakapan, namun merasakan tatapan dingin yang tak kasatmata menyapu wajahnya. Segera ia menengok jam tangan, "Wah tidak enak, ada teman yang janji makan siang. Aku harus pergi dulu... Lain waktu semoga bisa makan bersama Direktur Jiang dan nona."
Gu Qingyou tersenyum sopan, "Baik."
Que Yan mengedipkan mata ke arah Gu Qingyou, meninggalkan senyum menggoda yang lesu, baru kemudian meletakkan gelas anggur dan beranjak pergi.
