BAB 391 MEMBUAT ISTRI TIDAK SENANG?
“Melihat yang menelepon adalah Ibu, Gu Qingyou tersenyum mengangkat telepon. \"Ibu.\"
\"Qingyou, kamu tadi menjemput Mumu pulang sekolah ya?\"
\"Ya.\"
\"Malam ini bawa Mumu makan di rumah Ibu yuk!\"
\"Oh... Baik, aku sekarang langsung bawa Mumu ke sana.\"
\"Baik.\"
Usai memutuskan sambungan, Gu Qingyou berkata pada Mumu, \"Sayang, malam kita makan di rumah Waipo ya?\"
Mumu mengangguk erat-erat, \"Ya, aku juga lama tidak bertemu Waipo. Pasti Waipo sangat merindukanku.\"
Kepandaian anak lelakinya membuat hati Gu Qingyou puas. \"Anak baik, nanti Ibu telepon Ayahmu supaya dia langsung ke rumah Waipo.\"
\"Ya.\"
An Yaruo berbisik bertanya, \"Qingyou, kalau kamu makan di rumah Tante Gu, aku ikut tidak enak ya?\"
Gu Qingyou melototi An Yaruo kesal, \"Kenapa tidak enak? Lagipula, kamu mau kembali ke Que Yan sekarang?\"
An Yaruo langsung geleng-geleng kepala, \"Aku... aku ikut makan di rumah Tante Gu saja.\"
……
Kediaman Keluarga Gu.
Di ruang tamu, An Yaruo dan Tante Qu menemani Mumu bermain, sementara Gu Qingyou mengajak ibunya ke kamar.
Biasanya saat ibu ingin bicara dengannya, meski menghindari orang luar tapi jarang sampai ke kamar. Karena itu, Gu Qingyou sudah berfirasat bahwa kali ini ibu punya urusan penting untuk dibicarakan.
Tapi Gu Qingyou mengira ibunya akan membahas urusan Shan Yan dan Su Mo. Tak disangka, Gu Xinmei justru membuka pembicaraan dengan, \"Qingyou, Ibu ada hal tentang Jiang Jun yang perlu kusampaikan.\"
Melihat ekspresi khawatir di wajah sang Ibu, Gu Qingyou terkecil tipis, "Ibu, urusan apa yang kau anggap serius begini?"
Di wajah Gu Xinmei terpampang kemarahan, bersuara dingin, "Sore ini Ibu pulang dari pusat kota, tak sengaja melihat mobil Jiang Jun... Saat itu Ibu mau menyapa Jiang Jun sekalian berterima kasih sudah mempertemukan Kakakmu dengan Su Mo, tapi tak kusangka di mobil Jiang Jun ternyata ada Mu Ying duduk."
"Mu Ying?" Gu Qingyou terkaget-kaget. "Bu, jangan-jangan Ibu salah lihat? Bagaimana mungkin Mu Ying ada di mobil Jiang Jun?"
Gu Xinmei semakin serius berkata, "Mana mungkin Ibu salah mengenali? Dulu Ibu punya hubungan dekat dengan keluarga Mu, Mu Ying bahkan memanggilku 'Bibi Gu'. Meski Ibu salah lihat orang lain, tak mungkin salah lihat dia."
Gu Qingyou terjebak dalam perenungan. "Aku akan kembali menanyakan padanya, sebelumnya ia juga pernah menyebutkan ingin bertemu Mu Ying, rencananya adalah untuk menghadapi Dark Angel, detailnya aku tidak tahu."
Namun, dia sangat bingung, bukankah ia sudah menyerahkan urusan Chi Yifeng kepada kakaknya, kenapa saat ini masih menerapkan rencana?
Gu Xinmei menarik wajah, berkata serius, "Qingyou, Ibu beri tahu, terhadap pria... bahkan yang kau anggap pasti memiliki kesetiaan mutlak padamu, kau tidak boleh melepaskan kewaspadaan."
Gu Qingyou sedikit mengangkat wajah, melihat ekspresi ibu yang sangat tidak enak dipandang, dia bertanya, "Ibu, maksud kalimat Ibu adalah..."
Gu Xinmei menatap wajah Gu Qingyou, suara dingin. "Suasana di dalam gerbong saat itu tidak kaku. Mama melihat Mu Ying sedang bercanda dengan Jiang Jun."
Tubuh Gu Qingyou sedikit terkejut. "Bercanda?"
Gu Xinmei mengangguk. "Meski Jiang Jun saat itu tidak membalas ucapan Mu Ying, namun ekspresi Mu Ying yang bersemangat mengobrol dengannya... menurut Mama terasa seperti wanita yang sedang merajuk pada pria."
"Ini tak mungkin." Gu Qingyou langsung gelengkan kepala, menjaga ketenangan. "Pasti Mama salah lihat. Mereka pasti sedang berdiskusi urusan penting."
Gu Xinmei seketika berubah tegas. "Kaki Mama memang cacat, tapi mata tidak. Apakah Mu Ying sedang berdiskusi atau menggoda Jiang Jun, Mama melihat jelas."
Gu Qingyou menarik napas dalam, bibirnya sudah tak sadar memucat. "Begini saja, Jiang Jun akan segera datang. Nanti akan kutanyakan langsung padanya."
