Bab 556 Pertemuan
"New York?"
Gu Qingyou meragukan apa yang didengarnya, namun sudah merasakan udara yang dihirupnya tak lagi segar seperti di pulau.
"Ya, New York." Kegembiraan Chi Yifeng atas kebangkitan Gu Qingyou seluruhnya tercermin pada tangan yang sedikit bergetar. "Guan Yumo mengantarmu ke sisiku."
Wajah Gu Qingyou yang lemah dipenuhi kebingungan. "Mengapa ia melakukan ini."
"Aku tidak tahu... Dia hanya memberitahuku bahwa Jiang Jun telah melukaimu!" Chi Yifeng berkata sejujurnya.
"Jiang Jun?" Gu Qingyou mengulang nama itu dengan lesu, kilauan di pupil mata jernihnya tiba-tiba suram.
Chi Yifeng memperhatikan perubahan tatapan Gu Qingyou, bertanya, "Benarkah dia telah menyakitimu?"
Sedikit luka terpantul di mata Gu Qingyou. Setelah beberapa ketuk, perlahan ia berkata, "Dia tidak melukaiku, akulah yang menjerumuskannya."
Chi Yifeng mengerutkan alis. "Aku mendengar langsung kata-kata Jiang Jun padamu di telepon, kau masih mau melindunginya?" Menurutnya, mustahil wanita ini bisa menyakiti Jiang Jun. Ia lebih tahu siapapun betapa dalamnya cintanya.
Gu Qingyou memalingkan wajah. Ia tak punya mood untuk menjelaskan panjang lebar pada Chi Yifeng.
Mengingat Jiang Jun segera tiba di New York dan mustahil menghentikan kedatangannya, Chi Yifeng memutuskan memberitahu kenyataan ini pada Gu Qingyou terlebih dahulu.
"Jiang Jun akan segera sampai di sini."
Kelemahan tubuh membuat mata Gu Qingyou mulai terkulai, namun mendengar ucapan Chi Yifeng, secara refleks ia membelalakkan bola mata. Menoleh, ia memandang mata Chi Yifeng dengan ekspresi tak percaya.
"Maaf, aku tahu kau tak ingin bertemu sekarang. Awalnya aku ingin membawamu ke tempat yang mustahil dia temukan, tapi... aku kalah." Tatapan Chi Yifeng dipenuhi ketidakberdayaan dan kesedihan.
"Mengapa setelah bangun tidur aku sudah diam-diam dikirim ke New York oleh Guan Yumo?"
"Mengapa Jiang Jun sekarang sedang dalam perjalanan ke New York?"
"Apa sebenarnya yang terjadi selama aku tak sadarkan diri?"
Gu Qingyou sangat ingin memahami semua pertanyaan ini, namun sayang kepalanya masih pusing. Saat ini dia hanya ingin menutup mata dan kembali terlelap.
Karenanya, sisa kesadaran dan logika yang bertahan membuatnya hanya bisa mengucapkan kalimat lemah tak bertenaga, "Apakah...dia akan segera tiba?"
Chi Yifeng berkata dengan nada dingin, "Tenang, aku takkan menyerahkanmu padanya. Sekalipun harus bertarung sampai mati."
Gu Qingyou menggelengkan kepala, pupil matanya yang jernih terlihat sedikit membeku. "Hubungan kami tidak seperti yang kau bayangkan."
"Apakah kau berencana kembali ke sisinya?" Chi Yifeng terkejut.
Masih mungkinkah dia kembali ke sisinya?
Tidak...
Dia sudah mustahil kembali ke sisinya selamanya...
Sekalipun jarak fisik mereka dekat, hati mereka terpisah ratusan juta tahun cahaya.
Mereka takkan pernah bisa kembali ke masa lalu.
Gu Qingyou menutup mata, membiarkan kesadaran dikuasai pusing di kepalanya, perlahan terlelap.
Chi Yifeng paham betapa lemahnya kondisi Gu Qingyou saat ini. Dia tak banyak bicara lagi, hanya erat menggenggam tangan Gu Qingyou, berusaha keras memberikan kehangatan dan penghiburan.
……
Saat Gu Qingyou tersadar kembali, melalui pintu kamar yang tebal, dia masih samar-samar mendengar suara Jiang Jun...
Saat Gu Qingyou membuka mata dan memastikan Jiang Jun berada di luar pintu, semua ucapan Jiang Jun sebelum dia pergi serta telepon yang Jiang Jun berikan pada Guan Yumo tiba-tiba membanjiri pikirannya.
Dia berjuang keras mempertahankan kesadarannya, menyimak kegaduhan di luar.
……
Di luar pintu, Mu Xiao melotot marah ke Chi Yifeng yang saat itu sedang mengarahkan senjata ke Jiang Jun, memerintahkannya, "Turunkan senjatamu!"
