Bab 549 Menemui Sang Istri
Darah yang merembes perlahan di kemeja putihnya membuat Guan Yumo melupakan rasa sakitnya sendiri. Ia segera bangkit duduk dan menekan tombol telepon internal kamar. "Mai Li, panggil Linda ke sini."
Pandangan Gu Qingyou sudah mulai berkunang-kunang akibat sakit, namun sesaat sebelum pingsan, dia merasakan Guan Yumo memeluknya dengan lembut.
……
Linda adalah dokter internal Dark Angel yang memiliki keahlian medis luar biasa. Selama ini selalu mendampingi Guan Yomo untuk antisipasi darurat. Setelah memeriksa Gu Qingyou, dia melapor dengan jujur, "Tuan, Nona Gu baru saja melahirkan. Lukanya belum sembuh total, ditambah masih dalam masa nifas dengan kondisi tubuh yang lemah, sehingga menyebabkan pingsan... Tapi setelah saya tangani lukanya dan berikan istirahat yang cukup, seharusnya tidak ada masalah serius. Hanya saja ke depan harus benar-benar menjaga kesehatan, kalau tidak di masa depan pasti akan ada efek samping."
Guan Yumo terus menatap Gu Qingyou yang masih tertidur lelap di pangkuannya. Dagunya menempel lembut di dahi sang wanita. "Kondisi tubuhnya selemah ini?"
Linda mengangguk, "Utamanya karena baru saja melahirkan, ini seharusnya masa pemulihan bagi dirinya."
Guan Yumo semakin mengeratkan pelukannya pada Gu Qingyou.
Melihat situasi ini, Linda berbisik, "Tuan, saat ini saya perlu menangani luka Nona Gu, jika tidak..."
"Aku tahu, kau keluar dulu! Aku akan segera menyusul!" kata Guan Yumo tegas.
Linda dan Xiao Su yang berada di kamar segera mundur keluar sambil menutup pintu kamar.
Saat hanya tersisa Guan Yumo dan Gu Qingyou yang tak sadarkan diri di kamar, pria itu menatap wanita itu dalam waktu yang lama.
Sekarang, tak ada lagi ketajaman yang terlihat di matanya seperti saat berhadapan dengan Gu Qingyou tadi. Sorot matanya dipenuhi kelembutan tak terhingga.
Tiba-tiba, bibirnya menyentuh lembut dahi Gu Qingyou sebelum perlahan membaringkan tubuh wanita itu.
……
Gu Qingyou terbangun di kamarnya sendiri.
Secara insting ia berusaha bangkit duduk, namun langsung merasakan sakit di perut bawah. Ingatannya kembali ke kejadian sebelum pingsan.
Xiao Su yang sedang mendinginkan bubur di samping segera memapahnya, "Nona Gu, Anda sudah sadar..."
Gu Qingyou menunduk melihat perutnya, bertanya dengan suara lemah, "Siapa yang menangani lukaku?"
Xiao Su buru-buru menjawab, "Tuan memanggil Dokter Linda untuk merawat Anda."
"Dokter Linda?"
“Benar, itu dokter Linda yang juga tinggal di pulau ini. Beliau adalah dokter Tuan.”
“Oh.”
Xiao Su khawatir Gu Qingyou terlalu lelah duduk, segera memberi bantal di punggungnya.
Gu Qingyou melihat langit di luar sudah gelap, suasana sekitar semakin sunyi hanya terdengar gemuruh ombak. Dia bertanya, “Sekarang sudah larut?”
Xiao Su menjawab, “Ya, sudah pukul sebelas. Nona Gu sudah tidur selama empat jam.”
Gu Qingyou menyandarkan kepala ke bantal, bibir pucatnya menunjukkan kelemahannya saat ini. “Bagaimana kondisi tangan Guan Yumo?”
Suara ramah Xiao Su terdengar, “Maksud Nona adalah Tuan?”
Gu Qingyou mengangguk.
Dia tidak melupakan bagaimana sebelumnya dia menggigit tangan itu hingga berdarah-darah.
Xiao Su tersenyum, “Nona Gu tak perlu khawatir. Dokter Linda juga sudah menangani luka Tuan, hanya saja...”
“Hanya saja apa?”
“Hanya saja dokter Linda berpesan, jika Tuan melakukan aktivitas berat belakangan ini, tangan itu tak boleh digerakkan. Kalau tidak, bisa cacat permanen...”
Gu Qingyou hampir tak bisa menahan tawa.
Tiba-tiba suara tegas menggema, “Xiao Su, kau terlalu banyak bicara!”
Xiao Su langsung menunduk saat mendengar suara Guan Yumo, “Baik, Tuan.”
Guan Yumo memerintahkan, “Mundur!”
Xiao Su buru-buru keluar kamar bagai dikejar musuh.
Di hadapan Guan Yumo, senyuman di wajah Gu Qingyou perlahan memudar.
