Bab 441 Penyelesaian
"Siapa Tuan Guan ini? Masak sampai disebut tamu penting olehmu?" tanya Ye Shuo skeptis.
Profesor Su melirik pria muda di sofa, lalu menatap Jiang Jun. Akhirnya ia menunduk dan berkata, "Direktur, setelah berbincang dengannya, mungkin Anda bisa menebak siapa dia... Saya permisi dulu."
Ye Shuo tak menerima sikap berbelit-belit Profesor Su. Ia menggenggam lengan profesor itu, suara tegasnya terdengar, "Kenapa bicaranya plin-plan? Jelaskan jelas!"
Ekspresi Profesor Su menunjukkan kesulitan.
Ye Shuo hendak mendesak lebih jauh, saat itu Jiang Jun melambaikan tangan.
Ye Shuo langsung melepas genggaman, mundur ke samping.
Kaki panjang Jiang Jun yang terbungkus celana bahan perlahan melangkah mendekati pria muda itu.
Mendengar derap langkah, pria itu tetap tak bangun. Ia hanya memerintah Mu Ying di sampingnya, "Buka anggur merah yang kubawa. Tuangkan untukku dan Direktur Jiang."
Mu Ying menatap Jiang Jun dengan kedua matanya, lama setelah itu baru tersadar dengan ucapan pria itu, lalu perlahan bangkit dari sofa.
Jiang Jun duduk berseberangan dengan pria itu, saling bertatapan.
Mu Ying membuka botol anggur merah yang dibawa pria itu, menuangkan dua gelas, lalu berjalan perlahan sambil menyerahkan satu gelas kepada pria muda itu dan satu gelas lagi kepada Jiang Jun. Saat menyerahkan anggur kepada Jiang Jun, Mu Ying memandangnya dalam-dalam.
Jiang Jun dengan sengaja mengabaikan tatapan Mu Ying. Setelah mengocok anggur perlahan, ia menyesap sedikit lalu berkata, "Château Lafite 1982, di seluruh dunia tak lebih dari sepuluh botol. Aromanya memang luar biasa."
Pria muda itu juga mengangkat gelasnya, menikmati anggur sejenak sebelum tersenyum, "Jika Direktur Jiang bilang enak, aku lega. Aku sempat khawatir anggur ini kurang pantas untuk permintaan maaf."
"Sayangnya lambungku sensitif. Istriku melarangku minum banyak anggur. Harap maklum." Usai berkata, Jiang Jun meletakkan gelasnya di samping, tetap tenang menatap lawan bicaranya.
Pria muda itu menyesap lagi anggurnya, tersenyum perlahan, "Kabarnya Direktur Jiang sangat menyayangi istrinya. Tampaknya rumor itu benar adanya."
Jiang Jun justru terlihat antusias, menyandarkan tubuhnya ke sofa sambil menyesuaikan posisi duduk, berkata dengan ekspresi setengah tertawa, "Dunia luar juga menggambarkan Tuan Guan sebagai sosok berpenampilan sangar. Nyatanya, rumor itu sama sekali tak sesuai."
Pria muda itu mendengar dan tertawa terbahak-bahak, "Direktur Jiang sangat berkemampuan, pantas saja bisa mengembangkan kelompok kecil tak ternama menjadi grup nomor satu di Asia dalam hitungan tahun, Guan sangat mengagumi."
Jiang Jun hanya tersenyum, "Tuan Guan bisa datang ke sini sendirian, Jiang juga sangat mengagumi."
Ye Shuo yang berdiri di samping sama sekali bingung, karena dari dialog antara Jiang Jun dan pria muda itu, ia tetap tak bisa menebak status pria muda tersebut.
Saat itu, pria muda itu meletakkan gelas di tangannya, menoleh memandang Mu Ying di sampingnya, dengan suara lembut berkata, "Xiao Ying, minta maaf pada Direktur Jiang."
Mu Ying menatap Jiang Jun lama sekali, namun tak kunjung bersuara.
Pria muda itu kembali berkata dengan ramah, "Xiao Ying, dengarkan kata-kataku."
Tiba-tiba mata Mu Ying memerah, di balik sorot matanya terlihat jejak luka, bersuara parau, "Sejak kecil aku punya banyak pelamar, tapi tak pernah kupedulikan... Bukan penampilanmu yang kusukai, tapi kemampuannya dan caramu memperlakukan Gu Qingyou... Tatapanmu setiap kali memandang Gu Qingyou selalu membuatku cemburu..."
Tatapan datar Jiang Jun tetap mengarah ke depan, tak tersentak sedikitpun oleh perkataan Mu Ying.
