Bab 330: Pembelaan Chi Yifeng
Di taman, Gu Qingyou menatap dingin Chi Yifeng. "Katakan padaku, bagaimana kau tega melakukan tindakan kejam pada kakek tak bersalah ini?"
Chi Yifeng menjawab tenang, "Semalam sudah kukatakan, kematian Bibi Shu tidak ada hubungannya denganku."
"Tidak ada hubungan?" Suara Gu Qingyou mendengus dingin penuh keraguan.
Kedalaman mata Chi Yifeng menyiratkan jejak kekalahan. "Aku akui aku yang membawa Bibi Shu pergi, tapi luka parah yang dideritanya bukan ulahku."
Gu Qingyou tertawa sinis. "Menurut ceritamu semalam, kematian Bibi Shu terkait Jiang Jun?"
"Percaya atau tidak, inilah kenyataannya." Chi Yifeng berkata dengan tegas.
Gu Qingyou menyeringai penuh minat. "Baik, sekarang katakan - mengapa Jiang Jun ingin mencelakakan Bibi Shu?"
"Karena Jiang Jun tahu Bibi Shu sudah sadar. Dia takut Bibi Shu akan memisahkan kalian berdua, jadi lebih dulu bertindak tegas." Chi Yifeng menatap dalam-dalam wajah pucat Gu Qingyou yang masih lemah.
Gu Qingyou tertawa perlahan, "Bibi Shu tidak akan memisahkan aku dan Jiang Jun. Sebelumnya dia hanya mengira Jiang Jun punya perasaan pada Su Mo, karena itu dia menghalangi hubungan kami."
"Tidak." Chi Yifeng menggelengkan kepala. "Qingyou, sebenarnya penyebabnya bukan itu."
"Kau lanjutkan."
Menghadapi suara dingin Gu Qingyou, suara Chi Yifeng tetap sabar dan lembut. "Kau tahu kenapa aku bisa membawa Bibi Shu pergi?"
Gu Qingyou menyipitkan mata, "Apakah dugaan Jiang Jun benar? Bibi Shu sengaja ikut denganmu?"
Chi Yifeng berkata datar, "Ya. Bibi Shu memang sengaja ikut denganku. Kesadarannya sudah benar-benar pulih sebelumnya."
"Kenapa?" Gu Qingyou bertanya tak mengerti.
Kenapa Bibi Shu tetap menyembunyikan kesadarannya yang sudah pulih?
Kenapa Bibi Shu mau ikut dengan Chi Yifeng?
Apakah sasaran sebenarnya saat Bibi Shu menusukku dengan pisau buah hari itu benar-benar Jiang Jun?
Chi Yifeng tiba-tiba menatap penuh fokus, "Qingyou, kau benar-benar tidak ingat padaku?"
Keraguan muncul di wajah Gu Qingyou, "Apa maksud kalimat itu?"
"Aku tahu waktu kecil kau sering bermain di Panti Asuhan Cixin. Suatu kali kepalamu terluka parah, setelah itu kau berhenti main ke sana." Chi Yifeng mengungkapkan perlahan.
Gu Qingyou terkejut. "Bagaimana kau bisa tahu?"
Chi Yifeng terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Karena aku besar di Panti Asuhan Cixin."
Gu Qingyou membeku seketika.
Chi Yifeng menatap Gu Qingyou dengan tatapan pekat yang tak berkedip sedetik pun. "Kita dulu adalah teman bermain yang sangat akrab di masa kecil. Setelah kau mengalami cedera kepala, karena kau tak pernah lagi datang ke panti asuhan, kita kehilangan kontak. Sampai dua tahun lalu, kita bertemu di sebuah pengadilan di London. Saat itu aku tak sengaja menabrakmu. Saat itu juga aku sudah mengenalimu... Sayangnya kau sudah tak mengingatku..."
