Bab 680 Menemukan cara menyembunyikan keberadaan anak
Masalah kehamilan ini sebenarnya pernah terlintas di pikiran Mu Ying. Bagaimanapun, saat bersama Guan Yumo di pulau itu mereka tidak menggunakan kontrasepsi, dan saat itu dia sedang dalam masa subur.
Tapi setelah berpisah dengan Guan Yumo, dia tidak lagi memikirkannya, merasa Tuhan tak mungkin begitu kejam padanya.
Namun, test kehamilan yang diberikan Gu Qingyou kini jelas menunjukkan dua garis merah, membuatnya terpaku di tempat lama.
"Xiao Ying, Xiao Ying..."
Baru ketika suara Gu Qingyou terdengar, Mu Ying tersentak, perlahan membuka pintu.
"Gu Qingyou melihat wajah Mu Ying, di relung hatinya sudah ada jawaban. Saat melihat test kehamilan di tangan Mu Ying yang menunjukkan dua garis merah selama dua hari, dia menghela napas, "Benar seperti yang dikhawatirkan, yang ditakutkan malah datang.""
Mu Ying terduduk linglung keluar dari toilet.
Gu Qingyou menyambutnya, bersama duduk di sofa ruang tamu.
Mu Ying menyandar di sofa, wajahnya kini tampak pucat. Tangannya membelai lembut perut bagian bawahnya, seolah tak percaya di sana telah mengandung nyawa kecil.
Gu Qingyou memandang Mu Ying, bertanya serius, "Apa rencanamu?"
Mu Ying menggelengkan kepala, suara lemahnya berkata, "Tapi aku tak bisa memaksakan diri untuk tak mau anak ini."
"Aku tahu, ini kan nyawa tak bersalah. Sedikit pun ibu mana pun tak akan mau kehilangannya." Gu Qingyou menopang bahu Mu Ying, memberinya hiburan.
Mu Ying menutup mata. "Aku perlu pertimbangkan baik-baik cara menangani ini. Karena aku tak mau lagi tersentuh dengan Guan Yumo..."
Suara Gu Qingyou penuh belas kasihan, "Baik, aku bantu telepon minta izin cuti ke hotel. Hari ini istirahatlah di sini!"
"Tak perlu, aku istirahat sebentar lalu pergi." Mu Ying perlahan berkata.
Gu Qingyou penuh perhatian bertanya, "Ada apa?"
Mu Ying menjawab jujur, "Aku ingin sendiri merenung."
Meski khawatir, Gu Qingyou memahami perasaan Mu Ying saat ini. "Kalau begitu aku suruh Cui Hao mengantarmu kembali ke apartemen." Katanya dengan lembut.
Mu Ying mengangguk. "Terima kasih."
……
Setelah kembali ke Apartemen, Mu Ying berbaring di ranjang, tatapan kosong menatap langit-langit.
Jika sekarang Guan Yumo tahu dia hamil, pasti akan secara pribadi datang ke Kota C memaksanya melakukan pengangkatan janin?
Benar, dengan karakter dan temperamennya, bahkan saat mereka belum berpisah pun ia akan melakukan ini, apalagi sekarang.
Jadi, bagaimana caranya agar dia tidak mengetahuinya? Lagipula kehamilan tidak bisa ditutupi, perut yang membesar hari demi hari, pasti informasi akan masuk ke telinga Guan Yumo...
Mungkin cara terbaik agar dia tidak tahu adalah dengan melakukan pengangkatan janin ini.
Tapi dia tak sanggup melakukannya...
Sejak melihat dua garis merah pada test kehamilan, pikiran untuk mengangkat janin sama sekali tidak terlintas dalam pikirannya.
Dia tidak tahu apakah ini insting seorang Ibu yang pasti akan melindungi anaknya sendiri, tapi mulai dari ketukan ini, dia tak akan membiarkan anaknya menerima luka sedikit pun...
Namun masalah di depan mata terlalu banyak...
Bagaimana menyembunyikan dari Guan Yumo?
Kakek Kedua dan Kakak jika tahu, mungkin juga akan membujuknya untuk mengangkat janin...
Bagaimana dia bisa melindungi anak ini?
Dering ponsel tiba-tiba berbunyi, memotong renungan Mu Ying.
Perlahan dia mengambil ponsel di meja samping tempat tidur, pandangan bengong menatap layar ponsel.
Telepon itu dari Xu Zhan.
Saat ini awalnya tidak mau mengangkat telepon Xu Zhan, tapi tiba-tiba ada pikiran melintas dalam benaknya, membuatnya menjawab telepon itu.