Gu Xinmei mengulurkan tangan menggenggam erat tangan Gu Qingyou, penuh kasihan. "Anakku, Mama tidak mencurigai Jiang Jun selingkuh. Bagaimanapun kalian sudah melalui banyak hal bersama. Jika bukan karena pedulimu, dulu dia takkan berusaha keras untuk bersamamu... Mama hanya khawatir Jiang Jun seperti Jiang Huai, yang akhirnya mementingkan harta dan keuntungan, memandang wanita hanya sebagai benda di luar tubuh."
Suara Gu Qingyou sedikit parau. "Mama, Jiang Jun tidak seperti itu."
Gu Xinmei tiba-tiba tersenyum kecil, senyumannya terasa getir dan pahit. "Anakku, kau harus tahu, sekarang ini bukan hanya menyangkut harta dan keuntungan Jiang Jun, tapi juga keselamatan dirinya... Bahkan jika kau percaya padanya, tetap harus waspada, mengerti?"
Gu Qingyou membungkukkan tubuhnya, memeluk ringan Gu Xinmei. "Ibu, aku tahu niatmu baik, terima kasih telah mengingatkanku."
Gu Xinmei menutup mata, menepuk-nepuk punggung Gu Qingyou. "Ibu hanya berharap kau bisa hidup bahagia."
……
Gu Qingyou turun dari lantai dua, tepat melihat Mumu berlari riang ke pintu. "Ayah——"
Rupanya Jiang Jun telah datang.
Jiang Jun membungkuk, langsung mengangkat Mumu yang berlari ke pangkuannya, mencium pipi mungil si kecil penuh kasih. "Lagi-lagi mengacaukan rumah Waipo ya?"
Mumu memeluk leher Jiang Jun, berkata dengan bangga, "Waipo membelikan banyak mainan untukku, semuanya seru!"
"Kau akan jadi manja nanti." Jiang Jun mencubit hidung kecil Mumu.
Mumu meluncur dari pelukan Jiang Jun, kembali berlari ke tumpukan mainan.
An Yaruo melihat Jiang Jun, menyapa sopan, "Direktur Jiang."
Jiang Jun mengangguk sambil tersenyum ke An Yaruo, lalu berjalan menghampiri Gu Qingyou.
Gu Qingyou baru saja turun dari anak tangga, Jiang Jun sudah dengan kebiasaan melingkari pinggangnya, suara manjanya berbisik, "Apa yang dibicarakan dengan ibu mertua di lantai atas tadi?"
“Entah mengapa, meski dalam hati yakin tak mungkin ada apa-apa antara Jiang Jun dan Mu Ying, kalaupun ada itu hanya bagian dari rencana yang dijalankan Jiang Jun, tapi memikirkan kedekatan tak terduga antara Mu Ying dan Jiang Jun membuat Gu Qingyou merasa tak nyaman. Perlahan ia melepaskan diri dari pelukan Jiang Jun, "Ini Kediaman Keluarga Gu... Ayo cepat makan, semua sudah menunggumu."
Jiang Jun adalah pria yang sangat teliti. Meski ekspresi tak natural di wajah Gu Qingyou hanya muncul sedetik, tetap berhasil ditangkapnya.
Namun, ia tak langsung mengungkap keanehan itu. Dengan patuh melepaskan tangan, tetap tersenyum, "Ayo, kita makan."
……
Gu Xinmei juga orang yang pintar. Di meja makan, tak ia perlihatkan keanehan pada Jiang Jun, hanya diam-diam berterima kasih atas upayanya mempertemukan Shan Yan.
Jiang Jun pun menghormati Gu Xinmei, meski sudah menebak bahwa dialah yang membisikkan sesuatu pada Gu Qingyou.
Makan malam berakhir pukul delapan. Setelah mengantar An Yaruo ke tempat Bibi Shu, Jiang Jun memarkir mobil di pinggir jalan depan vila Bibi Shu.
Mumu sudah tertidur di gerbong mobil, mengeluarkan dengkuran kecil.
Jiang Jun memandang Gu Qingyou yang duduk tegak di sampingnya. Wajahnya tak berkespresi, tapi terlihat pucat - semua tersamar rapi di bawah riasan, takkan terlihat tanpa pengamatan seksama.
“Ada apa?”
Jiang Jun mengulurkan tangan mencoba merangkul Gu Qingyou, tubuh Gu Qingyou tiba-tiba kaku, lalu dengan cepat menghindar.
Jiang Jun menatap tangan kosongnya, merasakan firasat bahwa urusan ini tidak sederhana, ia pun berbisik lembut, "Sayang, apakah terjadi sesuatu? Kau bisa memberitahuku, jangan biarkan aku menebak-nebak di sini."
Ia meninjau ulang profil wajahnya, berusaha menemukan jejak-jejak hubungan di balik sikap dinginnya.
"Ada apa, katakan padaku. Atau apakah aku melakukan kesalahan yang membuat istriku tidak bahagia?" Jiang Jun menggenggam tangan putih halus Gu Qingyou, membelai setiap jari-jarinya dengan lembut.
Sekali lagi, Gu Qingyou dengan cepat menarik keluar tangannya dan meletakkan kedua tangan di lutut, menjaga jarak dengan Jiang Jun. "Aku ingin membicarakannya setelah pulang."
