Bab 609 Mo, Kau Menginginkanku
“Karena meski kau takkan bisa melupakan Gu Qingyou seumur hidup, aku rela tetap di sisimu, menemani dan merawatmu.” Mu Ying berkata dengan sungguh.
Guan Yumo menggeleng. “Ini hanya akan menghancurkan hidupmu sendiri.”
Mu Ying menatapnya dengan tekad baja. “Bagaimana bisa Kak bilang ini menghancurkan hidupku? Justru jika aku bersama orang lain, itulah kehancuranku. Karena selain Kak, aku tak mau bersama siapa pun.”
“Perasaan bisa dipupuk perlahan.” Guan Yumo menasihati dengan bijak.
“Mu Ying seketika menyatakan sikap, “Aku dan orang lain selamanya tak bisa menumbuhkan perasaan, karena hatiku sepenuhnya milik Kak seorang, seumur hidup tak akan ada ruang untuk siapa pun lagi.”
“Benar-benar keterlaluan.” Guan Yumo berdiri.
Mu Ying buru-buru meletakkan gelas air, ikut berdiri menghadang Guan Yumo. “Aku tidak asal bicara, yang kukatakan benar... Aku bersedia bersama Kak, meski sekarang Kak menyukai orang lain, tapi aku percaya suatu hari Kak akan jatuh cinta padaku.”
Guan Yumo mengulurkan kedua tangannya, menopang lembut bahu Mu Ying, berkata dengan nada penuh kasihan, “Dengarkan perkataanku, aku sudah tak bisa kembali, tapi kau masih bisa.”
Mu Ying menatapnya dengan tatapan teguh. “Kak takkan kembali, aku pun takkan!”
Guan Yumo membuat wajahnya dingin, “Perkataanku sekarang tak kau dengar lagi?”
Mu Ying tak gentar, “Kak... Oh bukan, Yumo, apapun yang kau katakan akan kudengar, hanya dalam hal ini aku tak mau menurut.”
Wajah Guan Yumo semakin muram, “Xiao Ying, jangan bersikap seenaknya begini!”
Mu Ying menjawab demikian, “Aku sudah terbiasa bersikap seenaknya, tak kurang yang satu kali ini.”
Guan Yumo melepaskan bahu Mu Ying. “Tapi aku takkan membiarkanmu menghancurkan kebahagiaan seumur hidup dengan mata sendiri.”
Mu Ying tak membiarkannya melepaskan, dia menarik tangan Guan Yumo memeluknya, sementara kedua tangannya memeluk balik, menempelkan wajahnya erat-erat ke dada kokohnya, menyimak detak jantungnya yang tenang. “Aku sudah menjadi milikmu, kau harus bertanggung jawab padaku!”
Guan Yumo menarik Mu Ying, mata hitam pekatnya menatapnya. "Pertama kali aku mengira kau adalah Qingyou, kedua dan ketiga kalinya hanya sekadar melepaskan hasrat biologis, kau mengerti? Aku minta maaf karena kesalahpahamanku telah menyakiti dirimu, tapi sekarang masih bisa diperbaiki. Asalkan kau melupakan semua ini, semuanya bisa dimulai dari awal!"
Mu Ying mendongak memandang Guan Yumo yang lebih tinggi satu kepala darinya, tatapannya gelap. "Apa maksudmu dengan 'memulai dari awal', Mo?"
"Kita bercerai. Aku yang akan menjelaskan pada Mu Lao. Alasan perceraian bisa dikatakan berasal dari pihakku, tidak akan terlalu merusak reputasimu." Guan Yumo berkata demikian.
Mu Ying tiba-tiba berjinjit, mencium Guan Yumo dengan kuat.
Guan Yumo langsung menariknya saat bibir Mu Ying menyentuhnya. "Kau gila?"
Mu Ying memandangi mata gelap Guan Yumo yang menyala nafsu, tersenyum lembut. "Mo, kau menginginkanku."
Guan Yumo melepas tangan Mu Ying dengan kasar. "Jangan bercanda seperti ini!"
Mu Ying mengangkat bahu dengan santai. "Aku tidak bercanda... Kalau kau tidak menginginkanku, takkan menciumku di mobil tadi."
Guan Yumo terdiam sejenak, lalu berkata dengan suara dingin. "Itu hanya nafsu pria terhadap wanita."
Mu Ying menjawab tak acuh. "Yang kumau justru kau memperlakukanku sebagai wanita."
"Aku takkan segila dirimu!" Guan Yumo bergegas hendak melewati Mu Ying.
Tapi Mu Ying tetap mengembangkan tangan menghalangi jalan Guan Yumo.
