Bab 473 Masih Ada yang Disembunyikan?
Saat ini Chi Yifeng sedang bersandar di tepi ranjang, dadanya masih dibalut perban tebal, dengan infus masih menempel di lengannya.
Bibi Shu langsung tegang melihat pemandangan ini, bergegas mendekat. "Lukamu belum sembuh, bagaimana bisa duduk seperti ini?"
Namun Chi Yifeng sama sekali tidak mengizinkan Bibi Shu mendekat. Dia menyuruh dua bodyguard menghalangi jalan, memaksa Bibi Shu tetap di tempatnya.
"Kondisiku bukan urusanmu... Cukup katakan, mengapa Qingyou tidak datang? Pesan apa lagi yang dia suruh kau sampaikan?" Sorot mata Chi Yifeng yang menyipit menatap sinis, suaranya terdengar dingin menggigit.
Kilatan luka hati terlihat di balik sorotan mata Bibi Shu. "Xiao Feng..."
Chi Yifeng langsung murka, "Jika kau berani memanggilku seperti itu lagi, mereka akan segera mengusirmu keluar!"
Mendengar itu, air mata mengalir perlahan di mata Bibi Shu, tapi bibirnya tetap terkunci.
Chi Yifeng kehilangan kesabaran, "Kutanya lagi - mengapa Qingyou tidak bisa menemuiku? Pesan apa yang harus kau sampaikan?"
"Bibi Shu melakukan beberapa kali tarikan napas dalam-dalam sebelum akhirnya bisa mengendalikan emosinya, lalu berkata jujur, 'Qingyou bilang padaku bahwa Direktur Jiang tak ingin dia menemuimu. Dia tidak ingin Direktur Jiang khawatir, akhirnya memutuskan untuk tidak menemuimu... Adapun perkataannya yang asli adalah——Kak Feng yang dikenalnya dulu takkan pernah melukai Xiao You. Jadi, Xiao You berharap ia tetap menjadi Kak Feng yang dulu dikenal.'"
Chi Yifeng terdiam lama di ranjang setelah mendengar ucapan Bibi Shu, bibirnya yang agak pucat terkunci kencang bagai garis lurus.
"Aku benar-benar berharap kau bisa mendengarkan nasihat Qingyou, jangan terus bersikap keras kepala... Qingyou dan Direktur Jiang saling mencintai, Direktur Jiang selalu merawatnya dengan sempurna. Jika kau benar-benar menginginkan kebahagiaan Qingyou, bukankah seharusnya kau memuluskan jalan mereka?" Bibi Shu berbicara dengan nada seorang ibu yang penuh kebijaksanaan.
Chi Yifeng tiba-tiba mengepal tinjunya dan menghantam tembok dengan keras.
Pukulan ini membuat jarum infus di pergelangan tangannya menyedot darah balik ke dalam tabung. Cairan infus yang semula jernih dan transparan tiba-tiba berubah merah darah, mirip pembuluh darah manusia.
Dua bodyguard yang melihat kondisi Chi Yifeng sempat tertegun sejenak, memberi kesempatan pada Bibi Shu untuk mendekati ranjang.
Saat seorang bodyguard hendak mencegahnya, Bibi Shu sudah duduk di tepi ranjang dan menggenggam tangan Chi Yifeng. "Xiao Feng, jangan begini... Lukamu belum sembuh, kau..."
Chi Yifeng bahkan tak ragu sedikit pun, langsung melepas genggaman tangan Bibi Shu, berkata, "Kau keluar dari sini!"
Bibi Shu menatap Chi Yifeng dengan ekspresi terkejut dan tak bisa menerima, "Xiao Feng..."
Chi Yifeng menatap tajam Bibi Shu dengan dingin, melontarkan kata-kata tanpa ampun, "Meski kau telah memberiku segudang alasan keterpaksaan, yang kusadari hanya satu kenyataan——di masa lalu kau membuangku ke panti asuhan dengan kejam, dan selama bertahun-tahun tak pernah berniat mencariku."
"Aku tinggal di sebelah panti asuhan itu hanya untuk bisa memantaumu, tapi kemudian kau tiba-tiba menghilang dari sana...Arsipmu pun lenyap...Aku terus mencarimu, sayangnya tak pernah berhasil..." Bibi Shu menjelaskan sambil bermandikan air mata.
Chi Yifeng mendengus dingin, "Kita berada di kota yang sama. Jika benar ada niat, tentu kau sudah menemukanku. Ini membuktikan ketidakpedulianmu..."
"Aku..." Bibi Shu bergegas membela diri.
Chi Yifeng memotong ucapannya, "Mu Rong, usir dia."
"Xiao Feng..." Isak tangis Bibi Shu pecah.
Mu Rong yang baru masuk dari luar akhirnya memerintahkan dua bodyguard mengantar Bibi Shu keluar.
Setelah kepergian Bibi Shu, Chi Yifeng lelah mencubit pangkal hidungnya.
Melihat hal itu, Mu Rong menunjukkan kepedulian, "Yifeng, kondisimu baru pulih, sebaiknya beristirahatlah."
