Bab 409 Mencintaimu Melebihi Diri Sendiri
Ia menatapnya dengan ekspresi khawatir, “Ya, malam itu memang terjadi penembakan. Jika saat itu Ye Shuo tidak ada di sampingku dan reaksinya cukup cepat, mungkin aku sudah tidak ada jalan untuk hidup.”
Dia terpaku, jantungnya berdebar kencang karena membayangkan gambaran saat itu, suaranya gemetar seketika, “Bukankah kakak bilang Chi Yifeng tidak bekerja sama dengan Dark Angel?”
Hal ini juga sudah diakui langsung oleh Chi Yifeng padanya. Jadi, bagaimana mungkin masih ada insiden penembakan?
Suara beratnya menjawab, “Kakakmu tidak salah. Chi Yifeng memang memiliki prinsip tidak menghubungi Dark Angel, tapi ada yang menghubungi Dark Angel.”
Dia terkejut, “Maksudmu anggota keluarga Mu selain Chi Yifeng yang menghubungi Dark Angel?”
Suaranya dalam-dalam, “Ya. Aku ingat pernah bilang padamu, siapapun yang memiliki darah keluarga Mu bisa menggunakan hak ini dari Dark Angel.”
Keningnya berkerut, hatinya seperti menggantung di tenggorokan. “Siapa... anggota keluarga Mu yang menghubungi Dark Angel?”
Dia berhenti sejenak, lalu berkata, “Mu Ying.”
Sekali lagi dia kaget, “Mu Ying?”
Ia berkata dengan datar, "Saat aku mengalami tembakan, aku sudah tahu keluarga Mu telah menghubungi Malaikat Kegelapan. Tapi aku sangat paham yang menghubungi Malaikat Kegelapan bukan Chi Yifeng, karena sifat arogannya yang selalu ditunjukkan di hadapanku, ia pasti mencibir bantuan Malaikat Kegelapan. Jadi saat itu aku sudah menebak itu Mu Ying... Kemudian aku mengajak Mu Ying bertemu, yaitu saat ibu mertua melihat Mu Ying tertawa riang di mobilku. Sebenarnya waktu itu Mu Ying sudah melihat ibu mertua, dia sengaja melakukan gerakan-gerakan itu untuk diperlihatkan pada ibu mertua. Saat itu Mu Ying sudah mengaku padaku bahwa dia telah bersekutu dengan Malaikat Kegelapan, dia pura-pura riang agar aku bisa memanfaatkan kesalahpahaman ibu mertua untuk berpisah denganmu."
Ternyata kebenaran sesungguhnya adalah seperti ini. Jika Jiang Jun tidak memberitahunya, bagaimana mungkin dia tahu?
Pada detik ini, akhirnya dia mulai mendapat bayangan ide.
"Jadi awalnya kau ingin menggunakan kewenangan Mu Ying lebih awal untuk mencegah Chi Yifeng memanfaatkan Malaikat Kegelapan melawanmu. Tak disangka Mu Ying sudah meminta hak ini dari Malaikat Kegelapan untuk melawanmu, dan mereka sudah mulai menerapkan... Untuk keamananku, juga agar aku tidak khawatir sekaligus tidak melukai hatiku, kau sengaja mengeluarkan Grup Fister sebagai tameng, menipuku dengan alasan kerja sama dengan keluarga Mu, membuatku tinggal di Nice, Prancis yang aman?" Suara lembutnya kini gemetar, tatapannya menembus dalam-dalam, kilatan air mata samar berkedip di matanya.
“Dark Angel adalah organisasi menakutkan di Eropa yang tak pernah gagal. Yang kukhawatirkan bukan mereka akan menyerangku, tapi Mu Ying mungkin menambahkan namamu dalam daftar target.” Setelah berkata demikian, Jiang Jun memegang dagunya dan mencium bibirnya yang dingin dengan kelembutan.
Matanya akhirnya berkaca-kaca oleh air mata, suaranya tersekat. "Kenapa kau begitu tercengang... Bahkan jika Dark Angel menargetkanku, aku tak takut. Selama kita bersama, apapun rintangannya..."
Jiang Jun tiba-tiba tersenyum tipis. "Bodoh, kita baru mulai bersama, baru memiliki anak kedua. Masih ada jalan panjang di depan, aku takkan mati..."
"Kalau begitu mengapa kau bersusah payah menipuku ke Nice?" Bola matanya melotot penuh keheranan, air mata berlinang tak terbendung. "Sebenarnya kau ingin melindungiku? Kau mengirimku ke Nice agar bisa sendirian menghadapi Dark Angel di Kota C?"
"Tak mau nangis..." Ia berbisik lembut, mengusap sudut matanya dengan ibu jari. "Tahukah kau, malam sebelum mengantarmu ke Nice, saat kulihat punggungmu bergetar diam-diam, hatiku begitu tertusuk?"
