Bab 525 Terlalu Mencintainya
Gu Qingyou tak ingin menyembunyikan apapun dari ibunya, karena lambat laun sang ibu pasti tahu, apalagi dia berencana tinggal di sini terus sampai anaknya lahir.
Maka, dia menceritakan seluruh kejadian tersebut kepada sang ibu tanpa ada yang ditutupi.
Tapi dia lupa sejenak bahwa hal ini justru akan membuat ibunya menyalahkan diri sendiri.
Begitu Gu Xinmei selesai mendengar semua cerita itu, hatinya lama tak bisa tenang. Dengan tubuh bersandar di kursi roda, air matanya tak henti mengalir membasahi orbit mata.
"Semua ini berawal dariku... Aku telah menjerumuskan anakku sendiri, baik anak laki maupun perempuan... Sungguh dosa betul perbuatanku..."
Hati Gu Qingyou sudah kembali tenang. Dengan lembut membelai punggung sang ibu, dia menghibur, "Ibu, ini bukan salah Anda. Semua keputusan itu kuambil sendiri, aku tidak menyalahkan siapapun."
Mata Gu Xinmei yang kosong perlahan menatapnya. Dengan suara tersekat di leher, dia berkata, "Biarkan Ibu yang bicara dengan Jiang Jun. Meskipun kau bersalah, tapi dia seharusnya tidak boleh marah padamu."
Gu Qingyou menggelengkan kepala, lalu berkata pelan-pelan, "Mungkin kalian bisa mengerti, tapi dia berbeda. Dia sudah terluka oleh Su Mo di masa lalu, jadi keputusannya untuk bersama denganku dulu butuh keberanian besar. Di hatinya, aku selalu sosok yang baik dan sempurna. Sekarang dia tahu kenyataannya berbeda dari bayangannya, ini akan jadi pukulan lebih berat daripada yang dulu diberikan Su Mo, karena dia selalu sangat mempercayaiku."
Gu Xinmei berkata dengan suara parau, "Jadi dia butuh waktu untuk tenang?"
"Ya... Jadi, biarkan aku memberinya waktu!" Sambil tersenyum menjawab ibunya, Gu Qingyou dalam hati memohon maaf pada sang ibu.
Dia merasa bersalah tidak jujur pada ibunya. Karena tahu jika ibu mengetahui Jiang Jun sebenarnya ingin bercerai tapi mempertahankan pernikahan ini hanya karena anak, pasti ibu akan menghadap Jiang Jun.
Dia tidak ingin hal itu terjadi...
Benar, dia tidak ingin siapapun menegur Jiang Jun.
Karena dia yang bersalah, bukan Jiang Jun.
Andai selama tiga tahun terpisah dia bisa bertahan pada tekadnya, menyadari jurang pemisah antara mereka, dan tidak kembali berurusan dengannya, mungkin sekarang mereka masing-masing telah hidup damai tanpa situasi rumit ini.
Semua ini kesalahannya...
Dia tahu diri tak layak bersamanya, tapi egois berharap rahasia ini takkan terbongkar. Rupanya Tuhan selalu mengawasinya...
Gu Xinmei tersayat hati melihat wajah tenang Gu Qingyou, suaranya semakin serak, "Tapi ini terlalu menyiksamu, apalagi kau sedang hamil sekarang…"
Gu Qingyou menarik tangan ibu dan menempelkannya di pipinya, ekspresi lembut, menggelengkan kepala, "Tapi aku harus bertanggung jawab atas kesalahan yang kulakukan, bukan?"
Gu Xinmei membelai sudut mata Gu Qingyou dengan penuh kasih. "Baiklah… Tinggallah dengan tenang di sini bersama Mama, Ibu akan merawatmu dengan baik."
Gu Qingyou menyandarkan diri di pangkuan Gu Xinmei, memejamkan mata dengan puas. "Terima kasih, Ibu."
Gu Xinmei bertanya lagi, "Kalau kau tinggal di sini, bagaimana dengan Mumu?"
Gu Qingyou menjawab tenang, "Aku sudah meminta Paman Ying menjemput Mumu sore ini… Aku akan bilang padanya bahwa aku menemani Ibu di sini, saat dia merindukanku, dia bisa tidur bersamaku di sini."
Gu Xinmei berbisik getir, "Semoga Jiang Jun bisa segera melupakan segalanya."
……
Pada saat yang sama, kantor direktur utama Kelompok Jiang.
Jiang Jun duduk di sofa kulit hitam, menatap SMS dari Gu Qingyou di layar ponsel, wajahnya tanpa ekspresi.
Apa yang sedang dipikirkannya saat ini, ia sangat paham.
Pasti dia mengira ketidakhadiranku di ulang tahun ibunya berarti tak ada niat berbaikan dengannya…
Sebenarnya dia tidak tahu, hari itu aku berencana pulang dari London.
Tapi siapa sangka, bekerja keras beberapa hari untuk melupakan segalanya justru membuat tubuhku kelelahan, sampai akhirnya ketinggalan waktu pulang…
Ia sebenarnya bisa menjelaskan kepadanya, tetapi akhirnya tidak melakukannya.
Karena, mungkin mereka memang seharusnya berpisah sebentar...
Ia benar-benar terlalu tersiksa, terlalu kecewa!
Itu adalah nyawa kecil yang tak bersalah, meskipun saat itu dia tidak punya pilihan, dia seharusnya tidak pasrah melihat nyawa kecil ini menghilang. Selain itu, sebelumnya dia selalu menuntutnya untuk jujur, tapi dia sendiri tidak terbuka padanya. Ini terasa sangat ironis baginya...
Jadi, saat ini ia benar-benar tidak tahu seperti apa orangnya dia...
Ia merasa kecewa.