Suara Chi Yifeng terdengar getir saat melanjutkan. "Tapi tak apa. Di tengah lautan manusia kita masih bisa bertemu, ini membuktikan jodoh kita belum putus... Namun aku tak menyangka, kau sudah memiliki anak dengan ayah bernama Jiang Jun. Aku tahu kemampuan kami terlalu berbeda jauh. Karena itu aku harus pulang dulu, menunggu saat yang tepat untuk bertemu lagi."
Gu Qingyou memandang Chi Yifeng dengan seksama, tapi tak ada sedikitpun kenangan yang tersisa di pikirannya. "Benarkah kau besar di Panti Asuhan Cixin?" Suaranya penuh rasa tak percaya.
Suara Chi Yifeng tiba-tiba serak. "Dulu kau memanggilku 'Kak Feng', masih ingat?"
Kak Feng?
Panggilan itu tiba-tiba menimbulkan rasa familiar dalam diri Gu Qingyou.
Beberapa fragmen kilas balik muncul di pikirannya, tapi samar-samar tak jelas.
"Mungkin karena trauma di kepalamu waktu kecil, kau jadi melupakanku dan tak pernah kembali ke panti asuhan. Tapi jika kau ingat, aku yakin kau akan mencariku seperti carianku selama ini." Suara Chi Yifeng terdengar kering, seolah menyimpan luka yang perih.
“Aku benar-benar sudah tidak ingat masa itu, tapi mengapa kau bilang aku pasti akan mencarimu?” Gu Qingyou bertanya dalam kebingungan.
Chi Yifeng suara seraknya bergetar, “Karena kita bukan teman main biasa.”
“Aku tidak mengerti maksud perkataanmu ini.”
“Aku ingat pernah memberimu cincin dari rumput, waktu itu aku bilang setelah dewasa, pasti akan menikahimu.”
Mendengar ucapan Chi Yifeng, tubuh Gu Qingyou gemetar hebat, sesaat terpaku.
Suara berat Chi Yifeng melanjutkan, “Jadi, waktu itu kita bukan sekadar bermain-main, kita saling berjanji seumur hidup.”
“Meski pernah mengucapkan kata-kata seperti itu, tapi itu semua hanya celoteh kekanakan, tak perlu kau anggap serius.” Gu Qingyou berkata dengan tulus.
“Itu karena kau belum mengingat masa bahagia saat kita bersama di kecil dulu. Jika kau ingat, kurasa bahkan setelah bertemu Jiang Jun pun hatimu tak akan tergoyahkan... Sayang takdir mempermainkan kita.” Chi Yifeng berkata dengan kesepian.
Gu Qingyou menggelengkan kepala, dingin menjawab, “Hanya karena janji masa kecil, kau tega menculik Bibi Shu?”
Chi Yifeng mendesah panjang sebelum melanjutkan, “Aku tidak menculik Bibi Shu. Sebenarnya, aku membawa Bibi Shu pergi hanya agar kau datang ke Panti Asuhan Cixin, ingin mengajakmu mengingat masa lalu... Tapi tak kusangka, Jiang Jun khawatir Bibi Shu akan membujukmu untuk meninggalkanku, lalu lebih dulu menyakiti Bibi Shu.”
“Kau benar-benar ngomong kosong!” Tak ingin mendengar omong kosong Chi Yifeng lagi, Gu Qingyou berbalik dan segera hendak pergi.
Namun suara Chi Yifeng masih terdengar perlahan dari belakangnya.
"Dulu Bibi Shu bertarung mati-matian mencegah Jiang Jun bersamamu, itu untukku. Jiang Jun khawatir Bibi Shu akan terus mengancam nyawa untuk memisahkanmu dengannya, akhirnya menjerumuskannya hingga tamat riwayat..."
"Dia tak punya alasan melakukan ini." Gu Qingyou tidak menoleh, terus berjalan maju.
"Jiang Jun punya alasan, karena Bibi Shu adalah ibu kandungku. Dia tahu Bibi Shu akan membantuku."
Saat kata-kata Chi Yifeng itu terdengar, Gu Qingyou membeku sejenak, lalu refleks berbalik. "Kau bilang apa? Kau anak Bibi Shu?"