Chi Yifeng melepas tangannya dari kening, tatapan matanya yang sebelumnya redup berubah tajam, suaranya berat, "Xiao You sebenarnya sudah setuju untuk menemuiku, tapi karena dihalangi Jiang Jun, akhirnya dia hanya menyuruh Bi Shufen menyampaikan pesan... Menurut penilaianku, alasan Jiang Jun menghalangi Xiao You menjengukku kali ini bukan karena khawatir akan keselamatannya. Lagipula, Jiang Jun lebih tahu daripada siapa pun bahwa aku sama sekali tidak akan melukai Xiao You. Meski ada anak buah Jiang Jun yang mengawal, aku tetap tidak mungkin membelenggu atau mengikat Xiao You. Tapi Jiang Jun tetap menghalanginya, sepertinya ada tujuan lain."
Mu Rong mengerlingkan matanya dengan licik, "Apakah Yifeng curiga... bahwa Direktur Jiang tahu tentang urusanku menemui Sheng Jingchuan?"
Wajah Chi Yifeng muram, nada dinginnya menusuk, "Mungkin memang karena itu. Harus kau ingat, anak buah Jiang Jun tak boleh diremehkan. Kalau bukan karena itu, dengan pemahamanku tentang Xiao You, dia pasti bisa meyakinkan Jiang Jun. Kecuali Jiang Jun bersikeras melarang."
Mu Rong mengerutkan alisnya, "Tapi aku sudah sangat berhati-hati, aku..."
Chi Yifeng memotong dengan tak sabar, "Sudah kukatakan, beberapa anak buah Jiang Jun bukanlah orang sembarangan."
Mu Rong ragu-ragu bertanya, "Jika Yifeng tidak bisa bertemu Nona Gu, bagaimana caranya memberitahukan situasi Sheng Jingchuan padanya? Agar dia tahu penyembunyian Jiang Jun?"
Chi Yifeng menyipitkan matanya yang tajam bagai bintang malam, berkata dengan suara dingin, "Alasan aku langsung mengajak Qingyou setelah kau ceritakan soal Sheng Jingchuan, karena takut Jiang Jun curiga kalau ditunda terus. Tapi tak kusangka, orang-orang Jiang Jun masih terus mengawasimu ketat bahkan saat aku tak sadarkan diri... Hasil seperti inilah yang selalu kutakuti."
"Lalu apa rencanamu selanjutnya?" tanya Mu Rong.
Chi Yifeng bersandar di tepi ranjang sambil menghela napas. "Biar aku pikirkan lagi... Karena Jiang Jun sudah tahu tujuan aku menemui Qingyou, kalau tak cari cara sempurna untuk bertemu, mustahil aku bisa mendekatinya lagi."
Mu Rong mengangguk.
Setelah dokter selesai memasang infus di pergelangan tangannya, Chi Yifeng bertanya lagi, "Bagaimana perkembangan Jiang Group dan Feist selama aku koma?"
Mu Rong menjawab jujur, "Saat ini Grup Feist dan Jiang Group sudah masing-masing menang sekali tender. Siapa yang menang tender ketiga akan menguasai proyek NT... Tapi posisi Feist lebih baik karena menurut info internal pemerintah Inggris, mereka lebih memilih kerja sama dengan grup Eropa daripada Jiang Group. Jadi di tender ketiga, pasti Feist yang menang."
Chi Yifeng menggelengkan kepala, suaranya penuh keyakinan dingin. "Kau pikir Jiang Jun tipe orang yang pasrah? Mustahil. Sebelum tender ketiga, dia pasti sudah menyiapkan cara untuk menang."
Mu Rong kebingungan, "Tapi proyek ini milik pemerintah Inggris. Selama pemerintah Inggris tidak mau memberikannya ke Jiang Group, mungkinkah Jiang Group bisa membuat pemerintah Inggris mengubah pendirian? Meski kemampuan Jiang Jun sangat hebat, dia takkan sanggup mengubah keputusan seluruh pemerintah Inggris."
Mata suram Chi Yifeng menyiratkan kedalaman, "Jiang Jun tidak pernah kalah. Jadi, kali ini pun dia takkan mudah menyerah... Yang ingin kuketahui, cara apa yang akan dia gunakan untuk memenangkan proyek ini?"
Mu Rong teringat sesuatu, "Oh iya, hari ini Mu Ying bertemu Nona Gu di Perusahaan Ekonomi Chenling. Kebetulan Paman mengirim orang untuk membawa Mu Ying yang menolak menikah kembali ke AS, tapi diselamatkan oleh Nona Gu..."
Chi Yifeng mengerutkan kening, "Kau bilang Xiao You menolong Mu Ying?"
Mu Rong mengangguk, "Ya... Jika tidak, Mu Ying sudah dalam pesawat menuju AS sekarang."
Chi Yifeng terkejut, "Sejak kapan hubungan Xiao You dan Mu Ying jadi sedekat ini?"
Mu Rong menjawab jujur, "Aku juga tak tahu... Belakangan ini jarang menghubungi Mu Ying."
Chi Yifeng segera memerintahkan, "Segera hubungi Mu Ying. Katakan aku ingin bertemu."
