Bab 428: Ke Kota H
Kantor Penanggung Jawab Zhongzheng Law Firm.
Chi Yifeng duduk di belakang meja kerja, bersandar santai di kursi kulit asli. Pandangannya menatap kosong ke arah tempat duduk Gu Qingyou dulu.
Mu Rong menghela nafas dalam-dalam sebelum berbicara lembut. "Yifeng, aku tak mengerti. Jika kau ingin bersama Nona Gu, mengapa malah memberi tahu kondisi Direktur Jiang padanya?"
Tatapan Chi Yifeng tetap fokus ke luar jendela. "Menurutmu membiarkan Jiang Jun terus menyembunyikan ini dari Gu Qingyou menguntungkanku?"
Mu Rong menatapnya dengan khidmat. "Dengan memisahkan Direktur Jiang dan Nona Gu, mendekatinya bukanlah hal sulit, bukan?"
Chi Yifeng menarik sudut bibirnya, tatapannya perlahan beralih ke Mu Rong. "Kali ini Jiang Jun pergi ke Kota H, dia cuma membawa Ye Shuo. Que Yan dan Cui Hao sekarang ada di Kota C. Menurutmu aku masih bisa mendekati Qingyou?"
Mu Rong terkejut, "Tak kusangka Direktur Jiang bahkan tidak membawa Que Yan saat ke Kota H."
Chi Yifeng menarik kembali tatapannya, kembali memandang posisi Gu Qingyou di luar, suaranya datar. "Dengan karakter Jiang Jun, kalau saat itu dia tidak sedang tidak enak badan, mungkin aku sudah dalam masalah besar."
Mu Rong bersuara berat, "Kau adalah penanggung jawab Grup Mu. Sejak kau bertekad memimpin Mu untuk menghadapi Grup Jiang, seharusnya kau tidak lagi punya ketakutan seperti ini."
"Ketakutan?" Chi Yifeng mendengus, melirik dingin ke Mu Rong. "Kau kira aku takut pada Jiang Jun?"
Mu Rong diam.
Chi Yifeng menyeringai dingin, tatapan tajamnya menancap di Mu Rong. "Kalau saat itu bawahanku bisa sehandal bawahan Jiang Jun seperti Ye Shuo dkk, mungkin aku tidak akan disergap Jiang Jun secara tiba-tiba."
Mu Rong memandang Chi Yifeng dengan ekspresi bingung.
Chi Yifeng menaikkan alis. "Tidak mengerti?"
Mu Rong tidak berani bersuara.
Chi Yifeng mendengus dingin. "Kalian melapor padaku bahwa Jiang Jun tidak keluar dari pabrik, tapi hasilnya dia muncul di hadapanku dengan selamat. Boleh tahu, beginikah cara bawahanmu bekerja untukku?"
Mu Rong tubuhnya gemetar ringan, buru-buru berkata, "Orangku benar-benar menyaksikan langsung begitu Direktur Jiang masuk gudang, gudang langsung meledak. Sampai mobil polisi datang pun tak terlihat Direktur Jiang keluar dari pabrik... Tapi ini memang kesalahanku, aku rela menerima hukuman."
Ekspresi Chi Yifeng mengeras seperti batu, "Untung waktu itu Jiang Jun tidak enak badan. Kalau dia sehat, dengan persiapanku yang kurang, mungkin aku sama sekali tak bisa keluar dari gerbang Jiang Zhai!"
Mu Rong semakin menundukkan kepala, "Kesalahan seperti ini tidak akan terulang di masa depan."
Chi Yifeng mengusap pelipisnya, suaranya sedikit mencair, "Aku sengaja memberi tahu Qingyou tentang kondisi Jiang Jun karena tahu dia pasti langsung bergegas ke Kota H. Jiang Jun yang sombong itu mana mau Qingyou melihatnya dalam keadaan lumpuh? Dia pasti akan depresi. Begitu Qingyou melihat kondisi menyedihkannya, tujuanku tercapai. Selanjutnya semuanya akan berada dalam kendaliku."
Mu Rong mengangkat kepala, "Rupanya Yifeng sudah punya rencana dari awal."
Chi Yifeng bersuara dingin, "Demi Qingyou, aku bisa menggunakan segala cara!"
……
Cui Hao tak menyangka Gu Qingyou mengetahui Jiang Jun keracunan VX di Kota H. Karena tak bisa menghentikannya, dia menelepon Que Yan.
Que Yan yang ditugaskan menjaga Gu Qingyou, langsung bergegas ke Jiang Zhai setelah tahu sang nyonya nekat berangkat ke Kota H di tengah malam.
“Kau harus tetap di sini, menunggu Jun kembali.” Que Yan berkata dengan tegas pada Gu Qingyou.
Kedua mata Gu Qingyou memerah, wajahnya pucat, bibirnya bergetar mengeluarkan suara, “Benarkah? Sekarang dia di Kota H, tubuhnya terpapar agen saraf VX?”
