Bab 646 Tak Pernah Berhati Lembut pada Musuh
Setelah saling pandang sejenak dengan Gu Qingyou, ia melanjutkan teleponnya.
Qin Qian terdiam kaget.
Bukan hanya penampilan asli Gu Qingyou yang lebih cantik dari foto di majalah, Jiang Jun juga jauh lebih tampan daripada di TV.
Setelan jas hitam yang dipotong sempurna memperlihatkan siluet tubuhnya yang memanjang, dipadukan dengan fitur wajah tampan sempurna, aura kebangsawanan bawaan lahir yang berkualitas tinggi, ditambah karakter tersembunyi dan dalam - membuat Qin Qian tak mau berkedip sedikitpun.
Jiang Jun baru mendekati mereka setelah selesai berbicara di telepon. Kalimat pertamanya penuh kesopanan, "Maaf, ada urusan mendadak yang membuatku terlambat."
Mu Ying berdiri, tersenyum. "Kami juga baru tiba sebentar. Yang paling awal sampai adalah Qingyou."
"Yang ini adalah..." Jiang Jun menatap Qin Qian.
Qin Qian langsung berdiri, namun karena gugup, lupa meletakkan tas tangannya. Tas itu menabrak pinggiran meja hingga menimbulkan suara keras yang menarik perhatian orang sekitar. Qin Qian kembali ingin menyelinap ke lubang karena malu, terbata-bata, "Di...Direktur Jiang, salam kenal."
Melihat reaksi Qin Qian, Mu Ying tak bisa menahan tawa. Barulah dia memperkenalkan, "Maaf, dia sahabatku Qin Qian. Karena baru pertama kali bertemu Direktur Besar Jiang, dia terlalu antusias."
Jiang Jun memeluk Gu Qingyou sambil duduk di kursi, ekspresinya tetap tenang. "Nona Qin terlihat agak familiar."
Pipi Qin Qian memerah. Dia berusaha keras tersenyum, "B-benarkah? Mungkin wajahku biasa saja. Pokoknya aku yakin belum pernah bertemu Direktur Jiang."
Jiang Jun tersenyum tipis. "Nona Qin terlalu rendah hati."
Pujian Jiang Jun membuat wajah Qin Qian semakin merah. Dia buru-buru mengambil gelas air dan meneguknya.
"Ngomong-ngomong, aku juga merasa wajahmu familiar." Gu Qingyou kini juga mengamati wajah Qin Qian dengan saksama.
Jiang Jun dengan natural menarik tatapannya dari Qin Qian, lalu mengalihkannya ke istri tercintanya yang lembut dan cantik.
Qin Qian meletakkan gelas air, berkata terbata-bata, "Saya kan bilang wajah saya biasa-biasa saja."
Mu Ying justru penasaran, bertanya dengan ragu, "Kenapa kalian berdua suami-istri merasakan hal yang sama?"
Gu Qingyou menatap Mu Ying beberapa saat, tiba-tiba berteriak pelan, "Aku tahu kenapa aku merasa familiar denganmu..."
Mu Ying buru-buru bertanya penuh rasa ingin tahu, "Ada apa?"
Gu Qingyou menoleh memandang Jiang Jun, "Sayang, kau juga merasa dia mirip Qin Qian kan?"
Jiang Jun hanya tersenyum, tidak memberi komentar.
Rasa penasaran Qin Qian tidak terpancing, tapi Mu Ying semakin penasaran dan terus bertanya, "Siapa yang mirip Qin Qian?"
Gu Qingyou agak canggung menjawab, "Mungkin ini agak menyinggung Qin Qian, tapi memang ada kemiripan... Cucu Chairman Tan dari Kota C. Usianya sebaya dengan anakku. Istri Chairman Tan berteman lama dengan ibuku, jadi sering membawa cucunya ke rumah kami bermain dengan Mumu. Wajah anak itu mirip sekali dengan Nona Qin."
"Wah, ada kebetulan seperti ini?" Qin Qian yang tadinya kaku tiba-tiba kembali normal dan bersemangat.
Gu Qingyou mengangguk, "Iya, mata anak itu sangat mirip denganmu - bulat besar dan berbinar-binar."
Mu Ying tiba-tiba mengejek, "Untung Qin Qian hanya pernah sekali ke Kota C, itu pun baru beberapa bulan yang lalu. Tak mungkin dia punya anak sebesar ini di sana. Kalau tidak, pasti dikira anak ini ada hubungan sedarah dengannya……"
Qin Qian melotot ke arah Mu Ying. "Yang dibicarakan adalah cucu Chairman Tan... Meski aku tak kenal, tapi Direktur Jiang pasti tahu. Pasti orang yang sangat kaya. Kalau aku punya hubungan dengan orang kaya seperti itu, masak sekarang masih harus mati-matian cari uang?"
