Bab 678 Mental Wanita Kecil
Mu Ying tidak berniat menyembunyikan keadaan dari Xu Zhan, karena fakta ini sudah terjadi, semua orang pada akhirnya akan tahu. "Aku dan dia sudah terpisahkan, kurasa tak akan ada lagi urusan di masa depan."
Tangan Xu Zhan yang sedang memegang sendok terhenti sebentar, lalu perlahan mengunyah makanan di mulutnya. "Apa yang terjadi?"
"Hanya ini yang bisa kukatakan padamu." Mu Ying memotong omelet Prancis, dengan elegan menyuapkannya ke mulut.
Xu Zhan tidak banyak bertanya, hanya berkata, "Kau ke Kota C untuk bersantai?"
Mu Ying menggelengkan kepala, "Aku ingin tinggal di Kota C beberapa tahun."
"Karena dia tak mungkin datang ke Kota C?" Xu Zhan tiba-tiba mengangkat pandangan, menatapnya.
Mu Ying tersenyum lembut, "Bagaimana kau bisa tahu?"
Xu Zhan menjawab demikian, "Sebagai pemimpin Dark Angel, sebagian besar waktunya harus dihabiskan di Eropa."
Mendengar itu, Mu Ying terkejut, "Bagaimana kau bisa tahu dia..."
Xu Zhan tersenyum tipis, melanjutkan makannya.
Setelah merenung sejenak, Mu Ying tersadar. "Li Nuo yang memberitahumu?"
Xu Zhan mengangguk jujur. "Aku penasaran mengapa keluarga Li tidak berani sedikitpun menggerutu pada Guan Yumo, baru kemudian Li Nuo memberitahuku bahwa mereka takut melawan Dark Angel."
"Kau tidak menyalahkanku karena menjerumuskan sahabatmu sampai seperti ini?" Setelah berkata demikian, Mu Ying mengangkat gelas jus dan meneguknya.
"Xu Zhan sudah selesai sarapan, mengusap sudut bibirnya dengan serbet. \"Hubunganku dengan Li Nuo hanya sekadar kenalan biasa, karena dulu orang tua pernah mencoba menjodohkan kami. Tapi aku tidak punya perasaan padanya.\""
"\"Memang, wanita ini cukup munafik. Wajar kalau kau tidak menyukainya.\""
Xu Zhan tertawa terhibur oleh ucapannya, menatapnya lekat. \"Apa rencana selanjutnya?\""
Mu Ying mendesah pelan, \"Hanya terpikir harus tinggal di Kota C selama beberapa tahun, tapi belum terpikir mau melakukan apa di sini... Pekerjaan model sebelumnya tidak ingin kulanjutkan, karena awalnya berencana setelah Fashion Week akan menuruti nasihat Kakek Kedua untuk tidak tampil di publik lagi, agar keluarga Mu tidak dicela kurang anggun. Kebetulan sekarang dipecat oleh desainer utama Fashion Week, akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan ini.\""
"\"Kau tidak ambisius dalam karier.\" Xu Zhan menyimpulkan."
Mu Ying tersenyum, menatap balik Xu Zhan. \"Sebenarnya aku sama sekali tidak punya ambisi karier. Ikut Fashion Week hanya sekadar mimpi, tidak pernah kupikirkan harus tercapai... Mimpi sejatiku selama ini adalah memiliki keluarga bahagia, bersama orang yang kucintai dan mencintaiku, melahirkan anak-anak untuknya.\""
Sudut bibir Xu Zhan sedikit merekah, \"Mental wanita kecil.\""
Mu Ying bergumam lirih, \"Benar, tapi pola pikir ini terutama karena hubungan orang tuaku buruk. Mereka terus bertengkar, sebab Ayahku playboy... Saat itu kupikir, kelak dalam hubungan harus setia, dan mencari pasangan yang juga setia.\""
“Sepertinya saat itu kalau aku bukan berimage playboy saat kencan buta denganmu, mungkin kita bisa jadi.” Xu Zhan tersenyum.
Mu Ying menggelengkan kepala, “Tidak juga… karena saat itu aku sudah bertemu Guan Yumo.”
Xu Zhan menghela napas pasrah, “Jadi, katanya kita berjodoh tapi takdir tak menyatukan, katanya tak berjodoh tapi hari ini bisa bertemu di Kota C.”
Mu Ying tersenyum lembut, “Lupakan ini… Ngomong-ngomong, kau punya bisnis di Kota C, bisakah merekomendasikan pekerjaan untukku? Aku sungguh tak mau menganggur, tapi kau tahu pengalamanku nol, pekerjaan administratif jelas tak mungkin.”
