Bab 385 Menemani Sampai Ubanan
Operasi berlangsung selama lima jam yang melelahkan, hingga pukul tiga dini hari, Jiang Jun akhirnya keluar dari ruang operasi.
Melihat Jiang Jun, Nyonya Jiang Dong segera menyambutnya, "Jun'er, bagaimana kondisi ayahmu?"
Gu Qingyou yang terus memapah Nyonya Jiang Dong, kini juga panik menatap Jiang Jun.
Suara Jiang Jun yang berat menjawab, "Operasi berhasil, hasilnya tergantung kondisi saat beliau sadar."
"Artinya masih dalam masa kritis?" Nyonya Jiang Dong bertanya terbata.
Jiang Jun terdiam, mengiyakan secara implisit.
Tubuh Nyonya Jiang Dong limbung, mundur selangkah refleks.
"Ibu!" Gu Qingyou panik segera memapah Nyonya Jiang Dong, beruntung beliau tidak langsung terjatuh ke lantai kayu.
Nyonya Jiang Dong terlihat akan pingsan, menopang dahinya, setelah beberapa saat baru bersuara lemah, "Jiang Huai pasti baik-baik saja, kondisi tubuhnya selalu lebih baik dariku..."
Jiang Jun dengan serius menopang bahu Nyonya Jiang Dong, berkata tegas, "Ibu, Ayah pasti baik-baik saja, aku berjanji padamu."
Nyonya Jiang Dong tenggelam dalam kepedihannya sendiri yang tak terbendung, menangis tersedu-sedu perlahan.
Jiang Jun kemudian memberi perintah, "Kepala rumah tangga, antar Ibu kembali untuk beristirahat."
Sang kepala rumah tangga mengangguk, "Nyonya, silakan kembali beristirahat dulu... Nyonya belum istirahat semalaman."
Nyonya Jiang Dong berbalik dengan sangat perlahan, disangga kepala rumah tangga, baru berjalan lambat menuju pintu lift.
Gu Qingyou saat ini matanya memerah, ia berdiri di tempat, memandang bayangan tubuh Nyonya Jiang Dong yang menjauh, hatinya seolah ada beban berat yang menghalangi.
Jiang Jun berkata, "Sudah larut, kita juga harus pulang beristirahat."
Gu Qingyou tetap berdiri di tempat, tak bergerak.
Jiang Jun mengangkat tangan mengusap pipi Gu Qingyou, dinginnya wajahnya membuatnya terkejut. "Kau kedinginan?" Sambil berkata demikian, Jiang Jun melepas jaket terbang hitamnya, menyampirkannya di bahu Gu Qingyou.
Gu Qingyou menatap dalam ke mata Jiang Jun, menggelengkan kepala, "Semua karena aku, Ayah sampai penyakit jantungnya kambuh."
"Lebih tepat karena Chi Yifeng daripada kau." Jiang Jun mendinginkan ekspresinya, sorot matanya yang dalam tak terbaca.
“Tapi jika Ayah ada apa-apa, seumur hidup aku takkan bisa tenang...” Mengingat Direktur Jiang yang bersimpuh di hadapannya hari itu, dada Gu Qingyou terasa pahit.
Jiang Jun menekan Gu Qingyou ke dalam pangkuannya, suaranya berat. “Jika Ayah ada celaka, hutang ini akan kutagih pada Chi Yifeng!”
……
Di dalam mobil yang melaju pulang, Gu Qingyou bertanya, “Tadi Ibu bilang saham perusahaan terus anjlok hari ini, apa ini karena Chi Yifeng?”
Jiang Jun sendiri yang menyetir, satu tangan mencengkeram setir, satunya lagi erat menggenggam tangan Gu Qingyou.
“Chi Yifeng terus-menerus bersaing dengan Kelompok Jiang belakangan ini. Setiap proyek yang ingin kami rebut, Grup Mu pasti ikut campur dan merebutnya... Melihat situasi Kelompok Jiang seperti ini, dunia pasti mulai meragukan kami. Wajar saja sahamnya turun.” Katanya datar.
Gu Qingyou menatap profil dingin Jiang Jun yang tersinari cahaya remang-remang, suaranya parau. “Ini sesuai perkiraanmu?”
Mata sipit memanjang Jiang Jun menyipit seperti garis. “Aku sudah memperkirakan situasi ini, tapi tak menyangka akan membuat Ayah masuk rumah sakit.”
Hidung Gu Qingyou kembali pedih, ia menggeleng. “Ayah masuk RS bukan salahmu, dia karena aku...”
Jiang Jun menggenggam erat tangan dingin Gu Qingyou, membungkusnya dengan kehangatan tangannya. “Bahkan jika tahu akan berakhir seperti ini, saat dia mengajukan permintaan tak masuk akal itu padamu, aku tetap takkan mengizinkan.”
Gu Qingyou matanya berkaca-kaca, "Jun……"
Jiang Jun melihat Gu Qingyou melalui kaca spion, berkata dengan tegas, "Kau tenang saja, besok aku akan ke perusahaan untuk menangani masalah yang sedang dihadapi. Mengenai Chi Yifeng yang nanti akan meminta bantuan Dark Angel, aku sudah punya cara untuk menghadapinya."