Sayangnya Chi Yifeng sama sekali tidak menghiraukan perintah Mu Xiao. Matanya yang seolah menyala api menatap penuh kebencian ke Jiang Jun, "Kalau kau tak membutuhkannya, mengapa kau mencarinya?"
Que Yan yang berada di samping Jiang Jun yang tenang, memahami bahwa Chi Yifeng mungkin belum mengetahui situasi sebenarnya dan salah paham pada Jiang Jun. Dengan nada menenangkan dia berkata, "Tuan Chi, faktanya tidak seperti yang dikatakan Guan Yumo. Jun tidak mengecewakan Qingyou."
Chi Yifeng mengatupkan gigi, "Jika Jiang Jun tidak melukai Qingyou, mengapa Qingyou mau keluar dari Keluarga Jiang? Jika Jiang Jun benar-benar merawat dan melindungi Qingyou, mengapa sekarang dia hanya tinggal setengah nyawa terbaring di ranjang pasien?"
"Apa?" Que Yan tersentak. "Kau bilang sekarang dia tinggal setengah nyawa di ranjang pasien?" Setelah berkata demikian, Que Yan menoleh kaku ke orang di sampingnya.
Jiang Jun sepertinya juga tak menyangka akan kenyataan ini, wajah tampannya dengan garis rahang yang keras menegang, mata gelap yang dalam tak terukur memancarkan cahaya berbahaya. "Minggir!" Ia seolah kehilangan kesabaran, dua kata itu keluar dingin dari bibir tipisnya.
Jiang Jun tentu tak tahu soal ini.
Perlu diketahui, saat Gu Qingyou tak sadarkan diri, Jiang Jun sedang menerobos markas Dark Angel. Setelah keluar dari kantor pusat, Guan Yumo sudah mengetahui urusan kamera pengawas dan menghancurkan data dalam rekaman video, membuat Jiang Jun tak bisa lagi memanggil rekaman sebelumnya.
Tak disangka, Chi Yifeng demi melindungi Gu Qingyou rela mempertaruhkan nyawa. Meski dihadapkan pada anak buah Jiang Jun yang mengarahkan senjata ke kepalanya, ia tetap tanpa takut mengarahkan laras senjata hitam legam ke Jiang Jun. "Kau ingin membawa Qingyou pergi, kecuali kau menginjak mayatku terlebih dahulu!"
Que Yan melihat ketegangan memuncak ini, berusaha menengahi, "Tuan Chi, sebenarnya ini bukan seperti yang kau pikir, Jun dia..."
Pada detik ini, tak seorang pun menyangka pintu kamar terkunci di belakang Chi Yifeng tiba-tiba terbuka. Gu Qingyou mengenakan piyama, jarum infus di pergelangan tangannya sudah tercabut. Tangannya memegang bingkai pintu, seolah hanya ini yang bisa menopang tubuh lemahnya, namun tubuhnya yang ramping dan ringkih masih terhuyung-huyung.
"Qingyou!"
Chi Yifeng segera menyimpan senjatanya, ingin mendekati Gu Qingyou dengan kecepatan tertinggi. Namun, Jiang Jun yang sudah melihat Gu Qingyou satu detik lebih awal, telah seperti angin kencang memeluk tubuh Gu Qingyou yang hampir ambruk karena tak bisa bertahan.
Melihat Gu Qingyou akhirnya berada dalam perlindungan Jiang Jun, Que Yan tak bisa menahan helaan napas lega.
Chi Yifeng mengangkat senjatanya, membidik Jiang Jun. "Lepaskan dia!"
Aroma maskulin yang familiar menyusup ke hidung Gu Qingyou, ditambah kekuatan lengan yang familiar melingkari pinggangnya, membuatnya perlahan mengangkat pandangan. Tatapannya tak sengaja jatuh ke dalam bola mata Jiang Jun yang sedalam kolam gelap.
Saat itu juga, hatinya tercabik oleh rasa sakit.
Ucapan Jiang Jun pada Guan Yumo masih bergema di telinganya - Dia tidak layak, tapi keluargaku membutuhkannya.
Maka dia mengalihkan pandangan darinya, menatap Chi Yifeng. "Aku mau bicara dengannya, boleh?"
Chi Yifeng gemetar memegang senjata menghadapi permohonan Gu Qingyou. "Setelah dia menjerumuskanmu sampai seperti ini, kau masih mau bicara dengannya?"
Gu Qingyou perlahan melepaskan lengan Jiang Jun yang melingkari pinggangnya, melangkah satu persatu mendekati Chi Yifeng.
Jiang Jun sempat ingin menghentikan Gu Qingyou, tapi kekuatan sanggahan wanita itu luar biasa kuat, membuatnya ragu sejenak. Matanya menatap punggung lemah Gu Qingyou.