Guan Yumo duduk di tepi ranjang, punggung tangan yang dililit perban tegas sangat mencolok. "Kau benar-benar tak sudi melihatku?" Melihat Gu Qingyou memalingkan wajah, Guan Yumo bertanya demikian.
Gu Qingyou tidak menjawab.
Guan Yumo tiba-tiba mengangkat tangannya yang terluka, "Menurutmu, bagaimana jika tanganku ini benar-benar menjadi cacat total?"
Gu Qingyou akhirnya membuka bibir dengan datar, "Saat itu aku tidak memintamu menghentikanku."
Guan Yumo menggigil marah hingga bibirnya berkedut, "Selama bertahun-tahun ini kau hanya mengasah kemampuan untuk membuat orang mati emosi?"
Gu Qingyou tidak menghiraukan.
Guan Yumo segera mengambil bubur yang diletakkan Xiao Su di meja samping tempat tidur.
Gu Qingyou melihatnya dan berkata dingin, "Aku tak ada nafsu makan."
Guan Yumo mencibir dingin, "Apa aku bilang ini untukmu?"
Gu Qingyou seketika merasa malu.
Guan Yumo tersentak menyadari ekspresi Gu Qingyou saat ini yang terlihat menggemaskan, tak kuasa ingin menggoda. "Aku lapar, tapi tanganku tidak bisa digunakan. Duduklah tegak, suapi aku makan."
Gu Qingyou hampir tak percaya dengan apa yang didengarnya, melotot pada Guan Yumo.
Guan Yumo justru semakin bersemangat melihat kemarahan Gu Qingyou, "Kenapa? Kau sudah menggigit tanganku sampai begini, aku hanya minta disuapi beberapa sendok bubur, kau tetap tak mau?"
Gu Qingyou mengatupkan bibir bawahnya erat-erat.
Guan Yumo tersenyum lagi, "Atau kau lebih ingin aku yang menyuapimu?"
Gu Qingyou campur malu dan jengkel, memutuskan untuk memalingkan wajah ke sisi lain.
Guan Yumo paling membenci saat Gu Qingyou tidak menatapnya seperti ini, namun di balik sorotan mata terselip rasa tak berdaya, hanya bisa mengembalikan bubur di tangannya ke meja samping tempat tidur.
Tiba-tiba, ponsel Guan Yumo berdering.
Di tengah malam buta ini, menerima telepon, Guan Yumo secara insting mengira itu dua teman buruknya dari Dark Angel, tak disangka layar ponsel justru menampilkan tulisan "Jiang Jun".
Sudut bibir Guan Yumo seketika mengembang senyum sinis, berkata, "Sungguh menggelikan... Direktur Jiang tidak buru-buru mencari istri, malah sempat meneleponku di tengah malam... Oh, aku lupa, Direktur Jiang sekarang baru di Prancis, sedang siang hari!"
Gu Qingyou mendengar kata "Jiang Jun", secara refleks menoleh ke arah Guan Yumo.
Guan Yumo tidak buru-buru mengangkat telepon, malah menyodorkan ponselnya ke Gu Qingyou sambil berujar, "Kau ingin mendengar suara pujaan hatimu?"
Gu Qingyou tidak menjawab, namun bibirnya terkunci kaku bagai garis lurus.
Guan Yumo mengamati perubahan mikro pada ekspresi wajah Gu Qingyou, tersenyum dingin, "Aku tahu kau ingin mendengar, maka akan kubuatkan kau mendengar suaranya."
Tanpa disadari, Gu Qingyou menahan napas.
Guan Yumo segera menekan tombol penerimaan, berbasa-basi seperti biasa, "Selamat siang, Direktur Jiang."
Suara berat Jiang Jun bergema dari ujung lain, "Aku yakin istriku pasti bersamamu, jika tidak kami dan Shan Yan tak mungkin gagal melacak jejaknya. Jadi, sudikah Tuan Guan memberi aku sedikit gengsi, tidak mempermasalahkan mantan istri yang kekanak-kanakan ini, dan memberitahukan lokasinya?"
"Gu Qingyou sama sekali tidak menyangka Jiang Jun menelepon Guan Yumo untuk menanyakan jejaknya, hidungnya tiba-tiba terasa pedih."
"Direktur Jiang, kau begitu licik, benarkah menurutmu Nyonyamu pantas untuk kau cari kembali?"
"Dia tidak pantas, tapi keluargaku membutuhkannya."
Saat Gu Qingyou mendengar jawaban Jiang Jun seperti itu, rasa sesak menyebar di dadanya.
Guan Yumo tertawa, melirik Gu Qingyou sejenak sebelum berkata, "Percayalah, Direktur Jiang...kau pantas mendapatkan yang lebih baik."
Usai bicara, tanpa menunggu balasan Jiang Jun, Guan Yumo langsung mengakhiri panggilan.