Que Yan mendekat dan merangkul bahu Gu Qingyou yang gemetar, menghibur dengan lembut, “Jangan tegang dulu, urusannya tidak separah yang kau bayangkan. Sebelum ke Kota H, Jun sudah menerima suntikan penawar racun...”
Gu Qingyou menggelengkan kepala, suara lemahnya terdengar, “Masih mau menyembunyikan sesuatu dariku? Racun saraf VX sulit dinetralkan. Jika ada sisa racun dalam tubuh, akan merusak saraf dan menyebabkan kelumpuhan... Jika Jiang Jun baik-baik saja, dia takkan sembunyi-sembunyi ke Kota H untuk berobat... Pasti kondisinya kritis sekarang!”
Que Yan tetap sabar membujuk, “Kurasa kau sudah berbicara lewat telepon dengan Jun? Jika dia bermasalah, pasti akan terasa dari suaranya. Tanda-tandanya menunjukkan Jun baik-baik saja. Kau harus menunggunya di Kota C.”
Gu Qingyou melepas tangan Que Yan dari bahunya, menggeleng perlahan, “Dia terkena racun sarah berbahaya itu tapi bisa berpura-pura sehat di hadapanku. Menurutmu suaranya yang terdengar baik di telepon masih bisa dipercaya?”
“Ini...” Que Yan tercekat.
Gu Qingyou menarik napas dalam, melanjutkan, “Aku harus segera menemui dia sekarang. Tak ada yang boleh menghalangiku.”
Akhirnya dia mengerti mengapa sejak kemarin sampai hari ini Jiang Jun selalu berkomunikasi dengannya menggunakan fitur suara yang jarang dipakainya...
"Rupanya ia sama sekali tidak sedang rapat, melainkan Tak Sadarkan Diri terbaring di ranjang pasien."
"Pantas saja dia lagi-lagi mengajukan penundaan kepulangan, rupanya sudah lama dia atur segalanya."
"Janji kemarin untuk pulang malam ini sebenarnya taktik menghindari ajakan ke Kota H. Dengan alasan perlu tinggal lebih lama di sana, jika Qingyou tak tahu kebenaran, pasti tak akan berangkat. Dengan begitu dia bisa terus menyembunyikan kondisi kritisnya, menjaga Qingyou dari kekhawatiran di saat-saat paling berbahaya."
Que Yan memahami kekerasan kepala Gu Qingyou, mendesah pasrah, "Kau tahu Jun pasti tak ingin melihat wajah khawatirmu saat ini."
"Aku sudah tahu segalanya. Sekalipun tetap di Kota C, aku tak mungkin bisa tenang." Tatapan memohonnya mencoba meyakinkan Que Yan.
Que Yan menatapnya, "Kau benar-benar nekat? Bagaimana jika kubilang Jun mungkin bahkan tak bisa turun dari ranjang sekarang?"
Suara di leher Gu Qingyou tersekat, "Sekalipun begitu, aku takkan takut. Aku hanya ingin berada di sisinya."
Que Yan akhirnya menyerah. Dari saku jas, dia mengeluarkan ponsel dan memesan pesawat.
……
Di dalam pesawat pribadi Jiang Jun, Que Yan duduk berseberangan dengan Gu Qingyou. Tanggannya menopang dahi, mata terpejam dengan wajah kaku.
Qingyou tahu dia tak tidur, berbisik, "Sudah kubilang ada Cui Hao yang melindungi, tak perlu kau sendiri yang antar ke Kota H."
Que Yan membuka mata, "Jika aku tak di sini, Chi Yifeng bisa setiap saat datang mengganggumu."
“Tapi sekarang Yaru sendirian di Kota C……”
Que Yan jelas tahu yang dikhawatirkannya adalah Yaru, menundukkan pandangan, berkata tenang, "Kau sudah mengirim orang untuk merawatnya dengan penuh perhitungan. Perhatianku padanya hanya akan sia-sia, apalagi aku tak ingin memberinya secercah harapan lagi."
Menyadari ucapan santai Que Yan mungkin menyembunyikan luka terkoyak di hati, dia menghela nafas, "Benarkah tak bisa bersama Yaru lagi?"
Que Yan melepas tangan yang menyangga dahinya, menatap tajam ke arahnya. "Jika suatu hari Yaru tahu kondisi sebenarnya tubuhku, itu hanya akan menyakitinya berkepanjangan. Lebih baik sakit sebentar daripada terus-terusan, setidaknya dia bisa bangkit kembali."
Dia tahu keputusan Que Yan ini rasional, tapi secara emosional, hatinya begitu tersayat melihat penderitaan Yaru...
Tapi sekarang pikirannya tak bisa fokus pada Yaru. Saat ini dia hanya ingin segera bertemu Jiang Jun, menemani di sisinya.
Tiba-tiba dia bertanya, "Mengapa Jiang Jun bisa terpapar neurotoksin VX?"
Que Yan menjawab jujur, "Kau tahu Mu Ying ingin nyawa Paman dan Bibimu. Dia tidak memerintahkan Dark Angel untuk melukai Jun..."
