Bab 474 Mencari Bantuan Nyonya Jiang Dong
Kantor cabang kecil Kelompok Jiang di London, ruang Direktur Utama.
Jiang Jun duduk di belakang meja kerja dengan ekspresi sangat serius, memandangi beberapa orang yang gemetaran berdiri dihadapannya.
“Jangan lagi menunjukkan penawaran ambigu seperti ini padaku, yang aku butuhkan adalah data yang matang.”
Beberapa orang di seberang yang mendengar ucapan Jiang Jun gemetar ketakutan, akhirnya serempak menjawab, "Baik."
Mereka adalah tim yang bertanggung jawab atas perencanaan dan koordinasi proyek NT di kantor pusat Kelompok Jiang. Setelah melihat tidak ada instruksi lain dari Jiang Jun, mereka segera meninggalkan kantor sambil memeluk dokumen di tangan.
Setelah mereka pergi, mata hitam yang dalam milik Jiang Jun memancarkan ketajaman, suara dinginnya mengeluarkan, "Semuanya hanya pengambil gaji tanpa kontribusi!"
Ye Shuo yang berdiri di samping, memahami suasana hati Jiang Jun yang sedang buruk, memilih diam seribu bahasa.
Tatapan tajam Jiang Jun tiba-tiba beralih ke Ye Shuo, nada bicaranya sedikit mencair, "Sudah menelepon Cui Hao?"
Ye Shuo melangkah maju, berdiri di depan meja kerja, buru-buru melapor, "Hamba sudah menghubungi Cui Hao. Cui Hao mengatakan dia telah bertanya pada Bibi Shu, Chi Yifeng tidak mengatakan apapun padanya."
Kerutan di kening Jiang Jun sejak tadi perlahan menghilang, suaranya datar, "Ingatkan Cui Hao, apapun orang yang ditemui Qingyou atau kata yang diucapkannya belakangan ini, harus dilaporkan padaku secara detail."
Ye Shuo membungkuk hormat, "Baik."
Jiang Jun bersandar di kursi kerjanya, merenung sejenak, kemudian bergumam, "Sheng Jingchuan ini sepertinya sama sekali tidak mengindahkan peringatanku!"
Ye Shuo dengan waspada bertanya, "Direktur Jiang, apakah perlu hamba mengingatkan Sheng Jingchuan lagi?"
Di mata Jiang Jun yang dalam, membara api redup, suaranya memberat, "Sheng Jingchuan sudah bocorkan info ke orang Chi Yifeng, buat apa lagi peringatan?"
Mendengar ini, Ye Shuo tak berani bersuara.
Sorot mata hitam Jiang Jun menyiratkan kelicikan. Amarah menghilang, digantikan oleh kedalaman. "Sepertinya jika tak benar-benar beri peringatan ke Sheng Jingchuan, ia akan semakin arogan!"
……
Hotel.
Melihat Bibi Shu yang bersandar di tepi ranjang sambil meneteskan air mata diam-diam, hati Gu Qingyou terus terkoyak.
Tak disangka pertemuan Bibi Shu dengan Chi Yifeng kali ini malah membuatnya terluka oleh kata-kata lebih keji.
Tak ada yang lebih paham kebaikan Bibi Shu selain dirinya. Bagaimana mungkin Chi Yifeng bisa menggambarkan Bibi Shu sebagai orang tanpa darah dan daging?
"Qingyou, kau tidak perlu menemaniku, biarkan aku menyendiri!" desis Bibi Shu dengan suara tersekat.
Ia tahu saat sedih, seseorang memang butuh kesendirian. Bangkit dari tepi ranjang, tatapannya penuh rasa sakit. "Baik, Anda istirahat dulu. Nanti aku panggil untuk makan malam."
Bibi Shu menahan sekat di leher, mengangguk pelan.
Barulah ia berbalik meninggalkan kamar.
……
Nyonya Jiang sudah menanti di pintu. Melihatnya keluar, bertanya penuh perhatian, "Bagaimana kondisi Bibi Shu?"
Ia mendesah pasrah, berkata sejujurnya, “Kali ini Chi Yifeng tidak hanya mengusir Bibi Shu, tapi juga mengucapkan kata-kata kejam padanya. Bibi Shu sangat tangisi, mungkin butuh waktu lama untuk tenang.”
Kening Nyonya Jiang Dong berkerut kencang, “Chi Yifeng ini benar-benar... Dulu Bibi Shu berani bekerja sama pura-pura mati demi membantunya mengejar kau, masa sekarang masih merasa ibu ini tidak peduli?”
“Kita tidak berada di posisi Chi Yifeng,” katanya terharu, “Mungkin sulit memahami perasaannya. Tapi kesalahpahamannya terhadap Bibi Shu memang kenyataan.”
