Bab 351 Cincin Nikah di Jari Manis
Bola mata Gu Qingyou terbelalak penuh keterkejutan. "Kau..."
Senyuman anggun mengembang di bibir Chi Yifeng. "Apa aku lebih hebat dari bayanganmu?"
Wajah Gu Qingyou pucat, masih terperangkap dalam keterkejutan.
Chi Yifeng menyelipkan tangan ke saku celana, tatapannya penuh kepercayaan diri sambil mengangkat bahu santai. "Mau tahu bagaimana aku bisa mendengar Sheng Jingchuan sudah tahu kebenaran sesungguhnya?"
Gu Qingyou melotot tajam ke arahnya.
Barulah Chi Yifeng menjelaskan dengan tenang, "Saat melihat Sheng Jingchuan hari ini, aku langsung tahu dia sudah paham semuanya. Meski ditutupinya dengan baik, tetap bisa kulihat niat memusuhi dari matanya."
Seketika Gu Qingyou merasakan aliran dingin mengelilingi seluruh tubuhnya.
Mengerikan!
Kedalaman dan kecerdasan Sheng Jingchuan jauh melampaui bayangannya.
"Di mana Kak Sheng?" Menyadari sesuatu, Gu Qingyou segera bertanya.
Dengan nada santai, Chi Yifeng berkata, "Tentu saja aku tidak ingin dia menghalangiku. Lagipula, kalau dia tidak tahan dan mengungkap rahasiaku ke Jiang Jun, itu akan merepotkan. Aku akan menunggu sampai kita menikah, baru bertarung habis-habisan dengan Jiang Jun."
Gu Qingyou menarik napas dingin, seketika mencengkeram lengan baju Chi Yifeng. "Di mana Kak Sheng?"
Chi Yifeng hendak membelai tangan Gu Qingyou dengan lembut, tapi dilepaskan dengan marah olehnya. Ia tertawa kecil, tak ambil pusing, "Tenang, begitu kita sampai Amerika, aku akan bebaskan sahabatmu."
Mata Gu Qingyou menyala seperti api menatap Chi Yifeng.
Chi Yifeng tersenyum tipis, berbisik lembut, "Kenapa? Aku belum melukai sahabatmu, tapi kau sudah membenciku sekeras ini? Aku ingat dulu Jiang Jun pernah menghajar sahabatmu, tapi kau malah semakin mencintainya?"
Menangkap nada cemburu dalam ucapannya, Gu Qingyou memilih untuk mencemooh tanpa ampun, "Benar! Apapun yang Jiang Jun lakukan, aku akan tetap mencintainya tanpa ragu. Tapi apapun yang kau lakukan, tak mungkin aku memandangmu!"
Kesabaran di balik sorotan mata Chi Yifeng mulai surut perlahan.
Gu Qingyou melihat reaksinya dengan jelas, tapi sama sekali tidak takut, "Di dunia ini tak ada yang bisa menandinginya! Di kemudian hari, meski kau berhadapan langsung dengannya, kau hanya akan kalah telak!"
Byur——
Sebuah tinju berat menghantam pintu kamar.
Gu Qingyou kaget, secara instingtif menutup matanya.
Chi Yifeng dengan ekspresi gelap, tinjunya menggenggam erat hingga terdengar suara tulang berderak, menatap tajam wajah mungil nan sempurna itu dengan sorotan mata dingin.
"Kau pikir aku akan kalah lagi padanya?"
Mengingat kelalaian sebelumnya yang membuatnya membocorkan status di depan Gu Qingyou, Chi Yifeng bertekad dalam hati untuk mengalahkan Jiang Jun!
Tubuh Gu Qingyou gemetar, perlahan membuka kelopak mata dengan bulu mata lebat yang bergetar halus. "Kau pasti bisa, tapi jika lain kali kau kalah dari Jiang Jun lagi, aku yakin kau takkan bisa bangkit!"
Chi Yifeng tiba-tiba tertawa dingin, lalu meraih dagu Gu Qingyou.
Gu Qingyou mencoba melepaskan diri, namun kali ini Chi Yifeng menggunakan kekuatan penuh. Dengan ketidakberdayaan, dia menghadapinya, hanya sorot mata yang dingin bagai es.
Chi Yifeng menatap tajam Gu Qingyou, mengucapkan kata demi kata dengan jelas, "Kau pikir Jiang Jun begitu hebat... Baik! Aku mau kau adakan konferensi pers besok, umumkan pada dunia bahwa pernikahanmu dengan Jiang Jun sudah bubar! Dan katakan juga bahwa kau akan menikahiku segera, menjadi Nyonya Chi dari Grup Mu!"
Gu Qingyou terbelalak tak percaya, membeku di depan pintu kayu.
Chi Yifeng baru perlahan melepas dagu Gu Qingyou, tatapannya hangat, kembali menunjukkan keanggunan dan kelembutannya. "Kalau dia begitu sempurna dan hebat di relung hatimu, biarkan aku melihat reaksinya besok saat kau mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan kabar pernikahan kita. Apakah dia akan menyadari kau kucoba paksa, atau malah semakin yakin bahwa dia salah mencintaimu?"
