Bab 352 Pengumuman
Gu Qingyou tahu selanjutnya dia akan semakin kehilangan kepercayaan semua orang.
Selain keluarga Jiang, mungkin bahkan An Yaruo pun tak bisa memahaminya.
"Tapi urusan sudah sampai di titik ini, dia tak punya pilihan lagi."
"Seumur hidup, dia ditakdirkan mengecewakan Jiang Jun dan membuat anak kecewa."
"Qingyou, kenapa kau berpakaian begitu cantik hari ini?"
Saat masuk ke kamar Gu Qingyou, An Yaruo agak terkejut melihatnya mengenakan mantel Korea premium dengan riasan yang sempurna.
Gu Qingyou terus memasang anting di depan cermin, menjawab tenang, "Aku ada urusan hari ini."
"Urusan apa?" tanya An Yaruo bersemangat. Sepanjang malam dia khawatir, sekarang lega melihat suasana hati Qingyou membaik.
Pada saat itu, ponsel Gu Qingyou berdering.
Setelah selesai memakai anting, Gu Qingyou mengeluarkan ponsel dari tasnya. "Baik, aku mengerti. Aku akan segera turun."
Melihat Gu Qingyou memutuskan sambungan, An Yaruo langsung mendekat penasaran, "Siapa yang menelepon? Direktur Sheng?"
"Chi Yifeng."
Dengan datar mengucapkan tiga karakter itu, Gu Qingyou mengambil tasnya dan langsung meninggalkan kamar.
Chi Yifeng?
An Yaruo membeku sejenak sebelum mengejar Gu Qingyou. "Hei, untuk apa kau berdandan cantik menemui Chi Yifeng?"
……
Di bawah apartemen, Chi Yifeng sedang berada di dalam Bentley baru.
Ia mengenakan setelan jas biru tua yang dipotong sempurna, seluruh penampilannya memancarkan kesan elit dan anggun. Sosoknya yang jangkung tegak turun dari mobil.
An Yaruo terpaku selama satu detik, lalu mendekat ke telinga Gu Qingyou dan berbisik, "Tak disangka Direktur Chi yang berganti pakaian bisnis ternyata sangat tampan."
Gu Qingyou tidak merespons, hanya menatap dengan datar ke arah sosok yang mendekatinya.
An Yaruo menambahkan, "Tapi aneh, Direktur Chi menjemputmu, sementara kau berdandan begitu cantik, kalian ini..."
Chi Yifeng sudah berada di depan mereka, berkata lembut, "Selamat siang, Nona An."
An Yaruo menelan dulu rasa penasarannya, terkekeh, "Selamat siang, Konselor Chi."
Chi Yifeng mengangguk ringan, tatapan lembutnya beralih ke Gu Qingyou. "Sudah siap?"
Gu Qingyou melotot dingin ke arah Chi Yifeng, baru menjawab pelan saat tatapan An Yaruo mengarah padanya, "Sudah siap."
Senyuman hangat mengembang di wajah Chi Yifeng.
An Yaruo seperti biksu yang kebingungan di tengah kuil, terbata-bata bertanya, "Sebenarnya kalian mau melakukan apa sih?"
Gu Qingyou tidak menjawab sahabatnya, tubuhnya membeku di tempat.
Chi Yifeng dengan anggun berputar ke kursi penumpang, membukakan pintu mobil untuk Gu Qingyou. "Nona An, Qingyou perlu menghadiri konferensi pers, saya akan mengantarnya."
An Yaruo langsung mengerutkan alis, "Qingyou, kau mau ikut konferensi pers apa?"
"Pandangan datar Gu Qingyou melintasi Chi Yifeng, menarik napas dalam sebelum suaranya kembali stabil dan tenang menjawab, 'Jiang Jun belum mengumumkan kabar perceraian kami ke publik. Aku tak mau lagi berurusan dengannya, jadi kupilih menggelar konferensi pers.'"
An Yaruo sempat membeku, lalu menggenggam pergelangan tangan Gu Qingyou. "Mengapa harus gelar konferensi pers? Tindakanmu ini akan mempermalukan Direktur Jiang!" Karena keberadaan Chi Yifeng, An Yaruo menurunkan volume suaranya.
"Aku tak peduli apakah dia malu atau tidak. Yang kuinginkan hanyalah memutus semua hubungan dengan manusia ini." Setelah melemparkan kalimat itu, Gu Qingyou melepaskan genggaman An Yaruo dengan lembut dan langsung menuju kursi penumpang mobil.
Menyaksikan ini, An Yaruo hanya bisa membeku di tempat dengan ekspresi kebingungan.
Chi Yifeng mempertahankan etika yang setia, mengangguk pada An Yaruo, baru kemudian duduk di kursi pengemudi.
……
Mobil keluar dari apartemen usang, mulus memasuki Jalan Agung yang luas di Kota C.
Gu Qingyou menoleh, terus memandang luar jendela.
