Bab 526 Jiang Jun datang menjemput
“Direktur Jiang, Mu Ying sudah kembali ke New York dan saat ini tidak berada di Kota C.” Ye Shuo melapor pada Jiang Jun setelah menyelidiki jejak Mu Ying.
Mendengar hal itu, Jiang Jun terperangkap dalam perenungan yang dalam.
Melihat ekspresi Jiang Jun, Ye Shuo bertanya pelan, “Ada yang mencurigakan, Direktur Jiang?”
Mata hitam ramping Jiang Jun menyipitkan bola mata, memancarkan sorot tajam. “Guan Yumo tinggal di Kota C karena Mu Ying ada di sini. Tapi sekarang Mu Ying sudah meninggalkan Kota C ke New York, tak ada alasan baginya untuk tetap di sini.”
“Apakah maksud Direktur Jiang bahwa Tuan Guan bermasalah?” Ye Shuo mengerutkan alis.
Jiang Jun tak menjawab, namun tatapan matanya yang gelap semakin redup.
Ye Shuo tiba-tiba berteriak, “Jangan-jangan Direktur benar-benar mencurigai hubungan Tuan Guan dengan Nyonya?”
Suara dingin Jiang Jun terdengar, “Selama periode ini, kau harus menyuruh orang melindungi Qingyou diam-diam. Segala kontak Qingyou dengan orang luar harus segera kau laporkan padaku.”
Ye Shuo menjawab tegas, “Baik.”
……
Angin laut berhembus pelan menyapu wajah, membawa kesegaran asin khas pantai.
Mai Li memandangi pulau kecil yang dikelilingi laut 360 derajat ini, tak kuasa bertanya, “Tuan, apakah maksud Tuan membeli pulau ini untuk menetap di sini kelak?”
"Di balik kacamata hitam yang menutupi, kilatan kesepian yang tak terlihat melintas di mata Guan Yumo yang dalam. 'Dulu hanya ingin menghadiahkan pulau ini untuk seseorang yang kusukai.'"
Mai Li mendengar, tak melanjutkan bicara. Ia sudah tahu siapa orang yang dimaksud Guan Yumo.
Guan Yumo mengusir pikiran dari benaknya, bertanya lembut, "Apa ada gerakan terbaru dari Jiang Jun belakangan ini?"
Mai Li menunduk, melapor sejujurnya, "Baru saja bawahan melaporkan bahwa Ye Shuo, tangan kanan Direktur Jiang, sedang menyelidiki jejak Nona Mu."
Sudut bibir Guan Yumo sedikit terangkat, "Jiang Jun memang selalu waspada."
Mai Li sama sekali bingung, bertanya penuh kebingungan, "Mengapa Tuan berkata demikian?"
Mata dalam Guan Yumo tak terbaca, "Pasti karena kehadiranku di pesta ulang tahun Nyonya Jiang Dong, membuat Jiang Jun curiga."
"Bicara soal ini... hamba juga tak mengerti, mengapa Tuan hadir di pesta ulang tahun Nyonya Jiang Dong?" kata Mai Li.
Guan Yumo tak menjawab.
Mengapa?
Bahkan dirinya sendiri tak tahu alasan kehadirannya di pesta itu.
Andai tak hadir, Jiang Jun mungkin butuh waktu lebih lama untuk mencurigainya. Waktu yang cukup baginya untuk terus memainkan-mainkan Gu Qingyou dalam genggamannya.
Namun malam itu ia malah datang. Tapi saat melihatnya di kejauhan, penyesalan langsung menyergap...
Wajah mungilnya bersinar dengan mata yang hidup, kecantikannya membuat orang terpana. Tapi perut bawahnya yang menggembung jelas terlihat.
Ia baru menyadari bahwa ia ternyata tak tahan melihatnya mengandung anak pria lain, meski ia benci setengah mati pada wanita ini.
"Siapkan pesawat, kita berangkat ke Eropa!" ujar Guan Yumo dengan wajah datar tiba-tiba.
Mai Li terkejut, "Tuan bersiap kembali ke Eropa?"
"Aku memberi Gu Qingyou waktu empat bulan. Jadi, empat bulan lagi aku akan kembali merampas hasilku." Guan Yumo langsung berbalik dan melangkah.
Mai Li seketika terperanjat.
Tuan yang begitu membenci Gu Qingyou, memilih menyerang di saat paling bahagianya demi memberikan pukulan terberat, tapi kini malah memperlambat langkah balas dendam?
Mai Li sulit mempercayainya, tapi tiba-tiba terlintas pikiran berani di otaknya.
Jangan-jangan Tuan masih... masih punya secuil belas kasihan, tepatnya sisa perasaan pada Gu Qingyou? Makanya Tuan menghadiri pesta ulang tahun Nyonya Jiang Dong, sebenarnya ingin menemui Nona Gu?
"Mai Li!"
Menyadari Mai Li tak menjawab, suara Guan Yumo mendadak dingin.
Mai Li tersentak dari pikirannya, buru-buru menyusul. "Baik, hamba segera perintahkan anak buah menyiapkan pesawat."
……
Senja itu, Paman Ying mengantar Mumu ke Kediaman Keluarga Gu.
Keheningan Kediaman Gu pun seketika bergema riuh.