“Kau ini bodoh……” Dia mengangkat tangan membelai lembut garis rahang tajam di wajah tampannya. Mata jernih yang dipenuhi air mata menatap tajam ke arahnya. “Jika ada sesuatu terjadi padamu, apa lagi artinya aku hidup?”
Ia menggenggam telapak tangannya, membuatnya menempel erat di pipinya. “Bodoh, aku takkan kenapa-kenapa. Aku sudah berjanji akan menemanimu sampai ubanan, mana mungkin membiarkan diri celaka? Aku hanya ingin kau tinggal di Nice, menjalani hari tanpa ketakutan, merawat diri dengan baik... Dengan begitu, aku bisa fokus mengurus urusanku di Kota C dengan tenang.”
Perempuan itu terisak, “Aku terlalu tolol... Waktu kau bilang akan bekerja sama dengan grup Mu untuk melawan penindasan perusahaan seperti Sifeite, aku malah percaya... Padahal aku tahu sifatmu yang dingin dan sombong, tak sudi bersekutu dengan siapa pun... Sungguh bodoh...”
“Sayang, jangan nangis.” Pria itu menunduk mencium air mata di sudut matanya, penuh kelembutan.
Ia menutup mata, menyembunyikan wajah di dada bidangnya yang kokoh. Suara isaknya tertahan. “Aku bodoh, benar-benar dungu... Aku bahkan merencanakan mencuri dokumen pentingmu, lalu memaksamu menandatangani surat persetujuan operasi Xiao Xi sebagai syarat, sebelum akhirnya meninggalkanmu... Tololnya bukan main...”
Jiang Jun tersenyum tipis. “Bukan kau yang bodoh, tapi semua yang kau pikirkan telah kuketahui... Aku tahu jika bilang akan memanfaatkan Mu Ying untuk menguasai grup Mu, kau pasti percaya—karena dulu pernah kuperdaya Xia Qingchen. Saat keraguan muncul di hatimu, kau akan teringat hal itu...”
“Kau...” Ternyata ia meramalkan pikiran perempuan itu tanpa tersisa seujung rambut pun.
Dia memang sempat meragukan tindakannya, karena ia selalu bilang tidak suka menjadi pedagang, jadi harta dan keuntungan jelas bukan hal terpenting baginya. Lagipula, orang ini sombong dan angkuh, selalu menyendiri. Bagaimana mungkin sekarang ia bisa berubah dan bekerja sama dengan Grup Mu?
Tapi semua keraguan ini sirna ketika dia teringat bagaimana ia dulu memanfaatkan Xia Qingchen. Bukankah semua orang tahu, kalau dulu Jiang Jun tidak memanfaatkan Xia Qingchen untuk mendapatkan dukungan Kelompok Xia, bagaimana mungkin ia bisa mengakuisisi Grup Shengyuan dan akhirnya mengalahkan Grup Ji Yi?
Ia menatapnya dengan tatapan penuh makna, menjelaskan tenang, "Dulu memang aku memanfaatkan Xia Qingchen untuk mendapatkan dukungan Kelompok Xia. Tapi saat itu kami saling memenuhi kebutuhan. Aku juga berjanji menikahinya, sayangnya Xia Qingchen tidak bisa menjaga kesepakatan kami, akhirnya bencana itu akibat ulahnya sendiri."
Mendengar itu, perlahan dia menutup mata. Rasa sesak berdenyut-denyut di area jantungnya.
Sungguh munafik...
Dia mengaku sepenuhnya percaya padanya, tapi di kedalaman hatinya masih ada keraguan terhadapnya. Kalau tidak, mana mungkin dia bisa dikendalikan begini?
Seandainya dia benar-benar percaya, saat ia mengusulkan kerja sama dengan Grup Mu, pasti tidak akan terlintas kisah Xia Qingchen. Dia pasti yakin orang yang dicintainya takkan seperti itu...
Sungguh egois...
Dia selalu menuntut perasaannya terhadapnya harus murni tanpa sedikit pun kotoran, dan mempercayainya, tapi dirinya sendiri justru begitu mudah kehilangan kepercayaan padanya...
Terisak pilu, dia berbisik, "Jun, akulah yang selalu melanggar komitmen di antara kita..." Sekali lagi meninggalkannya, sekali lagi tak mempercayainya, sementara ia tak pernah sekalipun marah padanya.
Ia mencium bibirnya dalam-dalam, bermaksud menghentikan isakannya, berkata dengan suara parau, "Kuberitahu ini bukan untuk kau menyalahkan diri, aku hanya takut kau benar-benar akan meninggalkan Nice diam-diam... Nice jauh dari Kota C, dan ada Cui Hao yang melindungkimu. Jika sesuatu terjadi padaku, Cui Hao akan membawamu pergi dari Nice..."
Matanya berkedip-kedip, butiran air mata seperti mutiara giok yang jatuh. "Bodohnya aku ini..."