"Chairman Tan?" Mu Ying berpura-pura merenung, "Qingyou, maksudmu anak Tan Yan? Aku ingat Tan Yan itu. Dulu dia mewakili Chairman Tan di pernikahanku dengan Guan Yumo. Tapi karakternya penyendiri dan dingin, dari awal sampai akhir acara wajahnya datar tanpa ekspresi."
Gu Qingyou mengangguk, "Aku juga dengar dari Ibu. Benar, CEO Tan memang agak penyendiri."
Qin Qian menarik lengan baju Mu Ying diam-diam, berbisik, "Jangan-jangan kau lupa tujuanmu ke sini?"
Mu Ying berbisik balik, "Aku tak bisa langsung minta bantuan tanpa basa-basi dulu."
Qin Qian merasa masuk akal, lalu diam.
Saat itu Gu Qingyou berkata pada Jiang Jun, "Suamiku, Mu Ying ada urusan ingin minta bantuanmu."
Jiang Jun sedang membersihkan tangannya dengan tisu basah. Dia selalu perfeksionis, selalu bersihkan tangan sebelum makan. "Silakan bicara."
Mu Ying menduga dengan kehadiran Gu Qingyou, efektivitasnya berlipat ganda, segera memanfaatkan kesempatan. "Kalian paham, yang selalu kukejar hanya satu orang. Sekarang aku sudah bercerai dengannya. Katanya demi kebaikan, tapi aku tak mau akhir seperti ini... Tiga hari lagi dia akan bertunangan. Aku tak berani minta bantuan Kakek Kedua dan Kakak. Kuharap Direktur Jiang bisa memberiku strategi."
Jiang Jun membuka kemasan baru tisu basah, dengan sabar membersihkan tangan Gu Qingyou. Setelah selesai, baru menjawab Mu Ying, "Aku jadi pakar cinta sekarang?"
Kalimat datar Jiang Jun ini seketika menghibur yang hadir. Gu Qingyou menarik lembut lengan jas Jiang Jun, berkata dengan nada kagum, "Tak ada masalah yang tak bisa kau atasi!"
Jiang Jun terlihat sangat menikmati pujian ini. Di hadapan Mu Ying dan Qin Qian, ia mencium cepat pipi Gu Qingyou, membuat pipi sang gadis memerah.
Mu Ying batuk kecil, "Kalau begitu... Direktur Besar Jiang, bisakah kau menjadi penasihat sementara untuk hamba?"
Jiang Jun kini menatap Mu Ying, wajah tampannya lembut tapi datar. "Pedagang selalu pertimbangkan keuntungan dan pertukaran setara. Nona Mu, apa yang bisa kau tawarkan untuk ditukar?"
Mendengar ini, Mu Ying tersenyum misterius. Dari tasnya ia mengeluarkan kertas dan pulpen, menuliskan kalimat bahasa Italia dengan gerakan cepat: Swaat! Swaat! Swaat... Lalu menyerahkan surat tersebut kepada Jiang Jun.
Jiang Jun menyapu pandangan datar ke secarik kertas, awalnya ekspresinya tak berubah, kemudian sudut bibirnya naik sedikit. "Memang ada bakat berdagang keluarga Mu, terbukti paham prinsip pertukaran setara nilai."
Gu Qingyou dan Qin Qian sama-sama tak paham bahasa Italia, keduanya memandang Mu Ying dan Jiang Jun dengan kebingungan.
Namun mereka tak melanjutkan diskusi tentang isi kertas tersebut. Mu Ying menyunggingkan senyum pengertian ke Jiang Jun, "Direktur Jiang, bisakah Anda menjadi penasihat strategiku untuk satu ketuk (15 menit) ini?"
Gu Qingyou juga menarik lengan baju Jiang Jun perlahan. Baru kemudian Jiang Jun bersuara dengan santai, "Kutanyakan, bagaimana karakter Guan Yumo?"
Mu Ying langsung menjawab tanpa berpikir, "Tampak dingin dan tak berperasaan, sebenarnya baik hati. Tapi jika ada yang menghinanya, orang itu akan menyaksikan kebengisannya. Terhadap musuh, ia tak pernah berhati lembut."
Jiang Jun mengangguk singkat, berkata datar, "Kalau begitu, manfaatkan sisi baik hatinya."
Mu Ying tak mengerti, memandang pria tampan di seberang dengan bingung. "Bagaimana caranya?"
Sudut bibir Jiang Jun menyungging senyum tipis. "Ingat bagaimana dulu aku membuat Kakek Keduamu yang baik hati itu menyetujui pernikahanmu dengan Guan Yumo..."
