BAB 636 Alasan dokter menilai anak sebenarnya bisa diselamatkan
“Ya, tapi kita semua yakin Que Yan pasti akan siuman, hanya masalah waktu saja.” Gu Qingyou menjawab dengan keyakinan teguh.
“Aku juga akan dalam relung hati mendoakan Que Yan bisa segera sadar.” Mu Ying berkata.
Gu Qingyou tersenyum lembut, mengangkat kopi dan meneguk seteguk. “Hanya Yaru yang menderita, dia setiap hari ke rumah sakit merawat Que Yan, juga harus mengurus anak. Waktu itu di Prancis melihatnya, seluruh tubuhnya sudah jauh kurus...”
Mu Ying menjawab, “Tapi kukira meski sibuk seperti ini, dia takkan merasa lelah. Karena bisa menemani orang yang dicintainya di sampingnya, merawatnya, Yaru pasti juga bahagia.”
Gu Qingyou mengangguk, “Jadi aku tidak membujuknya untuk menyerah, aku selalu menyemangatinya bahwa Que Yan pasti akan bangkit.”
“Itu benar. Jika orang-orang di sekitar kalian juga menunjukkan ketiadaan harapan, bagaimana mungkin dia sendiri punya keyakinan untuk bertahan?” Mu Ying menjawab demikian.
Gu Qingyou tiba-tiba menatap Mu Ying lama-lama tanpa berkata-kata.
Mu Ying ragu dengan tatapan Gu Qingyou yang seperti ini, bertanya, “Ada apa?”
Gu Qingyou menjawab dengan lembut, “Menurutku kali ini melihatmu sangat berbeda dengan dulu...Kau begitu tenang, pikiranmu begitu jernih. Seluruh logikamu adalah orang yang matang.”
Mu Ying terkecil tipis, “Jadi kesanmu sebelumnya padaku adalah seorang nona besar yang manja dan semena-mena ya?”
Gu Qingyou ikut tersenyum, “Seorang nona besar yang manja tapi sifat dasarnya tidak jahat.”
“Sebenarnya aku heran, waktu itu aku jelas-jelas sudah melakukan banyak hal buruk padamu dan Jiang Jun, sementara kamu tidak tahu bahwa setelahnya aku sudah bersiap menebus dosa. Mengapa kamu masih mau berteman denganku, tidak mempermasalahkanku? Bahkan menganggap hatiku tidak jahat?” Mu Ying mengutarakan pertanyaan yang selama ini mengganjal di relung hatinya.
“Waktu itu aku tidak tahu kamu melakukannya demi Guan Yumo, kukira demi Jiang Jun. Tentu, siapapun yang kau lindungi, menurutku kau adalah Si Malang. Karena semua yang kau lakukan semata karena kau terlalu mencintainya. Mencintai seseorang pada dasarnya bukan kesalahan, hanya metodemu yang keliru... Hasil akhirnya toh tidak ada yang terluka, untuk apa aku menyusahkan Si Malang sepertimu?” Gu Qingyou menjawab dengan tulus dan jujur.
Mu Ying termenung sejenak mendengar jawaban itu, lalu baru berkata, “Kakakku benar, toleransi, kebaikan hati, dan kemurahan hatimu jauh melebihi manusia biasa. Sadarkah kau, kebanyakan orang yang mengalami hal seperti itu mana mungkin masih mempertimbangkan perasaan pihak yang menyakitinya?”
Gu Qingyou tersenyum sambil gelengkan kepala, “Kau terlalu mengagungkanku. Waktu itu meski aku merasa kasihan padamu, tapi juga menganggap caramu terlalu ekstrem...”
Mu Ying memilih untuk dengan sabar menyimak.
“Sampai saat itu di London, di perusahaan ekonomi tempat Yaru ingin melamar, aku bertemu denganmu. Melihatmu diikat keluarga Mu untuk pulang dan menikah, barulah aku tahu ternyata keinginanmu menikahi orang yang kau cintai begitu sulit. Tanpa alasan, aku merasa statusmu sebagai putri konglomerat tak mudah, semua tindakan ekstremmu hanyalah upaya menerobos kandang kayu yang membelenggumu. Karena itu akhirnya aku bisa memaklumimu.” Gu Qingyou perlahan berkata.
Mu Ying sorot matanya sedikit muram, "Tapi hari itu sebelum kau memaklumi, kau sudah menyuruh orang membantuku."
Gu Qingyou menjawab tenang, "Siapapun akan membantumu saat itu, karena waktu itu kau hanya seorang gadis renta."
