BAB 353 KEMUNCULAN JIANG JUN
Gu Qingyou mengira dirinya sudah punya persiapan psikologis matang. Tapi ketika berdiri di depan mikrofon, menghadapi blitz lampu magnesium dan kilauan lampu blitz dari puluhan wartawan di bawah panggung, baru ia sadar: saat ini bukanlah momen yang bisa ditenangkan hanya dengan beberapa tarikan napas dalam.
Bagaimana harus memulai?
Ia sangat paham, sekali mulut terbuka, reputasi Jiang Jun dan nama baik Keluarga Jiang akan tercabik.
Tapi jika diam, Chi Yifeng akan menyakiti Bibi Shu...
Didorong langkah demi langkah oleh Chi Yifeng ke jurang tanpa jalan mundur, tak ada pilihan lagi.
Memejamkan mata sejenak, akhirnya Gu Qingyou memaksa suaranya menerobos leher yang terasa seperti terikat, berkata tenang: "Selamat siang, terima kasih atas kehadiran teman-teman wartawan. Hari ini saya akan menjawab semua pertanyaan dan mengungkap tema konferensi pers ini."
Sebelum Gu Qingyou selesai bicara, seorang wartawan sudah tak sabar berseru: "Nyonya Jiang, kabarnya hubungan pernikahan Anda dan Direktur Jiang bermasalah. Bahkan ada rumor perceraian berdasarkan perjanjian. Bisakah jelaskan sekarang?"
Pertanyaan wartawan itu bagai duri yang menusuk dalam-dalam ke hati Gu Qingyou, membuatnya tak kuasa menjawab karena rasa sakit yang menyiksa.
Melihat situasi ini, Chi Yifeng yang berdiri di bawah panggung mulai menaiki tangga panggung.
Kehadiran Chi Yifeng di atas panggung membuat para wartawan sementara menghentikan serbuan pertanyaan mereka pada Gu Qingyou.
Chi Yifeng berjalan langsung ke sisi Gu Qingyou, tersenyum hangat,"Hari ini hari yang membahagiakan. Bagaimana jika kita umumkan kabar baik kita pada wartawan dulu?"
Ucapan Chi Yifeng langsung memicu bisikan-bisikan di antara para wartawan yang mulai mendiskusikan makna tersirat dari pernyataannya.
Gu Qingyou yang selalu bisa menjaga ketenangan, kali ini matanya berkaca-kaca saat harus melakukan tindakan yang akan menyakiti Jiang Jun dan keluarga Jiang.
Menyaksikan keadaan Gu Qingyou, Chi Yifeng tersenyum lembut,"Bodoh, ngapain nangis? Ini kan kabar baik!"
Kalimat mesra Chi Yifeng kembali mengguncang arena dengan desisan penasaran para wartawan.
Senyum Chi Yifeng semakin anggun. Dengan gerakan halus, ia menyisir rambut hitam bak sutra Gu Qingyou ke belakang bahu."Jika kau sungguh tak sanggup bicara, biar aku yang menjelaskan, setuju?"
Gu Qingyou menghindari tatapannya, tanpa memberikan sanggapan.
Sekali lagi Chi Yifeng tersenyum, lalu menggenggam tangan Gu Qingyou.
〖〗 Gu Qingyou gemetar hebat saat kulit mereka bersentuhan.
Chi Yifeng malah menggenggam lebih erat, tak memberi celah bagi pikiran untuk mundur di benaknya.
Ketika semua wartawan di lokasi melihat adegan ini, mereka dengan penuh emosi menekan shutter kamera. Namun para wartawan tidak berani sembarangan menanyakan hubungan mereka. Hanya seorang wartawan yang memberanikan diri bertanya, "Direktur Jiang, apakah perkataan Direktur Chi selanjutnya akan mewakili Anda?"
Chi Yifeng dan Gu Qingyou menautkan jari-jari mereka, tersenyum menghadapi para wartawan. "Ya, perkataan saya selanjutnya tidak hanya mewakili posisi Qingyou, tapi juga posisi pribadi saya."
Pada saat ini, An Yaruo yang sudah tiba dari apartemen, melihat Chi Yifeng dan Gu Qingyou yang berpegangan tangan di atas panggung, terkejut menutup mulutnya.
"Benarkah?" Seorang wartawan lain mulai bertanya. "Nyonya Jiang, apakah pernyataan Direktur Chi selanjutnya akan mewakili posisi Anda?"
Menghadapi konfirmasi ulang dari para wartawan, Gu Qingyou yang merasakan tekanan dari genggaman Chi Yifeng, akhirnya mengangguk perlahan.
Maka semua lampu blitz dan lampu magnesium di lokasi mulai mengarah ke Chi Yifeng.
Chi Yifeng menggenggam erat tangan dingin Gu Qingyou. Dengan wajah tampan yang penuh senyum ramah, dia berkata kepada wartawan, "Saya yakin semua ingin tahu mengapa saya menggandeng Qingyou. Sebenarnya alasannya sederhana, karena..."
"Direktur Jiang datang! Direktur Jiang datang!"
Tak ada yang menyangka, perkataan Chi Yifeng selanjutnya tiba-tiba terpotong oleh teriakan kaget seorang wartawan.
Karena dua kata "Direktur Jiang", semua orang di lokasi mengalihkan pandangan dari Chi Yifeng dan melihat sekeliling.
Benar saja, sosok tinggi tegap Jiang Jun muncul dalam pandangan semua orang di lokasi.