Wajah Guan Yumo berubah muram.
“Dulu saat Guan Yumo menunjukkan ekspresi seperti ini padaku, biasanya itu pertanda ia sedang tidak senang. Saat seperti itu, aku selalu menurutinya. Tapi kali ini aku mengumpulkan keberanian dan berkata, 'Aku tahu kau tidak suka masalah, tapi aku bisa jamin, aku takkan seperti istri biasa yang menelepon mengganggumu setiap malam atau menanyakan jejakmu. Kau punya kebebasan mutlak, aku hanya minta kau memberitahu di mana kau berada, karena hanya begitu hatiku bisa tenang.'"
Guan Yumo berkata dengan nada dingin, "Tak perlu kau ikut mengorbankan seumur hidupmu!"
"Tapi pernahkah kau berpikir, rencanamu sebelumnya juga seperti ini - mau menjadikanku istrimu, hanya bedanya sekarang ada perasaanku padamu. Kau bisa tetap mengabaikan ini, karena sungguh aku takkan merepotkanmu," ujar Mu Ying dengan tulus.
Mata gelap Guan Yumo yang tampak garang tapi lemah di dalam menyipit, "Awalnya memang begitu rencanaku, tapi tak kusangka harus membuang hidupmu. Setelah kerja sama dengan Grup Mu sukses, kita akan bercerai dan kubayar kompensasi atas gangguan mental yang kau alami selama itu."
Rupanya sejak awal dia sudah merencanakan segalanya...
Mu Ying menggigit bibirnya, "Jika kau mendatangi Kakek Kedua, aku akan bilang padanya bahwa kita sudah berhubungan! Dengan pikiran tradisionalnya, kakek pasti takkan mengizinkan kita bercerai!"
Suara Guan Yumo terdengar tenang luar biasa, "Menurutku itu bukan masalah. Mu Lao terpaksa menikahkanmu dengan kepala geng kriminal seperti aku. Jika kita tidak punya anak, dia justru akan senang melihat kita berpisah."
Mu Ying seketika tercekat.
Dia tahu apa yang ia katakan benar, Kakek Kedua sangat mungkin menyetujui.
Mu Ying merenung sejenak, lalu melanjutkan, "Tapi Anda belum berhasil bekerja sama dengan Grup Mu..."
"Aku bisa mencari partner baru." Jawab Guan Yumo dengan tenang.
Tubuh Mu Ying membeku seketika, matanya memerah dalam sekejap.
Melihat hal itu, kekakuan di wajah Guan Yumo menghilang. Ia menghela napas pelan, "Sayang, hidupmu seharusnya diterangi mentari, bukan mengikuti orang muram sepertiku." Usai berkata, Guan Yumo langsung melewati Mu Ying dan meninggalkan kamar.
Mu Ying tetap terpaku di tempat semula, ingin menghentikan kepergian Guan Yumo namun sadar tak sanggup.
Jika tak menemukan cara untuk mencegah Guan Yumo menemui Kakek Kedua, hubungan pernikahan mereka akan berakhir di sini.
Bagaimana ini harus kuhadapi?
……
Di dalam lift, Guan Yumo bertanya pada Mai Li, "Kau yakin Qingyou sekarang di Prancis?"
Mai Li menunduk, menjawab dengan hormat, "Benar, Tuan... Hamba tidak sengaja mendengar kabar bahwa Nona Gu menemani Direktur Jiang menangani urusan Que Yan. Sejak Que Yan tak sadarkan diri pasca operasi, perusahaan tak ada yang mengurus."
Tatapan Guan Yumo sesaat berkabut, seolah tenggelam dalam lautan pikirannya sendiri.
Mai Li tampak bergulat dalam hati lama sebelum memberanikan diri berkata, "Tuan, sekarang Anda sudah tahu bahwa semua ini hanya kesalahpahaman pada Nona Mu, mengapa tidak pertimbangkan untuk terus bersamanya? Menurut hamba, Nona Mu pantas dapat perhatian Tuan."
Guan Yumo berkata dingin, "Mengikuti aku yang tak mungkin memberinya kebahagiaan?"
Mai Li terbata-bata, "Mungkin Nona Mu merasa kebahagiaan adalah bersama Tuan?"
Sorot mata Guan Yumo tiba-tiba gelap, "Kebahagiaan seperti ini hanya sementara. Lama-kelamaan dia akan merasa kesepian dan bosan. Saat itu datang, takkan ada waktu untuk menyesal."
Mai Li bingung, "Mengapa tidak sempat?"
Guan Yumo diam.
Mai Li tak berani bertanya lebih lanjut.