Hidupnya tidak pernah sesedih ini sebelumnya, bahkan ketika dulu mengira Su Mo mengkhianatinya pun tidak separah ini.
Rasanya seperti tubuh berada di ruang es minus beberapa derajat, atau seperti terbakar api ratusan derajat. Singkatnya, tersiksa tanpa tempat berlindung.
Namun, ia sangat yakin——ia tidak ingin kehilangan dia.
Selama berpisah dengannya di London beberapa hari ini, meski masih tersulut emosi, tak bisa mengendalikan kerinduan padanya di pikirannya...
Senyuman dan kerlingan matanya terus bermain di benaknya seperti tayangan slide, membuat hatinya tak bisa mengeras lagi.
Pagi ini kembali ke Kota C, melihat wajahnya yang jelas lesu, dadanya tersayat hati tak terbendung...
Ia mencintainya.
Ia tak pernah menyadari, cintanya sudah sedalam tulang. Apapun sifatnya, ia sudah tak bisa kehilangan dia...
Jadi, pagi tadi ia tidak menunjukkan secuil kelembutan hati, karena tidak ingin dia tahu——ia sama sekali tidak bisa marahi dia...
Ia harus dingin dan keras, agar dia bisa menyadari kesalahannya sendiri, di masa depan, barulah dia akan lebih menghargai...
Memikirkan ini, Jiang Jun meletakkan ponselnya, menyandar di sofa, perlahan menutup mata.
Tiba-tiba, derap langkah kaki terdengar, disusul suara Ye Shuo yang penuh hormat, "Direktur Jiang, hamba telah menyelidiki catatan panggilan Nyonya belakangan ini, tak ada yang mencurigakan. Selain itu, Nyonya hampir tidak pernah keluar rumah kecuali mengunjungi Ibu Bi, juga tak ada kontak dengan orang luar."
Kening Jiang Jun berkerut halus, "Orang ini belum mencapai tujuannya, mustahil berhenti begitu saja. Kau yakin tak ada orang luar yang mendekati Qingyou?"
Ye Shuo merenung sejenak, lalu berkata, "Jika bicara orang luar, saat hari ulang tahun Nyonya Tua kemarin, banyak kerabat datang yang bisa dianggap sebagai orang luar... Oh ya, terkait acara itu, Tuan Guan juga hadir."
Mendengar ini, Jiang Jun membuka mata. "Guan Yumo?"
Ye Shuo menunduk, "Benar. Tapi dia diundang langsung oleh Nyonya. Hamba rasa tak ada kaitannya dengan mantan pacar Nyonya dulu. Lagipula, mantan itu tak mungkin bisa menyuruh-nyuruh Tuan Guan."
Ye Shuo pernah melihat foto itu dan mengenali mantan pacar Gu Qingyou. Wajah Guan Yumo sama sekali berbeda. Ditambah statusnya sebagai pemimpin Dark Angel, mustahil mantan pacar itu memanfaatkannya untuk mendekati Qingyou. Maka Ye Shuo selalu mengesampingkan Guan Yumo.
"Mengapa Qingyou mengundangnya?" Kilatan licik melintas di mata hitam Jiang Jun yang penuh teka-teki.
Ye Shuo menganalisis, "Nyonya mungkin ingin Tuan Guan dan Direktur Jiang Anda bersahabat, Karenanya mengeluarkan undangan-undangan."
Jiang Jun tidak menjawab Ye Shuo, hanya mata gelapnya terperangkap dalam keadaan gelap yang lebih dalam.
Ye Shuo terdiam sebentar, lalu melanjutkan, "Direktur Jiang, saya dengar Direktur Que menceritakan bahwa Nyonya saat itu di acara ulang tahun Nyonya Tua perasaan lesu terus-menerus, dia terus melihat apakah Anda sudah kembali, kemudian mengetahui Anda tidak kembali, dia sangat kecewa... Jadi, mengapa hari ini Anda tidak bilang ke Nyonya bahwa saat itu karena kondisi tubuh Anda kehilangan waktu untuk kembali?"
Ye Shuo juga baru dua hari ini tiba-tiba teringat Jiang Jun saat itu menyalahkan Ye Shuo mengapa tidak membangunkannya lebih awal, rupanya karena Jiang Jun saat itu sedang dalam persiapan untuk kembali.
“Jiang Jun menyapu tatapan pedang dingin ke arah Ye Shuo, “Kau malah sangat perhatian pada Qingyou!”
Ye Shuo kaget, segera menundukkan kepala, tubuhnya bergetar halus, berbisik gugup, “Hamba sama sekali tidak punya khayalan, hamba hanya setia pada Direktur Jiang dan Nyonya.”
Jiang Jun tahu yang diucapkan Ye Shuo adalah kebenaran, jika tidak dia juga tidak akan mempercayai Ye Shuo selama ini. Hanya hasrat posesifnya terhadap Gu Qingyou membuat hati Jiang Jun bahkan lebih kecil dari jarum. “Bawa Mu Ying ke sini.”
“Ah?” Ye Shuo membeku sejenak baru tersadar, “Direktur Jiang, Anda mau menemui Nona Mu?”
Jiang Jun sebenarnya ingin menyelidiki koneksi Guan Yumo, namun ia tahu Ye Shuo tidak akan bisa menemukannya, jadi di internet tidak akan ada data mengenai Guan Yumo. Tapi Mu Ying adalah manusia paling dekat dengan Guan Yumo, mungkin ada sedikit informasi tentang Guan Yumo dari mulut Mu Ying.
“Ya, meski wajah Guan Yumo sama sekali berbeda dengan mantan pacar Gu Qingyou, Jiang Jun tetap mencurigai tindakan Gu Qingyou mengundang Guan Yumo.”
