Bab 335 Leher
“Untung An Yaruo di samping bereaksi cepat, segera menuntun Mumu ke sisinya, merayu lembut, ”Mumu, Mama kamu dari sakit sampai sekarang belum sembuh, tunggu sampai tubuh Mama membaik sedikit, kita baru pergi ke rumah ibu mertua, oke?”
Mumu adalah anak yang sangat penuh pengertian, seketika mengangguk. ”Kalau begitu aku lanjut menyelesaikan balok-balok kayuku… nanti kubawa ke ibu mertua.”
”Ya, Sayang.” An Yaruo mengusap kepala mungil Mumu dengan penuh kasih.
Mumu berlari gembira, melanjutkan permainan balok-balok kayu.
Mengingat nada rindu Mumu tadi ketika menyebut Bibi Shu, mata An Yaruo pun memerah. ”Sampai sekarang aku masih tidak bisa menerima, Bibi Shu pergi begitu saja.”
Setelah mengatakannya, An Yaruo baru tersadar ini akan lebih memprovokasi Gu Qingyou. Dia segera membuka mata lebar-lebar, mencegah air mata berkumpul, lalu menatap Gu Qingyou. Lega tidak melihat jejak air mata di mata Gu Qingyou, buru-buru mengalihkan topik sambil terkekeh, ”Sudah kuduga, ujung-ujungnya tetap menyatu!”
Gu Qingyou tersentak dari emosi sedihnya, memaksakan senyuman tipis menghadapi senyum An Yaruo, ”Kenapa tiba-tiba terharu begitu?”
”Lihatlah kamu dan Jiang Jun… kemarin masih berselisih, hari ini sudah berdamai kan!” An Yaruo berkata dengan mata berbinar.
Gu Qingyou menjawab sekenanya, ”Dari mana kamu tahu kita sudah berdamai?”
"Qingyou, karaktermu semakin terbuka sejak jadi istri. Apa kau tak sadar ada 'strawberry' jelas di lehermu?" An Yaruo menyipitkan mata jahat, mengejek.
"Strawberry?" Gu Qingyou awalnya bingung. Begitu sadar, pipinya langsung memerah. Tangannya buru-buru menutupi leher.
Sialan! Beberapa hari ini bingung, sampai lupa bercermin.
An Yaruo pindah duduk di sebelah Gu Qingyou, nada bicaranya semakin menggoda. "Direktur Jiang semalam melanggar pantangan, ya?"
"Pantangan apa?" Gu Qingyou tersipu marah.
An Yaruo mendekat ke telinganya. "Setelah operasi keguguranmu, pasti Direktur Jiang sangat menjaga tubuhmu. Jadi... semalam mungkin pertama kali kalian... itu loh?"
Gu Qingyou mencubit lengan An Yaruo kesal. "Dasar nakal! Aku nggak mau ngobrol lagi." Ia buru-buru bangun dari sofa.
An Yaruo menutup mulut menahan tawa. "Sebenarnya 'strawberry' itu cantik. Nggak perlu pakai baju kerah tinggi juga..."
……
Karena permintaan Jiang Jun, hasil tes DNA Bibi Shu dan Chi Yifeng keluar sore itu.
Fakta yang mengejutkan semua orang.
Hasil konfirmasi... Bibi Shu dan Chi Yifeng benar-benar ibu-anak kandung!
Oleh karena itu, semua yang hadir terbelah menjadi dua pendapat.
Di antara mereka, Nyonya Jiang Dong, An Yaruo, dan Gu Qingyou sepakat. Mereka semua merasa Chi Yifeng tidak mungkin sampai membunuh Bibi Shu, pastilah ada pelaku lain yang sebenarnya. Mereka meminta Jiang Jun melepaskan Chi Yifeng.
Que Yan dan Direktur Jiang sepenuhnya tunduk pada keputusan Jiang Jun. Dalam hati, mereka meragukan ketidaksalahan Chi Yifeng.
Setelah mengetahui hasil ini, Jiang Jun sama sekali tidak mengungkapkan pendapat apapun. Ia juga tidak menyatakan akan membebaskan Chi Yifeng. Tiba-tiba, Mu Ying muncul dalam pandangan semua orang.
Kepala rumah tangga buru-buru mengikuti dari pintu masuk, dengan wajah penuh penyesalan berkata, "Maaf, Tuan Nyonya, Direktur Jiang, Nyonya Muda... Aku sudah berusaha menghentikan nona ini. Tapi dia tetap nekat masuk dengan gerakan liar. Bodyguard sebenarnya ingin mencegah, tapi nona ini membawa pisau buah dan mengancam akan menyakiti dirinya sendiri, jadi..."
Jiang Jun memberi isyarat pada kepala rumah tangga untuk mundur dengan gelengan tangan. Tatapan dinginnya tertuju pada Mu Ying yang masih memegang pisau buah mengarah ke jantungnya sendiri. "Atas urusan apa Nona Mu mengunjungi rumah sederhana ini dengan cara agresif seperti ini?"
Mu Ying jelas hanya menggunakan pisau buah sebagai ancaman. Dengan santai ia melemparkan pisau itu ke samping, lalu berkata tegas, "Direktur Jiang, aku datang untuk meminta Anda membebaskan kakakku."
"Kakakmu telah melanggar hukum, sudah sepantasnya menerima hukuman. Jiang Jun bukanlah undang-undang. Jika kau ingin memohon keringanan, lebih baik mengajukan banding ke pengadilan!" Que Yan yang menjawab, melotot dengan kesal pada Mu Ying.