Mendengar itu, Gu Qingyou membelalakkan matanya, bertanya serius, "Cara apa?" Ia teringat sebelumnya ketika Jiang Jun pulang sepertinya menyuruh Ye Shuo mengurus sesuatu.
Mata hitam pekat Jiang Jun tiba-tiba seperti kolam dalam di bawah air terjun, tak terlihat dasarnya. Ekspresinya suram, suaranya berat, "Kemarin Ibu bilang bertemu Mu Ying, dialah yang memberitahu kondisi pertarunganmu dengan Dark Angel kepada Ibu……"
"Ya... Menurutku ini bukan kebetulan. Pasti Mu Ying diperintah Chi Yifeng sengaja memberi tahu Ibu tentang situasimu dengan Dark Angel." Urusan ini sudah lama dipikirkan Gu Qingyou dalam benaknya.
"Kalau Mu Ying terus membantu kejahatan, tak ada alasan untuk mengalah." Suara Jiang Jun tiba-tiba sangat tenang, namun kedalaman matanya memancarkan cahaya berbahaya.
Gu Qingyou bertanya, "Apa rencanamu?"
Jiang Jun dengan wajah datar menjawab, "Sudah kusuruh Ye Shuo mengundang Mu Ying atas namaku."
"Ini untuk……"
Jiang Jun menarik sudut bibirnya, “Aku tahu kelompok gelap hanya akan membantu grup usaha Mu satu kali. Seratus tahun ini, grup usaha Mu belum menggunakan kewenangan ini. Jadi, aku ingin Mu Ying menggunakan hak ini sebelum Chi Yifeng.”
Gu Qingyou awalnya tak paham, saat tersadar, terkejut ringan, “Jun, maksudmu…kau ingin memaksa Mu Ying menggunakan hak ini, lalu Chi Yifeng tak bisa lagi minta bantuan kelompok gelap untuk melawanmu?”
Jiang Jun memegang tangan Gu Qingyou, mencium punggung tangannya dengan penuh kasih. “Pintar!”
Pikiran Gu Qingyou langsung berputar kencang.
Benar! Mereka terus memikirkan cara menghentikan Chi Yifeng dan kelompok gelap, tapi lupa bahwa kelompok gelap hanya membantu sekali. Jika bantuan itu sudah digunakan, Chi Yifeng akan kehilangan dukungan kelompok gelap saat melawan Jiang Jun.
Gu Qingyou merasa hatinya tiba-tiba terang, segera bertanya lagi, “Lalu bagaimana kau akan memaksa Mu Ying menggunakan hak ini? Dan apakah kelompok gelap akan menyerang untuk Mu Ying? Lagipula Mu Ying bukan calon pemimpin grup usaha Mu sekarang.”
Jiang Jun sedikit menaikkan sudut bibir, “Sepengetahuanku, semua anggota keluarga Mu bisa meminta serangan kelompok gelap. Hanya saja dalam 100 tahun, keluarga Mu tahu kelompok gelap hanya akan menyerang sekali, jadi tak ada yang menggunakan hak ini.”
“Oh.”
“Soal rencanaku memaksa Mu Ying menggunakan hak ini, kau akan tahu nanti.”
Gu Qingyou sangat memahami karakter Jiang Jun. Dia bukan orang jahat, tapi juga tak bisa disebut orang baik. Balas dendam pasti dituntaskan adalah sifatnya. Maka cara Jiang Jun memaksa Mu Ying menggunakan kewenangannya pasti kejam.
Memikirkan Mu Ying masih gadis muda, Gu Qingyou merasa iba. Tapi mengingat penghinaan berulang Mu Ying pada An Yaruo, bantuannya menyebarkan informasi untuk Chi Yifeng, serta upayanya merusak hubungannya dengan Jiang Jun di hadapan Nyonya Jiang Dong, hati Gu Qingyou pun perlahan mengeras.
Ya, terhadap beberapa orang, dia seharusnya tidak bermurah hati.
Andai saat Chi Yifeng pertama kali memaksa Su Mo merusak hubungannya dengan Jiang Jun, Gu Qingyou tidak memberi tahu Jiang Jun tentang keinginannya memberi kelonggaran pada Chi Yifeng, mungkin saat itu Jiang Jun sudah menggiringnya ke kantor polisi.
Kemurahan hatinyalah yang membuat Chi Yifeng melakukan serangkaian tindakan gila ini.
Mungkin dia harus mencontoh Jiang Jun - selalu menjaga logika, mengambil keputusan tepat pada momen tepat, tak terbawa perasaan.
Kini meski Chi Yifeng adalah teman main masa kecilnya, jika dia kalah dari Jiang Jun, Gu Qingyou takkan lagi memohon belas kasihan untuknya.
"Baiklah, aku tunggu kabarmu." Tanpa menyinggung urusan Mu Ying lagi, Gu Qingyou memilih mempercayai Jiang Jun. Dia balas menggenggam erat tangan suaminya, menunjukkan keyakinan teguhnya.
Jiang Jun kembali mengangkat tangan Gu Qingyou dan menciumnya, suara penuh kasihan berkata, "Tak perlu beberapa hari lagi, semuanya akan berakhir. Saat itu, aku akan perlahan-lahan berjalan bersamamu sampai ubanan."