“Lalu harus bagaimana ini?” tanya Nyonya Jiang Dong dengan khawatir.
Dia menggelengkan kepala, "Aku juga tidak tahu."
Nyonya Jiang Dong melanjutkan, "Kondisi tubuh Bibi Shu memang sudah lemah, jika terus bersedih seperti ini... Aku khawatir Bibi Shu akan sulit bertahan."
Dia menarik napas dalam-dalam, tiba-tiba menatap tajam Nyonya Jiang Dong.
Nyonya Jiang Dong membeku karena tatapannya, bertanya dengan bingung, "Ada apa?"
Dengan tegas dia berkata, "Ibu, jika masih ada satu orang di dunia ini yang bisa membujuk Chi Yifeng, menurutku orang itu adalah aku."
Nyonya Jiang Dong tidak mengerti maksudnya, ekspresi wajahnya semakin bingung. "Qingyou, jelaskan lebih jelas..."
Dia menarik Nyonya Jiang Dong ke balkon terbuka suite hotel, berkata dengan sangat waspada, "Ibu, aku ingin pergi membujuk Chi Yifeng."
Mendengar, Nyonya Jiang Dong mengerutkan alis, "Tapi Jun'er bukannya tidak ingin kau menemuinya?"
Dia mengangguk, "Jiang Jun khawatir akan keselamatanku, takut Chi Yifeng membahayakan diriku. Tapi Bu... Chi Yifeng sama sekali tidak akan menyakitiku."
Nyonya Jiang Dong juga bukan orang yang lamban, memandanginya dengan tatapan penuh pertanyaan, "Qingyou, kalau kau bilang begitu padaku, apakah maksudmu..."
Dengan tak sabar dia menyambung ucapan Nyonya Jiang Dong, "Ya, aku ingin Ibu membantu agar aku bisa menemui Chi Yifeng."
Seketika tubuh Nyonya Jiang Dong membeku. "Qingyou..."
Dia merangkul bahu Nyonya Jiang Dong, berkata dengan tegas, "Bu, Ibu tahu karakternya. Kalau bukan yakin Chi Yifeng takkan melukai diriku, aku takkan mengambil risiko sekecil apapun untuk menemuinya. Jadi tolong izinkan aku bertemu dengannya."
Nyonya Jiang Dong menepuk tangan anaknya, berkata penuh kasih, "Tapi Jun'er tak setuju kau menemuinya. Pasti ada alasan tertentu."
Dengan sungguh-sungguh dia menjawab, "Jun tak mau aku bertemu Chi Yifeng bukan karena takut bahaya. Dia cuma tak ingin aku berurusan lagi dengan orang itu. Tapi Bu tahu, Bibi Shu memperlakukanku seperti anak sendiri. Melihat kesedihannya sekarang, hati ini merasa sangat bersalah. Aku ingin mendamaikan mereka berdua."
"Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu? Bagaimana aku menghadapi Jun'er?" Nyonya Jiang Dong terlihat sangat bimbang.
“Tidak, aku tidak akan kenapa-kenapa, aku janji pada Ibu... Tapi jika Ibu masih ragu, beri aku waktu dua puluh menit saja.” Dia berusaha meyakinkan, “Jika dalam dua puluh menit aku belum selesaikan pembicaraan dengan Chi Yifeng, Ibu bisa beri tahu Jiang Jun. Aku yakin saat itu, bahkan jika Chi Yifeng mau berbuat sesuatu, Jiang Jun pasti bisa datang tepat waktu.”
Nyonya Jiang Dong menghela napas pasrah, “Melihat kondisi Bibi Shu seperti ini, hatiku memang tidak tega... Tapi membantu tanpa sepengetahuan Jun'er, pasti akan membuatnya marah nanti.”
Dia menatap langsung ke mata Nyonya Jiang Dong, memohon, “Ibu, selama aku selamat, Jiang Jun tidak akan menuntut... Nanti juga akan kukatakan bahwa semua ini permintaanku pada Ibu.”
“Qingyou, Ibu bukan takut menanggung konsekuensi, tapi khawatir kau dalam bahaya...” Nyonya Jiang Dong masih ragu.
Dia menggelengkan kepala keras-keras, berkata sungguh-sungguh, “Aku tidak akan dalam bahaya. Jika benar-benar terjadi sesuatu, Ibu lakukan saja seperti yang kukatakan tadi.”
Setelah lama berpikir, Nyonya Jiang Dong akhirnya mengangguk, “Sebagai sesama ibu, aku juga bisa memahami perasaan Bibi Shu saat ini... Baiklah, Qingyou, bagaimana caranya ibu membantumu?”
Senyuman segera merekah di wajahnya, berbisik lembut, “Aku ingin menemani Ibu berbelanja besok, lalu...”