“Direktur Que, aku tahu sebelumnya ada permusuhan antara aku dan istrimu, tapi bukankah kita sudah berdamai?” ujar Mu Ying dengan sopan.
“Pergi! Siapa yang mau berdamai dengan orang sepertimu? Aku cuma tak mau lagi menghiraukanmu... Sok kaya berkuasa lalu menindas orang!” An Yaruo berdiri di samping Que Yan, seolah punya aura wibawa tak terbatas, mendengus kesal.
“Jika Nyonya Que merasa urusan kita belum tuntas, mari tentukan hari agar aku bisa meminta maaf langsung... Tapi sekarang sungguh kuharap kalian bisa membujuk Direktur Jiang untuk tak menyalahkan orang tak bersalah.” Suara Mu Ying mulai tersekat, matanya memerah diselimuti kabut air tipis.
“Jika kakakmu benar-benar tak bersalah, secara alami dia tak akan kena masalah,” ujar Gu Qingyou.
Mu Ying segera mendekati Gu Qingyou, air mata berlinang, suara parau: “Nyonya Jiang... Kakakku tak mungkin melukai Bibi Shu. Dia tumbuh di panti asuhan, sangat haus kasih sayang. Setelah susah payah menemukan ibu kandungnya, mana mungkin dia menyakiti sendiri ibunya? Seperti Anda dulu, waktu kecil juga jauh dari ibu kandung. Bukankah saat bertemu, Anda pun merindukan kehangatan ikatan keluarga yang lama hilang?”
Gu Qingyou terdiam sejenak.
Mu Ying kemudian kembali menghadap Jiang Jun, air matanya semakin deras mengalir. "Direktur Jiang, kakak laki-lakiku sebelumnya memang melakukan beberapa kesalahan. Dia mencoba merusak hubungan Anda dengan Nyonya Jiang, tapi itu hanya karena dia terlalu mengkhawatirkan Nyonya Jiang. Selama bertahun-tahun ini, dia terus mencarinya... Tapi kakakku bukan orang jahat, dia benar-benar tidak membunuh Bibi Shu..."
"Ye Shuo, antarkan tamu."
Tak bereaksi terhadap tangisan Mu Ying yang seperti kelopak pir tertiup hujan, Jiang Jun memeluk pinggang Gu Qingyou dan berbalik hendak menuju lantai dua.
Ye Shuo menghampiri Mu Ying, tetap sopan. "Nona Mu, silakan!"
Tak disangka Mu Ying malah melepaskan diri dari Ye Shuo, lalu kembali menghadang Jiang Jun dan Gu Qingyou. "Sudah kukonsultasikan dengan pengacara keluarga kami, mereka bilang jika kaliau menggugat kakakku, kemungkinan besar dia akan masuk penjara... Kakakku susah payah baru bisa kembali ke keluarga Mu, kumohon jangan hancurkan masa depannya. Dia bukan penjahat..."
Jiang Jun menatap Mu Ying sekilas, ekspresinya tetap dingin tanpa celah.
Dengan cepat Ye Shuo memeluk Mu Ying, membuat Jiang Zhai yang luas kembali sunyi.
Jiang Jun terus memeluk Gu Qingyou menuju lantai dua.
……
Di kamar tidur, Gu Qingyou lama terdiam sebelum akhirnya mendekati Jiang Jun. "Lepaskan Chi Yifeng. Dia tak bersalah."
|Jiang Jun yang gagah dan bertubuh memanjang berdiri di depan |jendela kaca, |wajah dingin tanpa ekspresi. "Masalah ini sudah kita bahas."
|Gu Qingyou menatap |profil wajah dingin |Jiang Jun, bicara perlahan. "Sekarang |hasil sudah keluar, membuktikan |Chi Yifeng memang |tak bersalah..."
|Jiang Jun menoleh, |tatapannya |muram. "Kau benar-benar mengira aku |memfitnah Chi Yifeng?"
"Aku..."
Menghadapi |ekspresi |ragu-ragu ingin bicara |Gu Qingyou, |Jiang Jun mengernyitkan |kening, |suara berat yang dingin. "Rupanya sampai hari ini, kau tetap tidak |benar-benar percaya padaku."
|Gu Qingyou menundukkan kepala, diam.
|tatapan dalam |Jiang Jun menyimpan |jejak kekalahan. "Kau sungguh di luar dugaan, Qingyou... Kita pikir tidak akan ada lagi masalah di antara kita, tapi ternyata kau tetap tidak |benar-benar percaya padaku."
|Gu Qingyou menarik napas dalam-dalam sebelum mengangkat kepala, bicara tenang. "Ini bukan soal |kepercayaan, kau juga tahu aku tidak punya alasan |berpihak pada Chi Yifeng. Aku hanya ingin kau mengikuti |fakta, bukan..."
"Bukan demi |kepentingan pribadiku, ya?" |Jiang Jun menyela dengan |suara berat.
|Gu Qingyou |mengatupkan bibir merah kencang mendengar |suara meninggi |Jiang Jun.
|Jiang Jun |pasrah mendesah, lalu |merangkul |bahu renta |Gu Qingyou, berbisik penuh |kasihan. "Qingyou, aku tidak sejahat bayanganmu. Jika Chi Yifeng memang tak bersalah, pasti akan kulepaskan... Tapi kematian |Bibi Shu sungguh ulahnya."
Gu Qingyou perlahan mengangkat kepala, menatap dalam-dalam Jiang Jun. "Kau terus tak mau melepaskan Chi Yifeng dan menyelidiki pembunuh sejati, karena kaulah dalang kematian Bibi Shu, benar kan?"