“Sibuk lebih dari seminggu, akhirnya ada waktu untuk meneleponmu. Selama lebih dari seminggu ini, apa kabarmu?” Suara lembut Xu Zhan terdengar dari ujung sana.
Dengan suara serak, ia membuka mulut, "Bisakah kau datang ke Kota C?"
Xu Zhan menangkap keanehan dalam suaranya, buru-buru bertanya, "Ada apa?"
Dengan tenang dijelaskannya, "Aku ingin meminta bantuanmu, tapi tak mau membicarakannya lewat telepon. Jika kau punya waktu, datanglah ke Kota C. Jika tak ada, aku akan mencari cara sendiri."
Tanpa keraguan Xu Zhan menjawab, "Aku segera berangkat ke Kota C."
"Terima kasih."
Suara Xu Zhan penuh kekhawatiran, "Tunggu aku, aku akan segera sampai."
"Ya." Jarinya menekan tombol akhir panggilan.
……
Xu Zhan tiba di Kota C pukul 10 malam. Mu Ying menemuinya di apartemennya.
Saat ini, Xu Zhan menopang bahu ringkihnya, mengamatinya dari ujung rambut hingga kaki. Setelah memastikan tak ada yang salah, barulah ia menghela napas lega. "Apa yang terjadi?" Tanyanya dengan kelembutan.
Mu Ying tampak kesulitan mengungkapkan, namun akhirnya perlahan mengeluarkan kata-kata, "Aku hamil."
Ia percaya pada Xu Zhan. Pria ini takkan membocorkan rahasia kepada siapapun.
Mendengar ini, tubuh Xu Zhan gemetar nyata. Tangan yang menopang bahunya mengeras tanpa disadari. Kesunyian menggantung selama beberapa detik. "Apa Guan Yumo tahu?"
Mu Ying menggeleng, menjawab dengan tenang, "Aku... tak ingin lagi berurusan dengannya. Tapi aku ingin menjaga anak ini."
Xu Zhan sedikit menekan bahu Mu Ying, berkata dengan tegas, "Sebagai pria, dia harus bertanggung jawab atas anak ini."
Mendengar jawaban Xu Zhan, Mu Ying semakin yakin, dia tidak salah mempercayai orang.
Xu Zhan yang sangat menyukainya, ketika mengetahui dia hamil, tidak memberi saran lain, malah berharap orang itu bertanggung jawab padanya. Ini membuktikan Xu Zhan memang orang baik.
Mu Ying tetap menggelengkan kepala, "Aku tidak berniat memberitahunya, karena aku tak perlu tanggung jawabnya. Bahkan jika kuberi tahu, dia takkan merawatku dan anak ini... Dia hanya akan memaksaku melakukan pengangkatan janin..."
Tatapan Xu Zhan berkelip-kelip, terlihat tak percaya Guan Yumo bisa sekejam itu padanya.
Mu Ying terkekeh tipis, berkata, "Jangan ragu... Dia benar-benar tak pernah peduli padaku."
Xu Zhan seketika menekan Mu Ying ke bahunya, memeluknya perlahan. "Kalau begitu lupakan dia... Bagaimana aku bisa membantumu?"
"Statusnya kau tahu. Jadi jika aku hamil, di manapun aku berada, dia pasti akan mendapat informasi dan tahu lokasiku... Agar dia tidak menemukanku, kecuali anak ini tak terkait dengannya." Mu Ying menyandarkan kepala di bahu Xu Zhan, baru menyadari bahunya yang kokoh memberikan rasa nyaman, dan aroma tubuhnya juga harum.
Xu Zhan yang pintar berbisik, "Kau ingin Guan Yumo mengira anak ini milikku?"
Mu Ying berkata dengan bersalah, "Aku tahu ini merepotkanmu, tapi saat ini aku tak punya cara lain... Tenang, kau hanya perlu berpura-pura sebagai kekasihku selama lebih dari sebulan. Setelah semua orang tahu anak ini 'milikmu', kita akan 'berpisah damai'."
Xu Zhan perlahan melepaskan Mu Ying, bola matanya yang dalam tak berkedip memandanginya. "Mengapa repot-repot pakai samaran kekasih? Jika kau mau, anak ini nanti bisa jadi anak kita. Aku bersedia merawatmu dan anak ini seumur hidup."
Mu Ying terpana seketika. "Xu Zhan, kau..."
Nada serius Xu Zhan menyambung, "Fakta bahwa kau hamil membuatku sakit hati, tapi yang lebih menyiksaku adalah kau harus menanggung ini sendirian."
