Bab 429 melihatnya
Dia mengangguk, "Aku tahu selama ini aksi Dark Angel terhadap Jiang Jun hanya peringatan dari Mu Ying. Jika Mu Ying benar-benar memerintahkan serangan, mungkin dulu Jiang Jun tak akan mudah lolos."
“Ya, jadi orang Dark Angel tidak akan melukai Jun. Mereka menyuruh Jun ke pabrik hanya agar Jun melihat langsung bagaimana Paman dan Bibi tewas karena kau. Tentu saja jika kau berjanji meninggalkan Jun, Mu Ying juga akan memerintahkan Dark Angel menghentikan aksi. Tapi bahkan Mu Ying tak menyangka kau tidak menyerah, sehingga Dark Angel hanya bisa patuh pada perintah Mu Ying... Akhirnya, di depan mata Jun mereka bersiap menyuntikkan VX neurotoksin ke Paman dan Bibi. Tentu Jun tidak tinggal diam. Saat itu Jun sudah tahu aku bersembunyi, lalu sengaja cari alasan untuk langsung bentrok frontal dengan Dark Angel.”
“Di satu sisi Dark Angel khawatir melukai Jun, di sisi lain ingin membunuh Paman dan Bibi. Persiapan awal mereka jadi kacau karena tak menyangka aku sudah menemukan Jun dan menggagalkan semua rencana mereka. Tapi anggota Dark Angel seperti pasukan bunuh diri, tetap nekat mengejar Paman dan Bibi. Dalam situasi genting, Jun menghalangi suntikan neurotoksin yang ditujukan ke Paman...”
Dia menarik napas dalam. Hanya dari narasi Que Yan, dia sudah bisa membayangkan bahaya secepat kilat saat itu. “Ayah Ibu saat itu tidak sadarkan diri?”
“Benar. Paman dan Bibi sudah dibuat pingsan oleh mereka, jadi tidak tahu Jun keracunan saat itu,” kata Que Yan.
Pantas saja Ayah Ibu di rumah sakit sama sekali tidak menyebut kondisi Jiang Jun. Rupanya mereka tidak tahu.
“Lalu setelah itu?” tanyanya.
“Setelah itu orang-orang Dark Angel untuk mencapai tujuan membunuh Paman dan Bibi, meledakkan bom di dalam gudang, kita beruntung membawa Paman dan Bibi keluar dengan selamat……”
“Tapi kenapa Chi Yifeng bilang anak buahnya tidak melihat kalian keluar dari gudang?”
“Itu karena saat gudang meledak, orang-orang Chi Yifeng sudah mundur dari pabrik. Mereka tidak melihat kita keluar dari pabrik setelahnya, jadi mengira kita tidak keluar dari gudang……”
“Benar, kalau kalian tidak keluar dari pabrik, lalu bagaimana cara meninggalkan pabrik?” Dia penuh kebingungan.
Que Yan tertawa, “Karena kita keluar naik mobil polisi. Mereka hanya melihat mobil polisi, tidak melihat kita, wajar saja mengira kita tidak keluar dari pabrik.”
“Apa?” Dia menahan tekanan.
Que Yan melanjutkan penjelasan, “Saat itu Jun sudah memperkirakan kemungkinan ada penyergapan orang Chi Yifeng di luar, jadi menyuruh kita tetap tinggal di dalam pabrik. Lagipula setelah ledakan, anak buah kita semua terluka, sama sekali tidak bisa melawan……Akhirnya warga sekitar yang menelepon polisi, kita pun keluar dari pabrik naik mobil polisi tanpa sepengetahuan siapa pun.”
Rupanya begitu.
Dia harus mengakui, Jiang Jun selalu merencanakan segalanya dengan Zhou Quan, dan menanganinya secara Ketat Sempurna.
Mu Ying benar-benar menyebalkan, masak berencana menggunakan racun neurotik VX untuk menghadapi Ayah dan Ibu.
Jika Jiang Jun tidak menyelamatkan Ayah Ibu, dan menyaksikan mereka menderita kepedihan akibat racun neurotik sampai mati, pasti seumur hidup akan merasa bersalah……
Untunglah dunia ini masih memiliki hukum alam.
Kejahatan akhirnya takkan bisa mengalahkan kebaikan.
……
Dalam obrolannya dengan Que Yan, pesawat pribadi itu mendarat dengan lancar di Kota H.
Di perjalanan menuju rumah sakit tempat Jiang Jun berada, Que Yan sekali lagi mengingatkannya, "Aku tidak memberitahu Jun bahwa kau datang ke Kota H, jadi apakah kau ingin dilihat Jun saat tiba di rumah sakit, sepenuhnya bergantung pada dirimu sendiri."
Dia mengangguk.
Setelah perjalanan sekitar setengah jam dengan mobil, dia akhirnya tiba di rumah sakit.
Saat berjalan di koridor rumah sakit, napasnya tertahan. Dia benar-benar takut melihat Jiang Jun terbaring di ranjang pasien, namun yang paling ditakutkannya bukanlah ketidakmampuan Jiang Jun berjalan selamanya, melainkan kekhawatiran—jika ini kenyataan, dengan kesombongan Jiang Jun, bagaimana mungkin dia bisa menerimanya di kemudian hari?