Ia mengenakan setelan jas beludru hitam pekat yang dipadukan dengan celana panjang formal yang tegas, seluruh tubuhnya memancarkan aura kelas tinggi dan kemewahan yang melekat sejak lahir, tampak begitu tinggi di atas, bagaikan raja yang sedang berkeliling, para bodyguard di belakangnya menjaga ketertiban, tidak mengizinkan seorang pun wartawan mendekat.
Jiang Jun menatap Gu Qingyou di atas panggung, bayangannya yang ramping, tegap, dan penuh semangat melangkah perlahan mendekatinya.
“Direktur Jiang?”
Yang terkejut berteriak adalah An Yaruo, dia tidak menyangka Jiang Jun akan muncul.
Gu Qingyou juga pada detik ini mengira matanya sedang berkhayal, tak kuasa menahan diri mengusap-usap mata, ketika memastikan bahwa Jiang Jun benar-benar mengabaikan semua wartawan dan mendatanginya, dia hampir tak percaya.
Chi Yifeng sepertinya juga tidak menduga kehadiran Jiang Jun, tangannya menggenggam erat tangan Gu Qingyou, meski senyum tetap terpelihara di wajah, namun garis rahangnya sedikit mengencang.
Seolah Chi Yifeng sama sekali tak ada, tatapan Jiang Jun bahkan tak sekilas menyapu tubuhnya, dia menatap Gu Qingyou dengan pandangan yang dalam.
Tatapan Gu Qingyou dan Jiang Jun bertemu, seketika air mata tak terbendung mengalir di pipinya.
Memandangi wajah basah oleh air mata itu, suara berat bernada merdu Jiang Jun terdengar, “Acara belum dimulai, kenapa kau sudah menangis? Jangan menangis.”
Acara?
Bola mata berkabut Gu Qingyou menatap bingung ke wajah tampan itu.
Saat itu, Jiang Jun mengangkat tangan menyeka jejak air mata di wajah Gu Qingyou perlahan-lahan dengan penuh kesabaran.
Gu Qingyou sama sekali tidak mengerti tindakan Jiang Jun, bola mata yang dipenuhi air mata berkilauan cahaya kebingungan.
Detik berikutnya, Jiang Jun memeluk pinggang ramping Gu Qingyou, berkata dengan suara lembut kepada Chi Yifeng, "Terima kasih saudara, telah mengizinkan aku dan Qingyou berpartisipasi dalam kegiatan amal yang penuh makna ini."
Chi Yifeng menatap Jiang Jun seperti elang berparuh runcing.
Seorang wanita yang berpenampilan seperti pembawa acara mendekati Chi Yifeng, lalu berbisik beberapa kalimat di telinganya.
Gu Qingyou hanya melihat wajah Chi Yifeng tiba-tiba berubah pucat, kemudian perlahan melepas genggaman tangan Gu Qingyou.
Tak lama kemudian, pembawa acara mengumumkan ke semua wartawan di tempat kejadian, "Selamat datang di konferensi pers yang diselenggarakan Nyonya Jiang. Namun sebenarnya ini adalah lelucon Nyonya Jiang, karena konferensi ini bukan untuk klarifikasi rumor terbaru tentang Direktur Jiang dan Nyonya Jiang, melainkan kegiatan amal yang diinisiasi Nyonya Jiang..."
Semua wartawan di bawah panggung saling memandang bingung mendengar penjelasan itu.
Gu Qingyou juga tak mengerti, dia tersadar menatap Jiang Jun.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Bukankah ia sudah membenciku, mengapa sekarang muncul di sini?
Ini seharusnya konferensi pers yang dibantu Chi Yifeng untukku, kenapa tiba-tiba berubah jadi kegiatan amal?
Mengapa Jiang Jun bisa ada di sini?
Sepertinya Jiang Jun memahami betul keraguan yang memenuhi hati Gu Qingyou saat ini. Ia menatap penuh kasih ke arahnya, bibir tipisnya perlahan mengucapkan, "Kau tak perlu tegang. Karena acara ini adalah inisiatifmu, sampaikan saja apa yang ingin kau ekspresikan dari relung hatimu kepada semua orang... Untuk memberikan kontribusi bagi anak yatim piatu di Kota C. Aku yakin ini adalah kegiatan yang akan didukung seluruh masyarakat."
Gu Qingyou terkejut, sama sekali tidak mengerti maksud perkataan Jiang Jun.
Jiang Jun mematuk lembut mulut kecilnya dengan penuh kasihan. Di mata orang luar, ini terlihat seperti dorongan semangat untuk Gu Qingyou. Ia melanjutkan, "Bibi Shu sedang menonton acara amal bertema 'Pegangan Tangan' untuk anak yatim piatu Kota C yang kau selenggarakan bersama Direktur Chi di TV. Jadi, kau tak perlu gugup. Cukup berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkan keinginan Bibi Shu, agar masa tuanya tak lagi ada penyesalan."
Seluruh wartawan di bawah panggung jelas belum memahami situasi di depan mata. Mereka hanya bisa menahan napas, khawatir melewatkan informasi penting.
Namun Gu Qingyou tiba-tiba tersentak karena Jiang Jun menyebut-nyebut masa tua Bibi Shu.
Jiang Jun kemudian tersenyum, senyum yang tenang bak angin sepoi-sepoi. "Qingyou, selama aku ada, sampaikan dengan lantang tema acara ini kepada semua orang. Aku akan bekerja sama denganmu dan menjadi yang pertama mempersembahkan kekuatanku untuk anak yatim piatu Kota C dan seluruh dunia."
