"Bab 430 Mengajukan Syarat"
"Semalaman menemani Jiang Jun, hingga fajar menyingsing pintu kamar pasien diketuk perlahan, dia membuka mata berkabut, baru sadar semalam tanpa disadari tertidur di tepi ranjang."
"Memandang wajah tidurnya yang masih tenang, barulah dia bangkit, perlahan membuka pintu kamar pasien."
"Di luar adalah Que Yan."
"“Tidurmu semalam pasti tidak nyenyak? Kau bisa kembali ke hotel untuk istirahat sebentar, saat Jun bangun nanti, akan kusuruh orang memanggilmu.”"
"Dia mengangguk, menoleh memandang Jiang Jun. “Tak kusangka kemarin saat sadar mengetahui kakinya tak bisa merasakan apa-apa, dia tetap bisa meneleponku dengan tenang.”"
"Que Yan mengikuti pandangannya ke arah Jiang Jun. “Inilah wujud peduli yang sesungguhnya.”"
"Dia menoleh, memandang Que Yan, “Kalau begitu aku ke hotel, kau jaga baik-baik dia.”"
"Que Yan mengangguk, “Cui Hao akan mengantarmu... Jangan lupa sarapan, jangan hanya memikirkan diri sendiri, ingat juga janin di perutmu.”"
“Aku tahu.”
……
"Jiang Jun memiliki hotel langganan di Kota H, letaknya hanya sepuluh menit berkendara dari rumah sakit. Sebelumnya saat menemani Jiang Jun ke Kota H, dia juga menginap di suite presidensial hotel tersebut."
Dia seorang diri duduk memeluk lutut di depan jendela kaca kamar hotel, memandang lesu lalu lintas sibuk di bawah.
Pada detik ini, tak ada yang tahu seberapa dalam kebenciannya terhadap diri sendiri.
Dia sangat menyesal, sungguh menyesal...
Mengapa dulu tidak menyetujui permintaan Mu Ying?
Jika di masa depan benar-benar tak bisa berdiri lagi, bagaimana pukulan berat ini bagi Jiang Jun yang selalu angkuh?
Begitu pula dengan pasangan Direktur Jiang, mereka belum mengetahui kondisi putranya. Bagaimana mereka akan menahan derita jika tahu?
Dering ponsel mengoyak keheningan kamar, menyadarkannya dari lautan kepedihan.
Melihat nama "Chi Yifeng" berkedip di layar, langsung dia melemparkan ponsel itu.
Dulu sempat terpikir untuk membujuk Chi Yifeng melepaskan dirinya, agar pria itu bisa bersahabat dengan Jiang Jun. Kini, harapan itu sudah pupus.
Situasi mengerikan ini mungkin bukan ulah langsung Chi Yifeng, tapi dialah katalisatornya.
Lelaki itu bukan lagi "Kak Feng" yang dikenalnya sejak kecil. "Kak Feng" asli takkan pernah melakukan hal keji yang memadamkan kemanusiaan begini.
Dengan mata terpejam, dia membiarkan dering ponsel terus mengganggu, tanpa berusaha menjawab.
Ketukan pintu berkumandang. Mengingat pesan Que Yan, tangannya refleks mengusap perut bagian bawah sebelum beranjak dari jendela.
Dingdong.
Ponsel kembali berbunyi dengan suara elektronik, secara insting dia melirik layar ponsel dan menemukan Chi Yifeng ternyata mengirim dua SMS padanya.
Penglihatan yang tajam membuatnya langsung melihat kata "Jiang Jun" yang terpampang di layar, khawatir Chi Yifeng punya niat buruk lagi, dia segera mengambil ponselnya.
Dua pesan yang muncul di layar masing-masing berisi——
Aku punya cara untuk memulihkan sensasi di kedua kaki Jiang Jun.
Kau tahu apa yang kuinginkan, jika sudah mempertimbangkan matang-matang, balas aku.
Dia menahan napas, dengan sengaja mengabaikan SMS lainnya, di pikirannya hanya tersisa empat kata "memulihkan sensasi" yang disebut Chi Yifeng, langsung menelepon Chi Yifeng.
"Aku tahu kau pasti akan membalas setelah membaca SMS, tapi tak kusangka kau langsung menelepon secepat ini." Suara Chi Yifeng terdengar mendesah. "Sepertinya perasaanmu pada Jiang Jun memang sangat mendalam."
"Jangan berbelit-belit! Katakan, kau benar bisa memulihkan sensasi di kaki Jun?" suaranya terdengar panik.
Chi Yifeng kembali dengan nada serius, "Ya, aku bisa membuat Jiang Jun tak perlu lagi menggunakan kursi roda. Tapi syarat yang kuajukan, bisakah kau terima?"
Baru sekarang dia teringat SMS lainnya tadi, terdiam sejenak sebelum menjawab dingin, "Apa maumu?"
