BAB 481 YARU MEMBERITAHU RAHASIA
Pagi yang dipenuhi kicau burung dan aroma wangi bunga, dia terbangun dari tidur pulas.
Melihat orang di sampingnya masih tertidur, dengan hati-hati dia melepaskan tangan yang memeluknya. Sayangnya, gerakan itu tetap tercium, membuat pelukan itu semakin erat.
"Mau ke mana?"
Suara mengantuknya bergumam.
Dia memutar tubuh, memandangi wajahnya yang seperti anak kecil saat tidur. "Aku mau buat sarapan," katanya lembut.
"Bukannya ada koki?"
Benar. Koki bintang lima hotel ini selalu siap melayani mereka.
Dia mencubit hidung mancungnya, bergumam, "Koki sini cuma bisa masak makanan Barat... Ayah, Ibu, dan Bibi Shu kurang suka. Aku mau masak masakan Tionghoa sederhana."
"Jangan. Ibu yang akan masak..." Jiang Jun masih enggan melepas pelukan.
Dia merasa ia seperti anak kecil yang kekanak-kanakan, dengan gemas mengangkat lengannya. "Kondisi Mama juga tidak baik, aku ingin beberapa hari ini aku saja yang menyiapkan sarapan…"
"Qingyou…"
"Sayang…" Dia mencium pipinya dengan manis. "Nanti kubangunkan kau untuk sarapan."
Jiang Jun tampak tak berdaya, perlahan melepaskan pelukannya.
Ia merapikan piyamanya, perlahan bangkit, membantu merapikan piyama suaminya sebelum turun dari ranjang.
……
Satu jam kemudian, Gu Qingyou kembali ke kamar.
Saat ini Jiang Jun sudah selesai mandi, berganti pakaian, sedang mengenakan arloji.
Ia menghampirinya, berbisik lembut, "Sarapan sudah siap, makan dulu sebelum ke perusahaan."
Jiang Jun memasang arloji, secara natural merangkul pinggangnya, "Nanti akan kusuruh Ye Shuo cari koki yang bisa masak mi, besok tak perlu repot memasak sendiri."
"Ribet sekali…" gumamnya.
Jiang Jun mengusap hidungnya, "Jika membuatmu lelah, itu baru masalah."
Ia menggeleng, "Aku tak lelah, menurutku istri menyiapkan sarapan untuk suami adalah kebahagiaan."
Jiang Jun tersenyum, menunduk untuk menciumnya.
Tiba-tiba dering ponsel berbunyi.
Jiang Jun mengeluarkan ponsel dari saku jas, menjawab dengan kesal, "Ada apa?"
Gu Qingyou yang sedang bosan, merapikan dasi suaminya dengan lebih rapi.
“Aku sudah tahu, kira-kira seperempat jam lagi sampai ke perusahaan.” Setelah berkata demikian, Jiang Jun langsung mengakhiri telepon.
Gu Qingyou bertanya, “Kau sudah mau ke kantor?”
Jiang Jun melingkari pinggangnya sambil menuju pintu kamar, berkata dengan manis, “Sarapan yang istri siapkan dengan begitu hati-hati untukku, mana mungkin aku pergi tanpa makan? Aku akan habiskan sarapan buatanmu dalam lima menit, lalu sepuluh menit berikutnya untuk ke kantor...”
Gu Qingyou tertawa kecil, bergumam, “Aku lihat bagaimana kau menghabiskan sarapanku dalam lima menit...”
……
Setelah sarapan, Jiang Jun pergi ke cabang kecil perusahaan.
Besok akan menjadi tender terakhir untuk Proyek NT, persiapan harga dasar tender ketiga kalinya dari Jiang Group juga sudah memiliki data yang matang.
Jiang Jun duduk di belakang meja kerja, setelah melihat penawaran tertinggi dari bawahannya, keningnya akhirnya tak lagi berkerut, “Kali ini penawaran dilakukan cukup baik, yakin bisa mengungguli Fist dengan perbedaan tipis.”
Beberapa anggota manajemen yang berdiri di depan meja kerja, mendengar perkataan Jiang Jun, tubuh mereka yang sejak tadi gemetar akhirnya sedikit rileks.
Jiang Jun kemudian melambaikan tangan menyuruh mereka mundur.
Setelah mereka pergi, Ye Shuo melapor, “Direktur Jiang, ada kabar dari Kota C bahwa Sheng Lao masuk rumah sakit kritis semalam, pagi ini perawat tidak melihatnya di kamar pasien.”
Jiang Jun sebenarnya sudah tahu dari telepon sebelumnya bahwa Ye Shuo akan melaporkan hal ini, hanya tadi tidak menunjukkan sedikit pun di depan Gu Qingyou. Saat ini, ia menatap tajam Ye Shuo dengan dingin, “Sudah kuperintahkan untuk mengawasi Sheng Jingchuan setiap saat, tapi kau tetap melakukan kesalahan seperti ini?”