“Katanya pianismu bagus?”
Mu Ying menyipitkan mata, “Kau mau merekomendasikan pekerjaan main piano untukku?”
Xu Zhan terkecil tipis, “Kenapa reaksimu begitu, tidak suka?”
Mu Ying langsung geleng-geleng kepala, wajahnya berseri. “Kalau kau bisa carikan pekerjaan main piano, itu bagus sekali! Dari hobiku, renang dan diving nomor satu, main piano nomor dua. Pianoku bahkan pernah menang penghargaan internasional!”
Xu Zhan melengkungkan bibir melihat senyumannya, “Aku tahu, waktu kencan buta dulu, mamaku bilang skill pianomu luar biasa, tapi malah lebay memuji-muji 'wanita elite tetap wanita elite'.”
Mu Ying terkekeh ciut-ciut, “Kalau mamumu waktu itu tahu aku ini 'wanita elite' yang setiap hari bikin Kakek Keduanya naik darah sampai mau usir dari rumah, pasti menyesal setengah mati menjodohkan kita… Tapi pianoku emang jago sih.”
Xu Zhan memandangi Mu Ying yang tersenyum manis, sedikit terpana. "Baiklah, sebenarnya aku datang ke Kota C untuk menginspeksi hotel milik 'Youxin'. Kebetulan hotel bintang lima kami di Kota C membutuhkan seseorang untuk memainkan piano di aula. Jika kau tidak keberatan dengan sedikit tampil di depan umum, kurasa kau akan menyukai pekerjaan ini."
Merasakan tatapan dalam Xu Zhan, Mu Ying mengangkat jus di hadapannya dan meneguk seteguk, dengan natural menghindari tatapannya. "Aku memang berminat. Mari kita sepakati begitu. Tapi hotel mana yang dimaksud..."
Bibir Xu Zhan melengkung. "Hotel tempatmu menginap sekarang."
"Ah?"
Mu Ying menutup mulutnya yang terkejut. "Rupanya TO Hotel tempatku menginap ini adalah milik kalian..."
Xu Zhan berkata, "Jadi, apakah lingkungan kerjamu yang akan datang sudah memuaskan?"
Dengan sengaja melirik sekeliling, Mu Ying mengangguk erat-erat. "Memuaskan, sangat memuaskan."
……
Hari ini Xu Zhan menemani Mu Ying mengunjungi beberapa tempat di Kota C, berinteraksi layaknya sahabat.
Malam harinya, Xu Zhan mengajaknya ke puncak Gunung Boming untuk melihat bintang-bintang. Baru kali ini Mu Ying menyadari betapa indah dan gemilangnya bintang bertaburan.
Saat ini, melalui jendela atap besar mobil, Mu Ying menatap langit berbintang sambil berbisik lirih, "Andai saja aku bisa jatuh cinta padamu. Pasti setiap hari akan kulewati dengan bahagia, karena kau sangat romantis..."
Xu Zhan memandanginya.
Di bawah cahaya malam, fitur wajahnya tampak sangat lembut, wajahnya bersinar, auranya transendental, bagai bintang bertaburan di langit malam ini, begitu indah hingga membuat orang menahan napas.
Tiba-tiba, ia tak kuasa membuka mulut, "Karena kau sudah terpisah dengan Guan Yumo, kurasa ini adalah berkah Tuhan untukku. Jadi, aku akan terus mengejarmu sampai suatu hari kau menjadi kekasihku."
Mu Ying mendengar pengakuan Xu Zhan, tak tahu harus menjawab bagaimana, sebab sungguh tak mungkin dia mencintai Xu Zhan.
Alasannya sederhana...
Hatinya telah tersesat pada seseorang lima tahun yang lalu.
Sekalipun orang itu ternyata selalu tanpa ampun padanya, kini dia tak bisa menariknya kembali...
Dia bisa tak mencintainya lagi, tak lagi mengejarnya dengan gila-gilaan, bahkan tak berhubungan lagi seumur hidup, namun kenangan indah saat mereka bersama takkan pernah terlupakan.
Benar, dia tak tahu apakah bisa melupakan orang ini di kemudian hari, tapi saat ini... dia masih tak sanggup.
Namun kalimat seperti ini jika diutarakan pada Xu Zhan pasti terdengar tak berperasaan. Setelah merenung sejenak, akhirnya dia menjawab, "Aku berjanji, jika suatu hari aku bisa melepas Guan Yumo dan memulai hidup baru, aku tak akan mempertimbangkan orang lain, pasti aku memilihmu."