"Aku ingin kau bersamaku." Jawab Chi Yifeng blak-blakan.
Dia menyeringai sinis, "Bisa kau terima aku yang sedang mengandung anak orang lain bersamamu?"
Chi Yifeng berkata dengan suara berat, "Sejak momen kita bertemu waktu kecil dulu, aku sudah menetapkanmu sebagai satu-satunya dalam seumur hidupku. Jadi, aku tidak peduli kau pernah bersama Jiang Jun. Janin di perutmu nanti juga akan kanggap sebagai anak kita. Yang kuminta hanyalah kau ada di sini bersamaku, agar aku bisa melihatmu setiap saat."
"Kau benar-benar gila." Dia mengejek sambil mengernyitkan hidung.
Nada bicara Chi Yifeng tetap datar tanpa perubahan, "Aku tidak gila. Aku hanya memaksakan diri untuk mendapatkan yang kuinginkan."
Tatapan dinginnya tertuju pada jendela kaca, "Jika kau bisa membuat kaki Jiang Jun kembali normal, tentu aku akan berjanji padamu demi dia."
Chi Yifeng mendesah, "Mengapa kau sengaja mengatakan hal-hal seperti ini untuk membuatku kesal?"
Ekspresinya tetap kosong, tanpa jawaban.
Chi Yifeng melanjutkan dengan kelembutan, "Aku ingin kau bercerai dengan Jiang Jun, lalu pergi bersamaku ke Amerika Serikat untuk tinggal di sana selamanya."
Suaranya dingin menusuk, "Kau pikir dengan janji bisa menyembuhkan kakinya, aku akan percaya begitu saja?"
Chi Yifeng terkecil tipis, lalu berkata serius, "Faktanya, racun yang ditahan Jiang Jun untuk ayahnya bukan sekadar VX neurotoksin. Ada racun neurotoksin lain yang tercampur di dalamnya. Jadi meski semua VX di tubuhnya sudah dibersihkan, dia tetap akan lumpuh."
Terkejut, dia bertanya, "Apa yang kau katakan benar?"
Chi Yifeng tertawa pendek, "Kalau aku sudah mau bernegosiasi denganmu, tentu tak perlu menipu. Lagipula kau bisa memverifikasi sendiri."
Dia buru-buru bertanya, "Apa jenis racun saraf lainnya?"
Mengapa bahkan Profesor Su tidak bisa mendeteksinya?
Chi Yifeng berkata dengan tenang, "Racun saraf jenis ini belum ada preseden di dalam negeri, wajar saja tidak terdeteksi. Namun efeknya lebih lemah dibandingkan VX. Jika menyebabkan kelumpuhan, cukup disuntikkan penawar yang sesuai untuk menetralisir sepenuhnya. Pasien akan pulih normal setelah masa pemulihan."
Dia menyatakan keraguan, "Bagaimana aku tahu kau tidak berbohong? Lagipula, sekalipun racun ini dinetralisir, bagaimana jika masih ada sisa VX dalam tubuh Jiang Jun?"
Chi Yifeng menjawab dengan yakin, "Kebenaran perkataanku bisa diverifikasi oleh ahli Amerika. Mengenai sisa VX dalam tubuh Jiang Jun, aku tidak bisa memastikan - bahkan ahli medis pun tak berani. Tapi jika kelumpuhannya disebabkan racun jenis lain, kau akan kehilangan kesempatan terakhir bila menolak transaksiku."
Artinya, dia harus bertaruh bahwa kelumpuhan Jiang Jun disebabkan racun lain. Tapi jika ternyata masih ada sisa VX, obat tak mempan menyembuhkannya.
Chi Yifeng tahu dia sedang bimbang, lalu berkata santai, "Pilihan ada di tanganmu. Tapi percayalah, yang akan kau temukan hanyalah jejak racun saraf jenis lain - jenis pastinya takkan pernah terungkap."
Dia paham ini bukan kebohongan. Mustahil Chi Yifeng begitu yakin bernegosiasi andai itu dusta.
Menutup mata sejenak, dia berkata, "Aku perlu waktu untuk mempertimbangkan."
Chi Yifeng tersenyum, "Ini wajar... Kuberi kau dua hari. Bisa juga kau gunakan waktu ini untuk memverifikasi apakah masih ada racun yang kusebut di tubuh Jiang Jun."
Tanpa melanjutkan percakapan dengan Chi Yifeng, ia langsung memutuskan telepon.
Tiba-tiba, ponselnya berdering lagi.
Que Yan yang menelepon. "Pelayan hotel bilang tidak ada jawaban saat mengetuk pintumu..."
Ia buru-buru memotong ucapan Que Yan, "Aku sedang menuju rumah sakit. Segera hubungi pakar otoritas racun saraf internasional ke Kota H..."
Bab
