Bab 387 Permohonan
Malam hari.
Setelah meninabobokan Mumu, Gu Qingyou kembali ke kamar dan melihat Jiang Jun sedang duduk di sofa sambil menelepon.
Mendengar samar Jiang Jun membahas urusan suatu proyek, Gu Qingyou tak mengganggu. Ia berdiri di belakang sofa, memijat bahu suaminya.
Dia tahu seharian menangani urusan Kelompok Jiang pasti sangat menyita tenaganya.
Beberapa lama kemudian, Jiang Jun baru memutuskan sambungan. Ia menoleh dan mencium punggung tangan putih istrinya. "Jangan memaksakan diri. Duduklah di sini."
Gu Qingyou berkata, "Aku tidak capek. Hanya teknik pijatku kurang bagus, mungkin tak bisa mengurangi lelahmu." Usai bicara, ia berjalan mengitari sofa dan duduk di sampingnya.
Jiang Jun dengan kebiasaan melingkarkan tangan di pinggangnya, berbisik penuh kasih, "Hari ini baik-baik saja?"
Gu Qingyou tak kuasa menahan senyum. "Setiap malam kau tanya seperti ini. Apa kau tak lihat aku baik-baik saja?"
“Sejak mengetahui dia hamil, Jiang Jun hampir setiap hari menanyakan pertanyaan ini padanya. Dia hampir kesal dibuatnya.”
Jiang Jun mengusap hidungnya. “Aku takut kau memaksakan diri.”
“Aku tidak memaksakan diri... Mungkin anak ini tahu kita sedang banyak masalah akhir-akhir ini, reaksi kehamilanku jauh lebih baik dari sebelumnya.” Gu Qingyou melaporkan sejujurnya.
Jiang Jun menatapnya dalam-dalam. “Tapi kau tetap tidur tidak nyenyak di malam hari.”
“Tapi siang hari aku selalu mengantuk. Jadi tidak masalah.” Gu Qingyou berkata santai.
Jiang Jun menunduk dan mematuk bibirnya dengan penuh kasihan. “Kehamilan ini menyulitkanmu.”
“Jangan khawatir, aku bisa merawat diriku sendiri.”
“Sayang.”
“Ngomong-ngomong, Bibi Shu sudah bertemu Mu Rong. Rupanya Chi Yifeng sebelumnya sudah memberikan tes DNA antara Bibi Shu dan dirinya ke keluarga Mu.”
Jiang Jun bangkit dari sofa, melepas dasi. “Hasil ini tidak mengejutkan, hanya pasti akan membuat Bibi Shu kecewa.”
Gu Qingyou ikut berdiri, mengambil alih gerakan melepas dasi Jiang Jun. “Ya, Bibi Shu sangat kecewa... Selain itu, awalnya aku ingin menggunakan hal ini untuk membuat keluarga Mu meragukan status Chi Yifeng, tapi sepertinya cara ini tidak bisa dilakukan.”
Jiang Jun merangkul pinggang Gu Qingyou, menatapnya lembut. “Kau tak perlu repotkan ini lagi. Yang terpenting adalah merawat dirimu.”
Gu Qingyou mengangguk. “Akhir-akhir ini aku akan mengunjungi Ayah di rumah sakit, setelah itu tinggal di rumah saja agar tidak membagi fokusmu.”
Jiang Jun mengangkat tangannya membelai lembut wajah Gu Qingyou. "Lakukan apapun harus hati-hati, tahu?"
Gu Qingyou dengan penurut menjawab, "Tahu."
……
Keesokan harinya, kantor direktur utama Kelompok Jiang.
Ye Shuo menundukkan kepala, dengan hormat melapor, "Direktur Jiang, urusan sudah selesai sesuai perintah Anda."
Bayangan memanjang Jiang Jun tegak berdiri di depan jendela kaca, berkata datar, "Jangan sampai ada kesalahan sedikit pun."
Ye Shuo buru-buru menyahut, "Ya, hamba akan menangani ini dengan ketat." Setelah berkata demikian, ia bergegas mundur pergi.
Jiang Jun memandang diam-diam ke luasnya dunia di balik jendela kaca, tanpa ekspresi di wajahnya.
Tok, tok, dua kali ketukan pintu terdengar, diikuti suara Eileen, "Direktur Jiang, Klan Shan sudah datang."
Jiang Jun tersentak dari lamunannya, berkata, "Persilakan masuk."
Eileen segera membuka pintu ganda tebal kantor direktur utama.
Shan Yan masuk dari luar, melihat Jiang Jun berdiri di depan jendela kaca, ia langsung mendekati sisi Jiang Jun, memandang keramaian di bawah. "Organisasi gelap itu tetap merupakan kelompok hitam yang menebar teror, nyawamu saat ini bagai telur di ujung tanduk."
Wajah Jiang Jun tak menunjukkan perubahan, berkata datar, "Kau datang hanya untuk memberitahukan situasiku sekarang?"
Shan Yan menggeleng. "Aku cuma tak menyangka, demi Qingyou kau berani memusuhi ."
"Benarkah?" Jiang Jun mengangkat alis. "Sepertinya Klan Shan selama ini tak pernah benar-benar memahami rivalnya."