“Aku tak tahu mengapa nasib Gu Qingyou begitu baik, bisa bertemu denganmu yang begitu menyayanginya... Awalnya aku tidak berniat merusak hubunganmu dengannya, tapi dia dan kakakku sudah bertunangan sejak kecil. Dia harus membalas persahabatan ini dengan kakakku, karena itulah timbul sedikit nafsu dalam hatiku terhadapmu... Tapi tak kusangka, bahkan saat Dark Angel memaksamu, kau tetap tak mau meninggalkan Gu Qingyou. Apakah di hatimu, nyawamu sendiri lebih berharga daripada Gu Qingyou?”
Jiang Jun akhirnya melirik Mu Ying, namun dengan sikap acuh tak acuh, berkata tenang, "Ya, dia lebih berharga daripada nyawaku."
Mendengar itu, Mu Ying limbung seketika, tubuhnya lunglai terjatuh di lantai kayu.
Jiang Jun memandang Mu Ying tanpa sedikitpun rasa kasihan, tatapannya bahkan memancarkan kebengisan siap mengejar pertanggungjawaban atas luka yang ditimbulkan Mu Ying pada Gu Qingyou.
Mu Ying terlihat sangat menderita, air mata berlinang-linang jatuh sambil bergumam sendiri, "Ini pertama kalinya aku menyukai seseorang, mengapa Tuhan memperlakukan saya seperti ini?"
Pria muda itu memandangi Mu Ying yang wajahnya basah oleh jejak air mata, raut wajahnya membeku. "Bangun."
Namun Mu Ying mengabaikan perkataan pria muda itu, air mata tetap deras mengalir.
Pria muda itu pun bangkit dari sofa, mengangkat tubuh Mu Ying dari lantai.
Dengan hati remuk redam, Mu Ying menyandar di pangkuan pria muda itu. Bola matanya yang buram oleh air mata memancarkan tatapan kosong.
Pria muda itu menoleh ke Jiang Jun, dengan senyuman, berkata demikian, "Direktur Jiang, terkait luka yang diterima Nyonya Anda, Mu Ying memang bersalah, tetapi akar penyebabnya adalah pengawasan saya yang kurang ketat... Saya telah menindak pihak terkait, ini sebagai pertanggungjawaban pada Anda. Mengenai permintaan maaf Mu Ying ini, saya akan membawa Mu Ying mengunjungi kediaman Anda di waktu yang tepat. Saya harap Direktur Jiang bisa menganggap perkara ini selesai, sebagai bentuk penghargaan pada saya."
Jiang Jun bangkit dengan penuh ketenangan, wajah tampannya memancarkan kelembutan dan keanggunan. "Tuan Guan bercanda... Di usia Mu Ying yang baru mekar perasaannya, tentu aku tidak akan mempermasalahkannya. Permintaan maaf dan kunjungan di kemudian hari tidak diperlukan. Istriku selalu murah hati."
Pria muda itu tersenyum, "Baiklah... Senang berkenalan, sampai jumpa."
Jiang Jun mengangguk, "Senang berkenalan, sampai jumpa."
Pria muda itu membopong Mu Ying, langsung meninggalkan kantor Profesor Su, hanya menyisakan bayangan tubuh yang sangat anggun dan berwibawa.
Ye Shuo mendekati Jiang Jun setelah pria muda itu pergi, bertanya dengan bingung, "Direktur Jiang, apakah kita akan melepaskan Nona Mu begitu saja?"
Jiang Jun menyelipkan kedua tangannya ke saku celana, sosok jangkungnya berdiri tegas di depan jendela kaca, berkata dengan datar, "Ye Shuo, tahukah kau siapa orang ini?"
Ye Shuo menjawab dengan suara berat, "Pasti dialah orang di belakang yang membantu Nona Mu mengancam Cui Hao... Dengan satu perintah dari Direktur, saya bisa membuatnya takkan pernah keluar dari rumah sakit."
“Benarkah？”Jiang Jun menoleh ke belakang, tersenyum melihat Ye Shuo. “Dia bukan orang di balik bantuan untuk Mu Ying, yang membantu Mu Ying adalah orang yang terkait dari mulut orang tadi... Dia pasti tidak akan melanggar prinsip Dark Angel.”
Mendengar itu, Ye Shuo menunjukkan ekspresi sangat bingung, “Direktur Jiang, kalau begitu dia...”
Jiang Jun dengan rileks menarik sudut bibirnya, lalu perlahan berkata, “Dia adalah pembuat prinsip itu.”
Ye Shuo awalnya membeku, di detik berikutnya matanya melotot seperti lonceng tembaga, “Pembuat prinsip?”
Jiang Jun tidak menjawab lagi, tersenyum keluar dari kamar pasien.
Ye Shuo tidak mengikuti Jiang Jun, tetap membeku di tempatnya lama sekali, bergumam pelan, “Dark Angel... Ya ampun... Dia adalah...”