Menghadapi sikap menjaga jarak Gu Qingyou, Chi Yifeng tetap tersenyum. "Aku sudah berpikir, pernikahan kita nanti akan mengundang Rektor lama sebagai saksi."
Gu Qingyou bersuara dingin, "Lakukan semaumu, tapi jika setelah pernikahan kau tidak membebaskan Bibi Shu, aku akan menghancurkan segalanya."
Chi Yifeng menoleh dan melirik Gu Qingyou.
Dahi putih yang montok, bulu mata panjang bergelombang dan tebal, hidung manis, bibir merah dengan bentuk sempurna, dia begitu indah sampai membuatnya menahan napas.
Namun, tidak ada sedikitpun kehangatan pada tubuhnya, seolah ada kaca tak terlihat yang memisahkan mereka, membuatnya bahkan dari jarak sedekat ini, tak bisa merasakan apapun.
Dengan tatapan yang muram, Chi Yifeng mengalihkan pandangannya kembali ke jalan di depan. "Setelah kita lebih sering berinteraksi, kau akan tahu bahwa aku takkan pernah seperti Jiang Jun yang terus-menerus menipumu... Aku akan setia padamu. Aku akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia di dunia."
Wajah Gu Qingyou tetap dingin. Matanya menatap tanpa ekspresi ke pemandangan yang bergerak mundur di luar jendela. Tak ada yang tahu bahwa bayangan Jiang Jun justru terus bermunculan dalam pikirannya saat ini.
……
Chi Yifeng telah menyiapkan semuanya. Para wartawan telah menunggu di bawah panggung darurat di luar hotel. Begitu Gu Qingyou turun dari mobil, mereka akan langsung berkerumun mendekat.
Chi Yifeng memarkir mobil di seberang. Matanya berpindah dari kerumunan wartawan di bawah panggung ke Gu Qingyou di sampingnya. "Apa kau sudah siap?"
Gu Qingyou menutup matanya. Riasan yang sempurna tak bisa menyembunyikan wajah pucatnya. "Apa kau memanggil semua wartawan di Kota C ke sini?"
Senyum tipis mengembang di wajah Chi Yifeng sambil menatap penuh kasih pada paras cantik Gu Qingyou. "Untuk urusan sepenting ini, sudah seharusnya seluruh dunia mengetahuinya."
Setelah beberapa detik, Gu Qingyou membuka mata jernihnya yang telah berkaca-kaca. "Seumur hidupku, hanya Jiang Jun yang kucintai."
Senyum Chi Yifeng membeku. "Itu akan berubah."
“Mustahil akan berubah.” Gu Qingyou menambahkan dengan wajah yang dalam, “Kau akan kalah dari Jiang Jun, bahkan kalah telak. Saat itu, aku pasti akan memandangmu dengan pandangan dingin.”
“Kali ini aku tak akan kalah.” Chi Yifeng berkata dengan tenang.
Gu Qingyou mendengus, lalu menarik gagang pintu mobil dan langsung turun dari kendaraan.
……
Seperti yang diperkirakan Gu Qingyou, para wartawan berkerumun mendekat saat ia turun.
Beruntung ada petugas keamanan di TKP yang menjaga jalan di depan Gu Qingyou tetap lancar.
Chi Yifeng mengikuti di belakang Gu Qingyou, terus mempertahankan senyum lembutnya.
“Nyonya Jiang, kabarnya Anda sudah bercerai dengan Direktur Jiang. Apakah konferensi pers ini untuk mengumumkan perceraian?”
“Nyonya Jiang, bisakah Anda membagikan status pernikahan Anda dengan Direktur Jiang?”
Menghadapi serentetan pertanyaan wartawan, Gu Qingyou tetap berdiam diri.
Para wartawan akhirnya mengalihkan target ke Chi Yifeng.
“Direktur Chi, kehadiran Anda bersama Nyonya Jiang hari ini, bisakah Anda beri tahu apa yang akan diumumkan Nyonya Jiang?”
“Benar, Direktur Chi. Ada rumor perceraian mereka. Apakah Anda tahu situasi sebenarnya?”
Chi Yifeng tersenyum pada semua wartawan. “Mengenai status pernikahan Direktur Jiang, lebih baik Nyonya Jiang yang jelaskan nanti secara pribadi... Kita sedang di jalan, harap semua berhati-hati. Tunggu sampai Nyonya Jiang naik panggung!”
Mendengar ini, para wartawan akhirnya berhenti mengejar.
……
Dengan upaya penenangan petugas keamanan, semua wartawan akhirnya sunyi.
Chi Yifeng berdiri tak jauh di belakang Gu Qingyou, menatapnya dalam-dalam. "Harapan saya nanti saat mengumumkan kabar pernikahan kita ke wartawan, kau bisa memaksakan senyuman tipis di wajah."
Gu Qingyou tertawa ringan. "Tenang, pasti akan kusenyumkan sampai kau puas." Kemudian, Gu Qingyou berjalan kaku tanpa ekspresi menuju panggung sementara.