Suara Gu Qingyou gemetar dengan ketahanan yang mencapai puncak, "Chi Yifeng!!!"
Chi Yifeng tetap tersenyum santai, "Kurasa dia pasti semakin yakin telah salah mencintaimu. Lagipula, dari investigasiku, dia dan keluarga Jiang salah paham besar padamu. Sekarang kau bahkan tak bisa lagi menginjakkan kaki di rumah Jiang!"
Gu Qingyou menghindari pandangan.
Chi Yifeng menatap tajam wajah pucat bagai kertas Gu Qingyou, senyuman di bibirnya tak pudar, "An Yaruo akan segera datang. Aku tak akan berlama-lama di sini... Tapi pertimbangkan baik-baik: Jika besok kau tak mengadakan konferensi pers, kau benar-benar akan menerima barang peninggalan Bibi Shu!"
Gu Qingyou perlahan menutup mata, seluruh tubuhnya gemetar karena menahan diri.
Chi Yifeng hendak menunduk untuk mencium dahi Gu Qingyou. Saat membungkuk, ia melihat bulu mata panjangnya yang gemetar. Akhirnya ia urungkan niat itu, hanya menaruh ciuman di rambutnya.
"Qingyou, jangan salahkan aku. Karena kau tak akan pernah tahu betapa rindunya aku selama bertahun-tahun... Nanti kau akan paham, sudah banyak hal kulakukan untukmu. Bahkan firma hukum Zhongzheng ini kudirikan demi dirimu..."
Gu Qingyou tak bereaksi.
Chi Yifeng tahu melanjutkan ini hanya akan berhadapan dengan boneka kayu tanpa jiwa, ia mendesah pelan lalu berkata, "Kau istirahatlah yang baik, besok aku akan kembali menengokmu."
Gu Qingyou tidak merespons.
Chi Yifeng seakan mengeluarkan desahan halus sebelum akhirnya meninggalkan apartemen.
Saat sekeliling kembali hening, Gu Qingyou perlahan membuka matanya.
Mengingat perkataan Chi Yifeng tadi, tubuhnya tiba-tiba melorot lemas menyusur pintu.
An Yaruo yang baru keluar dari lift tanpa sengaja melihat Gu Qingyou bersandar di pintu, segera menghampiri. "Qingyou——"
Gu Qingyou mengangkat kepala dengan kaku, baru menyadari kehadiran sahabatnya.
"Apa yang terjadi? Jangan membuatku khawatir..." An Yaruo buru-buru menopang tubuh Gu Qingyou.
Menyadari kondisinya hanya akan menakutkan sahabat, Gu Qingyou perlahan bangun dengan bantuan An Yaruo, suaranya parau, "Aku baru mengantar Kak Sheng pergi, hendak menutup pintu tiba-tiba pusing."
"Masa tidak pusing? Kau sudah berhari-hari tak istirahat cukup." Teguran An Yaruo lebih bernada kasihan sementara tangannya gesit menuntun Gu Qingyou ke sofa.
Melihat kekhawatiran di wajah sahabat, Gu Qingyou berusaha menenangkan, "Aku baik-baik saja."
Mata An Yaruo tiba-tiba memerah, suaranya tersekat, "Aku sudah dengar kejadian di Jiang Zhai siang tadi... Bagaimana Direktur Jiang bisa memperlakukanmu demikian? Apakah kesalahan Direktur Jiang harus kau tutupi dengan dipaksa?"
Gu Qingyou menggeleng, tak mampu menjawab.
Dia harus bagaimana?
Sekarang dia harus bagaimana?
Perkataan Chi Yifeng tadi jelas bukan lelucon, jika dia tidak melakukan sesuai perintahnya, mungkin Chi Yifeng benar-benar akan bertindak pada Bibi Shu...
Tapi kalau dia menuruti Chi Yifeng, bagaimana muka Keluarga Jiang? Luka seperti apa yang akan diterima Jiang Jun?
Semua salah dia yang terpancing emosi, memprovokasi Chi Yifeng...
Jika dia bisa lebih tenang sedikit, mungkin urusan tidak akan berkembang cepat ke keadaan terpuruk seperti sekarang...
……
Jiang Zhai.
Di ruang kerja yang hanya diterangi lampu lantai, bayangan memanjang Jiang Jun duduk di area bayangan, menatap tajam ke wajah An Yaruo yang sedang menghibur Gu Qingyou di layar komputer di meja teh.
Cui Hao berdiri di samping sofa, wajahnya sudah muram. "Direktur Jiang, Chi Yifeng berani mengancam Nyonya seperti ini!"
Wajah tampan yang tertutup bayangan itu tetap tak beremosi, namun tatapannya tak berkedip menancap di wajah cantik dalam video. "Lakukan sesuai perintahku."
"Siap." Cui Hao seketika menunduk, tak berani berkata-kata, cepat-cepat keluar dari ruang kerja.
Jiang Jun menutup mata, jari-jarinya memutar perlahan cincin nikah di jari manis kirinya yang dipakaikan Gu Qingyou sendiri saat pernikahan.