Ye Shuo datang menyambutnya dengan ekspresi tegang, "Nyonya, Direktur Jiang di dalam sudah tidur."
Dari ekspresi Ye Shuo, dia langsung menilai bahwa situasinya tidak sesuai hasil ideal. Hatinya menegang seperti senar yang hampir putus, suaranya gemetar tak terkendali saat bertanya, "Kapan ia siuman? Kondisi tubuhnya... bagaimana?"
Ye Shuo tiba-tiba memerah matanya—pemandangan langka di wajahnya. Saat itu, senar di relung hatinya seakan putus, menyisakan sakit yang menusuk. Padahal persiapan psikologis sudah lama dia lakukan.
"Direktur Jiang langsung menelepon Nyonya begitu siuman. Saat itu kondisi tubuhnya masih sangat lemah, tapi dia berusaha keras menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja di hadapan Nyonya..." kata Ye Shuo dengan suara tersekat.
Kabut air mata pun seketika mengaburkan pandangannya, membayangkan betapa sulitnya dia berusaha mempertahankan image itu saat itu.
“Bagaimana kondisi tubuh Jun?” Que Yan tak sabar bertanya.
Ye Shuo menjawab, “Maaf, Direktur Que... Direktur Jiang khawatir Anda masih tidak bisa menahan diri untuk memberitahu Nyonya tentang kondisinya, jadi saya tidak diizinkan memberitahu situasi tubuhnya kepada Anda...”
Que Yan melambaikan tangan, “Sudahlah... Saat aku menanyakan kondisi Jun, kau hanya bergumam tanpa kata. Aku sudah bisa menebak garis besarnya.”
Ye Shuo menunduk, dengan suara sengau berat, berbisik pelan, “Saat Direktur Jiang sadar, dia sudah menemukan kedua kakinya tak bisa digerakkan. Aku segera memanggil dokter untuk memeriksa. Dokter mengatakan mungkin racun dalam tubuh Direktur Jiang belum bersih total, tapi sekarang keinginan untuk membersihkannya sudah mustahil, karena racun sudah menyusup ke Neurotik...”
Mendengar itu, seluruh tubuhnya terhentak mundur, wajahnya pucat bagaikan kertas putih.
Que Yan juga terpaku di tempat, lama tak bisa menyadari kenyataan.
Ye Shuo memandang mereka, lalu melanjutkan, “Dokter bilang, 24 jam ke depan adalah waktu emas. Jika kedua kaki Direktur Jiang tetap tak bisa bergerak, di masa depan... Direktur Jiang mungkin harus menghabiskan waktunya di kursi roda.”
Que Yan tak kuasa menahan diri mencengkeram kerah baju Ye Shuo, berkata dengan kebengisan, “Kau yang bertugas menjaga Jun di sini, tapi membiarkan dokter tidak membersihkan racun dalam tubuhnya sampai tuntas?”
Ye Shuo tidak melawan sama sekali, lunglai bagai bola yang kempes, serak berkata, "Dokter sudah berusaha maksimal... Proses membersihkan racun VX sangat menyiksa, tubuh Direktur Jiang semakin lemah setiap kali proses pembersihan. Saat itu dokter pun tak bisa memastikan apakah racun dalam tubuh Direktur Jiang sudah bersih. Jika saat itu operasi pembersihan dilanjutkan, mungkin nyawa Direktur Jiang sudah melayang..."
Que Yan perlahan melepas genggamannya pada Ye Shuo, tetapi meninju tembok dengan keras.
Dia terpaku lama sekali baru tersentak, lemah bertanya pada Ye Shuo, "Bolehkah aku masuk melihatnya sekarang?"
Ye Shuo menjawab dengan hormat, "Bisa... Tapi dokter khawatir Direktur Jiang tak tahan dengan stimulan seperti ini, jadi diberi suntikan obat penenang dosis tepat agar tidurnya lebih nyenyak. Karena itu, mungkin Direktur Jiang belum akan sadar."
"Ya."
Dia perlahan mendorong pintu kamar pasien. Benar seperti kata Ye Shuo, Jiang Jun yang biasa mudah terbangun, kini terbaring tak bereaksi di ranjang.
Dia duduk diam di tepi ranjang, mengangkat tangan Jiang Jun dan menempelkannya perlahan di wajahnya.
Jiang Jun yang sedang tidur mengerutkan alis tampannya karena terganggu, tapi tak juga terbangun.
Memandangi fitur wajah tampannya yang tak asing lagi, bayangan sosoknya yang dulu tinggi hati, dingin, dan sombong membuat air matanya jatuh seperti mutiara giok yang putus talinya.
Dia menyesal...
Menyesal tak memenuhi syarat yang diajukan Mu Ying.
"Jika saat itu dia menyetujui syarat Mu Ying, meninggalkan Jiang Jun, pasti sekarang Jiang Jun dalam keadaan baik-baik saja..."
"Bagaimana ini?"
"Melihatnya dalam kondisi seperti ini, hati dia begitu pedih..."
"Kini asalkan dia selamat, asalkan dia baik-baik saja, apapun rela dia lakukan..."