Chi Yifeng menarik napas dalam-dalam, "Ya, Bi Shufen adalah ibuku... Dia mengirimku ke panti asuhan segera setelah aku lahir. Untuk menghindari kaum keluarga Mu mencarinya, dia selalu menyembunyikan identitas. Lalu agar mereka tak menemukanku, dia mencuri data tentangku dari panti asuhan, sehingga aku tak bisa dikenali keluarga Mu, dan mereka mengira Shan Yanlah cucu keluarga Mu."
"Kaulah cucu asli keluarga Mu?" Gu Qingyou kembali terkejut dengan fakta ini.
"Ya. Segera akan ada pengumuman bahwa aku akan menggantikan Shan Yan sebagai nahkoda baru kaum keluarga Mu, sementara Shan Yan akan dihapus dari silsilah keluarga." Chi Yifeng berkata dengan tegas.
Gu Qingyou membeku di tempat, fakta yang bertubi-tubi ini membuatnya tak bisa segera mencerna.
"Alasan Bibi Shu menyewa tempat tinggal di lokasi terdekat dari panti asuhan sejak awal, pada tahun-tahun itu juga demi memudahkan merawatku diam-diam…… Jika kau masih tidak percaya, nanti kau bisa memeriksa barang peninggalan Bibi Shu, aku yakin di sana pasti ada dokumen terkait diriku yang dulu dicuri Bibi Shu dari panti asuhan." Suara datar Chi Yifeng terus berbunyi.
"Tidak, Bibi Shu tidak punya anak. Jika benar dia punya anak, pasti akan memberitahuku, tapi selama ini tak pernah dia singgung…… Lagipula, jika kau benar anaknya, mengapa dia bisa bersikap tak bergeming terhadapmu?" Gu Qingyou membalas bertanya dengan keraguan.
Chi Yifeng menjawab, "Kurasa dia tidak menceritakan masa lalumu karena mungkin menganggap pengalaman itu aib. Sedangkan sikap acuhnya padaku sebenarnya hanya lahiriah saja, pada kenyataannya dia selalu tahu di mana aku berada dan apa yang kulakukan, karena pasangan suami-istri yang mengadopsiku dulu juga orang-orang yang dia carikan."
Meski banyak kesesuaian dalam ucapan Chi Yifeng, semua itu hanya klsepihaknya belaka. Gu Qingyou tidak membiarkan dirinya terbujuk. "Kau mengatakan ini semua hanya untuk menyatakan tidak akan menyakiti Bibi Shu, tapi selain dirimu, tak ada lagi di dunia ini yang akan melukai orang tua yang baik hati seperti itu... Jadi... bersiaplah kau masuk penjara?"
Di balik sorotan mata Chi Yifeng, terlintas bayangan luka. "Kau tak ingat kenangan masa kecil tak apa, kau salah paham padaku sampai mau memenjarakanku juga tak masalah... Tapi kau tak boleh percaya Jiang Jun, dialah dalang sebenarnya yang menyakiti Bibi Shu. Jika kau terus bersamanya, kurasa Bibi Shu di alam baka pun matanya takkan bisa terpejam."
Gu Qingyou tak lagi menanggapi Chi Yifeng. Kali ini, saat berbalik pergi, tak ada lagi pandangan yang tertinggal.
……
Dari kejauhan, Que Yan sudah melihat wajah Gu Qingyou yang pucat. Amarahnya meledak, "Chi Yifeng ini, pasti lagi mengatain sesuatu yang buruk ya?"
"Dia bilang dirinya anak Bibi Shu, tak mungkin menyakitinya. Dan dia ngotot kalau pelakunya adalah Jiang Jun." Gu Qingyou menjawab jujur.
Que Yan terpaku. "Apa? Chi Yifeng ngaku sebagai anak Bibi Shu?"
Gu Qingyou memijit keningnya yang tegang, lesu berkata, "Entah ini fakta atau bukan, mungkin kalian yang harus menyelidiki... Aku lelah. Mau pulang tidur."