Gu Xinmei sangat menyayangi Mumu. Sudah lama ia membelikan banyak mainan yang kini semua dikeluarkan Qu Xiaomei. Mumu girang sekali, kini asyik meneliti cambuk mainannya...
Gu Qingyou perutnya membesar seperti keranjang hanya bisa bersandar di sofa, memandangi Mumu dengan penuh kasih sambil tersenyum berkata, "Ibu, kau akan memanjakannya... Di keluarga Jiang, meskipun Pasangan Direktur Jiang sangat menyayanginya, kita tidak mengizinkan mereka membelikan terlalu banyak mainan untuk Mumu. Ini bisa membuatnya malas belajar."
Gu Xinmei dengan penuh kasih menjawab, "Kalau begitu kalian terlalu menyiksa cucuku... Dia sangat pintar, pelajaran yang diajarkan guru di sekolah langsung bisa dipahaminya dalam sekali belajar. Mengapa harus membuang waktunya untuk mengerjakan soal yang sudah dikuasainya?"
Gu Qingyou bergumam, "Jangan sampai dia mendengar perkataan Ibu... Sekarang dia sudah mulai pandai berdalih. Jika nanti dia menggunakan alasan Ibu ini untuk membujukku, aku takkan bisa membantahnya..."
Qu Xiaomei mendengar itu tersenyum, "Xiao You, Xinmei benar. Mumu memang jenius... Aku ingat terakhir kali Mumu main ke sini, kubuka buku TK miliknya secara acak dan kutanyakan satu soal. Tak disangka, Mumu langsung menjawab dengan benar hanya dengan sekali lihat... Setelah kuhitung-hitung, jawabannya tepat tanpa kesalahan. Sungguh luar biasa! IQ-nya pasti warisan Direktur Jiang!"
Gu Xinmei mengangguk, namun tiba-tiba bayangan kesedihan muncul di wajahnya. "Xiao Xi juga sangat cerdas, sayang kondisi tubuhnya belum pulih. Seringkali dia tak bisa belajar dengan baik..."
Mendengar itu, Gu Qingyou menoleh ke ibunya dan bertanya penuh perhatian, "Ibu, apakah kondisi Xiao Xi semakin memburuk?"
Gu Xinmei menghela napas pelan, "Benar, Shan Yan sendiri tidak mengatakannya, tapi Qin Kai memberitahuku bahwa kondisi Xiao Xi belakangan ini sangat buruk... Awalnya dia masih bisa bersekolah, namun kondisi tubuhnya menurun drastis dalam sebulan terakhir, sekarang setiap minggu harus ke rumah sakit untuk infus guna meredakan rasa sakitnya. Dokter juga mengatakan bahwa leukemia yang diderita Xiao Xi disebabkan oleh kelainan darah langka, setiap serangan penyakit ini membuat pasien sangat menderita. Jika Xiao Xi tidak segera dioperasi, penyakitnya mungkin akan semakin parah..."
Di sini, Gu Xinmei tak kuasa menyeka air mata yang menggenang di matanya. "Sekarang dokter pun tidak bisa menjamin berapa lama Xiao Xi masih bertahan, karena jika suatu saat serangannya terlalu parah, Xiao Xi mungkin... Makanya dokter berharap operasi Xiao Xi bisa segera dilakukan."
Qu Xiaomei yang mendengar ini merangkul bahu Gu Xinmei yang gemetar karena khawatir, berbisik lembut menghibur, "Xinmei, Qingyou tinggal empat bulan lagi melahirkan, Xiao Xi hanya perlu bertahan beberapa bulan ini saja... Dia pasti akan baik-baik saja."
Gu Xinmei membenamkan wajahnya di lengan Qu Xiaomei, terisak pelan.
Gu Qingyou mengelus lutut Gu Xinmei, menghibur, "Ibu, Xiao Xi itu anak yang begitu pengertian dan pintar, Tuhan tidak akan kejam seperti ini... Aku jamin, Xiao Xi pasti tidak akan kenapa-kenapa!"
Tiba-tiba, Mumu yang memegang mainan lego yang baru disusunnya berlari riang mendekat, "Waipo, Mama——"
Gu Xinmei buru-buru mengusap air matanya, mengangkat kepala.
Gu Qingyou juga menahan emosi, bertanya dengan lembut, "Ada apa, Sayang?"
Mumu yang bertubuh mungil berdiri di hadapan Gu Qingyou, berkata serius, "Mama, besok sudah Sabtu. Mama kan janji mau ajak aku ke Disneyland..."
Rupanya urusan ini.
Gu Qingyou tak kuasa menahan senyum, mengusap kepala mungil Mumu. "Mama tidak lupa, tadi baru bilang ke Waipo kalau besok kita mau ke Disneyland!"
Mumu memanjat sofa, duduk dengan patuh, lalu bersuara lugu, "Kalau gitu malam ini aku tidur di sini sama Mama..."
Gu Qingyou menjawab penuh kasihan, "Baiklah, nanti Mama kabari Nenek dan Kakekmu."
"Ya, Mama harus minta Ayah datang jemput kita lebih awal besok, biar bisa main seharian," mata bening Mumu berkedip-kedip, tak lupa mengingatkan.