Mu Ying menggeleng, "Tak semua orang mau membantuku. Orang lain takut merepotkan diri. Sebagai orang yang pernah kuhabisi, sikap diam-diam menyaksikan sudah cukup baik. Tapi kau malah menolong, ini membuktikan kau berhati baik."
Gu Qingyou menunduk memandang cangkir kopi di genggamannya, tersenyum tipis. "Sebenarnya, aku tak bisa disebut berhati baik. Masih banyak rahasiaku yang tak kalian tahu. Siapa yang tahu toleransiku pada orang lain bukan bentuk penebusan dosa untuk diriku sendiri?"
Mu Ying mengerutkan alis, "Maksudmu soal kejadian dulu saat kau tak menyelamatkan anakmu sendiri?"
Menyebut hal ini, pupil mata Gu Qingyou yang jernih terlihat berlinang. "Meski orang-orang di sekitarku akhirnya bisa memaklumi, aku tahu sebenarnya ada kesempatan untuk menyelamatkan nyawa kecil tak bersalah itu."
Mu Ying berkata serius, "Kesalahan dalam hal ini bukan pada dirimu. Jika benar-benar harus mencari pihak yang bersalah, itu semua kembali pada Xia Qingchen, karena dialah yang pertama kali menyerang dan menjerumuskan anakmu."
Gu Qingyou menarik napas dalam, "Meski begitu, aku memang memilih mengorbankan anak demi mendapatkan kehidupan yang stabil di kemudian hari... Ini adalah dosa abadi bagiku, juga rasa sakit yang takkan pernah hilang dari relung hati."
"Itu hanya ketidakberdayaanmu," Mu Ying menghibur.
Gu Qingyou tiba-tiba mengangkat kepala, menatap tajam Mu Ying, "Jun memberitahuku bahwa informasi tentang barang pemeras dan rekaman dokter rumah sakit dari Guan Yumo itu berasal darimu. Apakah kamu pernah mendengar rekaman dokter tersebut?"
Mu Ying mengangguk.
Gu Qingyou menahan napas, bertanya dengan suara serak, "Bisakah kau ceritakan isi rekaman dokter itu? Apakah dokter bilang sebenarnya anak itu bisa diselamatkan?"
Mu Ying ragu sejenak di dalam hati, akhirnya mengangguk jujur. "Mungkin kau tidak tahu, saat kau dibawa ke rumah sakit, nyawa kecil itu masih bertahan. Tapi karena keterlambatan penanganan, andai saja lebih cepat beberapa menit, mungkin..."
Gu Qingyou terduduk lemas di sandaran kursi, matanya memerah. "Ternyata dia pejuang kecil yang gigih, tapi aku sebagai ibunya justru mengabaikannya..."
"Dokter menilai berdasarkan pendarahanmu bahwa sebelumnya masih ada kesempatan menyelamatkan anak..."
"Apa maksudnya?"
Mu Ying menjawab berdasarkan rekaman jawaban dokter, “Volume darahmu saat itu tidak banyak, ini menunjukkan sakit perutmu sudah dimulai sejak lama, tapi kau terus menahan sakit sampai tak tahan baru ke rumah sakit… artinya kau memang tidak berencana langsung ke rumah sakit sejak awal……”
Gu Qingyou menutup matanya dengan berat, tenggorokannya tersekat. “Dokter benar, saat itu sakit perut memang sudah dimulai sejak lama. Aku juga punya firasat kalau segera ke rumah sakit, anak mungkin bisa diselamatkan… tapi aku masih kejam mengatakan pada diri sendiri bahwa anak sudah tidak bisa diselamatkan……”
Mu Ying mengulurkan tangan, menggenggam perlahan tangan dingin Gu Qingyou. “Saat itu kau tidak punya pilihan. Jika mempertahankan anak, Jiang Jun tidak akan bertekad menghancurkan Xia Qingchen… maka kau tidak bisa mengandalkan perlindungan Jiang Jun… Dengan perlindungannya, kau bisa mengobati penyakit Nyonya Bi Shufen, melunasi utang ibumu dulu… kau tidak perlu lagi hidup dalam ketakutan setiap hari… Karena selama ini hidup dalam penderitaan, relung hatimu begitu merindukan kehidupan yang stabil.”
Gu Qingyou perlahan membuka mata, di matanya sudah berkabut tipis. “Aku tidak mau cari-cari alasan, hanya berharap anak di surga bisa beristirahat dengan tenang.”
Mu Ying memandangnya. “Percayalah, dengan latar belakangmu seperti itu, orang lain belum tentu bisa melakukan lebih baik… Nyatanya kau selalu mempertahankan tekad awalm, hanya kehidupan yang memberimu terlalu banyak ketidakberdayaan.”