Ye Shuo buru-buru menjelaskan, "Direktur Jiang, bawahan saya terus memantau pergerakan Direktur Sheng. Hanya... hanya saja saya tidak menyangka Direktur Sheng akan menelepon Chi Yifeng."
Jiang Jun mengerutkan kening, "Maksudmu... orang yang membawa Tuan Sheng dari rumah sakit adalah anak buah Chi Yifeng?"
Ye Shuo mengangguk, "Saya menemukan bahwa Sheng Jingchuan kemarin melakukan panggilan telepon dengan Chi Yifeng, jadi..."
Jiang Jun tak lagi berbicara. Ia bersandar di sandaran kursi, bibir tipisnya terkunci rapat bagai garis lurus.
Ye Shuo bertanya dengan gugup, "Direktur Jiang, bagaimana kita harus menangani ini sekarang?"
Jiang Jun berkata dengan nada dingin, "Selama Sheng Jingchuan tidak punya kesempatan mendekati Qingyou, semuanya tetap dalam kendali saya... Bukankah kamu yang ingin bertukar posisi dengan Cui Hao dan bertanggung jawab melindungi Qingyou?"
Ye Shuo segera memahami maksudnya, "Baik, saya akan segera menghubungi Cui Hao."
Jiang Jun menatapnya terakhir kali, berpesan dengan suara berat, "Aku tidak ingin kau juga melakukan kesalahan."
Ye Shuo berjanji, "Bawahan pasti tidak akan membiarkan siapa pun menghubungi atau mendekati Nyonya."
……
Gu Qingyou menyadari pengawalnya yang biasanya Cui Hao kini diganti Ye Shuo, merasa heran, "Ye Shuo, kenapa tiba-tiba kamu yang mengawasiku?"
Ye Shuo menunduk sopan, "Direktur Jiang sedang sangat sibuk akhir-akhir ini. Meski ada Cui Hao yang menemani Anda, beliau tetap khawatir sehingga mengutus saya untuk melindungi Anda."
“Dia cuma terlalu tegang... Aku mana perlu dilindungi dengan sangat serius seperti ini, apalagi aku juga tidak keluar rumah.” Ya, dua hari ini adalah hari-hari kritis bagi Jiang Jun untuk menguasai proyek, dia juga tidak punya niat mengurus urusan lain. Saat ini harapannya adalah tender besok Jiang Jun bisa berjalan lancar.
Ye Shuo tersenyum, “Ini membuktikan Direktur Jiang peduli pada Anda!”
Gu Qingyou mengejek, “Ye Shuo, sekarang kian lihai bersilat lidah ya.”
Ye Shuo tersenyum siap mundur.
Tiba-tiba, Nyonya Direktur Jiang mendekatinya sambil memegang ponsel. “Qingyou, teleponmu terus berdering.”
Mendengar ucapan Nyonya Direktur Jiang, Ye Shuo yang semula hendak berbalik malah membeku di tempat, kedua matanya menatap tajam telepon di tangan sang nyonya.
Melihat ekspresi Ye Shuo, Gu Qingyou bertanya, “Ada apa? Begitu memperhatikan ponsel ini.”
Ye Shuo tak berani menyepelekan perintah Jiang Jun. Dicarilah alasan, “Direktur Jiang bilang, sekarang sedang masa kritis perebutan proyek NT. Kemungkinan ada pihak tertentu yang memprovokasi melalui Nyonya untuk menggagalkan proyek NT. Jadi... Direktur Jiang meminta semua telepon yang diterima Nyonya harus diperiksa dengan waspada.”
Nyonya Direktur Jiang tertawa, “Pikiran Jun'er memang benar. Para pesaingnya licik sekali, siapa tahu mereka menggunakan cara kotor... Tapi telepon ini dari Yaru, seharusnya tidak masalah.”
Baru setelah mendengar ini, Ye Shuo mundur pergi.
Gu Qingyou mengucapkan terima kasih pada Nyonya Direktur Jiang, lalu menekan tombol penerimaan. “Halo...”
Yaru di ujung telepon terdengar agak panik, "Qingyou, aku ada sesuatu yang harus kubicarakan padamu. Ini adalah hal serius yang diberitahukan langsung oleh Direktur Sheng, jadi aku merasa harus memberitahumu..."
"Urusan apa?"
Yaru segera menceritakan semua informasi yang didapatnya dari Sheng Jingchuan kepada Gu Qingyou.
Usai mendengar semuanya, Gu Qingyou terpaku di tempatnya, tak kunjung tersadar dalam waktu lama.
Yaru di seberang kembali melanjutkan, "Aku percaya Direktur Sheng tidak akan menipu kita, tapi aku juga tidak percaya Direktur Jiang seperti itu. Jadi aku ingin kau menanyakannya langsung pada Direktur Jiang..."