Shan Yan tak berkomentar, setelah jeda sejenak baru melanjutkan, "Aku bisa membantumu menyingkirkan masalah ini."
“Oh?” Jiang Jun menoleh, meninjau Shan Yan dengan tenang. “Apa maksud Klan Shan ingin membantuku?”
“Dulu aku adalah nahkoda grup usaha Mu. Semua rahasia Mu termasuk cara keluarga Mu berkomunikasi dengan Malaikat Kegelapan, aku sangat paham. Jadi aku bisa terus berpura-pura sebagai nahkoda keluarga Mu untuk menghubungi Malaikat Kegelapan, mungkin bisa menghilangkan bahaya yang sedang kau hadapi.” Suara Shan Yan berat.
“Sayangnya aku tak butuh bantuanmu. Sudah ada rencana.” Setelah mengucapkan ini, Jiang Jun berbalik dari jendela kaca dan melanjutkan langkah.
“Aku tahu dengan kepalamu pasti bisa menyusun strategi. Tapi sekarang Qingyou sedang hamil, apa kau yakin ingin berperang lama dengan Chi Yifeng? Kurasa saat ini yang paling kau inginkan adalah menemani Qingyou, melunasi hutang saat dia sendirian melahirkan di London.” Shan Yan memutar tubuh, menatap bayangan tegak nan sombong itu.
Jiang Jun tiba-tiba menghentikan langkah. “Aku mulai tertarik.”
Shan Yan menyambung, “Bagaimana jika kau serahkan urusan ini padaku? Hanya perlu seminggu, akan kuselesaikan masalah Chi Yifeng dan membuatnya takkan pernah mengganggu Qingyou lagi!”
Jiang Jun tertawa sambil berbalik, memandang Shan Yan dengan penuh minat. “Semakin menarik... Tapi apa syaratmu?”
Shan Yan melanjutkan, “Aku mau Su Mo.”
Jiang Jun tersenyum tipis, “Qingyou bilang kau sudah melepasnya, rupanya masih belum bisa melakukannya.”
Shan Yan dengan wajah datar, "Aku memikirkan Xiao Xi, ia tak bisa dipisahkan dari Su Mo."
Teringat upaya Gu Qingyou sebelumnya yang ingin mendekatkan Shan Yan dan Su Mo, Jiang Jun akhirnya kembali ke ekspresi khidmatnya yang biasa. "Apa yang bisa kubantu?"
"Berikan Su Mo alasan yang memaksa dia menikahiku." Shan Yan berkata dengan serius.
Mata hitam Jiang Jun yang dalam menyipit licik, "Sepertinya alasannya harus kucari sendiri."
Shan Yan menunduk. "Aku tahu dengan strategi Direktur Jiang, ini bukan masalah."
"Tapi mengapa harus kubantu? Masalah Dark Angel tak perlu kau turut campur." Jiang Jun mengerutkan alis, matanya menyiratkan ejekan.
Shan Yan menatapnya tegas, "Karena aku kakak Qingyou, juga kakakmu."
……
Dalam perjalanan kembali ke Vila Lanxi, Ye Shuo melirik pria yang memejamkan mata di kaca spion, bertanya pelan, "Direktur, apa urusan ini benar-benar akan diserahkan pada Tuan Shan?"
Bibir tipis Jiang Jun bergerak, "Kenapa, kau meragukan kemampuan Shan Yan?"
Ye Shuo menggeleng, "Hamba tidak meragukan Tuan Shan, hanya sesuai rencana Direktur, Chi Yifeng seharusnya sudah bisa diatasi... Tapi jika diserahkan ke Tuan Shan, kalau gagal, urusannya mungkin akan rumit."
Jiang Jun berkata datar, "Jika kutolak, ibu mertua mungkin akan overthinking. Tapi jika kusetujui, aku berhutang budi padanya. Lagipula ibu mertua masih ada jarak dengan Jiang keluarga dan diriku."
"Baik." Ye Shuo tak berani menanggapi lebih lanjut.
……
Gu Qingyou mengisi mangkuk dengan sup yang dibuatnya sendiri, bersiap mengunjungi Direktur Jiang di rumah sakit. Tiba-tiba Rui'er datang ke dapur, melapor padanya, "Nyonya Muda, Nyonya sudah datang."
Tak menyangka ibu mertua akan datang ke vila Lanxi saat ini, Gu Qingyou segera meletakkan sendok, menyuruh Rui'er menyelesaikan sup, lalu menuju ruang tamu.
"Ibu."
Nyonya Jiang Dong melihat Gu Qingyou, matanya memerah seolah ada sesuatu yang sulit diucapkan. Setelah lama baru bersuara, "Qingyou, Ibu minta maaf padamu, sungguh Ibu minta maaf..."
Gu Qingyou segera menyambut Nyonya Jiang Dong, bertanya dengan khawatir, "Ibu, ada apa? Mengapa tiba-tiba bicara seperti ini?"
Nyonya Jiang Dong tiba-tiba menggenggam erat lengan Gu Qingyou, suaranya tersekat, "Kau mau meninggalkan Jun'er, ya?"
